Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

“Penilaian Acuan Patokan”

Disusun oleh :

Ayu Natassha Siallagan (16100044)

Dosen Pengampu :

Drs. Poltak Panjaitan, M.Pd

Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nommensen

Medan

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
kemurahan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tes Acuan
Patokan”.

Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Fisika serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
mahasiswa pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saya
mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu saya dalam
penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa
juga saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Fisika, kepada Bapak Drs. Poltak Panjaitan, M.Pd,
yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini kedepannya.

Medan, 29 Mei 2019

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam proses evaluasi.


Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk
memantau proses kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai
dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus umpan balik kepada guru agar dapat
menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran. Namun jika
proses penilaian yang dilakukan oleh guru asal-asalan dan tanpa arah yang jelas,
maka pada akhirnya akan menghasilkan informasi tentang hasil pencapaian
pembelajaran peserta didik yang tidak akurat dan tidak sesuai dengan apa yang
ada di lapangan. Bagaimana bisa evalausi itu dikatakan valid jika dalam
pelaksanaan penilaiannya cenderung asal-asalan dan tanpa acuan.
Oleh karena itu adanya acuan dalam penilaian mutlak harus ada.
Keberadaan acuan dalam penilaian ini akan menjadi pembahasan dalam makalah
ini. Hal ini menjadi penting karena berangkat dari kenyataan di lapangan bahwa
masih banyak penilaian yang dilakukan oleh para pendidik hanya sebatas
formalitas saja tanpa mengacu pada patokan yang telah ada. Sehingga dengan
adanya penilaian acuan patokan ini guru dan siswa dapat mengetahui tingkat
penguasaan materi yang telah diajarkan dan dipahami oleh siswa, setelah proses
pembelajaran itu berlangsung selama kurun waktu tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penilaian acuan patokan?
2. Apa kelebihan dan kekurangan penilaian acuan patokan?

C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan tes acuan patokan.
2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan penilaian acuan patokan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Acuan Patokan (PAP)


Secara umum, ada dua acuan yang dipergunakan dalam penilaian, yaitu
penilaian dengan acuan patokan (Criterion Referenced Interpretation), dan
penilaian dengan acuan norma atau kelompok (Norm referenced Interpretation).
Selanjutnya penilaian acuan patokan disebut dengan PAP dan penilaian acuan
norma disebut dengan PAN.
Menurut Bambang dan Sunarni, penilaian acuan patokan adalah penilaian
yang dalam menginterpretasikan hasil pengukuran secara langsung didasarkan
standar performansi tertentu yang ditetapkan sebelumnya, yang disesuaikan
dengan tujuan instruksional pendidikan. Dalam penilaian ini, menggunakan
prinsip belajar tuntas (mastery learning), sehingga patokan yang digunakan
menunjukkan ketercapaian materi pelajaran yang dapat diserap oleh siswa.
Dengan kata lain, penilaian acuan patokan merupakan penilaian dengan standar
ketuntasan yang dapat dicapai oleh peserta didik. Derajat kesukaran soal test
acuan patokan didasarkan atas berapa jauh tingkat prestasi belajar yang akan
diukur.
Semakin penting bahan yang akan dicapai oleh peserta didik, maka derajat
kesukaran soal test juga tinggi pula, karena menunjukkan tinggi rendahnya
prestasi belajar peserta didik. Suatu penilaian disebut PAP jika dalam melakukan
penilaian itu kita mengacu kepada suatu criteria pencapaian tujuan (instruksional)
yang telah dirumuskan sebelumnya. Nilai-nilai yang diperoleh siswa dihubungkan
dengan tingkat pencapaian penguasaan siswa tentang materi pendidikan sesuai
dengan tujuan (instruksional) yang telah ditetapkan.
Pendidik tidak lagi menilai sesuai dengan apa adanya melainkan
berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sejak PBM akan dimulai.
Pendidik yang menggunakan acuan patokan dituntut selalu mengarahkan,
membantu dan membimbing peserta didik ke arah penguasaan minimal sejak
dimulai, berlangsungnya dan sampai pada proses belajar-mengajar itu selesai.
Perlu kiranya bahwa kriteria atau patokan yang digunakan dalam PAP bersifat

4
mutlak, artinya kriteria itu bersifat tetap , setidak-tidaknya untuk beberapa tahun
dan berlaku untuk semua peserta didik.
Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan pembelajar terhadap materi pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan dalam tujuan intruksional khusus.

