Anda di halaman 1dari 16

BAB.I.

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG.


Puskesmas adalah unit pelaksana teknis pembangunan kesehatan di wilayah kerja kecamatan
yang berfungsi sebagai gate keeper dalam pelayanan tingkat pertama kepaada masyarakat atau
sebagai ujung tombak pelayanan. Puskesmas memiliki peran adalah bertanggug jawab dalam
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Adapun yang dimaksud dengan pe,bangunan
kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pelayanan kesehatan.
Puskesmas memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai situasi kondisi, kultur budaya dan
potensi setempat.
Puskesmas memiliki azas peran serta masyarakat. Dimana dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas
harus memandang masyarakat sebagai subyek pembangunan kesehatan, sehingga Puskemas bukan
hanya bekerja untuk mereka tetapi juga bekerja sama dengan masyarakat mulai dari tahap
identifikasi masalah, menggali sumberdaya setempat, merumuskan dan merencanakan kegiatan
penanggulangannya, serta melaksanakan program kesehatan tersebut serta melaksanakan
penilaian.
Puskesmas memiliki visi adalah mewujudkan kecamatan sehat. Dalam menentukan keberhasilan
tersebut ditetapkan indicator antara lain :
a. indikator lingkungan sehat
b. Indikator perilaku sehat
c. Indikator pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Indikator derajat kesehatan yang optimal

Untuk melaksanakan indicator tersebut di atas diperlukan suatu informasi tentang kebuuhan dan
harapan masyarakat yang dikumpulkan dalam suatu survei yang disebut survei mawas diri.
Ketersediaan data diperoleh dari survei mawas diri sangat memberikan informasi tentang
kebutuhan masyarakat, sangat terlihat dari eleme pertanyaan menyangkut masalah promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana, Upaya
perbaikan Gizi Masyarakat, pemberantasan dan penanggulangan penyakit serta upaya pengobatan.

1.2. TUJUAN SURVEI MAWAS DIRI


a. Dilaksanakan pengumpulan data masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang ada di
masyarakat
b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di
masyarakat
c. Melaksanakan inventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya untuk
mengatasi masalah kesehatan.
d. Didapatkan dukungan dari kepala desa dan pemuka masyarakat dalam pelaksanaan
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat.

1.3. Manfaat Survei Mawas Diri


a. Timbulnya kesadaran dari masyarakat akan masalah keshatan
b. Mengetahui besar masalah kesehatan di masyarakat
c. Menggali sumber daya yang dimiliki desa
d. Menjadi dasar pemecahan masalah yang dihadapi oleh Puskesmas.
BAB .II.

KERANGKA TEORITIS

A. Pengertian Survei Mawas Diri (SMD)


Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masyarakat
yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan kepala desa dan
petugas kesehatan (Depkes RI, 2007).
Survei Mawas Diri adalah pengenalan, peengumpulan, pengkajian masalah kesehatan pekerja
untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja menggenai kesehatan.

B. Tujuan Survei Mawas Diri ( SMD )


a. Terlaksananya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol di masyarakat.
c. Melaksanakan inventarisasi sumber daya yang dapat mendukung upaya mengatasi masalah
kesehatan.
d. Diperolehnya dukungan kepala desa dan pemuka masyarakat dalam pelaksanaan
penggerakan dan pemeberdayaan masyarakat di Desa Siaga.

C. Pentingnya Survei Mawas Diri ( SMD ).


a. Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka sendiri yang
melakukan pengumpulan fakta dan data.
b. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada di lingkungannya sendiri
c. Untuk menggali sumber daya yang ada dan dimiliki oleh desa tersebut.
d. Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyususn pemecahan masalah yang
dihadapi.

D. Sasaran Survei Mawas Diri ( SMD ).


Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa atau menetapkan sampel di lokasi tertentu
(kurang lebih 450 rumah ) yang dapat menggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan
dan perilaku pada umumnya di desa/kelurahan.

