Anda di halaman 1dari 4

PEMELIHARAAN PESAWAT X RAY DIAGNOSTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01 . 4 . 04 . 328 . 10 1 1-4

Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur Utama,

PROSEDUR
31 Mei 2012 dr. Mochammad Syafak Hanung Sp.A
TETAP NIP. 196010091986101002

Pengertian : Prosedur pemeliharaan preventif pesawat x ray


diagnostic unit adalah bentuk standard mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi
elektromedik dalam melaksanakan pemeliharaan alat X
ray diagnostic unit. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait
dengan urutan kerja Pemantauan fungsi,
pembersihan,pelumasan,pengencangan,pengecaklan
fungsi kinerja,aspek keselamatan dan
penyetalan/adjustment. Kesimpulan hasil pemeliharaan
alat baik atau tidak baik.
Tujuan : 1.Agar pemeliharaan alat dapat dilakukan sesuai
prosedur yang benar.
2.Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai,sehingga
usia teknis alat dapat tercapai
Kebijakan : Suarat keputusan Direktur Utama Rumah sakit Dr.
Sardjito tentang tugas dan fungsi IPSRS.
Prasyarat
1.Alat kesehatan berfungsi
2.SDM tersertifikasi
3.Alat kerja dan alat ukur lengkap
4. Dokumen teknis,protap pemeliharaan,lembar kerja
pemeliharaan dan protap pengoperasian tersedia.
5. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
6. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

