Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) merupakan jamur yang dapat
tumbuh dengan baik di alam liar banyak tumbuh ditumpukan limbah biji kopi
(usaha-pembibitan-jamur-oleh-agustin-wydia-gunawan, 2008) dan dapat
tumbuh pada batang-batang lunak yang telah lapuk seperti pohon karet
damar, kapuk atau sengon yang tergeletak di lokasi yang sangat lembap dan
terlindungi dari cahaya matahari (09jamur, 2008). Karena jamur tiram
memiliki manfaat bagi tubuh untuk menghambat metabolisme kolestrol.
Karena terkandung zat aktif dari Plovastin berupa zat statin (09jamur, 2008).
Dengan manfaat yang baik bagi tubuh maka diperlukan sebuah
budidaya. Budidaya jamur tiram saat ini sangat popular dengan cara
penanaman dengan Baglog. Baglog berisikan materi-materi media tanam
bernutrisi. Media tanam terbaik berupa serbuk gergaji dari jenis kayu keras
dan tidak menutup kemungkinan media tanam dapat dicampur dengan sabut
kelapa (Cocopeat). Jenis kayu keras banyak mengandung selulosa yang baik
diperlukan dalam penyerapan jamur tiram. (09jamur, 2008). Selain itu perlu
diperhatikan ketinggian tempat budidaya agar sesuai dengan habitat tumbuh
jamur tiram yang sesungguhnya, apabila melakukan budidaya di daerah
perkotaan.
Di daerah padat industri yaitu kota Sidoarjo terdapat daerah-daerah
yang melakukan proses budidaya jamur tiram. Karena alasan khusus yaitu
budidaya jamur tiram sebagai mata pencaharian atau pun pekerjaan
sampingan (wirausahawa) karena desakan kondisi. Seperti di daerah
Kecamatan Buduran, tepatnya di Desa Wadung Asih pernah dijuluki sebagai
“Kampung Eduwisata Jamur” yang telah diresmikan oleh Bupati Kabupaten
Sidoarjo pada tahun 2010 silam (Tribunnews, 2016). Karena keberhasilan
dalam pembudidayaan pada waktu hebohnya virus flu burung.
Keberhasilan budidaya jamur tiram tidak luput dari beberapa faktor
yang perlu diperhatikan dengan baik selama masa pembibitan hingga panen.
Dengan memperhatikan faktor suhu lingkungan yang pas untuk tumbuh 21oC
– 29oC, juga memperhatikan kelembaban pada tingkat 90% - 95%, jumlah
intensitas cahaya yang ada pada ruangan 500 lux – 1000 lux, serta kadar CO2
dalam ruangan <1000 ppm, pH pada media 6 – 7, dan waktu yang berganti
pagi dan malam hari. (5934-14026-1-PB, 2018)
Namun menurut kabar dari narasumber, kegiatan budidaya ini mulai
kurang diminati oleh warga sekitar dikarenakan beberapa faktor. Faktor yang
menjadi masyarakat enggan melakukan kegiatan budidaya ialah seringnya
terjadi perubahan iklim tidak menentu.
Menurut Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika menjelaskan
bahwa pada tahun 2018 – 2019 terjadi keragaman iklim yang dapat
dipengaruhi oleh fenomena regional, seperti sirkulasi angin monsun Asia-
Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical
Convergence Zone (ITCZ) merupakan sebuah daerah pertumbuhan awan,
serta kondisi mengenai suhu permukaan sekitar wilayah Laut Indonesia.
(BMKG, 2019) Dengan sebab ini mengakibatkan perlu perlakuan yang
intensif terhadap proses budidaya yang menyebabkan banyaknya waktu
untuk melakukan pengecekan berkala.

1.2 Rumusan Masalah


Ada pun rumusan masalah yang diperoleh yaitu :

a. Apa yang harus dilakukan agar warga tidak tersita waktunya untuk
menuju kombong?
b. Bagaimana cara melakukan budidaya tanpa harus bolak-balik
melakukan pengecekan kondisi terhadap baglog?
c. Bagaimana cara mengetahui bahwa alat dapat bekerja?

1.3 Batasan Masalah


Dengan batasan masalah yang dilakukan yaitu :

a. Perangkat yang dikontrol adalah servo – spray / mist maker


b. Sensor suhu DHT 22 temperatur 21oC – 29oC
c. Kelembaban tanah Moisture Soil 90% - 95%
d. Intensitas cahaya GY-302 BH1750 500 / TEMT 6000 lux – 1000 lux
e. Kadar CO2 <1000 ppm
f. Waktu sampel 7 x 24jam.

1.4 Tujuan Penelitian


Ada pun tujuan yang diharapkan yaitu :

a. Yang harus warga lakukan kedepannya adalah menggunakan alat


monitoring untuk jamur tiram pada kombong yang ada.
b. Caranya adalah melakukan monitoring terhadap kombong yang telah
diintegrasikan dengan smartphone android..
c. Alat akan dicoba melalui pengambilan sample, pengujian alat, dan
implementasi terhadap kombong.

1.5 Manfaat Penelitian


Bagi Peneliti
a. Mendapat metode penelitian dan pengumpulan data yang
diperlukan.
b. Menambah wawasan serta pengalaman sistem kerja rangkaian
dengan lebih tepat.
c. Dapat menjadi alternatif bagi warga dalam pengembangan bisnis
jamur tiram kembali.
Bagi Mahasiswa
a. Dapat menjadi sumber inspiratif.
b. Dapat menjadi refrensi dan diterapkannya kepada masyarakat.
c. Menumbuhkan minat mahasiswa dalam mempelajari perangkat
pintar serba android.
Bagi Mahasiswa
a. Dapat mempermudah monitoring berkala.
b. Dapat mengembalikan minat budidaya jamur tiram dengan lebih
efisien
c. Menggantikan penggunaan alat ukur manual dan dapat diterapkan
ke semua sector nudidaya jamur tiram
Bagi Universitas
a. Dapat menjadi nilai tambahan terhadap masyarakat di sekitar
Universitas.
b. Menjalin kerja sama dalam pengembangan terhadap mahasiswa.
c. Memberikan kontribusi dalam memajukan mahasiswa dalam
pembelajaran.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULAN
Berisi uraian singkat tentang pengertian dasar yang umum menuju pengertian
yang lebih spesifik. Dengan pengertian yang spesifik dapat menunjang
pemahaman masalah yang didapat dan menentukan jalannya setiap bab
selanjutnya mengenai permasalahan yang segera dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Berisi pemaparan mengenai penelitian terdahulu, pemaparan teori yang
berkaitan komponen utama, pendukungnya, dan gambaran singkat datasheet
komponen mengenai keterangan kaki, polaritas, dan lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN


Berisi metode atau teknis yang digunakan dalam menyelesaikan sebuah
masalah yang didapati dan menyusun rangka kerja dari proses yang
dibutuhkan sesuai metode. Lokasi, waktu, dan kondisi menjadi bagian yang
utama serta keseluruhan alat dan bahan yang dibutuhkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisi pembahasan dari hasil yang didapat dengan tabel atau grafik dalam
angka atau huruf. Lebih banyak mengenai penjelasan ilmiah atau perhitungan
yang membandingkan hasil dari alat pengukuran analog dan digital dengan
margin eror.

BAB V PENUTUP
Sebuah kesimpulan dari semua penelitian yang dilakukan dari bab I, II, IIII,
IV dan saran yang diikutsertakan dalam Penelitian yang diharapkan pembaca
dapat mengambil sebuah inti pemikiran dari sang Peneliti yang diwujudkan
dalam sebuah karya tulis ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai