Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 3

 Alat ukur yang digunakan dalam kegiatan pengukuran besaran listrik dapat
diklasifikasikan dalam berbagai macam cara, klasifisikasi dari alat ukur listrik
antara lain yaitu; menurut macam arus, menurut macam besaran listrik yang
diukur, menurut kecermatan pemakaian, menurut asas kerja, menurut jenis
penunjukkan, menurut sifat penggunaan, menurut sistem pengukuran, dan
menurut metode pengukuran.
a. Menurut macam arus
• Arus searah (DC),
• Arus bolak-balik (AC),
• Arus searah dan bolak-balik (DC/AC).

b. Menurut macam besaran listrik yang diukur


• Mili amperemeter/mili ammeter, amperemeter/ammeter untuk mengukur arus,
• Voltmeter, kilo voltmeter untuk mengukur tegangan,
• Ohm-meter, megger untuk mengukur tahanan,
• Wattmeter, kilo wattmeter untuk mengukur daya,
• Watt-hour meter (WH-meter), KWh-meter untuk mengukur energi,
• Frekwensi meter untuk mengukur frekwensi /getaran per detik,
• Power factor (Cosinus-j) meter untuk mengukur faktor kerja/power factor.
Besaran Yang
Nama Alat Ukur Tanda Satuan Rangkaian Penggunaan Keterangan
Diukur

Amper Meter Arus A Ac & Dc V/R

Volt Meter Tegangan V Ac & Dc I.V

Watt Meter Daya W Ac & Dc V I Cos Φ

Ohm Meter Tahanan Ω Dc V/I

Kwh Meter Energi Kwh Ac & Dc V I T Cos Φ

Kvah Meter Energi Kvah Ac & Dc V I T Sin Φ

Frekuensi Meter Getaran/Detik Hz Ac -

CosPhi Meter Faktor Kerja Cos Φ Ac -


c Menurut kecermatan pemakaiannya
• Alat ukur presisi, untuk laboratorium,
• Alat ukur praktis/industri/kerja, untuk perusahaan, industri dan lain-
lain,
• Alat ukur kasar, untuk penunjuk/indikator.

Kelas Kesalahan yg diizinkan (%) Penggunaan Keterangan

0,1 ± 0,1 Laboratorium Presisi

0,2 ± 0,2 Laboratorium Presisi

0,5 ± 0,5 Laboratorium Menengah

1,0 ± 1,0 Industri Menengah

1,5 ± 1,5 Industri Menengah

2,0 ± 2,0 Industri Menengah

2,5 ± 2,5 Industri Menengah

3,0 ± 3,0 Hanya untuk cek Rendah

5,0 ± 5,0 Hanya untuk cek Rendah


d. Menurut asas kerjanya
Menurut asas kerjanya terdapat alat ukur kumparan putar, alat ukur thermouple/kawat panas, alat
ukur besi putar, alat ukur elektrostatis, alat ukur elektrodinamis, dan alat ukur induksi

