Anda di halaman 1dari 48

PERCOBAAN I

PENGENALAN PROGRAM MATLAB/SIMULINK

1.1. Tujuan :
1. Mengetahui cara penggunaan dasar Program MATLAB/SIMULINK
2. Mampu mengoperasikan, membangun dan menganalisa Sistem Sederhana :
Fungsi Matematis, Analisa Fourier dan Spektrum Gelombang

1.2. Alat-Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model

1.3. Landasan toeri


Matlab adalah suatu program interaktif untuk menginput data dan
perhitungan secara visual. Matlab digunakan secara luas untuk menganalisa dan
design. Banyak perbedaan toolboxes yang tersedia dengan menambah fungsi-
fungsi dasar dari matlab kedalam area applikasi yang berbeda. Didalam pelajaran
ini, kita akan memperluas kegunaan dari toolboxes system control.
Simulink adalah suatu uraian secara luas dari matlab untuk modeling dan
system simulasi. Didalam simulink ,system digambarkan didalam screen sebagai
blok diagram. Banyak elemen dari blok diagram yang tersedia, seperti fungsi-fungsi
transfer ,cabang-cabang penjumlahan dll. Sebagus peralatan input dan output yang
sebenarnya seperti Generator dan oscilloscope. Simulink merupakan satu kesatuan
dengan matlab dan data dapat dengan mudah di transfer antar program.
Beban Non Linear akibat komponen non linear yang digunakan akan
berpengaruh terhadap kecacatan bentuk gelombang catuan input baik arus maupun
tegangan dan kecacatan gelombang ini akan menimbulkan Harmonisa. Beban Non
Linear menimbulkan perkalian frekuensi dasar (harmonisa) yang super impose
pada gelombang dasarnya.
Beberapa pengertian yang mengemukakan tentang pengertian Harmonisa
diantaranya, sebagai berikut:
1. Secara matematis: suatu komponen yang beroder labih dari satu dari suatu fungsi
periodik dengan analisa deret Fourier.
2. Secara listrik: suatu karakteristik komponen yang mengakibatkan perubahan
bentuk gelombang arus/tegangan dari yang serharusnya (membuat cacat
gelombang) atau sesuai teori bahwa Non sinusoidal ac sama dengan jumlah
sinusoidal dasar dengan komponen harmonisanya (perkalian dengan frekuensi
dasarnya).
3. Menurut Kamus (Kamus Teknik listrik, K.G. Jackson 1994 hal 166-167)
a. Harmonisa adalah Salah satu komponen sinus pada sebuah gelombang
periodik komplek yang mempunyai frekuensi sebesar perkalian integral dari
frekuensi dasar gelombang tersebut.
b. Cacat Harmonisa adalah perubahan bentuk gelombang akibat adanya
komponen frekuensi tambahan
4. Menurut FTP-2000 Telkom (hal XV-10) bahwa Harmonisa pada beban Non
Linear akan timbul cacat gelombang yang akan merusak bentuk gelombang
sumber dan menimbulkan harmonisa perkalian bilangan bulat dari frekuensi
dasar yang akan mengganggu sumber.
5. Menurut IEC55-1 dan 55-2: Harmonic (component) “A component of order
greather than 1 of the Fourier series of a periodic quantity”
Beberapa sumber yang dapat menimbulkan Harmonisa diantaranya dari :
1. Dari Sumber/Pembangkit (generator)
2. Dari Beban Non Linear:
a. Gas Discharge Lamp (neon, fluorescent)
b. SCR/thyristor (UPS, Rectifier, Inverter)
c. Switch mode sistim konversi

Harm. # of Anti- Length-Wavelength


# of Waves in
# of Nodes
String
# nodes Relationship
1 1/2 2 1 Wavelength = (2/1)*L
2 1 or 2/2 3 2 Wavelength = (2/2)*L
3 3/2 4 3 Wavelength = (2/3)*L
4 2 or 4/2 5 4 Wavelength = (2/4)*L
5 5/2 6 5 Wavelength = (2/5)*L

