Alat ukur yang digunakan dalam kegiatan pengukuran besaran listrik dapat
diklasifikasikan dalam berbagai macam cara, klasifisikasi dari alat ukur listrik
antara lain yaitu; menurut macam arus, menurut macam besaran listrik yang
diukur, menurut kecermatan pemakaian, menurut asas kerja, menurut jenis
penunjukkan, menurut sifat penggunaan, menurut sistem pengukuran, dan
menurut metode pengukuran.
a. Menurut macam arus
• Arus searah (DC),
• Arus bolak-balik (AC),
• Arus searah dan bolak-balik (DC/AC).
➢ Metode nol
Metode pengukuran dimana suatu kebesaran yang akan diukur disamakan dengan suatu referensi
yang diketahui dan dicek untuk dalam keseimbangan dengan kebesaran tersebut, secara langsung
atau sebagai multiplikasi dari padanya. Hasil yang didapatkan adalah sesuai dengan harga
sebenarnya daripada kebesaran referensi dengan suatu faktor perkalian.
Contoh : Metode potensiometer atau jembatan.
➢ Metode substitusi (penggantian)
Metode pengukuran dimana suatu kebesaran yang akan diukur disubstitusikan dengan kebesaran
referensi dan hasil yang didapatkannya diturunkan dari rasio kedua pembacaan.
Metode substitusi ini mempunyai keuntungan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang dibuat
oleh faktor-faktor yang sama dari kebesaran yang hendak diukur dan kebesaran referensi.
Contoh : Pengukuran elektrolit (mengukur penampang dari tabung dan jarak diantara elektroda).