Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE DAN PENGUMPULAN DATA

3.1. Waktu dan tempat


Praktik lapangan ini dilakukan bagian Utara Pulau Bintan yaitu perairan
Tanjung Uban Kota dan Tanjung Uban Utara Kabupaten Bintan Provinsi Kepulaun
Riau. Kegiatan ini dilakanakan pada bulan Oktober 2017 dimulai pada tahap
persiapan proposal, revisi, kegiatan lapangan seperti survei dan observasi,
pengelolaan data dan penyusunan laporan akhir, secara jelasnya dapat dilihat pada
lampiran proposal praktik lapang ini. Lokasi praktik lapangan dapat dilihat pada
gambar 1.

St 2

St 1

Gambar 1. peta lokasi Stasiun 1 dan stasiun 2

Tabel 2. Titik Koordinat


Stasiun Titik Koordinat
Stasiun 1 1o04’55.1”N 104o12’14.7”E
Stasiun 2 1o07’24.1”N 104o13’36.9”E

10
3.2. Alat dan Bahan
Tabel 3. Alat dan bahan
Nama Alat Keteragan
Multitaster Untuk mengukur suhu, Do
Secchi disk Untuk mengukur kecerahan
Refraktometer Untuk mengukur salinitas
current drogue dan Untuk mengukur kecepatan arus
Stopwatch
pH meter Untuk mengukur pH perairan
GPS Untuk menentukan posisi
Alat tulis Mencatat hasil
Botol sampel 150 ml Untuk menyimpan sampel
Aquades dan Tisu Untuk kalibrasi alat
Kamera Dokumentasi
Mikroskop Untuk mengamati sampel plankton
Plankton net Plankton net

3.3 Metode Pengamatan


Praktik lapangan menggunakan metode Survey. dimana terdapat 2 stasiun yaitu
titik 2 dengan Titik Koordinat 1004’55.1”N dan 104012’14.7”E dengan Kondisi
daerah terdapat pelabuhan laut untuk kapal ekspedisi dan kapal penumpang jenis
perintis milik PT. Pelni, titik 3 dengan Titik Koordinat 1007’24.1”N dan
104013’36.9”E dengan kondisi terdapat kegiatan seperti halnya jalur pelayaran,
pariwisata dan sumber mata pencaharian masyarakat.

3.4. Parameter Fisika Perairan


Pengukuran parameter fisika perairan seperti suhu, kecerahan, dilakukan 3 (tiga)
kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari, ini dilakukan untuk mengetahui
perbedaan yang terjadi pada setiap pengukuran baik pagi dan sore hari. Untuk
pengukuran salinitas dan kecepatan arus diukur pada saat pasang dan surut, ini
dilakukan karena salinitas dan kecepatan arus dipengaruhi oleh pasang surut.
3.4.1. Arus
Kecepatan arus diukur dengan menggunakan tali pada current drogue dan
diletakkan pada permukaan perairan kemudian diukur jarak tempuh current drogue
tersebut dalam satuan waktu yaitu meter per detik (m/det) dari jarak awal
diletakkan. Nilai kecepatan arus diperoleh dengan rumus :

11
𝒔
𝑽= Dimana: V : kecepatan arus (m/det)
𝒕

s : jarak (m)
t : Waktu yang diperlukan (dtk)
3.4.2. Suhu
Pengujian suhu dilakukan dengan pengukuran Oksigen terlarut (DO).
Menggunakan multitester dengan menekan tombol “ON” lalu masukan probe untuk
pengukuran suhu kemudian probe dicelupkan ke dalam perairan. Setengah bagian
dari probe suhu harus tercelup ke dalam perairan yang diukur suhunya. Diamkan
beberapa menit sampai mendapatkan angka yang ditunjukkan pada layar multitester
dalam keadaan tidak bergerak atau angka sudah valid dan stabil. Kemudian nilai
suhu yang keluar pada layar sebelah kiri multitester tersebut dicatat hasilnya.

