Oleh:
MUH.NUR ARSYAD
1924042004
FAKULTAS TEKNIK
2020/2021
A. PENDAHULUAN
Secara umum Sistem tegangan tinggi adalah semua tegangan yang diangap cukup tinggi oleh
para teknisi listrik sehingga di perlukan pengujian dan penggukuran dengan tegangan tinggi yang
semuanya bersifat khusus dan memerlukan teknik-teknik tertentu (subyektip), atau dimana
gejala-gejala tegangan tinggi mulai terjadi (obyektip)
Tegangan Tinggi ini diklasifikasikan dalam berapa tingkatan yaitu:
1. Tegangan Tinggi/High Voltage (H V) : 30 Kv, 66 Kv, 70 Kv, & 150 Kv
2. Tegangan Extra Tinggi / Extra High Voltage (E H V): 220 Kv, 500 Kv, & 765 Kv
3. Tegangan Ultra Tinggi / Ultra High Voltage (UHT) : > 765 Kv
Beberapa fungsi dan kegunaan yang dicakup dalam bidang teknik tegangan tinggi adalah
persoalan – persoalan pokok sebagai berikut:
1. Teknik pembangkit dan pengujian tegangan tinggi, termasuk antara lain klasifikasi
pengujian H.V. dalam laboratorium, pembangkit dan pengujian dengan tegangan A.C.
pembangkitan dan pengujian dengan tegangan D.C., pembangkit dan pengujian dengan
tegangan impuls.
2. Koordinasi isolasi, yang menyangkutr persoalan-persoalan koordinasi isolasi antara
peralatan listrik di satu pihak dan alat-alat pelindung di lain pihak.
3. Beberapa gejala tegangan tinggi, dimana antara lain akan dibahas soal-soal korona
(corona), gangguan radio (radio interfence), gangguan televise (television interference)
dan gangguan berisik (audible noise).
4. Beberapa komponen peralatan tegangan tinggi, misalnnya isolator, bahan-bahan
dielectric,bushing, dan sebagainnya
5. Instrumentasi tegangan tinggi , misalnnya osilograf dan meter-meter khusus untuk
pengukuran tegangan tinggi
6. Surja hubung, yang berhubungan dengan naiknnya tegangan sejalan dengan kenaikan
tenaga yang harus disalurkan, memegang peranan yang menentukan dalam penetapan
isolasi.
Jadi Peralatan Tegangan Tinggi adalah berbagai macam peralatan khusus yang mampu
bekerja dan mempunyai daya tahan terhadaptegangan tinggi yang dapat menahan tingginya
tegangan yang akan diterapkan ke peralatan tersebut.
A. Lightning Arrester
Lightning Arrester (Arester petir) disingkat arester adalah alat pelindung bagi peralatan
sistem tenaga listrik terhadap surja petir.Arester membentuk jalan yang mudah dilalui oleh arus
petir, sehingga tidak mengganggu aliran arus daya sistem 50 Hz dan tidak timbul tegangan lebih
pada peralatan.Bila timbul surja maka lightning arrester akan berlaku sebagai konduktor dan
melewatkan aliran arus yang tinggi.Alat ini mempunyai proteksi lebih baik, khususnya pada
saluran yang mempunyai tingkat gangguan yang rendah.Alat ini khususnya baik digunakan pada
saluran di pedesaan (rural) yang dilayani dari gardu yang kecil.Sesudah lima atau enam kali alat
ini beroperasi ketahanan impuls isolasinya akan dengan mudah menjadi lebih tinggi dari
ketahanan impuls isolasi saluran yang diproteksinya.Dengan demikian alat proteksi ini tidak
dapat lagi memberikan proteksi yang memadai.Untuk mendapatkan tingkat proteksi yang lebih
baik disarankan untuk menggunakan arester pada seluruh fasa pada interval tertentu.Sistem
proteksi ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan memakai kawat tanah (tapi harga
lebih mahal).
Arester merupakan alat proteksi yang dipasang pada gardu atau saluran-saluran tenaga listrik,
dengan tujuan menyalurkan tegangan lebih ke tanah sampai batas aman untuk peralatan.Jika
sebuah gelombang mencapai arester akan terjadi tembus tegangan tertentu dan baru akan melalui
impedansi rendah ke tanah.Jika arus surja telah berlalu dan tegangan kembali normal, maka
impedansi ini harus menjadi besar.Tegangan kembali normal, maka impedansi ini harus menjadi
besar.
Karakteristik Lightning Arrester yang ideal
1. Pada tegangan sistem yang normal arester tidak boleh bekerja. Tegangan tembus
arester pada frekuensi jala-jala harus lebih tinggi dari tegangan pada sistem.
2. Setiap gelombang transien dengan tegangan puncak yang lebih tinggi dari tegangan
tembus arester (UA) harus mampu mengerjakan arester untuk mengalirkan arus ke
tanah.
