Disusun oleh :
Assalamu ‘alaikum wr wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta karunia yang telah diberikan
kepada kita semua khususnya pada tim penyusun sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan cukup baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW .
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
sebab itu, pintu kritik dan saran kami buka untuk kesempurnaan penyusunan dalam masa yang
akan datang.
Wassalamu’alaikum wr wb
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Makalah judul ................................................................................................................................................ i
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………………………………………………..…ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................... 4
Type chapter title (level 2) ........................................................................................................................ 5
Type chapter title (level 3) .................................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme hidup. Pada
prinsip ini termasuk sediaan parenteral mata dan iritasi. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan yang unik diantara
bentuk obat terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikan melalui kulit atau membran mukosa kebagian dalam tubuh.
karena sediaan mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien, yakni membran kulit dan
mukosa, sediaan tersebut harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari komponen toksis,dan harus mempunyai
tingkat kemurnian tinggi atau luar biasa. Semua komponen dan proses yang terlibat dalam penyediaan dalam produk
ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan semua jenis kontaminasi apakah fisik, kimia, mikrobiologis.
(Lachman hal 1292)
C.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN