WB
BIODATA
NAMA : SUNYOTO
Pekerjaan : Instruktur (freelance)
Penglm kerja : PLN/PJB/PJBS
Kompetensi : Har-Listrik,
MEI 2017
PJB-PJBS
Transformator
Apabila kapasitas transformator semakin besar dan yang lebih mutahir keandalannya, maka kelengkapan
transformator semakin banyak. Transformator yang sistem pendinginnya secara alami (ONAN), konstruksi
dan kelengkapannya lebih sederhana dibanding transformator yang sistem pendinginnya secara paksa
(ONAF).
Oleh sebab itu untuk mengetahui lebih mendalam tentang suatu transformator, terutama untuk tujuan
pemeliharaannya yang perlu harus diketahui adalah:
- Konstruksi dan bagian-bagian.
- Kelengkapan (accessoris).
- Spesifikasi (data-data teknik).
Pemeliharaan Transformer
• 1. Bushing (HV+LV)
• 2. Tap changer
• 3. Indikator suhu belitan & suhu Oli
• 4. Indikator level Oli
• 5. Relay Bucholz
• 6. Pengaman tek.lebih (sudden press)
• 7. Pompa sirkulasi Oli
• 8. Sirip-sirip pendingin
• 9. Kipas (fan) pendingin
• 10.Valve Oil drain
Beberapa contoh kelengkapan Transformer
Bagian-bagian transformer
Bagian dalam Transformer
Spesifikasi Transformator
Setiap mesin-mesin listrik terutama yang berkapasitas besar dilengkapi dengan spesifikasi teknik, demikian juga
halnya transformator. Dimana setiap transformator dilengkapi dengan "dokumen teknis" oleh pabrik pembuatnya,
yang meliputi tentang :
Di indonesia belaku standar SII (Standar I ndustri Indonesia), tetapi dalam prakteknya standar mutu peralatan
listrik masih mengacu kepada standar PLN (SPLN), demikian juga standar mutu untuk transformator.
Spesifikasi transformator selain tertera pada dokumen teknis, juga harus dapat dilihat pada badan transformator
disebut "pelat nama spesifikasi". Pada pelat nama tersebut hanya memuat spesifikasi yang terpenting saja yang
amat dibutuhkan dalam inspeksi rutin transformator.
ASTM D-877( 1 mm ) 26 30 30
2. Penambahan oli (topped up) harus dari jenis dan pabrikan yang sama. Hal ini untuk mencegah
pembentukan lumpur dan konten asam.
9. Pemeriksaan dan analisa rutin dari reading/pembacaan temperatur oli dan belitan transformer.
10. Kebersihan di area transformer harus dijaga, bersihkan rumput, semak belukar dsb termasuk
binatang liar(ular, tikus dsb) yang mungkin masuk ke area transformer.
Oli Transformer
Lakukan pengecekan level oli. Dan pastikan
tidak ada kebocoran.
Pengujian BDV, DGA dan tingkat keasaman
Oli harus dilakukan secara rutin. Jika tingkat
keasaman oli 0.5 sampai 1mg KOH, oli
harus tetap dijaga/dimonitor.
Pada pengujian BDV Oli, perubahan warna
dan bau oli merupakan indikasi yang tidak
boleh diabaikan.
Bushing
Bushings harus dibersihkan dan diperiksa apakah ada
kerusakan atau bagian yang retak
Debu/deposit kotoran, garam atau deposit kimia,
semen atau deposit uap asam harus dimonitor, dicatat
dan diperbaiki
Pengaman dan indikator (lokal) Transformer
• Pengaman yang terbaik untuk transformer adalah jadwal pemeliharaan dan pencegahan
yang baik.
• Relay dan Indikator Temperatur Oli (temp relay/gauge).
• Relay dan Indikator Temperatur Belitan (temp relay/gauge)
• Bucholz Relay.
• Level Gauge/Relay Oli.
• Explosion Vent/Relief Valve
Pengaman (lain) Transformer
Oleh sebab itu tahanan isolasi transformator harus diukur secara berkala
dan setiap melakukan perbaikan. Berdasarkan IEC standar, ketentuan
tahanan isolasi adalah:
1kV = 1M Ohm
Misalkan tegangan kerja trafo 6,3 KV, maka tahanan isolasinya = 6,3 M Ohm (terhadap tanah).
Catatan : 1kV tsb diatas adalah besar tegangan fase terhadap tanah.
- Setelah counter berhenti dan tombol reset menyala, tekan tombol reset untuk mengembalikan ke posisi semula.
- Hasil pengujian tegangan tembus diambil rata-ratanya setelahdilakukan 5 (lima) kali dengan selang waktu
2 menit.
Analisa laborat Minyak Transformator
Minyak pada transformator seperti dijelaskan di atas berfungsi sebagai pendingin dan sebagai bahan isolasi.