E. Pelaksana Survei Mawas Diri ( SMD )


a. Kader yang telah dilatih tentang SMD, cara pengumpulan data ( menyususn daftara
pertanyaan sederhana ), cara pengamatan, cara pengolahan/Analisa data sederhana dan
cara penyajian.
b. Tokoh masyarakat di desa.

F. Cara Pelaksanaan Survei Mawas Diri ( SMD )


a. Petugas Puskesmas, bidan desa dan kader/kelompok warga yang ditugaskan untuk
melaksanakan SMD dengan kegiatan meliputi :
 Pengenalan instrument yang akan dipergunakan dalam pengumpulan data dan
informasi masalah kesehatan.
 Penentuan sasaran baik jumlah KK atau lokasinya
 Penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengan cara wawancara
yang mempergunakan daftar pertanyaan.

b. Pelaksana SMD
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk melaksanakan SMD
dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan di desa mengumpulkaan informasi
masalah kesehatan dengan rencana yang telah ditetapkan.

c. Pengolahan data
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk mengolah data SMD
dengan bimbingan petugas Puskesmas dan Bidan desa, sehingga dapat diperoleh
perumusan masalah kesehatan untuk selanjutnya merumuskan prioritas masalah kesehatan,
lingkungan dan perilaku di desa yang bersangkutan.

G. Cara Pengamatan Survei Mawas Diri ( SMD )


Pengamatan langsung dengan cara :
 Observasi partisipatif
Melakukan koordinasi dengan pengurus RW siaga tentang rencana survei mawas diri
terkait dengan tujuan , metoda, dan strategi pelaksanaannya.
 Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan ( Trannsection walk )
 Wawancara dengan kunjungan rumah bersama kader dasa wisma melaksanakan
pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya jawab, pengisian formulir,
observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan anggotanya
 Wawancara mendalam secara berkelompok.

H. Langkah-Langkah Survei Mawas Diri ( SMD )


a. Persiapan
1. Menyusun daftar pertanyaan
2. Menyusun lembar observasi
3. Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah dan jumlah KK
b. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan interview/wawancara terhadap responden
2. Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan
c. Tindak lanjut
1. Meninjau kembali pelaksanaan SMD
2. Merangkum, mengolah dan menganalisis data yang telah dikumpulkan
3. Menyusun laporan SMD sebagai bahan untuk MMD
d. Pengolahan data
Setelah data diolah , sebaiknya disepakati :
1. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat
2. Prioritas masalah
3. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan masalah

I. Cara Penyajian Data Survei Mawas Diri ( SMD )


Ada 3 cara penyajian data yaitu :
a. Secara tekstular ( mempergunakan kalimat )
Adalah penyajian data hasil penelitian menggunakan kalimat.
b. Secara tabular
Merupakan penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut kategori-
kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam Tabel, disusun dengan cara alfaabetis,
geografis, menurut besarnya angka, historis , atau menurut kelas-kelas yang lazim.
c. Secara grafikal ( mempergunakan grafik )
Adalah gambar-gambar yang menunjukan secara visual data berupa angka atau symbol-
simbol yang biasanya dibuat berdasarkan dari data tabel yang dibuat.

BAB.III.
PENGOLAHAN DATA

Puskesmas Kadungora memiliki 8 ( delapan ) desa binaan dalam wilayah kerjanya terdiri dari :

1. Desa Talagasari
2. Desa Kadungora
3. Desa Neglasari
4. Desa Cikembulan
5. Desa mekarbakti
6. Desa tanggulun
7. Desa cisaat
8. Desa harumansari
Adapun bedasarkan jumlah berdasarkan jumlah Kepala keluarga yang dibina berdasarkan desa adalah
sebagai berikut :

No Desa Jumlah KK
1 Talagasari 3211
2 Kadungora 1720
3 Negalasari 1020
4 Cikembulan 1170
5 Mekarbakti 1130
6 Tanggulun 1166
7 Cisaat 1148
8 Haruman Sari 1163

Langkah-langkah Survei Mawas Diri yang dilaksanakan meliputi :

1. Tahap persiapan
a. Menyusun daftar pertanyaan dengan berdsarkan prioritas masalah yang ditemui di
puskesmas dan desa. Daftar pertanyaan ini dipergunakan sebagai pemandu data.
Pertanyaan harus jelas , singkat dan padat dan tidak mempengaruhi responden. Komponen
pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring serta menampung harapan masyarakat.
b. Menyusun lembar observasi
c. Menentukan kriteria responden.

