DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARAJA
Jl.Mega Raya I No.51 Bandung
A. PENDAHULUAN
Upaya pembinaan anak usia sekolah dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan salah
satunya yaitu melalui Usaha Kesehatan Anak Sekolah (UKS).
Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan prestasi belajar anak sekolah melalui
perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan
yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak
sekolah. Hal ini memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai bagian dari UKS, pada 14 November tahun 1997
Kementerian Kesehatan , Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah mencanangkan pelaksanaan imunisasi bagi
anak sekolah dasar atau sederajat. Pelaksanaan BIAS dari
tahun 1997 sampai pada saat ini mengalami perubahan, pada
saat ini BIAS untuk kls 1 mendapatkan imunisasi Campak dan
DT, sedangkan kelas 2 dan 3 mendapatkan imunisasi Td.
Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak
mendapatkan imunisasi tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran
hidup dan case fatality rate antara 30% sampai 90%.
Kekebalan terhadap penyakit ini hanya diperoleh melalui
imunisasi tetanus minimal dua dosis. Perlindungan jangka
panjang diperoleh jika mendapatkan imunisasi tetanus
sebanyak 5 dosis (status T5). Untuk mempercepat eliminasi
tetanus neonatorum kurang dari 1/1000 kelahiran hidup di
tingkat Kabupaten/Kota dalam 1 tahun sesuai ketentuan
WHO, diperlukan upaya pencapaian status T5 bagi semua
WUS. Pemberian imunisasi DT dan Td pada anak sekolah
dasar atau sederajat merupakan rangkaian upaya mencapai
status T5 bagi setiap individu.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
sangat infeksius. Tanpa imunisasi, penyakit ini akan
menyerang hampir setiap anak. Komplikasi campak seperti
radang paru (pneumonia), berak–berak (diare), radang telinga
(otitis media), dan radang otak (ensefalitis) terutama pada anak
dengan gizi buruk dapat menimbulkan cacat dan kematian.
Pada tahun 2010 dan 2012 terjadi peningkatan jumlah
kasus difteri yang terjadi di beberapa provinsi di Indonesia
yang perlu disikapi secara cepat dan tepat. Untuk memutus
rantai penularan penyakit difteri dilakukan upaya pencegahan
dengan pemberian imunisasi pada bayi dan dilanjutkan
dengan imunisasi pada anak sekolah dasar kelas 1, 2 dan 3.
Pelaksanaan kegiatan BIAS ini dilakukan secara aman melalui
prosedur safe injection yang benar.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak
terhadap penyakit Campak, Difteri, dan Tetanus termasuk
tetanus neonatorum.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit
Campak seumur hidup.
b. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit
difteri selama 10 tahun.
c. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit
tetanus selama 25 tahun.
F. Jadwal
Vaksin Pemberian Sasaran Waktu
Campak 1 kali Kelas 1 September
DT 1 kali Kelas 1 November
Td 1 kali Kelas 2 November
Td 1 kali Kelas 3 November