Tinea Kapitis
Tinea Kapitis
I. PENDAHULUAN
Infeksi jamur dapat superfisial, subkutan dan sistemik, tergantung
pada karateristik dari host. Dermatofita merupakan kelompok jamur yang
terkait secara taksonomi. Kemampuan mereka untuk membentuk lampiran
molekul keratin dan menggunakannya sebagai sumber nutrisi
memungkinkan mereka untuk berkoloni pada jaringan keratin, masuk
kedalam stratum korneum dari epidermis, rambut, kuku dan jaringan
pada hewan. Infeksi superfisial yang disebabkan oleh dematofit yang
disebut dermatofitosis, dimana dermatimicosis mengacu pada infeksi
jamur.1
Banyak cara untuk mengklasifikasikan jamur superfisial,
tergantung habitat dan pola infeksi. Organisme geofilik berasal dari tanah
dan hanya sesekali menyerang manusia, biasanya memalui kontak
langsung dengan tanah.1
Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit kepala yang disebabkan
oleh jamur dermatofit. Tinea kapitis biasanya terjadi terutama pada anak –
anak, meskipun ada juga kasus pada orang dewasa yang biasanya
terinfeksi Trichophyton tonsurans. Tinea kapitis juga dapat dilihat pada
orang dewasa sengan AIDS.1,2
II. EPIDEMOLOGI
Insiden penyakit ini sepertinya meningkat di Amerika utara dan
Eropa. Di Negara seperti Ethopia, dimana akses perawatan medis yang
sulit tingkat infeksi telah mencapai lebih dari 25%. Pathogen yang
dominan bervariasi sesuai lokasi geografis. Di Amerika utara dan Inggris
jamur antropolitik seperti Trichophiton tonsurans ditemukan pada 90%
kasus. Jamur zoofilik seperti Microsporum canis ditemukan di Eropa,
terutama di Mediterania dan Eropa tengah.3
1
III. ETIOLOGI
Dermatofit ectothrix biasanya menginfeksi pada perifolikuler
stratum korneum, menyebar keseluruh dan kedalam batang rambut dari
pertenganahan sampai akhir rambut sebelum turun ke folikel untuk
menembus folikel rambut dan diangkut keatas pada permukaannya. Dan
biasanya disebabkan spesies dermatofita seperti golongan Trichopiton dan
Microsporum.3
2
2. Kerion
Adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa
pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel
radang yang padat disekitarnya. Bila penyebabnya Microsporum canis
dan Microsporum gypseum, pembentukan kerion ini lehih sering
dilihat. Agak kurang bila penyebabnya Tricophyton tonsurans, dan
sedikit sekali bila penyebabnya adalah Tricophyton violaceum.
Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia
yang menetap. Jaringan parut yang menonjol kadang – kadang dapat
terbentuk.4
3
V. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis dari infeksi dermatofit dapat dikonfirmasi dengan
pemeriksaan mikroskopis dapat membuktikan infeksi jamur dalam
beberapa menit, tidak sering kali memungkinkan untuk spesiasi atau untuk
mengidentifikasi kerentanan terhadap agen. Evaluasi mikroskopis juga
dapat menghasilkan hasil negatif palsu, dan kultur jamur sebaiknya
dilakukan ketika diduga adanya infeksi klinisdermatofit.1
4
kulit dibawah lampu ini berflouresensi agak biru. Ketombe umumnya
cerah putih kebiruan. Rambut yang terinfeksi berflouresensi hijau
terang atau kuning kehijauan.5
Pada pemeriksaan mikroskopi, rambut harus dicabut tidak di
potong melihat di mikroskop dengan pemeriksaan KOH 10 – 20%.1
- Pemeriksaan Kultur
Spesiasi jamur didasarkan pada karakteristik mikroskopik,
makroskopik danmetabolisme organisme. Saboraud dextrose agar
(SDA) adalah media isolasi yang paling umum digunakan dan sebagai
basis untuk gambaran yang paling morfologi. Namun kontaminasi
saprobes tumbuh pesat pada media ini.1
2. Folikulitis
Radang folikel rambut yang disebabkan Staphilococcus aureus.
Kelainan berupa papul dan pustule yang eritematosa dan ditengahnya
terdapat rambut, biasanya multiple.4
5
3. Dermatitis atopik
Keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal, yang
umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering
berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat
atopi pada keluarga atau penderita. Kelainan kulit berupa papul gatal,
yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya di
daerah lipatan.4
VIII. PENATALAKSANAA
Anti jamur sistemik dan topical memiliki beberapa khasiat
melawan dermatopit. Infeksi yang melibatkan rambut dan kulit
memerlukan antijamur oral untuk menembus dermatofit yang menembus
folikel rambur. Pengobatan standar tinea kapitis di amerika serikat masih
menggunakan grisofulvin, triazole oral (itrakonazole, flukonazol) dan
terbinafin merupakan antijamur yang aman, efektif dan memiliki
keuntungan karena durasi pengobatan yang lebih pendek.1
6
Pengobatan topical
- Selenium sulfide
- Iodine
- Ketoconazole
Pengobatan sistemik
- Grisofulvin 20-25mg/kg/hr/8minggu
- Fluconazole 6 mg/kg/hr/20hr
- Itraconazole 3-5mg/kg/hr/4-6minggu
- Terbinafine 3-6mg/kg/hr/2-4minggu
7
DAFTAR PUSTAKA