Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Memperbaiki Sistem Kemudi


Kelas/Semester : XII/Genap
Pertemuan Ke- : 1-3
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Kemudi

Kode Standar kompetensi : 020.13


Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Berbagai Jenis Sstem Kemudi
Indikator : Fungsi dan cara kerja macam-macam konstruksi
sistem kemudi dipahami secara benar.

Nilai PBKB yang


Aspek Indikator
dikembangkan
Informasi yang benar diakses dari spesifikasi
pabrik dan dipahami Gemar Membaca, Jujur,
Kognitif Rasa ingin Tahu,
Semua prosedur pemasangan dilaksanakan Bersahabat/Komunikatif
berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik

Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan


kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
Psikomotor Tata letak Komponen-komponen utama engine Disiplin, Mandiri
dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan

Seluruh kegiatan pemasangan dilaksanakan Peduli Lingkungan,


berdasarkan SOP (Standard Operation Tanggung Jawab
Afektif Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-
undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
A. Mengetahui Komponen-komponen sistem kemudi
B. Menyebutkan fungsi komponen-komponen system kemudi
C. Dapat memahami hubungan dan prinsip kerja komponen-komponen system
kemudi.
II. Materi Pokok
SISTEM KEMUDI
Fungsi sistem kemudi
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah laju kendaraan sesuai dengan yang
diinginkan dengan cara membelokkan roda-roda depan.
Bila roda kemudi (steering wheel) diputar, steering mainshaft akan meneruskan
tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan
melalui steering linkage.

Gambar Sistem kemudi

Pada dasarnya sistem kemudi dibedakan menjadi dua yaitu :


1. Sistem kemudi secara manual
Sistem kemudi manual untuk membelokkan roda-rodadepan dengan meneruskan
gerakan roda kemudi ke roda-roda depan dengan cara hubungan (linkage) beberapa
komponen dan dibutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi
dengan demikian pengemudi membawa kendaraan akan terasa lebih cepat lelah.

2. Sistem kemudi yang memakai power steering


Sistem kemudi ini prinsip kerjanya dengan adanya dorongan minyak yang dipompa
oleh van pump yang digerakkan oleh mesin melalui belt atau motor listrik untuk jenis
EPS (electronic power steering).
Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti :
- Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
- Kestabilan yang tinggi selama pengemudian

A. SISTEM KEMUDI SECARA MANUAL.


Tipe sistem kemudi secara manual yang banyak digunakan adalah :

1. Recirculating ball

Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang dihubungkan
dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar
dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman ( pitman arm ).

gambar Sistem kemudi jenis recirculating ball

Lengan-lengan penghubung (linkage), mulai dari batang penghubung ( relay rod ), tie
rod, lengan idler ( idler arm ) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung
pitman arm. Sambungan tersebut memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda
depan dengan memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas
untuk peredam kejut.
Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau komersial.

Keuntungan :
1. Komponen gigi kemudi relative besar, dapat digunakan untuk kendaraan sedang,
mobil besar, dan kendaraan komersial.
2. Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan.
Kerugian :
1. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung
2. Biaya perbaikan lebih mahal

2. Jenis rack and pinion

Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan
menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke
lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan
satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.

gambar Sistem kemudi jenis rack dan pinion

Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk
mengendalikan roda-roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama
kemudi melalui poros intermediate, berkaitan denngan rack.

Keuntungan :
1. Konstruksi ringan dan sederhana
2. Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
3. Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan

Kerugian :

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil
atau sedang.
2. Lebih cepat aus
3. Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan

KOMPONEN SISTEM KEMUDI

A. STEERING COULUMN

Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering
column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering
gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft
dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan
sebuahmur.

Gbr.Steeringcoulumn

Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya
dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
Ada dua tipe steering column yaitu :

1. Model Collapsible

Model ini mempunyai keuntungan :


Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan
yang kuat, maka main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi
terhindar dari bahaya.

Kerugiannya adalah :
1.Mainsfatnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau
mobil ukuran kecil
2.Konstruksinya lebih rumit

Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen plastik dan
menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi terdorong maju, sementara
tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola baja.
Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
3. Model Non collapsible

Model ini mempunyai keuntungan :


1. Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau
mobil-mobil kecil
2. Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah :
Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
Apabila berbenturan dengan keras, kemudian tidak dapat menyerap goncangan
sehingga keselamatan pengemudi relative kecil

B. STEERING GEAR

Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam
waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan
momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang
disebut perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18 sampai
dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin
ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang
sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah

Gambar Recirculating ball

Gambar Rack and pinion.

Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar
dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil penumpang
ukuran kecil sampai sedang.

Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector
dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke
kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar
sektor 37° gear ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat
membelok kemudi menjadi ringan.

Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :


1. Model Worm Dan Sector Roller

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
Worm gear berkaitan dengan sector roller di
bagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah
sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan
menggelinding.

2. Model Worm Dan Sector

Pada model ini worm dan sector berkaitan


Langsung

3. Model Screw Pin

Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak


sepanjang worm gear

4. Model Screw Dan Nut

Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan


sebuah nut terpasang padanya. Pada nut terdapat
bagian yang menonjol dan dipasang kan tuas yang
terpasang pada rumahnya.

5. Model Recirculating Ball

Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubanglubang


nut untuk membentuk hubungan yang
menggelinding antara nut dan worm gear.Mempunyai
sifat tahan aus dan tahan goncangan yang baik
6. Model Rack And Pinion

Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack


menjadi gerakan mendatar. Model rack and pinion
mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok yang
tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari
permukaan jalan mudah diteruskan ke roda depan.

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
C. STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering
gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi
harus diteruskan ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa
tipe steering linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut.
Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.

1. Steering linkage untuk suspensi rigid

Gambar Steering linkage suspensi rigid

2. Steering linkage untuk suspensi independen

Gambar Ball joint pada suspensi independen

B. POWER STEERING
A. Power Steering Hidrolik
Power Steering jenis ini menggunakan pompa hidrolis berisi oli yang berfungsi
meningkatkan tenaga yang mendorong roda untuk membelok ke kiri atau ke kanan
saat pengemudi memutar setir. Power Steering Hidrolis adalah jenis Power Steering
yang paling banyak digunakan, dua diantaranya adalah Toyota Avanza dan Daihatsu
Xenia.

B. Power Steering Semi Hidrolik


Power steering jenis ini menggunakan perpaduan pompa hidrolik dan motor listrik
(dinamo) untuk dapat menghasilkan tekanan pada pompa hidrolik. Penggunaan
Power Steering Semi Hidrolik ini dapat dijumpai pada mobil Mercedes Benz A Class.

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
C. Power Steering Elektrik
Power steering jenis ini hanya menggunakan motor listrik (dinamo) tanpa pompa
hidrolik, dan dikenal dengan sebutan Electric Power Steering (EPS). Penggunaan
EPS umum dijumpai pada mobil-mobil baru. Walaupun sudah diperkenalkan sejak
tahun 90an, namun kepopulerannya mulai beranjak pada tahun 2000. Beberapa mobil
yang menggunakan EPS ini antara lain adalah Honda Jazz, Toyota Yaris, Mazda 2,
Suzuki Splash, Suzuki Karimun, dan lain-lain.

II. Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif (C.L.) Tipe Jigsaw
2. Metode : Motivasi, diskusi, demonstratif

III. Kegiatan Pembelajaran


A. Kegiatan Awal (±20 menit)
a. Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran
b. Apersepsi tentang akibat dari tidak dipakainya prinsip Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam pemasangan komponen-komponen engine
c. Motivasi tentang pentingnya melakukan pekerjaan pemeliharaan engine sesuai
SOP.
Nilai PBKB yang diharapkan : Disiplin

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
B. Kegiatan Inti (±130 menit)
1. Ekplorasi (30 menit)
a. Guru membagi siswa dalam tatanan pembelajaran kooperatif jigsaw, setiap
kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Masing-masing kelompok menunjuk ketua
kelompok.
b. Guru memberikan penjelasan tentang materi dalam mengidentifikasi
komponen-komponen engine.
c. Guru membagi materi dalam mengidentifikasi engine pada setiap kelompok
dengan penjelasan.
d. Setiap kelompok membahas materi yang diterima oleh masing-masing sub
kelompok kemudian hasil jawaban ditulis di kertas.
Nilai PBKB yang diharapkan : Rasa ingin tahu, kreatif, jujur, kerjasama,
demokratis
2. Elaborasi ( 70 menit)
a. Guru mengawasi dan mengarahkan siswa selama melakukan pekerjaan
dalam memahami materi.
b. Guru menarik hasil pembuatan siswa dan mendiskusikan hasil dalam
memahami materi, kelompok yang lain diminta untuk memberikan
tanggapan.
Nilai PBKB yang diharapkan : Tanggung jawab, komunikatif.
3. Konfirmasi ( 30 menit )
a. Guru memberikan umpan balik kepada siswa
b. Memberikan reward pada siswa yang melakukan presentasi dengan baik dan
benar
c. Guru mengkonfirmasi dari jawaban tiap-tiap kelompok
d. Guru membantu memecahkan masalah
e. Guru memperagakan prosedur praktek yang benar.
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, menghargai prestasi
C. Kegiatan Akhir (±30 menit)
a. Guru memberikan penguatan
b. Guru membuat kesimpulan / rangkuman materi dari hasil diskusi
c. Guru memberikan tugas pokok bahasan berikutnya
d. Guru memberikan tugas mandiri tidak terstruktur
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, Tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu.

