KUBIKEL
www.pln.co.id |
PEMERIKSAAN RUTIN (INSPEKSI)
1. Pendataan Peralatan
2. Pemeriksaan lingkungan.
3. Pemeriksaan Visual :
a. Kerataan lantai, dinding, duct, manhole.
b. Kerangka kubikel dari kemungkinan adanya
gejala karat atau kropos.
4. Pemeriksaan adanya suara yang aneh pada PHB
TM/Kubikel.
5. Pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan (check
list dan foto).
www.pln.co.id |
PEMERIKSAAN SISTEMATIS DGN
ULTRASONIK
1. Dilakukan dalam kondisi On Line
2. Pelaksanaan :
a. Mengambil contoh gelombang dengan Ultrasonik Detector di lingkungan
sekitar PHB-TM/Kubikel (sebagai pembanding).
b. Memasang Ultrasonik Detektor pada PHB-TM/Kubikel.
c. Gelombang yang dihasilkan (time domain) didownload.
d. Gelombang tersebut di ubah ke frekuency domain dengan metode FFT
(Fast Fourier Transform)
e. Jika di frekuensi 100 Hz atau kelipatannya amplitudonya tinggi maka di-
indikasikan ada Partial Discharge
www.pln.co.id |
ULTRASONIK
DETEKTOR
FFT
FFT
Gelombang Ultrasonik Detektor
(Time Domain)
Gelombang FFT Menunjukan tidak ada besaran yang tinggi pada sumbu Y yang keluar
pada frekuensi 100 Hz, sehingga tidak terdapat noise dari luar ruangan kubikel
www.pln.co.id | Ba
Hasil Inspeksi Kubikel di Gedung Apartemen FX
Gelombang FFT Menunjukan tidak ada besaran yang tinggi pada sumbu Y yang keluar
pada frekuensi 100 Hz, sehingga kubikal tersebut tidak ada indikasi partial discharge.
www.pln.co.id | Ku
Hasil Inspeksi Kubikel di Gedung Apartemen FX
Gelombang FFT Menunjukan terdapat besaran yang tinggi pada sumbu Y yang keluar
pada frekuensi 100 Hz, sehingga kubikal tersebut terdapat indikasi Partial discharge.
www.pln.co.id | Ku
Hasil Inspeksi Kubikel Indikasi terjadi ionisasi (Corona)
Gelombang FFT Menunjukan terdapat besaran yang tinggi pada sumbu Y yang keluar
pada frekuensi 100 Hz, sehingga kubikel tersebut terdapat indikasi partial discharge.
www.pln.co.id | Ku
PEMELIHARAAN PHB TM/KUBIKEL
www.pln.co.id |
PENYEBAB KEGAGALAN
PHB TM/KUBIKEL
www.pln.co.id |
TUJUAN
1. Menjaga agar peralatan/komponen dapat dioperasikan secara
optimal berdasarkan spesifikasinya sehingga sesuai dengan umur
teknisnya.
2. Menjamin bahwa peralatan tetap berfungsi dengan baik untuk
menyalurkan energi listrik dari pusat listrik sampai ke pelanggan.
3. Menjamin bahwa energi listrik yang diterima pelanggan selalu
berada dalam tingkat mutu dan keandalan yang baik.
4. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan.
5. Mengurangi frekwensi padam.
6. Meningkatkan safety ( keselamatan ketenagalistrikan/K2) peralatan,
petugas dan lingkungan sekitar.
www.pln.co.id |
SASARAN
www.pln.co.id |
STRATEGI PEMELIHARAAN
1. Program pemeliharaan yang jelas terjadwal dan komitmen Manajemen Unit.
www.pln.co.id |
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
1. Persiapan Sumber Daya (SDM,
Peralatan : kerja, uji / ukur, K2,
Material utama dan bantu, SOP)
2. Koordinasi dan Jadwal Pemadaman
3. Perintah Kerja
4. Pelaksanaan Pekerjaan
5. Pengujian
6. Pencatatan.
7. Pelaporan.
www.pln.co.id |
POLA PEMELIHARAAN
1. Pemeriksaan Rutin
2. Pemeriksaan Sistematis
3. Pemeliharaan Rutin
4. Pemeliharaan Preventif
5. Pemeliharaan Prediktif
www.pln.co.id |
PEMERIKSAAN RUTIN
1. Pendataan Peralatan
2. Pemeriksaan lingkungan.
3. Pemeriksaan Visual :
- Kerataan lantai, dinding, duct, manhole.