2. Tahap pelaksanaan
a. Melaksanakan interview/wawancara kepada responden dengan melibatkan kader posyandu
secara aktif.
b. Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan

3. Tahap tindak lanjut


a. Meninjau kembali pelaksanaan SMD
b. Menganalisis data yang telah dikumpulkan
c. Menyusun laporan SMD sebagai bahan untuk melaksanakan MMD.

4. Tahap pengolahan data


Menentukan jumlah sampel
Jumlah sampel Survei Mawas Diri ditentukan menggunakan rumus SLOVIN , yaitu :

n = N/ (1 + N (e) 2 )
dengan keterangan
n = Jumlah sampel
N= Jumlah total Populasi
E = batas toleransi error

JUMLAH SAMPEL YANG DIPERGUNAKAN BERDASARKAN DESA

No Nama desa Jumlah sampel

1 Talagasari 91
2 Kadungora 56
3 neglasari 37
4 Cikembulan 40
5 Mekarbakti 39
6 Tanggulun 40
7 Cisaat 40
8 Haruman sari 40
TOTAL 384
HASIL PENGUMPULAN DATA
A. DATA KELUARGA
1. BERDASARKAN UMUR
NO UMUR JUMLAH
1 LEBIH DARI 20 TAHUN 1
2 21 – 50 TAHUN 313
3 LEBIH DARI 50 TAHUN 71

2. BERDASARKAN JENIS KELAMIN


NO JENIS KELAMIN JUMLAH
1 LAKI-LAKI 369
2 PEREMPUAN 14

3. BERDASARKAN PENDIDIKAN
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1 TIDAK SEKOLAH -

2 SD SEDERAJAT 135
3 SMP 128
4 SMA 98
5 PERGURUAN TINGGI 20

4. BERDASARKAN AGAMA

NO AGAMA JUMLAH
1 ISLAM 384
2 KRISTEN -
3 HINDU -
4 BUDHA -

5. BERDASARKAN PEKERJAAN

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH


1 TANI 10
2 BURUH 81
3 SWASTA 279
4 PNS/TNI/POLRI 11

6. BERDASARKAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA

NO JUMLAH ANGGOTA JUMLAH


KELUARGA
1 KURANG DARI 5 ORANG 349
2 5- 7 ORANG 19
3 LEBIH DARI 7 ORANG 16

7. PENGHASILAN PERBULAN

NO PENGHASILAN PERBULAN JUMLAH


1 KURANG DARI 1,5 JUTA 225
2 1,5 – 3 JUTA 89
3 LEBIH DARI 3 JUTA 11

8. PENERIMA BLT

NO STATUS JUMLAH
1 PENERIMA BLT 58
2 NON PENERIMA BLT 326
Berdasarkan data yang dipeoleh sebagian besar responden adalah muslim, dengan
mayoritas pekerjaan wirausaha, dengan pendapatan sebagian besar kurang dari 1,5 juta
perbulan dengan sebagian besar responden adalah non penerima BLT.

B. AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN


1. TEMPAT/SARANA KESEHATAN SAAT MEMERLUKAN PENGOBATAN

NO TEMPAT/SARANA SAAT JUMLAH


BEROBAT
1 TENAGA KESEHATAN 360
2 DIOBATI SENDIRI 4
3 LAIN-LAIN 20

2. JARAK RUMAH KE FASILITAS KESEHATAN

NO JARAK RUMAH KE FASLITAS JUMLAH


KESEHATAN
1 1 – 5 KM 221
2 < 1 KM 137
3 6 – 8 KM 10
4 >10 KM 16

3. SARANA TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN

NO SARANA TRANSPORTASI JUMLAH


1 ANGKUTAN UMUM 154
2 JALAN KAKI 114
3 KENDARAAN PRIBADI 116

4. KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

NO KEPESERTAAN JUMLAH
1 JAMKESMAS 149
2 IURAN DANA SEHAT 20
3 ASKES 23
4 TIDAK MEMILIKI 192

Berdasarkan hasil survei, responden masih memanfaatkan tenaga kesehatan saat sakit,
sebagian besar responden memiliki akses yang dekat dengan fasilitas kesehatan dan
dapat dijangkau dengan kendaraan umum, dan memiliki kepesertaan jaminan
kesehatan Nasional, meskipun banyak responden yang tidak memiliki kepesertaan
jaminan kesehatan nasional.

C. KESEHATAN IBU DAN ANAK , KB, GIZI DAN IMUNISASI


1. Berdasarkan Kepemilikan Balita atau Ibu hamil

No Balita/ibu hamil jumlah


1 memiliki 245
2 Tidak memiliki 104
3 Tidak mengisi 35

2. Rencana tempat melahirkan jika responden hamil

No Rencana jumlah
1 bidan 214
2 Rumah sakit 9
3 dukun 1
4 Rumah sendiri 4
5 Tidak mengisi 156
3. Rencana penolong persalinan

No Rencana penolong jumlah


persalinan
1 dokter 6
2 bidan 222
3 Sendiri/keluarga 1
4 Tidak mengisi 155

4. Pemeriksaan hamil saat kehamilan/ bagi keluarga yang memiliki bayi

No Pemeriksaan hamil jumlah


1 melakukan 194
2 Tidak melakukan 6
3 Tidak mengisi 184

5. Gangguan kehamilan saat kehamilan terakhir

No Gangguan kehamilan saat jumlah


kehamilan terakhir
1 Ada gangguan 19
2 Tidak ada gangguan 230
3 Tidak mengisi 135

6. Penolong saat pertolongan anak terakhir

No Penolong jumlah
1 Tenaga kesehatan 237
2 Dukun bayi 4
3 Lain-lain 10
4 Tidak mengisi 133

7. Kematian di keluarga

No Kematian di keluarga jumlah


1 Kematian bayi 17
2 Kematian balita 1

8. Berat badan lahir rendah

No BBLR jumlah
1 Ada BBLR 19
2 Tidak ada BBLR 237
3 Tidak mengisi 128

9. Imunisasi lengkap

No Imunisasi lengkap jumlah


1 Imunisasi lengkap 267
2 Tidak lengkap 12
3 Tidak mengisi 105

10. Imunisasi pada anak terakhir

No Imunisasi pada anak jumlah


terakhir
1 Mendapat imunisasi 222
2 Tidak mendapatkan 15
imunisasi
3 Tidak mengisi 147

11. Jika memiliki balita sering ditimbang minimal 8 kali

No Menimbang balita minimal jumlah


8 kali
1 melaksanakan 247
2 Tidak melaksanakan 13
3 Tidak mengisi 124

12. Status gizi buruk/kurang/BGM pada Balita di keluarga

No Status gizi Jumlah


buruk/kurang/BGM
1 ada 18
2 Tidak ada 273
3 Tidak mengisi 93

13. Pemberian ASI eksklusif

No Pemberian ASI eksklusif jumlah


1 memberikan 217
2 Tidak memberikan 43
3 Tidak mengisi 124

14. Penggunaan alat kontrasepsi

No Penggunaan alat Jumlah


kontrasepsi
1 menggunakan 247
2 Tidak menggunakan 104
3 Tidak menggunakan 33

15. Kebiasaaan sarapan pagi

No Kebiasaan sarapan pagi jumlah


1 membiasakan 365
2 Tidak membiasakan 16
3 Tidak mengisi 3

16. Konsumsi menu seimbang

No Konsumsi menu seimbang jumlah


1 mengkonsumsi 374
2 Tidak mengkonsumsi 3
3 Tidak mengisi 7

17. Konsumsi garam beryodium

No Konsumsi garam yodium jumlah


1 mengkonsumsi 374
2 Tidak mengkonsumsi 3
3 Tidak mengisi 7
18. Cara penyimpanan garam beryodium