3.4.3. Salinitas
Salinitas perairan laut dapat diukur dengan menggunakan refraktometer.
Sebelum pengukuran dilakukan tetesi refraktometer dengan aquades bertujuan
untuk mengkalibrasi alat, setelah itu bersihkan dengan kertas tisu sisa aquades yang
tinggal. Kemudian teteskan air sampel yang ingin diketahui salinitasnya, lihat
ditempat yang bercahayadan catat hasilnya yang ditunjukkan oleh skala. Setelah
selesai pengukuran bilas kaca prisma dengan aquades, dan keringkan dengan tisu.
Pengukuran salinitas dilakukan ketika pasang dan surut.

3.4.4. Kecerahan
Pengukuran kecerahan perairan diukur dengan menggunakan secchi disk. Secchi
disk diturunkan kedalam perairan secara perlahan sampai kedasar perairan dan
ditarik perlahan-lahan keatas sampai secchi disk kelihatan, kemudian ukur panjang
tali secchi disk dari permukaan hingga kedalaman secchi disk kelihatan (jarak
tampak). Pengukuran kecerahan dilakukan pada pagi, saing dan sore hari.
Kecerahan suatu perairan dapat hilang dengan rumus sebagai berikut.
𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒕𝒂𝒎𝒑𝒂𝒌 + 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒎𝒂𝒓
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒓𝒂𝒉𝒂𝒏 =
𝟐

12
3.5. Parameter Kimia Perairan
3.5.1. pH
Lakukan kalibrasi alat sebelum mengukur pH dengan cara menekan tombol
panah ke atas atau kebawah hingga pH berada di angka 4,00 (sesuai buffer untuk
kalibrasi). Lalu tekan FUNC untuk mengakhiri proses kalibrasi. Lalu setelah
kalibrasi selesai siapkan probe elektroda pH dan masukan kedalam socket dengan
benar. Lalu tekan tombol FUNC untuk menghidupkan alat dan tekan tombol CAL
hingga layar menunjukan tampilan pH. Siapkan buffer solution yang akan
digunakan pada pH 4,00 saat kalibrasi alat yang ditempatkan pada botol kalibrasi
lalu buka botol kalibrasi pada ujung alat kemudian catat hasil yang keluar saat
pengukuran setelah angka yng muncul telah stabil dan tidak berubah angka.

3.5.2. Oksigen Terlarut (DO)


Tekan tombol POWER untuk menghidupkan alat multitester lalu tekan tombole
mode untuk mengubah tampilan menjadi ‰02 dan masukkan indikator manual
untuk suhu. Tunggu selama 5 menit hingga muncul angka DO stabil dan tidak
berubah. Sebelum pengukuran DO, lakukan kalibrasi alat dengan cara menekan
tombol REC dan HOLD secara bersamaan lalu tekan tombol ENTER dan tunggu
selama 30 detik hingga pada layar multitester muncul ‰02 dan angka 20.9. Setelah
itu tekan tombol FUNC hingga keluar tampilan mg/L dan alat dapat digunakan
untuk pengukuran oksigen terlarut

3.6. Parameter Biologi Perairan


3.6.1. Plankton
Pengambilan sampel plankton dilakukan dengan memasukkan plankton net ke
bawah permukaan perairan sampai kedalaman 0,50 meter. Pengambilan air sampel
dilakukan pada setiap titik dua kali serikan dan setiap serokan berjarak ±50m
dengan cara menyerok sampel berlawanan dengan arus laut lalu air sampel yang
tersaring di masukkan kedalam.

13
3.7. Penentuan Lokasi
Lokasi pengamatan ditentukan dengan cara perposive sampling yaitu
menentukan lokasi pengamatan dengan berbagai pertimbangan khusus sehingga
menentukan lokasi tersebut layak untuk dijadikan lokasi pengamatan, diama pada
penelitian ini terdapat 2 stasiun pengamatan. Selain itu, dari masing-masing stasiun
pengamatan yang ada ditentukan lagi 9 substasiun yang ditentukan dengan metode
simple random sampling.

3.8 Analisis Data


Data primer dan data sekunder yang telah didapat dari hasil pengamatan dan
survei langsung di lapangan diolah dan dianalisis secara deskriptif , disajikan dalam
bentuk tabel dan grafik untuk menganalisis keterkaitan hubungan parameter fisika,
kimia dan biologi pada setiap stasiun yang akan di teliti.

14

Anda mungkin juga menyukai