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
IV. Penilaian
A. Aspek Kognitif
Tingkat Kesukaran/Bentuk Soal Jumlah %
No Jenjang Jenjang
Jenjang Kognitif
. Mudah Sedang Sukar Kognitif Kognitif

1. Ingatan 1,4 6, 7,10 5 50%


2. Pemahaman 2,3,5 3
50%
3. Penerangan 8 9 2
4. Analisa
5. Sintesa
6. Evaluasi
∑ Tingkat Kesukaran 3 4 3 10
∑ Bentuk Soal
% Tingkat Kesukaran 25% 50% 25% 100%
Jumlah Soal 10
Keterangan bentuk Soal: Isian
B. Kisi-Kisi
No. Materi Uji Indikator

 Fungsi sistem kemudi.  Fungsi dan cara kerja macam-macam


 Cara kerja macam- macam konstruksi sistem kemudi dipahami secara
sistem kemudi. benar.
 konstruksi macam-macam  Informasi yang benar diakses dari
sistem kemudi. spesifikasi pabrik dan dipahami.
 Penguat tenaga steer
(power steering)

C. Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system kemudi!
2. Sebutkan fungsi system kemudi!
3. Sebutkan komponen-komponen dari system kemudi!
4. Jelaskan fungsi dari steering linkage!
5. Sebutkan macam system kemudi!
6. Jelaskan apa yang dimaksud system kemudi manual!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system kemudi hidrolis!
8. Sebutkan komponen system kemudi hidrolis!
9. Sebutkan macam-macam jenis power steering!
10. Jelaskan keuntungan penggunaan Power Steering!
D. Kunci Jawaban
1. Sistem kemudi adalah salah satu system pada chasis kendaraan untuk
menentukan arah kendaraan dengan menggerakkan roda depan sesuai dengan
keingian pengemudi.
2. a. Menentukan arah kendaraan
b. Menyeimbangkan kendaraan
Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
3. a. Roda Kemudi (steering Column)
b. Kolom Kemudi (Steering Column)
c. Roda Gigi Kemudi ( Steering Gear)
d. Sambungan kemudi (Steering Linkage)
4. Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari
steering gear ke roda depan
5. a. System Kemudi Manual
b. Sistem Kemudi Hidrolik
6. System kemudi manual adalah system kemudi yang cara meneruskan gerakan
roda kemudi ke roda-roda depan dengan cara hubungan (linkage) beberapa
komponen dan dibutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi
7. Sistem Kemudi Hidrolis adalah system kemudi yang cara kerjanya
menggunakan fluida zat cair, dan tidak membutuhkan tenaga yang besar untuk
mengoperasikannya.
8. a. Roda Kemudi
b. Kolom Kemudi
c. Steering Gear Box
d. Pompa Hidrolik
e. Pipa/Selang
f. Reservoir
9. a. Power Steering Hidrolik
b. Power Steering Semi Hidrolik
c. Power Steering Elektrik
10. a. Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
b. Kestabilan yang tinggi selama pengemudian
E. Rubrik penilaian
Skor Keteranga
Aspek Bobot Nilai
(1-10) n
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan perlengkapan 5
2. Keselamatan dan kesehatan kerja 10
3. Ketepatan perencanaan penyelesaian 5
modul
Aspek Kogntif:
1. Kemampuan menjawab soal latihan 5 Syarat
2. Kemampuan menjawab soal evaluasi 10 lulus, siswa
3. Kemampuan membuat kesimpulan 5 minimal
Aspek Psikomotor: mencapai
1. Kemampuan mnggunakan manual 10 nilai 75
2. Kemampuan melakukan penggunaan 20
peralatan
3. Kemampuan menganalisis perma- 20
salahan
4. Kemampuan membuat laporan 10
Jumlah 100
Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
VI. Alat dan Bahan
1. Mobil/ Kendaraan Ringan
2. Sistem Kemudi dan komponen-komponennya
3. Peralatan bengkel

VII. Sumber Belajar


1. Toyota, 1996, Training Mekanik, New Step 1, PT. Toyota – Astra Motor Jakarta.
2. Toyota, 1996, Pedoman Reparasi Mesin Kijang Seri K, PT. Toyota – Astra
Motor Jakarta.