No Cara penyimpanan jumlah


1 Wadah terbuka 13
2 Wadah tertutup 362
3 Tidak mengisi 9

Berdasarkan hasil SMD, sebagian besar responden memiliki balita atau ibu hamil di
keluarganya. Sebagian besar responden akan merencanakan persalinan di bidan untuk
menolong persalinannya. Sebagian besar responden melakukan pemeriksaan kehamilan
dan menyatakan tidak ada gangguan saat kehamilan terakhirnya. Namun dalam hal ini
masih ditemukan kematian bayi dan balita di keluarganya pada waktu yang lalu.

Sebagian besar responden mengisis kuesioner tidak ada BBLR. Riwayat imunisasi
lengkap dan melaksanakan penimbangan 8 kali saat balita.

Berdasarkan hasil survei, sebagian besar responden mengisi kuesioner dengan


menyatakan tidak terdapat status gizi buruk/kurang/BGM pada Balita di keluarganya.
Sebagian besar responden memberikan jawaban kuesioner melakukan pemberian ASI
eksklusif bagi bayinya dan menggunakan kontrasepsi serta membiasakan sarapan pagi
serta mengkonsumsi menu seimbang, mengkonsumsi garam yang mengandung yodium
serta sebagian besar menyimpan garam beryodium tersebut dalam tempat tertutup.

D. SURVEILANS
1. Batuk Filek dalam 3 bulan terakhir

No Batuk filek dalam 3 bulan jumlah


terakhir
1 menderita 163
2 Tidak menderita 197
3 Tidak mengisi 24

2. Diare

No Diare jumlah
1 menderita 15
2 Tidak menderita 326
3 Tidak mengisi 43

3. Malaria

No Malaria jumlah
1 menderita 0
2 Tidak menderita 336
3 Tidak mengisi 48

4. Demam berdarah

No Demam berdarah jumlah


1 menderita 2
2 Tidak menderita 331
3 Tidak mengisi 51

5. TBC

No TBC jumlah
1 menderita 4
2 Tidak menderita 336
3 Tidak mengisi 44
6. Tyfoid

No typhus jumlah
1 menderita 8
2 Tidak menderita 332
3 Tidak mengisi 44

7. Gatal Gatal

No Gatal -gatal Jumlah


1 menderita 16
2 Tidak menderita 325
3 Tidak mengisi 43

8. Campak

No Campak jumlah
1 menderita 4
2 Tidak menderita 334
3 Tidak mengisi 46

9. Hepatitis

No Hepatitis jumlah
1 menderita 2
2 Tidak menderita 337
3 Tidak mengisi 45

10. Varicella

No Varicella jumlah
1 menderita 3
2 Tidak menderita 334
3 Tidak mengisi 47

11. Flu burung

No Flu burung jumlah


1 menderita 0
2 Tidak menderita 327
3 Tidak mengisi 57
Berdasarkan hasil survei sebagian responden menderita penyakit batuk filek mungkin
dikarenakan karena penyakit batuk filek mudah terjadi jika kondisi tubuh kurang baik
disertai daya tahan tubuh yang menurun . Penyakit batuk filek bisa disebabkan oleh infeksi
virus, bakteri serta sebab lainnya, yang biasanya akan sembuh jika diobati gejala- gejalanya.

E. RUMAH DAN LINGKUNGAN


1. Sarana Pembuangan Kotoran

Ada sarana 207


Ada, memenuhi syarat 124
Tidak ada sarana 50
Berdasarkan hasil survei, sebagian besar responden memiliki sarana pembuangan kotoran
yang memenuhi syarat. Namun ada juga yang memiliki sarana tetapi tidak memenuhi syarat
bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki sarana pembuangan kotoran.

