I. NEED ASSESSMENT
1. Tahapan pengumpulan Informasi; dalam tahapan ini seorang Pendidik harus bisa
memahami dan mengumpulkan informasi dari para siswa cakupan pengumpulan
informasi bisa beragam seperti karakteristik siswa, kemampuan personal, dan
problematic didalam pembelajaran.
2. Tahapan identifikasi kesenjangan; menurut Kaufman mengidentifikasi
kesenjangan yaitu dengan menggunakan metode Organizational Element Model
yang dimana dalam metode ini menjelaskan adanya lima elemen yang saling
berkaitan. Dimulai dari input-proses-produk-output-outcome.
3. Analisis Performa; tahapan ini dilakukan setelah Pendidik memahami berbagai
informasi dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada. Dalam hal ini ketika
menemukan sebuah kesenjangan, diidentifikasi kesenjangan mana yang dapat
dipecahkan melalui perencanaan pembelajaran dan mana yang memerlukan
pemecahan yang lain.
4. Identifikasi Hambatan dan Sumber; dalam tahapan ini pelaksanaan suatu program
berbagai kendala bisa muncul sehingga dapat berpengaruh terhadap kelancaran
suatu program. Berbagai kendala bisa meliputi dari waktu, fasilitas, bahan, dan
sebagainya. Sumber-sumbernya juga bisa dari pengorganisasian, fasilitas, dan
pendanaan.
5. Identifikasi Karakteristik Siswa; tahapan ini merupakan proses pengidentifikasian
masalah-masalah siswa. Karena Tujuan utama dalam desain pembelajaran
adalah memecahkan berbagai masalah yang dihadapi siswa.
6. Identifikasi tujuan; mengidentifikasi tujuan merupakan salah satu tahapan penting
yang ada didalam need assessment, karena mengidentifikasi tujuan merupakan
proses penetapan kebutuhan yang dianggap mendesak untuk dipecahkan sesuai
dengan kondisi, karena tidak semua kebutuhan menjadi tujuan.
7. Menentukan permasalahan; tahapan ini adalah tahap akhir dalam proses analisis,
yaitu menuliskan pernyataan adalah sebagai pedoman dalam penyusunan proses
desain instruksional.
Inti
a. Guru menjelaskan bahwa materi yang akan dipelajari limit fungsi aljabar.
b. Kemudian Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa dan memberikan LKPD ke setiap kelompok.
c. Guru membimbing siswa untuk memahami limit fungsi aljabar.
d. Kemudian guru membimbing siswa untuk menemukan sifat-sifat dari limit fungsi.
e. Kemudian guru meminta siswa untuk menemukan sifat-sifat limit lainnya secara
berkelompok
f. Kemudian guru membimbing siswa untuk menentukan nilai limit dengan
pemfaktoran.
g. menentukan nilai limit dengan mengalikan akar sekawan.
Penutup
a. Setelah kegiatan inti selesai, Guru mengajak siswa menyimpulkan semua sifat limit
dan cara menentukan limit fungsi.
b. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa.
c. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Mengapa harus ada limit? limit menjelaskan tentang suatu fungsi jika batas tertentu
didekati. Mengapa didekati? karena suatu fungsi umumnya tidak terdefinisi pada titik
tertentu. Meskipun suatu fungsi terkadang tidak terdefinisi pada titik tertentu, namun
masih mapu dicari nilai yang didekati pada fungsi tersebut jika titik tertentu didekati yaitu
dengan limit.
Rumus
Dalam matematika, limit umum dituliskan dengan:
Artinya, jika x mendekati a dan x tidak sama dengan a maka f(x) mendekati L.
Pendekatan x ke a mapu dilihat dari dua sisi yaitu sisi kiri dan kanan atau dengan istilah
lain x bisa mendekati dari arah kiri dan kanan sapai menghasilkan limit kiri dan kanan.
Terdapat 4 metode dalam mencari fungsi limit aljabar, berikut ini adalah penjelasan
secara lengkapnya
Metode subitusi
Metode pemfaktoran
Metode membagi pangkat tertinggi penyebut
Metode mengalikan faktor sekawan
1. Metode Subsitusi
Metode subsitusi yaitu hanya mengganti peubah yang mendekati pada nilai tertentu
dengan fungsi aljabarnya
Contoh
2. Metode Pemfaktoran
Metode pemfaktoran digunakan jika metode subsitusi menghasilkan nilai limit tak
terdefinisikan
Contoh :
Metode pemfaktoran dilakukan dengan menentukan faktor persekutuan antara
pembilang dan penyebutnya.
Dengan kaitanya pada bentuk limit kedua ada beberapa metode dalam menentukan
nilai limit fungsi aljabar yaitu metode membagi dengan pangkat tertinggi penyebut dan
metode mengalikan dengan faktor sekawan
Contoh :
Contoh :
Langkah pertama yang dilakukan untuk menentukan nilai suatu limit yaitu dengan
mensubtitusikan x = c ke f(x), hingga substitusikan
x=4 ke
Setelah disubstitusikan dan ternyata nilai limit tidak terdefinisi / merupakan bentuk tak
tentu
Maka itu untuk menentukan nilai limit wajib memakai metode lain. Dan cobalah
diperhatikan, pada f (x) terdapat bentuk akar yaitu
Sampai metode perkalian dengan akar sekawaran mampu dilakukan seperti ini.
Bentuk
Difaktotrkan menjadi
Toerema (Pernyataan)
fungsi dikatakan memiliki limit jika antara limit kiri dan limit kananya memiliki besar nilai
yang sama dan jika limit kiri dan kanan tidak sama maka nilai limitnya tidak ada.
Jika n adalah bilangan bulat positif, k konstanta, f dan g merupakan fungsi yang
memiliki limit di c, maka sifat-sifat di bawah ini berlaku.
Contoh Soal
Berikut ini adalah beberapa contoh soal agar memudahkan dalam memahami limit
fungsi aljabar
Soal No. 1
Tentukanlah nilai fungsi limit dari:
Jawab :
Limit bentuk
di dapat
Soal No. 2
Pembahasan
Limit aljabar bentuk