1.1. Tujuan :
1. Mengetahui cara penggunaan dasar Program MATLAB/SIMULINK
2. Mampu mengoperasikan, membangun dan menganalisa Sistem Sederhana :
Fungsi Matematis, Analisa Fourier dan Spektrum Gelombang
1.2. Alat-Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
Percobaan 1A
Gambar Percobaaan1A
4. Pada rangkaian tersedia, aturlah sumber sinyal A (klik ICON dua kali) dan
sumber sinyal B sebagai berikut :
A JENIS= SINUS AMPLITUDO= 1V FREK= 10Hz
B JENIS= PERSEGI AMPLITUDO= 1V FREK= 30Hz
10. Untuk merubah range sinyal pilihan pada masing masing sumbu , tekan
TOMBOL PARAMETER pada TOOLBAR Scope . Masukkan nilai 0,1s
untuk TIME RANGE mengganti AUTO , kemudian tekan TOMBOL
APPLY.
Grafik baru lansung tampak dari Scope . Gambarkan grafik ini dalam
lembar laporan
TOMBOL FIND dapat digunakan mencari grafik bila terjadi grafik out of
range
Gambarkan bentuk gelombang yang baru , hasil yang diperoleh masukkan hasil
yang diperoleh masukkan nilai pembacaan sinyal di atas sebagai berikut
T=0.01 T=0.03 T=0.05 T=0.07 T=0.09
INPUT1 0.6 1 0 -1 -0.6
INPUT2 -1 1 1 -1 1
OUTPUT -0.4 2 1 -2 0.4
13. Atur generator fungsi (Klik ICON SIGNAL GENERATOR) sebagai berikut
:
WAVEFORM=SINE AMPL=1V FREQ=1000Hz
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 1s.
Klik dan atur lokasi dan setting PARAMETER SCOPE agar menampilkan
hanya 10 gelombang . Tekan TOMBOL RUN . Atur ulang posisi tampilan
Jendela SPECTRUM SCOPE . Buat gambar signal dan spektrum frekuensi
14. Klik ICON SPECTRUM SCOPE. Akan terbuka jendela baru untuk
rangkaian internal SPECTRUM SCOPE. Klik ICON PERUBAH
DISCRETE , ganti SAMPLE TIME menjadi 1/50000 . Ulangi langkah
diatas.
15. Ulangi langkah diatas untuk Frekuensi dan Jenis Gelombang seperti tabel
berikut. Catat frekuensi dan magnitude harmonisa harmonisa yang ada.
Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
Frek Jenis Dasar Harmonisa 1 Harmonisa 2 Harmonisa 3
No. Gelombang Gelombang
Frek Mag Frek Mag Frek Mag Frek Mag
1 1000 Sinus 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 16,4 0 0
2 5000 Sinus 1kHz 20.2 1kHz 20.2 0 0 0 0
3 1000 Persegi 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 27 3kHz 3
4 1000 Gigi Gergaji 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 6,8 3kHz 2,1
Percobaan 1b
Scope
Jenis
t = 10 t = 10 t = 10 t = 10 t = 10
Sinyal
Freq Amp Freq Amp Freq Amp Freq Amp Freq Amp
Input
Sine 1 2 2 1 5 3 9 2 10 4
1
Input
Square 3 4 4 2 7 2 6 1 5 1
2
Percobaan 1c
Scope Spectrum
Jenis
t = 0.1 t=1 t = 10 Analyzer
Sinyal
Freq Amp Freq Amp Freq Amp Sample time
Input 1 Sine 1 2 2 1 5 3
0.001
Input 2 Sine 3 4 4 2 7 2
2.1 Tujuan :
1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi DSB/AM
2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi
DSB/AM
Karena masalah-masalah diatas, maka untuk transmisi jarak jauh, sinyal base band
ini perlu diproses dulu dalam suatu proses yang disebut modulasi.