2. Penyediaan Air Bersih

sumur 334
Pam desa 25
Sungai 2
lainnya 27
Berdasarkan hasil survei, sebagian besar responden menggunakan sumur untuk
pemenuhan kebutuhan air bersihnya. Sebagian kecil menggunakan sumber air bersih
lainnya.

3. Kualitas Air Bersih

Tidak berasa, tidak berbau dan tidak 360


berwarna
Tidak berasa, berbau dan keruh 13
lainnya 7

Sebagian besar responden memiliki saran air bersih yang memenuhi syarat kesehatan,
meskipun ada sebagian kecil responden yang tidak memenuhi persyaratan air bersih dan
sehat.

4. Ketersediaan Kamar Mandi

Ada di dalam rumah 279


Ada di luar rumah 139
Tidak ada 20
Sebagian besar responden memiliki ketersediaan kamar maandi baik di dalam rumah,
maupun di luar rumah. Dan sebagian responden tidak memiliki kamar mandi dengan
mempergunakan MCK Umum.

5. Jenis Kamar Mandi

terbuka 64
tertutup 310
Sebagian besar responden memiliki jenis kamar mandi tertutup meskipun ada sebagian kecil
yang memiliki kamar mandi terbuka.

6. Lantai Kamar Mandi

tanah 9
semen 169
ubin 198
lainnya 14
Sebagian besar responden memiliki lantai kamar mandi dari ubin dan semen. Namun ada
sebagian kecil responden yang memiliki lantai jamban dari tanah atau lainnya.

7. Pembuangan Limbah Kamar Mandi

Tergenang di pekarangan 8
Ke sawah atau kebun 36
Ke selokan 231
SPAL 98
Sebagiaan besar responden membuang limbah kamar mandi ke selokan, dan hanya
sebagian kecil yang memiliki SPAL, bahkan ada yang tegenag di pekarangan.

8. Pembuangan Sampah Rumah Tangga

Teredia tempat sampah tertutup 124


Tersedia tempat sampah terbuka 189
Tidak tersedia 68
Sebagian responden meemiliki ketersediaan tempat sampah tertutup, sebagian besar
memiliki tempat sampah terbuka bahkan ada yang tidak memiliki ketersediaan tempat
pembuangan sampah rumah tangga.

9. Pembuangan Sampah Pekarangan

tersedia 239
Tidak tersedia 131
Tidak mengisi 13

10. Pembuangan Air LImbah Dapur

Tersedia sarana yang tertutup dan mengalir 287


Tidak tersedia 157

11. Jendela

Ada di seluruh ruangan 227


Ada jendela , hanya sebagian 126
Tidak ada 26

12. Ventilasi

Ada jendela 293


Ada jendela tidak ada lubang angin 34
Tidak ada keduanya 21

13. Lantai Rumah

Tanah pada seluruh ruang/kamar 4


Plester/semen pada sebagian ruang/kamar, 17
sebagian tanah
Plester/semen pada seluruh ruangan 138
Ubin/keramikpada sebagian ruang /tamu 86
Ubin/keramik pada seluruh ruangan 129
lainnya 49

14. Ruang Tidur

Terang dan tidak lembab 316


Ada, tidak terang dan lembab 58
Tidak ada ruang tidur 1

15. Atap Rumah

Seng/genting 376
Anyaman ijuk atau daun kelapa 8

16. Langit-Langit Rumah

asbes 84
triplek 140
Anyaman bambu 138
Tanpa langit langit 6

17. Kandang Ternak

Terpisah dari rumah 103


Menempel/menjadi satu dengan rumah 40
Tidak punya 201
18. Jenis Hewan Ternak

unggas 109
Hewan berkaki 4 29
ikan 17
lainnya 50

19. Kepemilikan TOGA

Ya, minimal 3 jenis 156


Ya, kurang dari 3 jenis 60
tidak 142

20. Kepadatan

Padat ( <8 m2 perorang ) 109


Cukup (9 m2 perorang) 144
Tidak padat 80
Berdasarkan hasil survei, sebagian besar responden memiliki sarana pembuangan kotoran
yang memenuhi syarat mesipun ada juga yang memiliki sarana pembuanagan kotoran tidak
memenuhi syarat.