1.4.1. Langkah Mengoperasikan MATLAB/SIMULINK


1. Bukalah MATLAB dengan mengklik ICON MATLAB akan didapat
tampilan dibawah :
2. Dari TOOLBAR klik tombol OPEN FILE bukalah data PERCOB_1A.mdl
difolder/disk yang tersedia

3. Gambar Percobaan 1A dan cari bentuk gelombang dengan T yang sudah


ditentukan dengan menggunakan gelombang sinus rangkaian dibawah ini:

Percobaan 1A
Gambar Percobaaan1A

1.1. Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=0.01


1.2. Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=0.05

1.3. Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.9


1.4. Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=1

1.5. Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=5


1.6. Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=10

4. Pada rangkaian tersedia, aturlah sumber sinyal A (klik ICON dua kali) dan
sumber sinyal B sebagai berikut :
A JENIS= SINUS AMPLITUDO= 1V FREK= 10Hz
B JENIS= PERSEGI AMPLITUDO= 1V FREK= 30Hz

5. Atur Setting dengan menekan tombol CTRL+E atau memilih MENUBAR


SIMULATION – SIMULATION PARAMETERS , sebagai berikut :
Simulation Time : untuk mengatur rentang waktu simulasi (bukan
waktu
penyelesaian simulasi) = 1 detik
untuk rentang waktu lebih kecil nilai ini bias diubah
Solver Option : untuk memilih metoda numerik yang dipakai =
Variable
step dan ode45(=Runge Kutta)

Refine Factor : mengatur kualitas hasil grafik = 10


6. Klik ICON SCOPE untuk menampilkan grafik keluaran , atur posisi jendela
grafik ini
7. Jalankan dengan mengklik TOMBOL RUN pada TOOLBAR
8. Gambarkan pada kertas grafik sinyal-sinyal masukan dan keluaran
9. Gambar akan tampil seperti dibawah

10. Untuk merubah range sinyal pilihan pada masing masing sumbu , tekan
TOMBOL PARAMETER pada TOOLBAR Scope . Masukkan nilai 0,1s
untuk TIME RANGE mengganti AUTO , kemudian tekan TOMBOL
APPLY.
Grafik baru lansung tampak dari Scope . Gambarkan grafik ini dalam
lembar laporan
TOMBOL FIND dapat digunakan mencari grafik bila terjadi grafik out of
range

Gambarkan bentuk gelombang yang baru , hasil yang diperoleh masukkan hasil
yang diperoleh masukkan nilai pembacaan sinyal di atas sebagai berikut
T=0.01 T=0.03 T=0.05 T=0.07 T=0.09
INPUT1 0.6 1 0 -1 -0.6
INPUT2 -1 1 1 -1 1
OUTPUT -0.4 2 1 -2 0.4

11. Dari TOOLBAR Pilihlah TOMBOL LIBRARY BROWSER. Pilih Library


SIMULINK/SINKS/SCOPE. Pindahkan Block SCOPE dengan cara KLIK &
SERET ICON SCOPE kedalam jendela file kerja anda
12. Sambungkan sinyal dari SIGNAL GENERATOR mengKLIK&SERET ujung
panah kecil dari SIGNAL GENERATOR ke pangkal panah dari SCOPE .
Ulangi untuk SPECTRUM SCOPE dengan KLIK&SERET dari pangkal panah
SPECTRUM SCOPE kegaris yang sudah diperoleh dari SIGNAL
GENERATOR ke SCOPE.

13. Atur generator fungsi (Klik ICON SIGNAL GENERATOR) sebagai berikut
:
WAVEFORM=SINE AMPL=1V FREQ=1000Hz
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 1s.
Klik dan atur lokasi dan setting PARAMETER SCOPE agar menampilkan
hanya 10 gelombang . Tekan TOMBOL RUN . Atur ulang posisi tampilan
Jendela SPECTRUM SCOPE . Buat gambar signal dan spektrum frekuensi
14. Klik ICON SPECTRUM SCOPE. Akan terbuka jendela baru untuk
rangkaian internal SPECTRUM SCOPE. Klik ICON PERUBAH
DISCRETE , ganti SAMPLE TIME menjadi 1/50000 . Ulangi langkah
diatas.
15. Ulangi langkah diatas untuk Frekuensi dan Jenis Gelombang seperti tabel
berikut. Catat frekuensi dan magnitude harmonisa harmonisa yang ada.
Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
Frek Jenis Dasar Harmonisa 1 Harmonisa 2 Harmonisa 3
No. Gelombang Gelombang
Frek Mag Frek Mag Frek Mag Frek Mag
1 1000 Sinus 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 16,4 0 0
2 5000 Sinus 1kHz 20.2 1kHz 20.2 0 0 0 0
3 1000 Persegi 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 27 3kHz 3
4 1000 Gigi Gergaji 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 6,8 3kHz 2,1