Tawangsari, 31 Desember 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Abdul Hamid Eka Budi Santosa, S.Pd

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : MP-KEMUDI


Kelas/Semester : XII/Genap
Pertemuan Ke- : 5-7
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Kemudi

Kode Standar kompetensi : 020.13


Kompetensi Dasar : Memeriksa kondisi sistem /komponen kemudi
Indikator : Pemeriksaan sistem kemudi dilaksanakan tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau
sistem lainnya.
Pemeriksaan sistem kemudi dilaksanakan dengan
menggunakan metode, peralatan dan perlengkapan
berdasar-kan spesifikasi pabrik.
Kondisi sistem/ komponen kemudi ditentukan dengan
membandingkan kondisi komponen yang sebenar-nya
(standar) pada spesifikasi pabrik untuk batasan/
toleransi sesuai perundang-undangan kelaikan
kendaraan.
Nilai PBKB yang
Aspek Indikator
dikembangkan
Informasi yang benar diakses dari spesifikasi
pabrik dan dipahami Gemar Membaca, Jujur,
Kognitif Rasa ingin Tahu,
Semua prosedur pemasangan dilaksanakan Bersahabat/Komunikatif
berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik

Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan


kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
Psikomotor Tata letak sistem komponen-komponen engine Disiplin, Mandiri
dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan

Seluruh kegiatan pemasangan dilaksanakan Peduli Lingkungan,


berdasarkan SOP (Standard Operation Tanggung Jawab
Afektif Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-
undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
A. Melakukan pemeriksaan sistem kemudi
B. Melakukan pemeriksaan komponen-komponen sistem kemudi
C. Pemeriksaan sistem kemudi hidrolis/power steering

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
II. Materi Pokok
PEMERIKSAAN KOMPONEN SISTEM KEMUDI

Power Steering

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat dan menjaga
kondisi Power Steering agar awet dan dapat tetap bekerja dengan baik :
1. Pastikan roda berada dalam posisi lurus saat parkir.
Membiarkan posisi roda membelok terlalu lama akan terus membebani pompa hidrolik
pada satu sisi. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan sistem hidrolis pada mobil
yang menggunakan jenis Power Steering Hidrolik dan Semi Hidrolik.
2. Hindari putaran maksimal kemudi.
Memutar kemudi hingga mentok dan mengeluarkan bunyi terlalu sering atau lama akan
meningkatkan suhu dan merusak karet pada sistem hidrolis.
3. Perhatikan tekanan angin ban.
Kurangnya tekanan angin pada ban akan membuat beban kerja Power Steering
semakin besar. Baik Power Steering Hidrolik, maupun Elektrik akan rusak menghadapi
kondisiini.
4. Kurangi kecepatan saat melalui jalanan rusak.
Apapun jenis Power Steeringnya, menerjang jalanan rusak dengan kecepatan tinggi
dapat dengan mudah merusak banyak komponen. Dua diantaranya adalah poros rack
steer dan boot rack steer.
5. Ganti komponen yang sudah mencapai batas usia pakai.
Pada umumnya masa pakai komponen Power Steering mencapai 5 tahun atau setelah
menempuh jarak 100.000 km. Usia tersebut tentunya dapat lebih atau kurang, sesuai
dengan cara mengemudi dan perawatannya. Kondisi komponen pendukung lainnya
seperti swing arm, ball joint, shock breaker, bearing dan sebagainya juga
mempengaruhi kinerja Power Steering. Buruknya komponen pada kaki-kaki mobil
mempersulit pengendalian roda yang dilakukan Power Steering dan memaksanya
untuk bekerja lebih keras.
6. Hindari banjir.
Pada Power Steering jenis Elektrik, khususnya Honda, motor listrik dipasang langsung
pada as setir, sejajar dengan as roda. Jika air sampai terendam, motor listrik bisa rusak.
Bila sudah rusak, motor listrik tersebut harus diganti karena tidak bisa diperbaiki.
7. Lakukan penggantian oli hidrolik secara berkala.
Pada Power Steering jenis Hidrolik dan Semi Hidrolik, Oli hidrolik yang sudah lama
tidak diganti akan kehilangan fleksibilitasnya dan meyebabkan pompa tidak bekerja
dengan optimal, terlebih lagi jika oli dibiarkan berkurang sehingga pompa akan bekerja
pada tekanan atau kondisi yang tidak wajar, yang menyebabkan kerusakan pada pompa
oli.
Perawatan Power Steering jenis Elektrik (EPS) tidak serumit jenis Hidrolik dan Semi
Hidrolik karena sebagian besar komponenenya menggunakan sistem elektrik dan
dikontrol oleh komputer, sehingga kerusakan yang terjadi lebih mudah terdeteksi
melalui indikator yang disampaikan komputer. Namun umumnya kerusakan yang
terjadi pada sistem EPS sulit atau tidak dapat diperbaiki, sehingga komponen tersebut
harus diganti.
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (±20 menit)
a. Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran
b. Apersepsi tentang akibat dari tidak dipakainya prinsip Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam mengidentifikasi komponen engine
c. Motivasi tentang pentingnya melakukan pekerjaan mengidentifikasi komponen-
komponen engine sesuai SOP.
Nilai PBKB yang diharapkan : Disiplin

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
B. Kegiatan Inti (±130 menit)
1. Ekplorasi (30 menit)
a. Guru membagi siswa dalam tatanan pembelajaran kooperatif jigsaw, setiap
kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Masing-masing kelompok menunjuk ketua
kelompok.
b. Guru memberikan penjelasan tentang tata cara pelaksanaan praktek dalam
mengidentifikasi komponen-komponen engine.
c. Guru membagi materi praktek mengidentifikasi komponen-komponen
engine pada setiap kelompok dengan penjelasan secukupnya.
d. Setiap kelompok membahas materi praktek yang diterima oleh masing-
masing sub kelompok kemudian hasil jawaban ditulis di kertas.
Nilai PBKB yang diharapkan : Rasa ingin tahu, kreatif, jujur, kerjasama,
demokratis

2. Elaborasi ( 70 menit)
a. Guru mengawasi dan mengarahkan siswa selama melakukan pekerjaan
praktek.
b. Guru menarik hasil pembuatan laporan siswa dan mendiskusikan hasil
praktek, kelompok yang lain diminta untuk memberikan tanggapan.
Nilai PBKB yang diharapkan : Tanggung jawab, komunikatif.

3. Konfirmasi ( 30 menit )
a. Guru memberikan umpan balik kepada siswa
b. Memberikan reward pada siswa yang melakukan presentasi dengan baik dan
benar
c. Guru mengkonfirmasi dari jawaban tiap-tiap kelompok
d. Guru membantu memecahkan masalah
e. Guru memperagakan prosedur praktek yang benar.
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, menghargai prestasi

C. Kegiatan Akhir (±30 menit)


a. Guru memberikan penguatan
b. Guru membuat kesimpulan / rangkuman materi dari hasil diskusi
c. Guru memberikan tugas pokok bahasan berikutnya
d. Guru memberikan tugas mandiri tidak terstruktur
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, Tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu.

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
V. Penilaian
A. Aspek Kognitif
Tingkat Kesukaran/Bentuk Soal Jumlah %
No Jenjang Jenjang
Jenjang Kognitif
. Mudah Sedang Sukar Kognitif Kognitif

1. Ingatan 1 4 2 30%
2. Pemahaman 2 1
70%
3. Penerangan 3 5 2
4. Analisa
5. Sintesa
6. Evaluasi
∑ Tingkat Kesukaran 2 5 3
∑ Bentuk Soal
% Tingkat Kesukaran 20% 50% 30% 100%
Jumlah Soal 5
Keterangan bentuk Soal: Isian
B. Kisi-Kisi
No. Materi Uji Indikator

1.  Pemeriksaan awal sistem  Pemeriksaan sistem kemudi dilaksanakan


kemudi. tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
 Pemeriksaan steering komponen atau sistem lainnya.
coulom  Pemeriksaan sistem kemudi dilaksanakan
 Pemeriksaan steering gear dengan menggunakan metode, peralatan dan
 Pemeriksaan steering perlengkapan berdasar-kan spesifikasi
linkage pabrik.
 Pemeriksaan power  Kondisi sistem/ komponen kemudi
steering ditentukan dengan membandingkan kondisi
komponen ang sebenar-nya (standar) pada
spesifikasi pabrik untuk batasan/ toleransi
sesuai perundang-undangan kelaikan
kendaraan.