D. Kekurangan Dan Kelebihan PAP


Adapun kelebihan dan kekurangan Penilaian Acuan Patokan dalam proses
pembelajaran diantaranya :
 Kelebihan Penilaian Acuan Patokan
1. Hasil penilaian dengan menggunakan pendekatan PAP merupakan umpan
balik yang dapat digunakan guru untuk mengetahui sejauh mana tingkat
penguasaan siswa terhadap materi, apakah tergolong tinggi, cukup atau
rendah?.jika siswa nilainya tinggi maka tingkat kedalaman materinya juga
tinggi, begitupula sebaliknya jika nilainya rendah maka tingkat
penguasaan materinya juga rendah.
2. Dalam penentuan nilai hasil tes digunakan standar mutlak, sangat cocok
diterapkan pada tes-tes formatif, dimana guru/dosen ingin mengetahui
sejauh mana peserta didik “telah terbentuk”, setelah mengikuti program
pengajaran dalam waktu tertentu. Sehingga guru/dosen dapat melakukan
upaya-upaya yang dipandang perlu agar tujuan pengajaran dapat tercapai
secara optimal.
3. Hasil penilaian PAP dapat membantu pengajar untuk merancang program
remedial.
4. Patokan dalam penilaian acuan patokan bersifat tetap/mutlak karena tidak
ditentukan dari prestasi kelompok.
 Kekurangan Penilaian Acuan Patokan
1. Karena standar penilaian dalam PAP telah ditentukan sebelumnya, maka
siswa yang memiliki nilai tinggi seolah – olah mencerminkan prestasinya
dalam belajar, sekaligus penguasaannya terhadap pelajaran. Padahal pada
sebenarnya untuk dikatakan menguasai atau tidaknya peserta didik

5
terhadap materi tidak hanya ditentukan dari nilai yang berdasarkan KKM
saja, melainkan juga dari faktor yang lainnya.
2. Penetapan standar atau patokan nilai pada PAP di masing – masing satuan
pendidikan akan berbeda – beda. Penetapan standar nilai harus disesuaikan
dengan beberapa kondisi yang berkaitan dengan keberadaan satuan
pendidikan, antara lain faktor lingkungan di mana sekolah berada, faktor
SDM dan SDA (yang dalam hal ini tenaga pengajar), dan juga faktor
sarana pendukung pembelajaran. Sebagai contoh, standar penilaian di
daerah Jawa dan di luar Jawa akan berbeda. Hal ini disebabkan karena
beberapa faktor di atas, seperti minimnya sarana dalam pembelajaran,
minimnya sumber belajar hingga terbatasnya tenaga pendidik. Jika standar
penilaian PAP disamakan antara satu sekolah dengan sekolah lain, maka
hal tersebut belum mencerminkan penguasaan materi oleh siswa dan
prestasi siswa sendiri.
3. Sukarnya menetapkan standar nilai atau patokan. Hampir tidak pernah
dapat ditetapkan patokan yang benar – benar tuntas.
4. Apabila butir-butir soal terlalu sukar, maka siswa betapapun pandainya
akan memperoleh nilai yang rendah, sebaliknya apabila soal terlalu
mudah, maka siswa betapapun bodohnya akan meraih nilai yang tinggi,
sehingga gambaran sebenarnya tingkat kemampuan siswa tidak sesuai
dengan kenyataan.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang mengacu kepada tujuan


instruksional atau untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik terhadap
perilaku yang terdapat dalam tujuan instruksional khusus tersebut. Penilaian acuan
patokan mempunyai konsep belajar tuntas (mastery learning). Dan diantara ciri
dari penilaian acuan patokan adalah :

 Penilaian acuan patokan biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah


yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
 Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan
dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat
kesulitannya.
 Penilaian acuan patokan digunakan terutama untuk penguasaan.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132231727/pendidikan/MATERI+PAN-PAP.pdf

http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.com/2015/06/penilaian-acuan-
patokan-pap.html

https://www.academia.edu/28119812/TES_ACUAN_PATOKAN

Anda mungkin juga menyukai