Dipesawat pemancar yang disebut juga pemancar ( Tx ) terdapat peralatan yang
disebut modulator. Modulator berfungsi untuk memproses sinyal asli ( base band )
menjadi suatu sinyal modulasi. sebaliknya di pesawat penerima atau penerima ( Rx
) terdapat peralatan yang disebut demodulator atau detector yang bertugas untuk
memproses sinyal modulasi itu, hingga didapat sinyal base band-nya.
Dalam proses modulasi diperlukan sinyal yang disebut gelombang pembawa (
carrier ). Gelombang pembawa ini mempunyai frekuensi yang cukup tinggi untuk
transmisi jarak jauh. Jadi dalam proses modulasi terjadi :
1. Karakteristik dari sinyal informasi atau base band bercampur menjadi satu
dengan karakteristik gelombang pembawa dan disebut gelombang
modulasi.
2. Harus ada suatu cara untuk mengeluarkan sinyal informasi tadi dari
gelombang modulasi.
Salah satu jenis modulasi yang dipergunakan umum seperti broadcasting, radio CB,
amatir, dan banyak lagi. Modulasi amplitudo atau AM (amplitudo modulation)
merupakan jenis modulasi terpenting. Modulasi amplitudo dapat dibedakan
menjadi :
1. Double side band dengan sinyal pembawa (carrier) disingkat DSB yang lebih
sering disebut AM.
2. Double side band dengan sinyal pembawa ditekan (suppressed carrier); sering
disebut DSB- SC.
3. Single side band dengan sinyal pembawa ditekan (suppressed carrier) yang lebih
sering dikenal dengan sebutan single side band.
4. Modulasi dengan posisi sinyal pembawa atau carrier position modulation disingkat
CPM.
Untuk dapat memahami modulasi amplitudo ini, coba perhatikan formula matematika
berikut :
Misalkan sinyal base band maupun sinyal pembawa mempunyai bentuk sinusoidal.
Sinyal base band = m(t) = Am COS ωmt
Sinyal pembawa = Ac COS (ωct)
Am = amplitudo sinyal base band
Ac = amplitudo sinyal pembawa
‘ωm = 2π Fm (Fm = frekuensi gelombang (base band )
‘ωc = 2π Fc (Fc = frekuensi gelombang pembawa
Proses modulasi akan menghasilkan suatu sinyal modulasi AM :
Vc(t) = ( Ac + Am cos ωmt ) cos ωct
Sinyal base band ini disebut juga sinyal pemodulasi kalau Vc(t) disebut sinyal modulasi.
Rumus sinyal modulasi AM tadi bias juga dituliskan sebagai berikut :
Vc(t) = Ac ( 1 + m cos ωct ) cos ωct
Dengan m = Am /Ac disebut indek modulasi < 100.
Setelah diuraikan secara matematis bisa kita dapatkan :
Vc(t) = Ac cos ωct + ½ m Ac cos (ωc – ωm )t + ½ m Ac cos (ωc + ωm )t
Jadi sinyal AM bias diuraikan menjadi tiga bagian :
1. Ac cos ωct = gelombang pembawa
2. ½ m Ac cos (ωc – ωm )t = lower side band( LSB )
3. ½ m Ac cos (ωc + ωm )t = Upper side band( USB )
DSB-SC DAN SSB
Supaya pengiriman sinyal menghemat daya,maka dapat dilakukan dua cara yaitu :
1. DSBSC(double side band – suppressed carrier) yang dikirimkan hanya LSB dan
USB saja, gelombang pembawa tidak dikirim.
2. SSB( single side band)yang dikirimkan hanya salah satu dari LSB atau USB tanpa
gelombang pembawa.