• Alat ukur kumparan putar/moving coil,


Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang bekerja atas dasar prinsip kumparan listrik yang
ditempatkan dalam medan magnet yang berasal dari magnet permanen. Alat ukur jenis ini tidak
terpengaruh magnet luar, karena telah memiliki medan magnet yang kuat terbuat dari logam alniko
yang berbentuk U. Prinsip kerja alat ukur kumparan putar menggunakan dasar percobaan Lorentz.
Gaya yang timbul disebut dengan gaya Lorentz. Arahnya ditentukan dengan kaidah tangan kiri
Fleming.
• Alat ukur thermocouple,
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau
mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya
sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”. Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua
kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam
konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan
(tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.
• Alat ukur besi putar/moving iron,
Alat ukur ini terdiri dari kumparan tetap dan sepasang besi lunak mudah mengalami demagnetisasi,
besi lunak tersebut ditempatkan dalam ruang antara kumparan tetap dimana besi lunak yang satu
ditempatkan menempel dengan kumparan tetap sedang besi lunak yang lain berhubungan dengan
sumbu as dari jarum penunjuk sehingga dapat berputar/bergerak bebas. Alat ukur dengan besi putar
bekerja berdasar pada arus yang akan diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan
terjadinya medan magnit. Potongan besi ditempatkan dimedan magnit tersebut dan menerima gaya
elektromagnetis.
• Alat ukur elektrodinamis
Alat ukur elektrodinamis adalah alat ukur kumparan putar, yang medan magnet nya tidak berasal dari
magnet permanen melainkan berasal dari kumparan tetap pada alat ukur tersebut. Alat ukur
elektrodinamis dapat digunakan pada arus listrik bolak-balik atau pun searah. Alat ukur elektrodinamis
bila digunakan untuk arus bolak-balik biasanya skala dikalibrasi dalam akar kuadrat arus rata-rata,
berarti alat ukur membaca nilai efektif.
• Alat ukur induksi,
Alat ukur induksi hanya dipergunakan pada pengukuran listrik bolak-balik serta dapat digunakan sebagai Ammeter,
Voltmeter ataupun Wattmeter serta Energi meter (Kwh-meter). Torsi penyimpang pada alat ukur induksi dihasilkan oleh
reaksi antara fluks magnet bolak-balik.Prinsip kerja alat ukur induksi ini dipengaruhi adannya torsi yang terjadi karena
adanya reaksi antara fluks magnetis yang magnitudenya tergantung padaarus atau tegangan yang diukur serta
tergantung pada arus eddy atau arus putar yang terinduksi pada piringan atau silinder metal oleh fluks magnet yang
lain.
• Alat ukur elektrostatis,
Alat ukur elektrostatis adalah alat ukur yang mempergunakan gaya elektrostatis yaitu gaya tarik antara muatan
listrik yang didapatkan dari interaksi antara dua buah elektroda yang masing-masing mempunyai potensial yang
berbeda. Gaya elektrostatis ini dapat menimbulkan torsi penyimpangan. Biasanya alat ukur ini digunakan sebagai
alat ukur tegangan bolak-balik dan tegangan searah. Untuk beda potensial yang cukup besar, maka gaya
elektrostatis yang dihasilkan kecil, sehingga alat ukur ini biasanya dikhususkan untuk tegangan yang tingi.
d. Menurut jenis penunjukkannya
• Alat ukur dengan penunjukkan yang langsung dapat dibaca atau dilihat (pengukuran langsung),
• Alat ukur yang hasil akhirnya didapatkan dari beberapa pengukuran langsung (pengukuran tidak langsung),
• Alat ukur dengan sistem tercatat.

f. Menurut sifat penggunaannya


• Papan penghubung/switchbord
• Portabel (mudah dibawa kemana-mana/dipindah-pindahkan)

g. Menurut sistem pengukurannya


• Pengukuran langsung
• Pengukuran tidak langsung.
h. Menurut metode pengukurannya

➢ Metode defleksi (pembelokkan)


Metode pengukuran dimana suatu kebesaran yang akan diukur dikonversikan terhadap suatu
defleksi dari alat penunjuk yang mempunyai suatu hubungan yang tertentu terhadapnya.
Hasilnya didapatkan dari pada defleksi dari alat penunjuk tersebut.
Contoh : Alat ukur penunjuk.

➢ Metode nol
Metode pengukuran dimana suatu kebesaran yang akan diukur disamakan dengan suatu referensi
yang diketahui dan dicek untuk dalam keseimbangan dengan kebesaran tersebut, secara langsung
atau sebagai multiplikasi dari padanya. Hasil yang didapatkan adalah sesuai dengan harga
sebenarnya daripada kebesaran referensi dengan suatu faktor perkalian.
Contoh : Metode potensiometer atau jembatan.
➢ Metode substitusi (penggantian)
Metode pengukuran dimana suatu kebesaran yang akan diukur disubstitusikan dengan kebesaran
referensi dan hasil yang didapatkannya diturunkan dari rasio kedua pembacaan.
Metode substitusi ini mempunyai keuntungan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang dibuat
oleh faktor-faktor yang sama dari kebesaran yang hendak diukur dan kebesaran referensi.
Contoh : Pengukuran elektrolit (mengukur penampang dari tabung dan jarak diantara elektroda).

Anda mungkin juga menyukai