C. Soal
1. Jelaskan bagaimana cara memeriksa kebebasan roda kemudi?
2.Sebutkan beberapa pemeriksaan sebelum melakukan pengukuran dan
penyetelan geometri roda.
3. Apa yang menyebabkan kemudi tidak kembali ke posisi lurus?
4. Sebutkan pemeriksaan yang harus dilakukan pada sistem kemudi!
5. jelaskan bagaimanakah cara memeriksa sabuk penggerak pompa pada power
steering?
D. Kunci jawaban
1. Cara memeriksa kebebasan roda kemudi:

a. Putar roda kemudi hingga posisilurus.

b. Putar perlahan-lahan rodakemudi jangan sampai rodabergerak.


c. Bebaskan gerakan rodakemudi.
Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
d. Besarnya kebebasan rodakemudi bergantung pada modelmobil, biasanya tidak
lebih dari 30 mm.
2. Beberapa pemeriksaan sebelummelakukan pengukuran danpenyetelan geometri
roda adalah
a. Deformasi atau keausan padabagian steering linkage.
b. Deformasi atau keausan padabagian yang berkaitan dengansuspensi depan.
c. Kemiringan lateral body (jarakantara chasis dengan tanah).
d. Ball joint kemungkinan aus.
e. Tie-rod end kemungkinan aus.
f. F r o n t w h e e l b e a r i n gkemungkinan aus.
g. Panjang strut bar kiri dankanan.
h. Perbedaan wheelbase kiri dan.
i. Tekanan udara ban (padakondisi normal).
j. Keausan ban yang tidak normal dan sangat menyolok atau ukuran ban yang
berbeda.
k. Run out ban (keliling dan permukaan).
l. Lateral run out: kurang dari 1,0 mm.
3. Kemungkinan yang menyebabkankemudi tidak kembali ke posisi lurus.
a. Tekanan ban tidak betul
b. Pelumasan kurang
c. Alignment roda depan salah
d. Kolom kemudi macet, bengkok
e. Roda gigi kemudi salahpenyetelan atau rusak
4. Pemeriksaan yang harus dilakukan pada sistem kemudi
a. Pemeriksaan kebebasan rodakemudi
b. Pemeriksaan steering coulom
c. Pemeriksaan kelonggaransteering linkage
d. Pemeriksaan kelonggaranbantalan roda
e. Pemeriksaan ketinggian minyak steering gear
f. Pemeriksaan steering gear berat
g. Pemeriksaan ball joint
5. Memeriksa sabuk penggerak pompa power steering dengan memeriksa apakah
sabuk pecahpecah, mengkilat/terbakar, rusak/ tergencet, dan lain-lain. Jika sabuk
berbunyi pada saat kendaraan sedang membelok berarti sabuk dalam keadaan
kendur dan perlu disetel.

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
D. Rubrik Penilaian
Skor Keteranga
Aspek Bobot Nilai
(1-10) n
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan perlengkapan 5
2. Keselamatan dan kesehatan kerja 10
3. Ketepatan perencanaan penyelesaian 5
modul
Aspek Kogntif:
1. Kemampuan menjawab soal latihan 5 Syarat
2. Kemampuan menjawab soal evaluasi 10 lulus, siswa
3. Kemampuan membuat kesimpulan 5 minimal
Aspek Psikomotor: mencapai
1. Kemampuan mnggunakan manual 10 nilai 75
2. Kemampuan melakukan penggunaan 20
peralatan
3. Kemampuan menganalisis perma- 20
salahan
4. Kemampuan membuat laporan 10
Jumlah 100

VI. Alat dan Bahan


1. Mobil/ Kendaraan Ringan
2. Sistem Kemudi dan komponen-komponennya
3. Peralatan bengkel

VII. Sumber Belajar


1. Toyota, 1996, Training Mekanik, New Step 1, PT. Toyota – Astra Motor Jakarta.
2. Toyota, 1996, Pedoman Reparasi Mesin Kijang Seri K, PT. Toyota – Astra
Motor Jakarta.

Tawangsari, 31 Desember 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Abdul Hamid Eka Budi Santosa, S.Pd

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : MP-KEMUDI


Kelas/Semester : XII/Genap
Pertemuan Ke- : 8-10
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Kemudi

Kode Standar kompetensi : 020.13


Kompetensi Dasar : Memperbaiki, berbagai jenis sistem kemudi
Indikator : Perbaikan sistem kemudi dilaksanakan tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen/ sistem
lainnya.
Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik.
Perbaikan dan penggantian sistem kemudi
dilaksanakan berdasarkan metode, perlengkapan dan
toleransi yang sesuai terhadap spesifikasi pabrik.
Nilai PBKB yang
Aspek Indikator
dikembangkan
Informasi yang benar diakses dari spesifikasi
pabrik dan dipahami Gemar Membaca, Jujur,
Kognitif Rasa ingin Tahu,
Semua prosedur pemasangan dilaksanakan Bersahabat/Komunikatif
berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik

Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan


kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
Psikomotor Disiplin, Mandiri
Tata cara memelihara/servisengine yang
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan

Seluruh kegiatan pemasangan dilaksanakan Peduli Lingkungan,


berdasarkan SOP (Standard Operation Tanggung Jawab
Afektif Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-
undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
a. Mengidentifikasi kerusakan system kemudi manual
b. Melaksanakan prosedur pemeriksaan system kemudi manual
c. Melaksanakan perbaikan system kemudi manual dan hirdrolik
II. Materi Pokok
Pemeriksaan Sistem Kemudi dan Komponennya
Melaksanakan Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan steering coulomn

Pemeriksaan Roda Kemudi

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
Pemeriksaan Roda Gigi Kemudi

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
Pemeriksaan Steering Lingkage

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
III. Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif (C.L.) Tipe Jigsaw


2. Metode : Motivasi, diskusi, demonstratif

IV. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (±20 menit)


a. Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran
b. Apersepsi tentang akibat dari tidak dipakainya prinsip Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam mengidentifikasi komponen engine
c. Motivasi tentang pentingnya melakukan pekerjaan mengidentifikasi komponen-
komponen engine sesuai SOP.
Nilai PBKB yang diharapkan : Disiplin

2. Kegiatan Inti (±130 menit)


1. Ekplorasi (30 menit)
a. Guru membagi siswa dalam tatanan pembelajaran kooperatif jigsaw, setiap
kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Masing-masing kelompok menunjuk ketua
kelompok.
b. Guru memberikan penjelasan tentang tata cara pelaksanaan praktek dalam
mengidentifikasi komponen-komponen engine.
c. Guru membagi materi praktek mengidentifikasi komponen-komponen engine
pada setiap kelompok dengan penjelasan secukupnya.
d. Setiap kelompok membahas materi praktek yang diterima oleh masing-masing
sub kelompok kemudian hasil jawaban ditulis di kertas.
Nilai PBKB yang diharapkan : Rasa ingin tahu, kreatif, jujur, kerjasama,
demokratis

2. Elaborasi ( 70 menit)
a. Guru mengawasi dan mengarahkan siswa selama melakukan pekerjaan
praktek.
b. Guru menarik hasil pembuatan laporan siswa dan mendiskusikan hasil
praktek, kelompok yang lain diminta untuk memberikan tanggapan.
Nilai PBKB yang diharapkan : Tanggung jawab, komunikatif.

3. Konfirmasi ( 30 menit )
a. Guru memberikan umpan balik kepada siswa
b. Memberikan reward pada siswa yang melakukan presentasi dengan baik dan
benar
Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
c. Guru mengkonfirmasi dari jawaban tiap-tiap kelompok
d. Guru membantu memecahkan masalah
e. Guru memperagakan prosedur praktek yang benar.
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, menghargai prestasi

3. Kegiatan Akhir (±30 menit)


1. Guru memberikan penguatan
2. Guru membuat kesimpulan / rangkuman materi dari hasil diskusi
3. Guru memberikan tugas pokok bahasan berikutnya
4. Guru memberikan tugas mandiri tidak terstruktur
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, Tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu.

