Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,


STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi

Visi Puskesmas tahun 2014-2019 yaitu:

“Terwujudnya masyarakat Kelurahan Onekore dan Paupire yang sehat, mandiri


dan berkeadilan”

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, ditetapkan misi Puskesmas yang akan
ditempuh

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata dan


terjangkau
2. Menggerakan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan
3. Meningkatkan kesejahteraan staf Puskesmas Onekore
4. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sesuai standar

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Puskesmas


Dari uraian diatas maka untuk mendukung Visi dan Misi Puskesmas Onekore ,
Tujuan dan Sasaran diuraikan dalam tabel 4.1, sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Puskesmas Onekore

N TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Prog.


INDIKATOR
O TUJUAN SASARAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
SARANA
.
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 10
1 1 Penurunan angka 1 Menurunya 7 6 5 4 3 3
Meningkatnya derajat dan kematian ibu, bayi Jumlah Kasus
kualitas kesehatan dan balita kematian Ibu
masyarakat melahirkan dari 8
2 Jumlah 100 100 100 100 100 100
komplikasi
kebidanan yang
mendapat
penanganan dari
833
3 Jumlah Ibu 96 97 98 99 100 100
bersalin yang
ditolong oleh
tenaga kesehatan
dari 4681
4 Jumlah ibu hamil 94.05 95.97 96.58 97.57 98.67 99.12
yang memperoleh
pelayanan
antenatal K4 dari
3122

5 Jumlah ibu nifas 89.03 94.97 95.58 96.57 97.68 99.16


yang telah
memperoleh 3
kali pelayanan
nifas dari 3739
6 jumlah kematian 13 11 9 7 5 4
bayi dari 73

7 Jumlah neonatal 10 9 8 7 6 5
dari 54

8 Jumlah 84.02 90.15 96.35 102.54 92.96 99.16


kunjungan bayi
yang memperoleh
pelayanan
kesehatan dari
4934
9 Jumlah neonatus 100 100 100 100 100 100
dengan
komplikasi yang
ditangani dari 595
10 Jumlah anak 86.64 90.64 94.71 98.85 100 100
balita yang
memperoleh
pelayanan
pemantauan
pertumbuhan
minimal 8 kali
dari 12.603
11 Jumlah / 91.73 100 100 100 100 100
kelurahan UCI
dari 154

12 Jumlah penderita 36.26 57.54 78.82 100 100 100


pneumonia balita
yang ditangani
dari 314
2 Meningkatnya 1 Jumlah balita gizi 0.61 0.55 0.49 0.43 0.37 0.31
status gizi buruk dari 149
masyarakat
2 Jumlah balita gizi 100 100 100 100 100 100
buruk yang
mendapat
perawatan di
sarana pelayanan
kesehatan dari
149

3 Penurunan angka 1 Jumlah penderita 48.40 62,52 76.65 90.71 100 100
kesakitan baru TBC BTA +
masyarakat yang ditemukan
dan yang di obati
dari 182
2 Jumlah penderita 100 100 100 100 100 100
DBD yang
ditangani sesuai
SOP dari 62
3 Jumlah kasus non 0.010 0.009 0.008 0.007 0.006 0.005
AFP non polio
dari 9

4 Jumlah murid SD 100 100 100 100 100 100


dan setingkat
yang diperiksa
kesehatanya oleh
nakes atau tenaga
terlatih dari
16.406
5 Jumlah penderita 80.16 86.78 93.40 100 100 100
diare yang datang
dan yang
dilayanani
disarana
kesehatan dan
kader dari 8387
6 Jumlah KLB 100 100 100 100 100 100
didesa /kleurahan
yang ditangani
dari 1
7 Jumlah kasus 22.35 20.11 18.02 16.14 14.48 12.88
malaria dari 6696