Percobaan 1b

Scope
Jenis
t = 10 t = 10 t = 10 t = 10 t = 10
Sinyal
Freq Amp Freq Amp Freq Amp Freq Amp Freq Amp
Input
Sine 1 2 2 1 5 3 9 2 10 4
1
Input
Square 3 4 4 2 7 2 6 1 5 1
2

a) Input 1 : freq = 1, amp = 2. Input 2 : freq =3, amp = 4


b) Input 1 : freq = 2, amp = 1. Input 2 : freq =4, amp = 2

c) Input 1 : freq = 5, amp = 3. Input 2 : freq =7, amp = 2


d) Input 1 : freq = 9, amp = 2. Input 2 : freq =6, amp = 1

e) Input 1 : freq = 10, amp = 4. Input 2 : freq =5, amp = 1

Percobaan 1c
Scope Spectrum
Jenis
t = 0.1 t=1 t = 10 Analyzer
Sinyal
Freq Amp Freq Amp Freq Amp Sample time
Input 1 Sine 1 2 2 1 5 3
0.001
Input 2 Sine 3 4 4 2 7 2

A. Input 1 : freq = 1, amp = 2. Input 2 : freq =3, amp = 4. T = 0.1


B. Input 1 : freq = 2, amp = 1. Input 2 : freq =4, amp = 2. T =1
C. Input 1 : freq = 5, amp = 3. Input 2 : freq =7, amp = 2. T = 10
Kesimpulan

Dari hasil percobaan 1 (Percobaan_1A, Percobaan_1B, dan Percobaan_1C)


diatas, dapat kita ambil beberapa kesimpulan seperti dibawah ini :
 Simulink Matlab dapat digunakan untuk membantu operasi aljabar yang
menggunakan dua buah grafik (Penjumlahan dua buah grafik maupun
perkalian dua buah grafik). Contoh aplikasi ini adalah pada percobaan
1.3.1 untuk aplikasi penjumlahan, sedangkan untuk aplikasi perkalian pada
percobaan 1.3.2
 Dengan menggunakan Simulink Matlab, kita juga dapat melihat besar dari
harmonisa yang timbul dari suatu system, kita dapat mengetahui magnitude
gelombangnya serta harmonisa yang keberapa.
 Dengan analisa spectrum dengan simulink matlab, kita dapat melihat
bentuk gelombang serta noise yang timbul pada gelombang tersebut.
PERCOBAAN II
MODULASI DAN DEMODULASI DSB/AM

2.1 Tujuan :
1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi DSB/AM
2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi
DSB/AM

2.2 Landasan teoti


Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik
sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan
proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekuensi rendah) bisa dimasukkan
ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus
berfrekuensi tinggi. Ada berbagai cara untuk penyaluran informasi kepada pihak
lain yang masing-masing mempunyai karakteristiknya sendiri. Informasi yang akan
di kirimkan terdiri dari berbagai jenis, misalnya : suara manusia,sinyal
telegrap,sinyal televisi, sinyal multiplex, telephoto, faksimile, dst.Semua jenis
materi informasi ini , misalnya suara manusia, sebuah foto atau televisi, pertama-
tama harus dirubah dalam bentuk listrik dengan menggunakan mikropon atau
telekamera, agar materi ini dapat dibawa oleh gelombang radio.Pertanyaannya
adalah bagaimana membawa informasi yang telah dirubah dalam bentuk listrik ke
dalam gelombang radio, atau bagaimana cara menjalin informasi yang telah
berbentuk listrik ke dalam gelombang radio. Cara penumpangan informasi pada
gelombang radio dinamakan modulasi.
Mengapa perlu modulasi?
Umumnya sinyal asli, misalnya suara manusia , mempunyai frekuensi yang relative
rendah yang berarti panjang gelombangnya tinggi. Frekuensi sinyal asli ini disebut
base band, yang umumnya tidak cocok untuk tranmisi jarak jauh, sebabnya antara
lain :
1. Karakteristik saluran transmisi pada frekuensi rendah tidak konstan untuk
daerah frekuensi yang relative lebar.
2. Transmisi sinyal melalui udara membutuhkan antenna,padahal ukuran
minimal antena ini 0,1 panjang gelombang. Jadi transmisi sinyal base band
membutuhkan antenna dengan ukuran fisik yang sangat besar.