V. Penilaian
A. Aspek Kognitif
Tingkat Kesukaran/Bentuk Soal Jumlah %
No Jenjang Jenjang
Jenjang Kognitif
. Mudah Sedang Sukar Kognitif Kognitif

1. Ingatan 1 5 2 50%
2. Pemahaman 3 1
50%
3. Penerangan 4,2 2
4. Analisa
5. Sintesa
6. Evaluasi
∑ Tingkat Kesukaran 1 3 1 5
∑ Bentuk Soal
% Tingkat Kesukaran 15% 70% 15% 100%
Jumlah Soal 10
Keterangan bentuk Soal: Isian
B. Kisi-Kisi
No Materri Uji Indikator
 Identifikasi jenis-jenis  Perbaikan sistem kemudi
kerusakan sistem kemudi dilaksanakan tanpa menyebabkan
 Metoda pembongkaran dan kerusakan terhadap komponen/
perbaikan sistem kemudi. sistem lainnya.
 Pengujian dan penyetelan  Informasi yang benar diakses dari
sistem kemudi spesifikasi pabrik.
Standar prosedur keselamatan Perbaikan dan penggantian sistem
kemudi dilaksanakan berdasarkan
kerja.
metode, perlengkapan dan toleransi
yang sesuai terhadap spesifikasi
pabrik.
C. Soal
1. Jelaskan langkah-langkah melepas roda kemudi!
2. Bagaimanakah cara memeriksa unit baut kemudi?
3. Sebutkan pemeriksaan yang dilakukan pada batang rack!

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
4. Jelaskan cara menaikkan temperature minyak pada pemeriksaan power
steering!
5. Bagaimanakah cara mengukur preload kemudi?
D. Jawaban
1. Langkah-langkah melepas rodakemudi:
a. Lepas pad roda kemudi.
b. Lepas mur roda kemudi.
c. Lepas potongan kontak klakson dan lepas kontak klakson.
d. Lepas dua skrup dan plat kontakklakson.
e. Lepas dua sekrup dan tutuproda kemudi.
f. Buat tanda pada poros utamadan roda kemudi.
g. Menggunakan SST lepas rodakemudi.
2. Cara memeriksa unit baut kemudi:
a. Periksa meluncurnya mur padabaut kemudi, mur harus dapat meluncur secara
lembut.
b. Bila meluncur tidak beraturan bantalan peluru cacat atau permukaan konis
spiral rusak.
c. Bila bantalan peluru dan konis rusak, unit baut kemudi digantiseluruhnya.
d. Mur kemudi dijaga agar tidak bergerak cepat dan keras.
e. Periksa gigi mur kemudi rusak atau aus.
f. Periksa alur gigi sambungan batang kemudi aus, retak, dancacat.
3. Pemeriksaan yang dilakukan padabatang rack:
a. kebengkokan rack.
b. celah bebas anatara rack dengan bushing rumah rack.
c. kondisi gigi rack.
d. goresan/pukulan terhadap batang rack.
4. Cara menaikkan temperatur minyak pada pemeriksaan power steering
Dengan memutar mesin idling (1.000 rpm) atau kurang, putar roda kemudi dari
posisi kanan maksimum ke posisi kiri maksimum beberapakali dalam usaha
menaikkan temperatur kerja minyak 80oC.
5. Mengukur preload kemudi
a. Posisikan kemudi posisi lurus dan mesin berputar idle.
b. Dengan kunci momen ukur preload pada kedua arah. Preload roda kemudi 7,8
Nm (80 kgf, 69 in lbf), jika terlalu berat perbaiki power steering unit.

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015
E. Rubrik Penilaian
Skor
Aspek Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan perlengkapan 5
2. Keselamatan dan kesehatan kerja 10
3. Ketepatan perencanaan 5
penyelesaian modul
Aspek Kogntif:
1. Kemampuan menjawab soal 5
latihan
2. Kemampuan menjawab soal 10 Syarat lulus,
evaluasi siswa minimal
3. Kemampuan membuat kesimpulan 5 mencapai nilai 75
Aspek Psikomotor:
1. Kemampuan mnggunakan manual 10
2. Kemampuan melakukan 20
penggunaan peralatan
3. Kemampuan menganalisis perma- 20
salahan
4. Kemampuan membuat laporan 10
Jumlah 100

F. Alat dan Bahan


1. Mobil/ Kendaraan Ringan
2. Sistem Kemudi Manual dan Hidrolis
3. Tool set

VII. Sumber Belajar


1. Toyota, 1996, Training Mekanik, New Step 1, PT. Toyota – Astra Motor Jakarta.
2. Toyota, 1996, Pedoman Reparasi Mesin Kijang Seri K, PT. Toyota – Astra Motor
Jakarta.

Tawangsari, 31 Desember 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Abdul Hamid Eka Budi Santosa, S.Pd

Form : KUR/01/08
Revisi : 02/02/01/2015

Anda mungkin juga menyukai