3. Arus sistem tidak boleh mengalir ke tanah setelah gangguan diatasi (follow current).
Follow current harus dipotong begitu gangguan telah hilang dan tegangan kembali
normal.
4. Arester harus mampu mengalirkan arus surja ke tanah tanpa menyebabkan tegangan
pada terminal arester lebih tinggi dari tegangan sumbunya sendiri dan tanpa merusak
arester itu sendiri.
Arester terdiri dari dua jenis yaitu jenis ekspulsi (expulsion type) atau tabung pelindung
(protector tube) dan jenis katup (valve type)
1. Arester Jenis Ekspulsi atau tabung pelindung
Arester jenis ekspulsi ini mempunyai karakteristik dapat memutuskan arus susulan dan
volt-waktu yang lebih baik dari sela batang, namun tegangan percik impulsnya lebih
tinggi dari arester katup.Kemampuan untuk memutuskan arus susulan pada jenis ini
tergantung dari tingkat arus hubung singkat dari sistem pada titik dimana arester itu
dipasang.Arester jenis ekspulsi terdiri dari sela percik batang yang berada diluar di udara
atau disebut sela seri dan sela percik yang berada di dalam tabung serat seperti pada
Gambar 1.
± phase displacement
class ± persentage current/ratio error purposes
error minutes
Curren
5% 20% 50% 100% 120% 5% 20% 100% 120%
t
Precision
0.1 0.4 0.2 0.1 0.1 15 8 5 5
measurements
Precision
0.2 0.75 0.35 0.2 0.2 10 15 10 10
measurements
High grade
0.5 1.5 0.75 0.5 0.5 30 45 30 30
kWhr meters
General
1 3 1.5 1.0 1.0 60 90 60 60
measurement
General
3 3 3
measurement
Approximate
5 5 5
measurement
5P ±1% ± 60 minutes 5
10P ±3% - 10
Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus
rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup
rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan
ratingnya.Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.
Setiap PMT dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya, ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan dalam rancangan suatu PMT, yaitu:
1. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan
dipasang.Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem.
2. Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus daya.Nilai arus ini
tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban dimana pemutus
daya tersebut terpasang
3. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya tersebut.
4. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung. hal ini berhubungan
dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.
5. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek lain disekitarnya.
6. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
7. Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak.
8. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya.Tegangan pengenal PMT
dirancang untuk lokasi yang ketinggiannya maksimum 1000 meter diatas permukaan laut.
Jika PMT dipasang pada lokasi yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter, maka tegangan
operasi maksimum dari PMT tersebut harus dikoreksi dengan faktor yang diberikan pada
tabel 1.
E. REGULATOR TEGANGAN
Regulator tregangan adalah bagian power supply yang berfungsi untuk memberikan stabilitas
output pada suatu power supply.Output tegangan DC dari penyearah tanpa regulator mempunyai
kecenderungan berubah harganya saat dioperasikan.Adanya perubahan pada masukan AC dan
variasi beban merupakan penyebab utama terjadinya ketidakstabilan pada power supply.Pada
sebagian peralatan elektronika, terjadinya perubahan catu daya akan berakibat cukup
serius.Untuk mendapatkan pencatu daya yang stabil diperlukan regulator tegangan.Regulator
tegangan untuk suatu power supply paling sederhana adalah menggunakan dioda
zener.Rangkaian dasar penggunaan dioda zener sebagai regulator tegangan dapat dilihat pada
gambar rangkaian dibawah.
Regulator tegangan pada power supply
Rangkaian pencatu daya (power supply) dengan regulator diode zener pada gambar
rangkaian diatas, merupakan contoh sederhana cara pemasangan regulator tegangan dengan
dioda zener.Diode zener dipasang paralel atau shunt dengan L dan R.Regulator ini hanya
memerlukan sebuah diode zener terhubung seri dengan resistor RS.Perhatikan bahwa diode zener
dipasang dalam posisi reverse bias.Dengan cara pemasangan ini, diode zener hanya akan
berkonduksi saat tegangan reverse bias mencapai tegangan breakdown dioda zener.Penyearah
berupa rangkaian diode tipe jembatan (bridge) dengan proses penyaringan atau filter berupa
filter-RC.Resistor seri pada rangkaian ini berfungsi ganda.Pertama, resistor ini menghubungkan
C1 dan C2 sebagai rangkaian filter.Kedua, resistor ini berfungsi sebagai resistor seri untuk
regulator tegangan (dioda zener).Diode zener yang dipasang dapat dengan sembarang dioda
zener dengan tegangan breakdown misal dioda zener 9 volt.Tegangan output transformer harus
lebih tinggi dari tegangan breakdown dioda zener, misalnya untuk penggunaan dioda zener 9 volt
maka gunakan output transformer 12 volt.Tegangan breakdown dioda zener biasanya tertulis
pada body dari dioda tersebu.