Prosedur : I. Peralatan yang digunakan


1.Ground resistance omhmeter
2.Leakage current meter atau safety Analyzer
3.Non Invasive KVp meter
4.Non invasive mAs meter
5.Dosimeter
6.Kolimator template dangan skala Cm/Inchi
7.Filter dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 0,1 cm
8. X ray Film dan cassette ukuran 24 Cm x 30 Cm.
II.Inpeksi Kuwalitatif (per 6 bulan)
1. Pemeriksaan bagian chasis/housing
Periksa semua bagian chasis/housing alat x ray unit
dalam kondisi bersih dan baik. Periksa semua
pergerakan mekanik seperti pergerakan x ray tube , x
ray tube support, kolimator dan patient table.
2. Brakes
Cek kinerja brake/rem dan system pengunci pada
masing-masing pergerakan seperti pergerakan x ray
tube, x ray tube support, dan kolimator, yakinkan bahwa
semua pengereman/penguncian berfungsi dengan baik.
3. Line Cord/Kabel Power line
Cek kondisi kabel power apakah ada tanda-tanda
kerusakan (cacat)
4.Circuit breaker/Fuse
Bila alat menggunakan external cicuit breaker dan fuse
cek bahwa nilainya dan sesuai dengan yang tertulis
pada chasis alat (name plate).
5. System pengkabelan dan konektor.
Cek system pengkabelan seperti kabel kolimator, kabel
tegangan tinggi pergerakanya fleksible tidak dan
isolasinya ada cacat tidak.
Cek konektor kabel , kontak-kontak pins harus kecang,
dan bersih. Untuk konektor yang menggunakan kunci
periksa bahwa tidak ada pin yang hilang/kontaknya tidak
baik pada saat dikunci.
6. Filter udara.
Cek kondisi filter udara, bersihkan dan ganti bila perlu.
7. Kontrol dan switch
Cek semua kontrol/tombol berfungsi dengan normal.
8. Indikator/Display
Cek semua kondisi lampu indikator,indikator meter,
displays pada mobile x ray unit, contoh indikator dan
display teknik setting, exposure time,indikator exposure,
SID ( Source Image Distance)
9. Drive Mechanism
Cek apakah sistem pergerakan tube stand, patient table
dan spott film device, x ray tube bekerja baik.
10. Alarm/sinyal audio/Interlock
Cek kondisi
audible dan visual alarm,seperti alarm
exposure,overload,over heating. Alarm/sinyal audio
selama motorize drive (pada saat mobilisasi mobile x
ray unit).
11. Labeling dan Accessories
Cek label sertikat,label perhatian (warning labels,kartu
intruksi dll,masih terpasang dan dalam kondisi baik.
Cek kondisi accessories (kelengkapan) seperti film
cassette holder dalam kondisi baik.
III. Inpeksi kuantitatif
1.Tegangan Ground (per 6 bulan)
Menggunakan Ohmmeter, electrical safety analyzer atau
digital multimeter yang memiliki resolusi tinggi. Ukur
tegangan Kabel ground dengan bagian penghantar pada
body /chassis, tegangan terbaca 500 mV pada general
area dan 40 mV pada critical area.
2. Akurasi nilai KVp (per 1 tahun)
Dengan mengunakan Noninvasive KVp meter untuk
mengukur nilai kVp pada kondisi Low, medium dan
high (60, 80 dan 100 KVp) perbedaan hasil pengukuran
dengan nilai setting maksimum yang diperbolehkan 10
%
3. Times Accuracy (akurasi timer) (per 1 tahun)
Gunakan Noninvasive timer untuk mengukur setting
waktu exposure dengan cara sebagai berikut; set KV
pada medium range (80 KVp), setting waktu short,
medium dan long time. Lakukan exposure kemudian
baca dan catat nilainya. Batas toleransi maksimum yang
di perbolehkan 10 %.
4. Linearity of mAs. (per 1 tahun)
Gunakan noninvasive mAs meter, Atur nilai KVp pada
medium Range (80 KVp), set mAs pada tiga kondisi,
kemudian lakukan exposure masing- masing kondisi tiga
kali exposure dengan kondisi Kvp tetap. Hitung nilai
rata-rata keluaran mAs tiap-tiap nilai setting. Toleransi
maksimum yang diperbolehkan adalah 10 %
5. Exposure Reproducibility (per 1 tahun)
Gunakan noninvasive mAs meter untuk melakukan
evaluasi Short term dan long term exposure
reproducibility. Set pada medium range (80 Kvp) set
kondisi mAs pada medium range (bila perlu tanyakan
kondisi exposure yang paling sering dipakai ke
Radiographer). Untuk pengujian short term
reproducibility lakukan exposure minimal empat empat
kali dalam waktu 15 menit, dengan kondisi exposure
sama. Penyimpangan maksimum yang di perbolehkan
10 %.
Untuk prosedur long term exposure reproducibility sama
dengan short term hanya exposure dilakukan minimal 4
kali dalam kurun waktu 60 menit.
6. Half-Value Layer (HVL). (per 1 tahun)
Gunakan Dosimeter dan filter Alumunium (Al).
Letakkan dosimeter pada center x ray beam dengan jarak
100 Cm dari focal spot. Set kondisi exposure pada 80
KVp dan medium range mAs.Lakukan exposure tanpa
menggunakan filter (0 mm Al). Lakukan exposure filter
2 mm Al dan 4 mm Al. Pada kondisi exposure 80 KVp
HVL akan tercapai minimal pada 2,3 mm Al. Perubahan
nilai HVL sebagai tanda kemunduran kwalitas X ray
tube.
7 Kolimator (per 6 bulan)
Gunakan cassette dan film ukuran 24 x 30 Cm dan atur
jarak SID 100 Cm, atur luas lapangan penyinaran pada
cassette 20 x 20 Cm, beri tanda pada exposure area. Buat
exposure (untuk film/screen speed 400, dengan kondisi
55 KVp dan 5 mAs, kemudian film diproses. Ukur jarak
antara L1,L2,W1 dan W2 setelah film di proses.
W1 + W2 < 2 % SID
L1 + L2 < 2 % SID,
Contoh : Untuk SID 100 Cm, W1 + W2 harus kurang
dari 2 Cm. Dan L1 + L2 harus kurang dari 2 Cm.
IV. Pemeliharaan preventive (periode 6 bulan)
1. Membersihkan Alat.
Berihkan bagian dalam dan luar dari mobile x ray unit.
2. Pelumasan
Jangka waktu pelumasan, bagian yang perlu di beri
pelumas dan jenis pelumas yang digunakan harus sesuai
dengan intruksi pabrik pembuat alat
3. . Kalibrasi/Adjusment
Adjusment bertujuan untuk kondisi alat selalu dalam
kondisi sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat.
Jangka waktu kalibrasi harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik pembuat atau berdasarkan hasil kualitatif maupun
kuantitatif.Adjust semua brake,Lock, dan bearing (laker)
untuk meyakinkan bekerja dengan baik.
4. Penggantian komponen
Ganti filter udara jika perlu.
Unit terkait : Instalasi Radiologi.

Anda mungkin juga menyukai