- Kerangka kubikel dari kemungkinan
adanya gejala karat atau kropos.
3. Pemeriksaan adanya suara yang aneh pada
PHB TM/Kubikel.
4. Pencatatan dan pelaporan hasil
pemeriksaan (check list dan foto).
www.pln.co.id |
Pemeliharaan Rutin PMT
1. Pembersihan fisik.
2. Pemeriksaan kekencangan baut terminal (pastikan mur baut rapat dan
gunakan kunci torsi).*
3. Pengujian sistem operasi manual (interlock) dan elektrik.
4. Pengujian Media Interruptor (Vacuum/SF6/ minyak).*
5. Pengukuran tahanan kontak.
6. Pengukuran tahanan isolasi.
7. Pengujian keserempakan antar fase dan closing and triping time.
8. Pengujian Tegangan minimum tripping coil dan closing coil.*
www.pln.co.id |
Kriteria Pemeliharaan Rutin PMT
NILAI ALAT YANG
NO PERALATAN SATUAN KETERANGAN
STANDART DIGUNAKAN
1 PMT
Mikro Ohm Meter
Tahanan Kontak < 100 mikro Ohm (0 - 100) Injeksi 100 A DC
Tahanan Isolasi (utk peralatan Minimal Megger jika deviasi >200 %, perlu
20 kV) > 20 Mega Ohm 5 kV DC pengecekan khusus
Keserempakan / Discripancy < 0,1 Cycle CB Analyzer
Closing Time < 100 mili Detik CB Analyzer
Open Time < 100 mili Detik CB Analyzer
Minimum Operating Triping Coil <80 % x nominal Voltage Regulator masih mampu beroperasi
Minimum Operating Closing Coil <80 % x nominal Voltage Regulator masih mampu beroperasi
Test Tegangan Tinggi / HV Test jika >5 mA harus dilakukan
40 kV AC, t=1 mnt <5 mili Ampere HV Test Set perbaikan
Tekanan Gas Sesuai Pabrikan presurre gauge
Kemurnian Gas Sesuai Pabrikan presurre gauge
Di uji s/d 40-50 kV AC selama
Kebocoran Vacum dan SF6 Tahan Vacum Tester 1 menit
www.pln.co.id |
Pemeliharaan Rutin LBS
1. Pembersihan fisik .
2. Pengujian sistem operasi manual (interlock) dan
elektrik.