Karena masalah-masalah diatas, maka untuk transmisi jarak jauh, sinyal base band
ini perlu diproses dulu dalam suatu proses yang disebut modulasi.
Dipesawat pemancar yang disebut juga pemancar ( Tx ) terdapat peralatan yang
disebut modulator. Modulator berfungsi untuk memproses sinyal asli ( base band )
menjadi suatu sinyal modulasi. sebaliknya di pesawat penerima atau penerima ( Rx
) terdapat peralatan yang disebut demodulator atau detector yang bertugas untuk
memproses sinyal modulasi itu, hingga didapat sinyal base band-nya.
Dalam proses modulasi diperlukan sinyal yang disebut gelombang pembawa (
carrier ). Gelombang pembawa ini mempunyai frekuensi yang cukup tinggi untuk
transmisi jarak jauh. Jadi dalam proses modulasi terjadi :
1. Karakteristik dari sinyal informasi atau base band bercampur menjadi satu
dengan karakteristik gelombang pembawa dan disebut gelombang
modulasi.
2. Harus ada suatu cara untuk mengeluarkan sinyal informasi tadi dari
gelombang modulasi.
Salah satu jenis modulasi yang dipergunakan umum seperti broadcasting, radio CB,
amatir, dan banyak lagi. Modulasi amplitudo atau AM (amplitudo modulation)
merupakan jenis modulasi terpenting. Modulasi amplitudo dapat dibedakan
menjadi :
1. Double side band dengan sinyal pembawa (carrier) disingkat DSB yang lebih
sering disebut AM.
2. Double side band dengan sinyal pembawa ditekan (suppressed carrier); sering
disebut DSB- SC.
3. Single side band dengan sinyal pembawa ditekan (suppressed carrier) yang lebih
sering dikenal dengan sebutan single side band.
4. Modulasi dengan posisi sinyal pembawa atau carrier position modulation disingkat
CPM.
Untuk dapat memahami modulasi amplitudo ini, coba perhatikan formula matematika
berikut :
Misalkan sinyal base band maupun sinyal pembawa mempunyai bentuk sinusoidal.
Sinyal base band = m(t) = Am COS ωmt
Sinyal pembawa = Ac COS (ωct)
Am = amplitudo sinyal base band
Ac = amplitudo sinyal pembawa
‘ωm = 2π Fm (Fm = frekuensi gelombang (base band )
‘ωc = 2π Fc (Fc = frekuensi gelombang pembawa
Proses modulasi akan menghasilkan suatu sinyal modulasi AM :
Vc(t) = ( Ac + Am cos ωmt ) cos ωct
Sinyal base band ini disebut juga sinyal pemodulasi kalau Vc(t) disebut sinyal modulasi.
Rumus sinyal modulasi AM tadi bias juga dituliskan sebagai berikut :
Vc(t) = Ac ( 1 + m cos ωct ) cos ωct
Dengan m = Am /Ac disebut indek modulasi < 100.
Setelah diuraikan secara matematis bisa kita dapatkan :
Vc(t) = Ac cos ωct + ½ m Ac cos (ωc – ωm )t + ½ m Ac cos (ωc + ωm )t
Jadi sinyal AM bias diuraikan menjadi tiga bagian :
1. Ac cos ωct = gelombang pembawa
2. ½ m Ac cos (ωc – ωm )t = lower side band( LSB )
3. ½ m Ac cos (ωc + ωm )t = Upper side band( USB )
DSB-SC DAN SSB
Supaya pengiriman sinyal menghemat daya,maka dapat dilakukan dua cara yaitu :
1. DSBSC(double side band – suppressed carrier) yang dikirimkan hanya LSB dan
USB saja, gelombang pembawa tidak dikirim.
2. SSB( single side band)yang dikirimkan hanya salah satu dari LSB atau USB tanpa
gelombang pembawa.
2.3 Alat Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
Langkah Percobaan Modulasi DSB-SC
1. Gambarkan Percobaan 2 A
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum= 0.1
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya

Percobaan 2A

a. Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-1


Dengan :
T = 10, Spektrum 0.1
Signal Carrier
Frek = 1000 Frek = 10000
Amp = 1 Amp = 2
Gel SIN Gel SIN
b. Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-2
Dengan :
T = 10, Spektrum 0.01
Signal Carrier
Frek = 1000 Frek = 5000
Amp = 1 Amp = 2
Gel SIN Gel SIN
c. Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-2
Dengan :
T = 10, Spektrum 0.001
Signal Carrier
Frek = 1000 Frek = 1000
Amp = 2 Amp = 1
Gel SIN Gel SIN
2.3.2 Langkah Percobaan Modulasi AM
1. Gambar percobaan berikut :

Percobaan 2B
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut:
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks
modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum = 0.1
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
3. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut:
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks
modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=2volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum = 0.01
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
4. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut:
Signal Frek=1000Hz Amp=2volt Sinusoida indeks
modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum = 0.001
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
2.3.3 Langkah Percobaan Demodulasi AM

Percobaan 2C
1. Gambar PERCOB-2C

Magnitud dan Gelombang 2C_1


Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 10s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=0.01 Filter=1
Magnetud dan Gelombang 2C_2
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 10s.
Signal Frek=1000Hz Amp=0.5 Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=10volt Sinusoida Filter = 3
Sample FFT Spektrum=0.01
Magnetud dan Gelombang 2C_3
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 10s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1 Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=10volt Sinusoida Filter = 5
Sample FFT Spektrum=0.01
Magnetud dan Gelombang 2C_4
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 10s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1 Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=10volt Sinusoida Filter = 8
Sample FFT Spektrum=0.01
Magnetud dan Gelombang 2C_5
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 10s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1 Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=10volt Sinusoida Filter = 10
Sample FFT Spektrum=0.01
Kesimpulan :
 Nilai amplitudo akan mempengaruhi besar magnitude dari
gelombang yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai amplitudonya maka
semakin besar pula efeknya terhadap spektrum gelombang
keluarannya.
 Untuk gelombang DSB-SC, spektrum yang dihasilkan hanya dua buah
gelombang pada frekwensi tertentu. Kedua frekwensi tersebut adalah
untuk gelombang LSB dan USB sedangkan gelombang pembawanya
tidak dihasilkan.
 Besar nilai magnitude dari gelombang AM, magnitude demodulasinya
akan lebih besar dibandingkan magnitude modulasinya
PERCOBAAN III
MODULASI DAN DEMODULASI SSB

3.1 Tujuan :
1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi SSB
2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi SSB

3.2 Landasan Teori :


Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik
sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan
proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan
ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus
berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang
sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat
dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk
membentuk sinyal yang termodulasi.
Demodulasi Adalah suatu piranti (DCE) yang berfungsi untuk mengubah isyarat
digital menjadi isyarat analog pada frekuensi suara . Demodulator adalah sebuah
rangkaian elektronik yang digunakan untuk memperoleh isi informasi dari proses
perubahan gelombang suara.
Dengan SSB kita bisa menghemat daya pancar,tetapi mengapa SSB ini tidak
dipakai sebagai standard radio broadcasting. Jawabnya adalah karena Rx SSB
cukup kompleks,pembuatannya lebih sulit,jadi lebih mahal. Juga kualitas audio
kurang baik, sehingga khusus untuk komunikasi. SSB( single side band)yang
dikirimkan hanya salah satu dari LSB atau USB tanpa gelombang pembawa