Sebagian responden menggunakan sumur untuk penyediaan air bersih disamping PAM desa
serta sumber air bersih lainnya.

Dari segi kualitas Air bersih, sebagian responden memakai air yang memenuhi syarat
kesehatan .

Sebagian besar responden memiliki jamban yang sebagian besar terletak di dalam rumah
dengan sebagian besar jenis terbuka, serta sebagian besar memakai ubin dala kamar
mandinya.

Sebagian besar responden membuang limbah kamar mandi ke selokan, da hanya sebagian
kecil yang memiliki SPAL, bahkan ada yang tergenang di pekarangan atau ke sawah dan
kebun.

Mengenai ketersediaan pembuangan sampah rumah tangga, sebagian besar responden


memiliki tempat sampah terbuka.sebagian besar responden memiliki ketersediaan tempat
sampah di pekarangan daan memiliki pembuangan air limbah dapur yang tertutup dan
mengalir, disamping itu ada yang tidak memiliki ketersediaan pembuangan air limbah.

Dari segi ventilasi dan jendela, sebagia besar memiliki persyaratan sirkulasi udara yang
baik yaitu memiliki jendela di setiap ruangan yang bisa dibuka dan ditutup dan memiliki
lubang angina.

Sebagian besar responden memiliki lantai yang terbuat dari plester semen pada seluruh
ruangan rumah serta sebagian besar memiliki kamar tidur yang terang dan tidak lembab
serta memiliki atap rumah yang terbuat dari genting atau seng.

Sebagian responden memiliki langit langit yang terbuat dari triplek dan sebagian dari bahan
asbes, bamboo serta ada yang tidak memiliki langit-langit.

Kandang ternak sebagian besar terpisah dari rumah meskipun ada sebagian yang menempel
atau menjadi satu dengan rumah.

Jenis hewan ternak yang dipelihara adalah ungags, hewan berkaki empat serta ikan beserta
hewan lainnya.

Sebagian besar responden memiliki minimal 3 jenis Tanaman Obat Keluarga yang
dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan.

Sebagian responden memiliki kepadatan penduduk yang cukup disamping sebagian besar
menghuni rumah dengan kepadatan yang tinggi.
F. PERILAKU ANGGOTA KELUARGA
1. Kebiasaan Merokok Di Keluarga

ya 309
tidak 65
Sebagian besar responden memiliki kebiasaan merokok di keluarganya sehingga akan
mengancam kesehatan anggota keluarga yang lain jika kebiasaan ini tetap berlangsung.

2. Kebiasaan Mencuci Tangan Dengan Sabun

ya 362
tidak 12
Sebagian responden memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan sabun

3. Kebiasaan Menggosok Gigi 2 Kali Sehari

ya 377
tidak 7
Sebagian besar responden memiliki kebiasaan menggosok gigi 2 kali dalam sehari

4. Kebiasaan Minum Miras

ya 22
tidak 354
Sebagian besar responden tidak mengkonsumsi minuman keras, meskipun ada sebagian
kecil responden yang mengkonsumsi minuman tersebut.

5. PSN

ya 304
tidak 80
Sebagian besar responden memiliki kebiasaan melaksakanan pemberantasan sarang
nyamuk.

6. Kebiasaan Mandi 2 Kali Sehari

ya 374
tidak 10
Sebagian besar responden melaksanakan kebiasaan mandi 2 kali dalam sehari.

7. Kebiasaan Minum Dengan Air Yang Dimasak

ya 370
tidak 14
Sebagian besar responden memiliki kebiasaan minum dengan air yang dimasak

8. Kebiasaan BAB di Jamban

ya 373
tidak 11

9. Kebiasaan Cuci Tangan Dengan Sabun Setelah BAB

ya 358
tidak 26

10. Kebiasaan Membuang Sampah Pada Tempatnya

ya 374
tidak 10

11. Kebiasaan Makan 3 Kali Sehari

ya 373
tidak 5
12. Kebiasaan Membersihkan Bahan Makanan Terlebih Dulu

ya 380
tidak 4

13. Kebiasaan Melakukan Olah raga Minimal 30 Menit

Ya 270
tidak 103

14. Kebiasaan Membersihkan Rumah Setiap Hari

Ya 380
tidak 4

15. Kebiasaan Membuka Jendela Saat Pagi

ya 354
tidak 29

16. Kebiasaan Rutin Membersihkan Rumah

ya 378
tidak 4
Sebagian besar responden memilliki kebiasaan BAB di jamban, kebiasaan cuci tangan
mempergunakan sabun setelah BAB.

Sebagian besar responden memiliki kebiasaan membersihkan bahan makanan terlebih dulu
sebelum dikonsumsi.

Dari pola makan, sebagian besar responden memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari serta
memiliki kebiasaan beraktifitas minimal 30 menit, kebiasaan membersihkan rumah setiap
hari, kebiasaan membuka jendela saat pagi dan kebiasaan rutin membersihkan rumah.

BAB.IV
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH, AKAR PENYEBAB MASALAH
SERTA PEMECAHAN MASALAH

A. Berdasarkan hasil survei mawas diri yang telah dilaksanakan maka dapat diidentifikasikan
permasalahan yaitu masalah rumah dan lingkungan.
B. Menetapkan urutan prioritas masalah
Masalah U S G Total
KIA ,KB dan 1 2 3 6
Imunisasi
surveilans 2 3 4 9
Rumah dan 4 5 6 15
lingkungan
Perilaku anggota 3 4 5 12
keluarga
C. Mencari akar penyebab Masalah
Faktor manusia
1. Petugas belum melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan dengan pendekatan
keluarga atau komunitas.
2. Petugas kesehatan belum melaksanakan semua tugas pokok dan fungsinya
3. Petugas belum sepenuhnya melaksanakan kegiatan secara rutin
Faktor anggaran

Anggaran untuk kegiatan kesehatan lingkungan hanya bersumber dari BOK, sehingga
terfokus hanya sedikit item kegiatan yang bisa dilaksanakan.

Faktor metoda

1. Kerjasama lintas program belum berjalan seperti sebagai mana mestinya, masalah ego
program serta pentahapan kegiatan yang belum terlaksana.
2. Kerjasama lintas sektor belum berjalan dengan baik, mungkin disebabkan oleh kesibukan
masing-masing sektor.

Faktor saran dan prasarana

1. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan kesehatan lingkungan belum lengkap


tersedia di Puskesmas Kadungora.
2. Pengadaan sarana dan prasarana masih diperuntukan sebagian besar untuk upaya
kuratif di upaya kesehatan perorangan.

Faktor Lingkungan

1. Tingkat pengetahuan masyarakat yang masih perlu mendapatkan pembinaan dari


petugas Puskesmas.
2. Tingkat kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam permasalahan rumah dan
pengelolaan lingkungan.

D. Pemecahan masalah
Berdasarkan akar penyebab masalah dapat diambil suatu pemecahan masalah sebagai tindak
lanjut sebagai berikut :
1. Pemberian motivasi dan pembinaan kepada petugas dalam melaksanakan kegiatan upaya
kesehatan lingkungan.
2. Perbaikan metoda kegiatan upaya kesehatan lingkungan agar kegiatan berjalan sinergis
dan berintegrasi dengan program -program puskesmas lainnya dengan dukungan dari
lintas sektor terkait.
3. Upaya pembinaan kesehatan lingkungan tidak hanya menjadi tugas Puskemas tetapi
menjadi tugas semua lintas sektor. Hal tersebut berkaitan dengan dana pelaksanaan
kegiatan dengan menganggarkan dana pembinaan pemeberdayaan masyarakat yang
bersumber dari dana desa.
4. Melengkapi sarana dan prasarana upaya kesehatan lingkungan yang dianggarkan dalam
rencana bisnis anggaran puskesmas BLUD.

Anda mungkin juga menyukai