Anda di halaman 1dari 7

No peserta : 19020815410132

Nama : Dewi Indah Wijaya, S.Pd

Asal Sekolah : SMK Negeri 1 majalaya

TUGAS AKHIR MODUL 6 PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jawaban Penyelesaian :

1. Pilihlah dua Kompetensi Dasar sesuai mata pelajaran yang anda ajarkan. Kembangkan soal
tes tertulis bentuk pilihan ganda (lima alternative jawaban) untuk mengukur penguasaan
kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut.

jawab

KISI – KISI SOAL PILIHAN GANDA

Sekola h : SMKN 1 Majalaya

Kelas / Semester : XI / 3

Mata Pelajaran : PPKN

Bentuk soal : Pilihan Ganda

Tahun pel;ajaran : 2018/2019

N Kompetensi kela materi Level Indikator No soal


o Dasar s Kogniti Soal
f
1 3.1 Menganalisis XI Kasus-kasus L3 Di sajikan 1, 2,
(C4) pelanggaran hak pelanggaran 3,4,5
pelanggaran asasi manusia dalam hak asasi
hak asasi prespektif Pancasila. manusia
manusia dalam a. Konsep Hak dan dalam
perspektif Kewajiban Asasi perspektif
pancasila Manusia pancasila
dalam b. Substansi Hak dalam
kehidupan dan Kewajiban kehidupan
berbangsa dan Asasi Manusia berbangsa
bernegara dalam Pancasila dan negara,
c. Kasus-kasus peseta didik
pelanggaran hak dapat
asasi manusia memahami
d. Upaya Penegakan kasus – kasus
Hak Asasi pelanggaran
Manusia hak asasi
manusia
dalam
perspektif
pancasila
2 3.3Mendeskripsika XI Sistem hukum dan Di sajikan 6,7,8,9,1
n (C3) sistem peradilan di Indonesia sistem hukum 0
hukum dan  Sistem hukum L2 dan peradilan di
peradilan di di Indonesia indonesia
Indonesia  Mencermati sesuai dengan
sesuai dengan sistem Undang –
Undang- peradilan di Undang Dasar
Undang Dasar Indonesia Negara
Negara  Menampil-kan kesatuan
Republik sikap yang Republik
Indonesia sesuai dengan Indonesia
Tahun 1945 hukum Tahun 1945,
peserta didik
dapat
mendeskripsika
n sistem hukum
dan peradilan di
Indonesia

)*Level Kognitif :

Level 1 (L1) : Mengingat (C1), dan Memahami (C2)

Level 2 (L2) : Mengaplikasikan (C3)

Level 3 (L3) : Menganalisis (C4), Mengevaluasi (C5) dan Mencipta (C6)

SOAL PILIHAN GANDA

1. HAM merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah yang harus di junjung tinggi,
dihormati, serta dilindungi oleh negara, pemerintah, hukum, dan setiap orang.
Pengertian HAM tersebut merupakan pengertian menurut ...
a. Aristoteles
b. Komisi HAM PBB
c. John Locke
d. Koenjoro poerbopranoto
e. UU No. 39 Tahun 1999
2. HAM berkaitan dengan hak kemerdekaan, hak hidup, dan hak untuk mempunyai
sesuatu yang tidak boleh di ganggu gugat, karena ...
a. Sudah di bawa manusia dari sejak lahir
b. Diturunkan dari orang tua
c. Bersifat ekslusif dan sangat pribadi
d. Di bawa manusia dari sejak lahir sebagai anugerah tuhan
e. Merupakan eksistensi manusia yang bertmartabat
3. Kasus pembunuhan yang terjadi terhadap aktivis HAM Munir , merupakan kasus
pelanggaran HAM yang bertantangan dengan sila ...
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. Kelima
4. Salah satu upaya penghormatan dan penegakkan HAM di indonesia, yaitu dengan
dibuatnya peraturan perundang – undangan tentang HAM yang di atur dalam ...
a. UU No. 26 Tahun 2000
b. UU No. 5 Tahun 1998
c. Keputusan presiden no. 181 Tahun 1998
d. UU No. 39 Tahun 1999
e. Keppres No.129 Tahun 1999
5. Kewajiban sebagai warga negara Indonesia salah satunya adalah saling menghargai
antar pemeluk agama, merupakan pengamalan pancasila pada sila ...
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. kelima
6. “Hukum ialah peraturan – peraturan yang bersifat memaksa, yang menetukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang di buat oleh badan – badan resmi
yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan – peraturan tadi berakibat
diambilnya tindakan yaitu dengan hukuman tertentu “ merupakan pengertian hukum
menurut ...
a. Immanuel kant
b. Leon Duguit
c. E.M. Mayers
d. S.M. Amis
e. J.C.T. Simorangkir
7. Berdasarkan UUD RI 1945 Pasal 1 ayat (3), Negara Indonesia adalah ...
a. Negara Agraris
b. Negara Kesatuan
c. Negara Hukum
d. Negara Kepulauan
e. Negara yang berbentuk Republik
8. Keadilan distributif menurut Aristoteles adalah ...
a. Perlakuan terhadap seorang warga negara sesuai dengan jasa – jasa yang telah
diberikannnya
b. Memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan oleh orang lain kepada kita
c. Kondisi jika seorang warga negara telah mentaati segala peraturan perundangan
– undangan yang telah dikeluarkan
d. Perlakuan terhadap seseorang dengan tidak melihat jasa – jasa yang telah
diberikannya
e. Jika seseorang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah
tercemar. Misalnya, orang yang tidak bersalah maka nama baiknya harus di
rehabilitas
9. Hukum berdasar wujudnya di bagi menjadi ...
a. Hukum memaksa dan hukum mengatur
b. Hukum tertulis dan hukum tidak tertulis
c. Hukum privat dan hukum publik
d. Hukum material dan hukum formal
e. Hukum objektif dan hukum subjektif
10. Contoh sikap mentaati peraturan dalam kehidupan sehari – hari misalnya ...
a. Membatasi pergaulan untuk menghindari kesalahan
b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Berpakaian rapi, bersih dan indah
d. Mengerjakan pekerjaan rumah untuk menghindari hukum
e. Menjaga fasilitas negara

PEDOMAN PENSKORAN SOAL PILIHAN GANDA


No Kunci Jawaban Skor
soal
1 A 10
2 D 10
3 B 10
4 D 10
5 A 10
6 E 10
7 C 10
8 A 10
9 E 10
10 B 10
Total Skor Maksimal 100

Langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda.


Langkah-langkah menyusun soal pilihan ganda : dimulai dengan menyusun
kisi-kisi soal, selanjutnya adalah menulis/menyusun soal, sebelum test digunakan
melakukan penelaahan butir soal.
a. PENULISAN KISI-KISI SOAL
Kisi-kisi dapat didefinisikan sebagai matrik informasi yang dapat dijadikan
pedoman untuk menulis dan merakit soal menjadi instrumen tes. Dengan
menggunakan kisi-kisi, pembuat soal dapat menghasilkan soal-soal yang sesuai
dengan tujuan tes. Berbagai instrumen tes yang memiliki tingkat kesulitan,
kedalaman materi dan cakupan materi sama (paralel) akan mudah dihasilkan
hanya dengan satu kisi-kisi yang baik. Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam menyusun kisi-kisi antara lain:
1) Sampel Materi
Pemilihan sampel materi yang akan ditulis butir soalnya hendaknya dilakukan
dengan mengacu pada kompetensi yang ingin dicapai. Pemilihan sampel
materi secara representatif dapat mewakili semua materi yang diajarkan
selama proses pembelajaran. Semakin banyak sampel materi yang dapat
ditanyakan maka semakin banyak pula tujuan pembelajaran yang dapat
diukur. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel materi
adalah dasar pertimbangan keahlian (expert judgement).
2) Jenis Tes
Pemilihan jenis tes yang digunakan berhubungan erat dengan jumlah
sampel materi yang dapat diukur, tingkat kognitif yang akan diukur,
jumlah peserta tes, serta jumlah butir soal yang akan dibuat.
3) Jenjang Pengetahuan
Setiap mata kuliah/kompetensi inti mempunyai penekanankemampuan yang
berbeda dalam mengembangkan proses berfikir peserta ujian. Dengan
demikian jenjang kemampuan berfikir yang akan diujikan pun berbeda-beda.
Jika tujuan suatu kompetensi lebih menekankan pada pengembangan proses
berfikir analisis, evaluasi dan kreasi, maka butir soal yang akan digunakan
dalam ujian harus dapat mengukur kemampuan tersebut, begitu juga
sebaliknya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa kumpulan butir soal
yangakan digunakan dalam ujian harus dapat mengukur proses berfikir yang
relevan dengan proses berfikir yang dikembangkan selama proses
pembelajaran. Dalam hubungan ini, kita mengenal ranah kognitif yang
dikembangkan oleh Bloom dkk yang kemudian direvisi oleh Krathwoll
(2001). Revisi Krathwoll terhadap tingkatan ranah kognitif adalah:
ingatan(C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5)
dankreasi (C6). Berikut ini akan diuraikan secara singkat ke-6 jenjang proses
berfikir tersebut.
4) Tingkat Kesukaran
Dalam menentukan sebaran tingkat kesukaran butir soal dalam set soal
untuk ujian, harus mempertimbangkan interpretasi hasil tes mana yang akan
digunakan. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam
menginterpretasikan hasil tes, yaitu pendekatan Penilaian Acuan Patokan
(PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN). Dalam uji kompetensi, interpretasi
hasil tes yang digunakan berbasis kompetensi, maka pendekatan yang
digunakan adalah PAP. Sehingga dalam menginterpretasikan hasil tes yang
menjadi pertimbangan dalam penyusunan butir soal ujian adalah ketercapaian
tujuan yang telah ditetapkan dalam blue print kompetensi.Walaupun butir
soal tersebut mudah, tetapi apabila butir soal tersebut diperlukan untuk
mengukur tujuan yang telah ditetapkan, maka butir soal tersebut harus
digunakan.
5) Waktu Ujian
Lamanya waktu ujian merupakan faktor pembatas yang harus diperhatikan
dalam membuat perencanaan tes. Lamanya waktu ujian (misalnya 90 menit)
akan membawa konsekuensi pada banyaknya butir soal yang harus dibuat.
Jumlah butir soal yang akan diujikan harus diperkirakan agar soal dapat
diselesaikan dalam waktu 90 menit. Jumlah butir soal tidak boleh terlalu
banyakatau terlalu sedikit, untuk mengantisipasi peserta ujian menjawab soal
dengan cara menebak.
6) Jumlah Butir Soal
Penentuan jumlah butir soal yang tepat dalam satu kali ujian tergantung
pada beberapa hal, antara lain: penguasaan kompetensi yang ingin diketahui,
ragam soal yang akan digunakan, proses berfikir yang ingin diukur, dan
sebaran tingkat kesukaran dalam set tes tersebut. Pada uji kompetensi, waktu
dan jumlah butir soal telah ditetapkan, sehingga pembuat soal dapat
memperkirakan tingkat kesulitan soal.

b. PENULISAN BUTIR SOAL


Tes objektif pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang, paling banyak
digunakan. Konstruksi tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian, yaitu pokok soal
(stem) dan alternative jawaban (option). Satu di antara alternatif jawaban tersebut
adalah jawaban yang benar atau yang paling benar (kunci jawaban),
sedangkan alternatif jawaban yang lain berfungsi sebagai pengecoh (distractor).
Pokok soal dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk pernyataan
tidak selesai atau dalam bentuk kalimat tanya. Jumlah alternatif jawaban yang
dibuat terdiri atas empat atau lima option jawaban, untuk uji kompetensi
sebanyak lima option jawaban.Tata tulis tes pilihan ganda diatur sebagai berikut.
Jika pokok soal (stem) ditulis dengan kalimat tidak selesai, maka awal kalimat
ditulis dengan huruf besar dan awal option ditulis dengan huruf kecil (kecuali
untuk nama diri dan nama tempat). Karena pokok soal ditulis dengan kalimat
tidak selesai, maka pada akhir kalimat disertai dengan empat buah titik. Tiga
buah titik yang pertama adalah titik-titik untuk pokok soal yang ditulis dengan
kalimat tidak selesai dan satu titik yang terakhir merupakan titik akhir
alternatif jawaban. Dengan demikian akhir setiap alternatif jawaban
tidak perlu diberi tanda titik.
Jika pokok kalimat ditulis dengan kalimat tanya, maka awal kalimat ditulis
dengan huruf kapital dan akhirkalimat diberi tanda tanya. Setiap awal option
dimulai engan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Secara lebih rinci
bebarapa kaidah penulisan soal pilihan ganda yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1. Materi
 Soal harus sesuai dengan indikator
 Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling
benar
2. Konstruksi
 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan
yang diperlukan saja
 Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar
 Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda
 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama
 Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua pilihan
jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban di atas benar"
 Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya
 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat padasoal
harus jelas dan berfungsi
 Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
3. Bahasa
 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
 Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan
digunakan untuk daerah lain atau nasional
 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif
 Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian.

Anda mungkin juga menyukai