3.3.Percobaan
3.3.1 Alat Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
3.3.2 Langkah Percobaan Modulasi SSB
1. Buatlah gambar di bawah ini dan simpanlah dengan nama
PERCOBAAN_3A

2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut


Data Low Pass Filter :
File Order : 16
a. Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=0.01 T=10
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya serta simpan ke file
laporan anda.
b. Percobaan Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=1000Hz Amp=2volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=0.01 T=10
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya serta simpan ke file
laporan anda.
3.3.3 Langkah Percobaan Demodulasi SSB
1. Buatlah gambar di bawah ini dan simpanlah dengan nama
PERCOBAAN_3B

Bentuk gambar dari blok SSB Modulator seperti di bawah ini :


butter
1 1
In1 Modulated SSB Signal
Signal Out1

High Stop Filter


Carrier
Carrier
Bentuk gambar dari blok Demodulator AM seperti di bawah ini :
butter

1 1
In1 Out1
Rectifier
Filter
DEMODULATOR AM

Bentuk gambar dari blok spectrum scope seperti di bawah ini :

1 D:1 Ts:1/5000
Signal in Perubah Discrete B-FFT
Spectrum
Scope
2. Atur setting sebagai berikut :
a. Signal Frek=500Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt
Sample Discrete Spektrum Scope=0.01 T=10
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrum untuk signal modulasi dan
signal hasil demodulasi

.
b. Signal Frek=50Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=1000Hz Amp=2volt
Sample Discrete Spektrum Scope=0.01 T =10
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrum untuk signal modulasi dan
signal hasil demodulasi .
Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa grafik dan spektrum signal masukan modulasi dan
signal keluaran demodulasi di atas.
 SSB atau single side band biasanya signal pembawa diredam sehingga
yang dihasilkan hanya gelombang LSB ataupun USB saja.
 Dengan tampil hanya LSB atau USB saja, maka daya yang digunakan
untuk SSB ini akan lebih kecil bila dibandingkan dengan DSB
 Semua signal dalam SSB adalah berupa data.
 Bandwith yang digunakan dalam SSB jauh lebih kecil daripada DSB
 Noise yang timbul pada SSB biasanya lebih kecil bila dibandingkan
dengan noise pada DS
PERCOBAAN IV
MODULASI DAN DEMODULASI FM

4.1 Tujuan :
1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi FM
2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi FM

4.2 Landasan teori


Modulasi frekuensi sama pentingnya dengan modulasi amplitudo. FM juga
digunakan pada broadcasting disamping itu juga digunakan radio amatir dan CB.
Agar dapat mengerti arti dari modulasi frekuensi, perhatikanlah formula
matematika berikut :
Seperti juga pada modulasi amplitudo,baik sinyal base band maupun sinyal
pembawa mempunyai bentuk sinusoidal.
Sinyal base band = m(t) = Am COS ωmt
Sinyal pembawa = Ac COS (ωct)
Am = amplitudo sinyal base band
Ac = amplitudo sinyal pembawa
‘ωm = 2π Fm (Fm = frekuensi gelombang base band )
‘ωc = 2π Fc (Fc = frekuensi gelombang pembawa
maka sinyal modulasi FM dapat dituliskan sebagai :
Vc(t) = Amc cos(ωct + sin ωmt )
kAm F
Dengan B =   indeks modulasi
Fm Fm
∆ F = real frekuensi deviation = kAm

Lebar Bidang Frekuensi FM( bandwidth FM )


Untuk menghitung bandwidth FM agak sulit,sinyal FM ini harus diuraikan dengan
fungsi Bessel.
 
