Anda di halaman 1dari 25

TRANSFORMATOR

I NSTRUMEN
(Trafo Tegangan PT)
Hello!
I am
Arfiansyah Shalibaqa
Ayu Widiana Putri
LT-3D

2
Pengertian Transformator
Instrument
“Instrumen transformer secara proporsional
menurunkan atau mengurangi voltase besar dan
nilai arus sehingga mudah digunakan pada
instrumen dan komponen sensitif. Instrumen dan
komponen ini meliputi ammeter, voltmeter, dan
relay proteksi arus lebih di Gardu Induk.”

4
Transformator Instrument

✢ Transformator Arus ✢ Transformator Tegangan


(CURRENT (POTENSIAL
TRANSFORMER) TRANSFORMER)

5
TRANSFORMATOR
TEGANGAN
(POTENSIAL TRANSFORMER)

6
Pengertian Trafo Tegangan
Potential Transformer (PT) adalah suatu
peralatan listrik yang berfungsi
mentransformasikan tegangan yang
tinggi menjadi tegangan yang lebih
rendah yang sesuai dengan setting relay.
Trafo ini juga memiliki angka
perbandingan lilitan/tegangan primer
dan sekunder yang menunjukkan
kelasnya.

7
FUNGSI TRAFO
TEGANGAN
“Transformator Tegangan/Potensial (PT) adalah trafo
instrument yang berfungsi untuk merubah tegangan
tinggi menjadi tegangan rendah sehingga dapat
digunakan untuk peralatan proteksi dan pengukuran
yang lebih aman, akurat dan teliti.”

9
MACAM TRANSFORMATOR TEGANGAN
a. Transformator Tegangan Magnetik.

Transformator ini pada umumnya berkapasitas kecil yaitu antara 10 – 150 VA.
Faktor ratio dan sudut fasa trafo tegangan sisi primer dan tegangan sekunder
dirancang sedemian rupa supaya faktor kesalahan menjadi kecil.
Salah satu ujung kumparan tegangan tinggi selalu diketanahkan.
Trafo tegangan kutub tunggal yang dipasang pada jaringan tiga fasa disamping
belitan pengukuran, biasanya dilengkapi lagi dengan belitan tambahan yang
digunakan untuk mendeteksi arus gangguan tanah. Belitan tambahan dari
ketiga trafo tegangan dihubungkan secara seri
KONSTRUKSI TANSFORMATOR
TEGANGAN MAGNETIK
b. Trafo Tegangan Kapasitif
Trafo pembagi tegangan kapasitif dipakai untuk keperluan pengukuran tegangan tinggi, sebagai pembawa
sinyal komunikasi dan kendali jarak jauh.
Pada tegangan pengenal yang lebih besar dari 110 kV, karena alasan ekonomis maka trafo tegangan
menggunakan pembagi tegangan dengan menggunakan kapasitor sebagai pengganti trafo tegangan
induktif.
Pembagi tegangan kapasitif dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini. Oleh pembagi kapasitor,
tegangan pada C2 atau tegangan primer trafo penengah V1 diperoleh dalam orde puluhan kV, umumnya 5,
10, 15 dan 20 kV. Kemudian oleh trafo magnetik tegangan primer diturunkan menjadi tegangan sekunder
standar 100 atau 100√3 Volt. Jika terjadi tegangan lebih pada jaringan transmisi, tegangan pada kapasitor
C2 akan naik dan dapat menimbulkan kerusakan pada kapasitor tersebut. Untuk mencegah kerusakan
tersebut dipasang sela pelindung (SP). Sela pelindung ini dihubung seri dengan resistor R untuk
membatasai arus saat sela pelindung bekerja untuk mencecah efek feroresonansi.
KONSTRUKSI TANSFORMATOR
TEGANGAN KAPASITIF
KLASIFIKASI
TRANSFORMATOR
TEGANGAN
Berdasarkan perbandingan antara jumlah
lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
✢ Transformator step
down yaitu
transformator yang
mengubah tegangan
bolak-balik tinggi menjadi
rendah, transformator ini
mempunyai jumlah lilitan
kumparan primer lebih
banyak daripada jumlah
lilitan sekunder (Np > Ns).

16
Trafo satu kutub : trafo
tegangan yang salah satu
terminalnya dibumikan /
ditanahkan, dipergunakan
untuk tegangan diatas 30
kV

Trafo dua kutub : trafo


tegangan yang kedua
terminalnya diisolir dari
bumi / tanah, hanya
digunakan untuk
tegangan dibawah 30 kV

17
PRINSIP KERJA TRAFO
TEGANGAN
✢ Transformator bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Jika pada
kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan primer timbul gaya
gerak magnet sebesar N1I1.
✢ Gaya gerak magnet ini memproduksi fluks pada inti, kemudian
membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) pada kumparan sekunder. Jika terminal
kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder mengalir arus I2,
arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N1I1 pada kumparan sekunder. Bila
trafo tidak mempunyai rugi-rugi (trafo ideal) berlaku persamaan :

✢ N1I1 = N2I2
✢ di mana :
✢ N1 : Jumlah belitan kumparan primer
✢ N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder
✢ I1 : Arus kumparan primer
✢ I2 : Arus kumparan sekunder

19
Gambar Prinsip kerja transformator tegangan

20
PEMELIHARAAN TRAFO
TEGANGAN
○ In Service Inspection
✢ In Service Inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-
bagian peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan
unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan.

○ Dielectric
○ Memeriksa rembesan/kebocoran minyak
○ Memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.
○ Memeriksa isolator dari keretakan, flek, pecah dan
kelainan yang lainnya

○ Electromagnetic Circuit
○ Rembesan/kebocoran minyak trafo pada seal isolator.
○ Memeriksa kondisi Spark Gap

22
○ Mechanical Structure
○ Memeriksa pondasi dari keretakan atau tidak.
○ Memeriksa rumah VT\CVT dari keretakan dan korosi
○ Memeriksa steel structure VT\CVT dari bengkok, longgar
dan korosi.

Pentanahan VT
✢ Inspeksi pentanahan VT dilakukan dengan memeriksa kawat dan
terminal pentanahan terhubung ke mess grounding switchyard dengan
kencang dan sempurna.

○ In Service Measurement
✢ In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran/pengujian yang
dilakukan pada saat peralatan sedang dalam keadaan
bertegangan/beroperasi.

23
Tahanan isolasi
✢ Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat ukur tahanan isolasi 5 kV
untuk sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk
mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo tegangan tersebut.
Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada saat 60 detik.

Rasio
✢ Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil
pengukuran dengan nilai pada nameplate. Pengujian ini hanya dilakukan
ketika pemasangan baru atau setelah relokasi.

24
Thanks!

Any questions?

25

Anda mungkin juga menyukai