Dimana minyak berada dalam tangki untuk menyerap panas yang ditimbulkan kumparan secara alami, maupun
secara paksa minyak mengekspresikan panas transformator ke luar dengan memompanya. Perubahan temperatur
minyak dalam tangki sebanding dengan perubahan beban yang dipikul transformator. Maka akibatnya temperatur
minyak pun akan berubah-ubah karena perubahan beban dan suhu udara luar.
Pada saat minyak menguap, permukaannya akan naik bersinggungan dengan udara luar pada alat
pernafasan, kejadian tersebut berulang-ulang menjadikan struktur kimia berubah, yang
mengakibatkan nilai tegangan tembus minyak akan menurun yang dapat menimbulkan bunga api
(arcing) pada kumparan transformator. Disamping itu, karena faktor waktu, terjadi oksidasi antara
dinding tangki, kawat kumparan, inti transformator dan komponen logam lainnya di dalam tangki
yang menghasilkan kotoran yang bercampur dengan minyak. Akibat daya serap panas minyak
transformator menurun.
Untuk menghindari kerusakan transformator akibat kotoran dan perubahan struktur kimia minyak,
harus diuji kadar asam, air, kotoran dan viscositasnya secara periodik dan pada setiap bongkar
pasang transformator.
Mutu yang harus dipenuhi minyak transformator berdasarkan standar IEC, BS dan ASTM.
Dalam melaksanakan pengujian minyak diambil secara sampel dari bagian atas dan dari bagian
bawah tangki. Apabila hasil pengujian diperoleh masih sesuai standar, maka minyak masih layak
untuk dipakai. Tetapi apabila hasil pengujian diperoleh dibawah standar, maka minyak harus
dimurnikan kembali melalui penyaringan atau diganti.
Pengambilan sample minyak trafo
Lakukan pengambilan dengan menggunakan peralatan khusus untuk pengambilan
sample minyak dan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian antara lain :
• Kekuatan dielektrik (dielectric strength)
• Neutralization number
• Resistivitas
• Water content
• Gas analysis
Pengujian Tegangan Transformator
Pengujian transformator dilakukan dalam perbaikan yaitu menguji tegangan terapan dan tegangan
induksi kumparan transformator yang baru digulung. Untuk pengujian tegangan induksi kumparan
transformator yang baru digulung. Untuk pengujian tegangan terapan dimana transformator diberi
tegangan kerja ke dalam kumparan.
Untuk memudahkan pengujian, posisi kumparan tegangan rendah yang dihubungkan ke sumber
tegangan. Besar tegangan U1 sama dengan tegangan nominalnya, demikian juga tegangan U2. hasil
penunjukan wattmeter W adalah rugi inti (eddy current + hysterisis) yang besarnya harus memenuhi
ketentuan.
Untuk pengujian tegangan induksi dimana bagian-bagian berisolasi transformator diberi tegangan,
seperti antara kumparan dengan kumparan, kumparan dengan inti/ pentanahan selama waktu t.
Besar tegangan dan lama waktu uji tiap transformator daya dicantumkan dalam "buku petunjuk"
(manual book). Besar tegangan induksi berkisar ± 5 X tegangan nominal dalam waktu ± 5 menit.
Pengujian Polaritas Transformator
Untuk menghindari salah sambung terminal-terminal kumparan transformator yang baru dililit atau
kumparan yang tidak ada lagi tanda pengenalnya, maka harus ditentukan ujung-pangkal kumparan
tersebut. Cara menentukan ujung pangkal kumparan transformator adalah dengan pengujian
polaritasnya.
Apabila hasil penunjukan voltmeter U1 > voltmeter U2, maka bagian kumparan yang disambung
polaritasnya sejenis (pangkal kumparan primer disambung dengan pangkal kumparan skunder).
Apabila hasil penunjukan voltmeter U1 < voltmeter U2, maka bagian kumparan yang disambung
polaritasnya tidak sama (pangkal kumparan primer disambung dengan ujung kumparan skunder).
Contoh :
Voltmeter U1 menunjuk 200V dan Voltmeter U2 menunjuk 600V, maka bagian yang disambung
polaritasnya berbeda.
Untuk menentukan polaritas transformator tegangan menengah atau tegangan tinggi, pengujian
polaritasnya cukup dengan tegangan rendah saja.
Kesimpulan
1. Kelayakan operasi dari suatu transformator daya dapat ditetapkan setelah melalui tahapan-
tahapan pengujian berdasarkan standar yang berlaku.
2. Ketelitian dari proses pengujian transformator daya sangan dipengaruhi oleh temperatur ruang
serta ketepatan waktu pelaksanaannya.
3. Keandalan transformator selama masa operasi, sangat ditentukan oleh cara pemeliharaannya,
sehingga jadwal waktu pemeliharaan perlu dikaji lebih lanjut.
Perawatan kumparan dan isolator
MEI 2017