Vc (t )  Ac J 0 (  ) cos ct  J 1 (  )cos(c  m )t  cos(c  m )t  J 2 (  )
cos(c  2m )t  cos(c  2m )t   J 3
(  )Cos(c  3m )t  Cos(c  3m )t 
Jadi sinyal FM terdiri atas komponen frekuensi carrier Fcc dan sejumlah besar
komponen frekuensi side band. Pada transmisi FM, tidak seluruh spektrum akan
dikirimkan. Lebar bidang frekuensi FM yang akan dikirimkan ditentukan secara
emparis. Lebar bidang frekuensi FM = B ≈ 2(∆ F + Fm maks ).Fm maks = frekuensi
pemodulas i(informasi ) tertinggi.
Secara emperis didapatkan suatu grafik :

Contoh :
a. Komunikasi FM broadcast :
F  75kHz
Fm  15kHz(audiomaksimum)

F 75
makaB   5
Fm 15

B
Dari grafik B = 5  3,3
F
B = 3,3 F  3,3x75kHz  240kHz
b.Suara untuk TV :
F  25kHz
Fm  15kHz

F 25
B   1,7 B
Fm 15 Dari grafik B = 1,7  4,4
F

Maka
B = 4,4 F  4,4 x 25kHz  110kHz
(Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi, Dr. Ir. Suhana, Shigeki Shoji 2004
4.3 Percobaan
Alat Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
4.3.2 Langkah Percobaan Modulasi FM
1. Buatlah gambar di bawah ini dan simpanlah dengan nama
PERCOBAAN_4A

Pilih Library SIMULINK/COMMUNICATION


BLOCKSET/COMPONENTS. Pindahkan Block VCO.
Bentuk gambar dari Discrete-Time VCO blok seperti di bawah ini:

Bentuk gambar dari Spectrum Scope1 blok seperti di bawah ini:

1 D:1 Ts:1/50000
Signal in Perubah Discrete B-FFT
Spectrum
Scope
2. Jalankan model dengan parameter sebagai berikut
Signal : Frek= 10Hz Amp=1V Gelombang = Sinusoida
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=0.01 Waktu simulasi = 10s
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya.
a.Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output

b.Gambar Spectrum modulasi FM


3. Ulangi langkah diatas lengkap dengan gambarnya untuk gelombang signal
Signal : Frek= 10Hz Amp=1V Gelombang = Persegi
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=0.01 Waktu simulasi = 10s
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
a. Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output

b. Gambar Spectrum modulasi FM


4. Ulangi langkah diatas lengkap dengan gambarnya untuk gelombang signal
Signal : Frek= 10Hz Amp=1V Gelombang = Gergaji
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=0.01 Waktu simulasi = 10s
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya.
a. Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output

b. Gambar Spectrum modulasi FM

5. Jelaskan mengenai beda karakteristik modulasi DSB/AM dan FM


Analisa

Kerugian FM Dibanding AM
Kerugian yang paling utama dari FM dibanding AM , adalah karena bandwidth
FM relative sangat besar dibanding AM. Hal ini dapat kita lihat dari percobaan
diatas bahwa AM pada umumnya mempunyai bandwith sekitar 2 kHz, sedangkan
pada FM bandwith mencapai 4 kHz

Keuntungan FM Dibanding AM.


Banyak sekali keuntungan FM disbanding AM, antara lain :
 FM menghasilkan kualitas S/N ( signal/noise ) yang lebih baik dibanding
AM.
FM lebih tahan terhadap pengaruh noise dan interferensi,karena itu meskipun
peralatannya lebih kompleks dan lebih mahal,tapi banyak digunakan dalam system
komunikasi yang membutuhkan kualitas tinggi seperti komunikasi microwave,
satelit,system komunikasi mobil dan lain-lain

a. Kesimpulan :
 Penggunaan Simulink Matlab dapat digunakan untuk simulasi
percobaan gelombang dan spektrum termasuk melihat spektrum
dari modulasi sebuah gelombang.
 Dalam jaringan telekomunikasi peran sistem modulasi sangat
menentukan kualitas informasi yang dikirim dan yang diterima
 Sistem Modulasi Frekwensi (FM) banyak digunakan dalam system
komunikasi yang membutuhkan kualitas tinggi seperti komunikasi
microwave, satelit, system komunikasi mobil dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
5. Daftar Pustaka :

 Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi, Dr. Ir. Suhana, Shigeki


Shoji 2004
 http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?t=6113
 http://www.glenbrook.k12.il.us/GBSSCI/PHYS/Class/sound/u11l4
d.html
 http://www.ristinet.com/index.php?ch=8&lang=&s=4130ecb2c1f7
08f931548ab564133bb3&n=354

Anda mungkin juga menyukai