Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN UNTUK PENYIMPANAN SAMPEL PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE2 GUNA PEMERIKSAAN

MOLEKULAR

NB : SEMUA GAMBAR DAN LOGO WARNA PUTIH TOLONG DIHILANGKAN.

PENDAHULUAN

Penderita Diebetes di Indonesia menempati peringkat ke 4 penderita Diabetes mellitus didunia setelah India, china dan Amerika Serikat. (Kemenkes,

2018). Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kelainan metabolisme dalam tubuh yang ditandai dengan kadar gula diatas nilai normal (Hyperglikemik)

disebabkan kelainan sekresi insulin maupun tidak optimalnya kerja insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur tingkat gula dalam darah

yang diproduksi pankreas (Smetzer & Bare, 2008). Kejadian yang paling banyak ditemukan adalah Diabetes mellitus type 2 (DMT2). DMT2 merupakan

kelainan yang kompleks dan diakibatkan oleh multi-aktor (Hartwell et al., 2011). Faktor tersebut adalah faktor genetik dan faktor lingkungan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antikoagulan NaF dan Heparin terhadap kualitas Genom hasil isolasi DNA. Diharapkan kedepannya

penelitian ini menjadi dasar untuk analisa genetik khususnya pada kelainan DMT2.

BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah whole blood penderita DMT2, antikoagulan NaF dan Heparin, Isolasi DNA Genaid, pemeriksaan band
dengan Elektroforesis, pengukuran konsentrasi dengan UV-Vis spektofotometer.

HASIL

Hasil dari isolasi DNA diketahui gagal sebanyak satu sampel antikoagulan NaF (6.7%) dan 2 pada antikoagulan Heparin (13.3). Kegagalan isolasi DNA

diidentifikasi dengan cara Uji kualitas kualitatif tidak menunjukkan DNA sedikitpun (blank) dan uji kuantitatif menunjukkan nilai mendekati nol atau bahkan

minus. Hasil analisis DNA secara kuantitatif menunjukkan antikoagulan NaF menghasilkan DNA lebih banyak dari antikoagulan Heparin (p<0.01).

Perbandingan kemurnian DNA dari dua antikoagulan tidak menunjukkan perbedaan secara nyata (p>0.05).

KESIMPULAN
Bedasarkan hasil penelitian ini, penyimpanan sampel darah untuk analisis molekular lebih direkomendasikan menggunakan antikoagulan NaF dari pada

Heparin.

Anda mungkin juga menyukai