2.3 Alat Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
Langkah Percobaan Modulasi DSB-SC
1. Gambarkan Percobaan 2 A
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum= 0.1
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
Percobaan 2A
Percobaan 2B
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut:
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks
modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum = 0.1
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
3. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut:
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks
modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=2volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum = 0.01
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
4. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut:
Signal Frek=1000Hz Amp=2volt Sinusoida indeks
modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum = 0.001
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
2.3.3 Langkah Percobaan Demodulasi AM
Percobaan 2C
1. Gambar PERCOB-2C
3.1 Tujuan :
1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi SSB
2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi SSB
3.3.Percobaan
3.3.1 Alat Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
3.3.2 Langkah Percobaan Modulasi SSB
1. Buatlah gambar di bawah ini dan simpanlah dengan nama
PERCOBAAN_3A
1 1
In1 Out1
Rectifier
Filter
DEMODULATOR AM
1 D:1 Ts:1/5000
Signal in Perubah Discrete B-FFT
Spectrum
Scope
2. Atur setting sebagai berikut :
a. Signal Frek=500Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt
Sample Discrete Spektrum Scope=0.01 T=10
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrum untuk signal modulasi dan
signal hasil demodulasi
.
b. Signal Frek=50Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=1000Hz Amp=2volt
Sample Discrete Spektrum Scope=0.01 T =10
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrum untuk signal modulasi dan
signal hasil demodulasi .
Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa grafik dan spektrum signal masukan modulasi dan
signal keluaran demodulasi di atas.
SSB atau single side band biasanya signal pembawa diredam sehingga
yang dihasilkan hanya gelombang LSB ataupun USB saja.
Dengan tampil hanya LSB atau USB saja, maka daya yang digunakan
untuk SSB ini akan lebih kecil bila dibandingkan dengan DSB
Semua signal dalam SSB adalah berupa data.
Bandwith yang digunakan dalam SSB jauh lebih kecil daripada DSB
Noise yang timbul pada SSB biasanya lebih kecil bila dibandingkan
dengan noise pada DS
PERCOBAAN IV
MODULASI DAN DEMODULASI FM
4.1 Tujuan :
1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi FM
2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi FM
Contoh :
a. Komunikasi FM broadcast :
F 75kHz
Fm 15kHz(audiomaksimum)
F 75
makaB 5
Fm 15
B
Dari grafik B = 5 3,3
F
B = 3,3 F 3,3x75kHz 240kHz
b.Suara untuk TV :
F 25kHz
Fm 15kHz
F 25
B 1,7 B
Fm 15 Dari grafik B = 1,7 4,4
F
Maka
B = 4,4 F 4,4 x 25kHz 110kHz
(Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi, Dr. Ir. Suhana, Shigeki Shoji 2004
4.3 Percobaan
Alat Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
4.3.2 Langkah Percobaan Modulasi FM
1. Buatlah gambar di bawah ini dan simpanlah dengan nama
PERCOBAAN_4A
1 D:1 Ts:1/50000
Signal in Perubah Discrete B-FFT
Spectrum
Scope
2. Jalankan model dengan parameter sebagai berikut
Signal : Frek= 10Hz Amp=1V Gelombang = Sinusoida
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=0.01 Waktu simulasi = 10s
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya.
a.Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Kerugian FM Dibanding AM
Kerugian yang paling utama dari FM dibanding AM , adalah karena bandwidth
FM relative sangat besar dibanding AM. Hal ini dapat kita lihat dari percobaan
diatas bahwa AM pada umumnya mempunyai bandwith sekitar 2 kHz, sedangkan
pada FM bandwith mencapai 4 kHz
a. Kesimpulan :
Penggunaan Simulink Matlab dapat digunakan untuk simulasi
percobaan gelombang dan spektrum termasuk melihat spektrum
dari modulasi sebuah gelombang.
Dalam jaringan telekomunikasi peran sistem modulasi sangat
menentukan kualitas informasi yang dikirim dan yang diterima
Sistem Modulasi Frekwensi (FM) banyak digunakan dalam system
komunikasi yang membutuhkan kualitas tinggi seperti komunikasi
microwave, satelit, system komunikasi mobil dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
5. Daftar Pustaka :