3. Pemeriksaan kekencangan baut terminal (pastikan
mur baut rapat dan gunakan kunci torsi)*
4. Pengujian Media Interruptor (SF6).
5. Pengukuran tahanan kontak.
6. Pengukuran tahanan isolasi.
www.pln.co.id |
NILAI ALAT YANG
NO PERALATAN SATUAN KETERANGAN
STANDART DIGUNAKAN
2 LBS
Mikro Ohm Meter
Tahanan Kontak < 200 mikro Ohm (0 - 100) Injeksi 100 A DC
Minimal Megger
Tahanan Isolasi > 20 Mega Ohm 5 kV
Test Tegangan Tinggi /
HV Test 40 kV AC, t=1 jika >5 mA harus
mnt <5 mili Ampere HV Test Set dilakukan perbaikan
Sesuai
Tekanan Gas Pabrikan presurre gauge Sesuai Pabrikan
Sesuai
Kemurnian Gas Pabrikan presurre gauge Sesuai Pabrikan
Kebocoran SF6 Tahan Vacum Tester Sesuai Pabrikan
www.pln.co.id |
1. Pembersihan.
2. Pengujian sistem operasi manual (interlock).
3. Pemeriksaan kekencangan baut terminal (pastikan mur baut rapat dan gunakan
kunci torsi)*
4. Pengukuran tahanan kontak.
5. Pengukuran tahanan isolasi.
3 PMS
Mikro Ohm Meter
Tahanan Kontak < 200 mikro Ohm (0 - 100) Injeksi 100 A DC
Minimal Megger
Tahanan Isolasi > 20 Mega Ohm 5 kV
Test Tegangan Tinggi / HV Test Jika >5 mA harus
40 kV AC, t=1 mnt <5 mili Ampere HV Test Set dilakukan perbaikan
www.pln.co.id |
1. Pembersihan fisik.
2. Pemeriksaan kekencangan baut terminal dan wiring.
3. Pemeriksaan grounding.
4. Pengukuran tahanan isolasi.
5. Pengujian rasio.
6. Pengujian Burden rangkaian.
NILAI ALAT YANG
NO PERALATAN SATUAN KETERANGAN
STANDART DIGUNAKAN
4 CT
Tahanan Isolasi Sisi
Primer > 20 Mega Ohm Megger 5 - 20 kV
Tahanan Isolasi Sisi
Sekunder >1 Mega Ohm Megger 1000 V
sesuai Alat injeksi Primer
Rasio CT kelasnya % CT
tidak melebihi burden
Burden Rangkaian CT < burden CT VA Variage,V,A mtr CT
www.pln.co.id |
Pemeliharaan Rutin PT
1. Pembersihan fisik.
2. Pemeriksaan kekencangan baut terminal dan wiring.
3. Pemeriksaan grounding.
4. Pengukuran tahanan isolasi.
5. Pemeriksaan Fuse.
6. Pengujian rasio.
7. Pengujian Burden rangkaian.
NILAI ALAT YANG
NO PERALATAN SATUAN KETERANGAN
STANDART DIGUNAKAN
5 PT
Tahanan Isolasi Sisi Primer > 20 Mega Ohm Megger 5 kV
Tahanan Isolasi Sisi Sekunder >1 Mega Ohm Megger 1000 V
Sesuai Alat injeksi
Rasio PT Kelas nya % Primer PT
Burden Rangkaian PT < burden PT VA Variage,V,A mtr tidak melebihi burden PT
www.pln.co.id |
Pemeliharaan busbar/rel
1. Pembersihan fisik.
2. Pengujian tahanan kontak.
3. Pengujian Tahanan isolasi.
4. Pemeriksaan kekencangan baut terminal (pastikan mur baut rapat dan gunakan
kunci torsi)*.
www.pln.co.id |
Pemeliharaan relay proteksi
1. Pembersihan fisik.
2. Pemeriksaan kekencangan baut terminal dan wiring.
3. Pengujian karakteristik waktu dan arus.
7 RELAY PROTEKSI
Error / Kesalahan Waktu 5 % Relay test set
Error / Kesalahan Arus 5 % Relay test set
www.pln.co.id |
Pemeliharaan metering
1. Pembersihan fisik.
2. Pemeriksaan akurasi meter.
3. Pemeriksaan kekencangan baut terminal dan wiring.
8 METERING
Error / Kesalahan Ampere Meter Sesuai Kelasnya %
Error / Kesalahan Volt Meter Sesuai Kelasnya %
Error / Kesalahan kWh Meter Sesuai Kelasnya %
Error / Kesalahan Var Meter Sesuai Kelasnya %
Error / Kesalahan Cos Phi Meter Sesuai Kelasnya %
www.pln.co.id |
Pemeliharaan grounding
1. Pemeriksaan fisik.
2. Pengukuran resistans pembumian.
3. Pengukuran kontinuitas pembumian/sambungan antar sel kubikel.
Earth Tester
Tahanan Maksimum untuk GD / GH <5 Ohm
www.pln.co.id |
Pemeliharaan
Trafo pemakaian sendiri (PS)
1. Pembersihan fisik.
2. Pengukuran tahanan isolasi.
3. Pengecekan visual packing.
4. Pengujian minyak Transformator.
5. Pemeriksaan silicagel (bagi yang ada).
6. Pemeriksaan kekencangan baut terminal.
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
PEDOMAN PEMELIHARAAN
KUBIKEL TM
PDM/PGI/24/2014
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
MAINTENANCE TECHNIQUES -Tier 1
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Tier-2
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
KELAS
ASET
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
CORRECTIVE ACTION
/F /F
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Terima Kasih
HYDROMETER
Langkah-langkah melakukan pengukuran elektrolit baterai adalah sebagai berikut :
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 derajat Celcius.Spesifikasi berat jenis
normal ditentukan pada suhu 20o C. Oleh karena itu, saat pengukuran temperature elektrolit harus
diamati.
Rumus umum yang digunakan untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah sebagai berikut:
Keterangan :
S20° C = Berat jenis pada temperatur 20° C
St = Nilai pengukuran berat jenis 1. P