8 Jumlah penderita 100 100 100 100 100 100


HIV/AIDS yang
diberikan
pelayanan dari 23

4 Meningkatnya 1 Jumlah 71.04 72.88 78.31 84.58 93.04 98.43


pelayanan kunjungan pasien
kesehatan miskin disarana
masyarakat miskin kesehatan strata
satu dari 134157
2 Jumlah anak usia 3.26 50.01 100 100 100 100
6 – 24 bulan
keluarga miskin
yang mendapat
makanan
pendaping ASI
dari 0
3 Jumlah 0.44 0.51 0.61 0.70 0.88 1.06
kunjungan pasien
miskin disarana
kesehatan strata 1
dari 785
5 Meningkatnya 1 Jumlah sarana air 30.19 32.21 36,53 40.18 44.20 48.22
kualitas kesehatan minum yang
lingkungan dan memenuhi sarat
perilaku hidup kesehatan dari
sehat 12252
2 Jumlah 3.96 7.91 8.63 9.35 10.07 10.79
desa/kelurahan
yang
melaksanakan
STBM dari 11
3 Membangun kemitraan 1 Meningkatnya 1 Jumlah lembaga 5 5 5 5 5 5
dalam pelayanan kesehatan kerjasama dengan swasta yang
lembaga kesehatan bekerjasama
swasta dengan
pemerintah
daerah dalam
penyelenggaraan
kesehatan
masyarakat
2 Meningkatnya 1 Jumlah posyandu 45.54 50.13 55.12 60.63 66.67. 72.71
partisipasi dari 631
masyarakat dalam
bidang kesehatan
2 Jumlah desa siaga 58.62 79.31 86.21 93.10 100 100
aktif dari 231
C. Strategi dan Kebijakan Puskesmas
1. Strategi
a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan bayi melalui peningkatan
kompetensi tenaga bidan desa dan tenaga PONED, peningkatan pengetahuan
Keluarga dengan Ibu Maternal.
b. Peningkatan pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan pada FKTP melalui
peningkatan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas jaringan
c. Peningkatan pelayanan kesehatan remaja melalui penguatan peran PKPR
d. Meningkatkan pelayanan kesehatan Balita melalui peningkatan pola asuh,
peningkatan pengetahuan petugas
e. Menurunkan kasus penyakit menular melalui peningkatan penemuan,
peningkatan kualitas lingkungan, UKBM
f. Menurunkan kasus penyakit tidak menular melalui deteksi dini, pembentukan
Posbindu, peningkatan UKBM.
g. Peningkatan Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan melalui penyediaan
obat dan perbekes serta peningkatan penggunaan obat rasional
h. Peningkatan kualitas dan kuantitas FKTP melalui penyediaan Sarpras, dan
pembangunan puskesmas diwilayah padat penduduk
i. Meningkatkan status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan pada
BGM dan penderita gizi buruk, peningkatan deteksi dini tumbuh kembang
anak pada PAUD, KB dan Posyandu.
j. Peningkatan kualitas SDM melalui Pendidikan, pelatihan, tugas belajar,
kursus, bimtek program.
k. Mewujudkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan melalui
peningkatan peran posyandu, UKS, penjaringan kesehatan anak sekolah
l. Peningkatan cakupan ASI Eksklusif melalui peneggakan peraturan,
penyediaan pojok laktasi dan peningkatan pemahaman masyarakat
m. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui pemeriksaaan kualitas air minum,
rumah sehat, akses air bersih, TTU,TPM, dan pemicuan jamban
n. Mewujudkan total coverage jaminan pemeliharaan kesehatan melalui
pemberian Jamkesmas, jamkesda, kerjasama BPJS dan Sosialisasi
o. Meningkatkan status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan pada BGM
dan penderita gizi buruk, peningkatan deteksi dini tumbuh kembang anak pada
PAUD, KB dan Posyandus
2. Kebijakan
a. Penurunan AKI, AKB diprioritaskan pada peningkatan kualitas pelayanan ANC,
PNC dan Peningkatan Kualitas pelayanan Puskesmas PONED, RS PONEK
b. Peningkatan Sistem Informasi Kesehatan pada FKTP diprioritaskan integrasi
sistem puskesmas, RS, dan Dinas Kesehatan
c. Peningkatan kualitas kesehatan remaja diprioritaskan pada kesehatan reproduksi,
penurunan kasus narkoba dan kehamilan yang tidak diinginkan
d. pelayanan kesehatan balita di prioritaskan pada pelayanan deteksi dini tumbang
balita, PAUD, KB
e. penurunan kasus penyakit menular diprioritaskan pada upaya promotif dan
preventif
f. penurunan kasus penyakit tidak menular diprioritaskan pada upaya promotif dan
preventif serta pembentukan Posbindu
g. penyediaan obat dan perbekes diprioritaskan pada penggunaan obat yang rasional
h. pelayanan kesehatan dasar diprioritaskan pada perwujudan akreditasi puskesmas
dan pembangunan puskesmas baru
i. pelayanan kesehatan rujukan diprioritaskan pada pembangunan RS baru
j. Peningkatan status gizi balita diprioritaskan pada deteksi dini tumbang dan
perwujudan kadarsi
k. Peningkatan kualitas SDM yang diprioritaskan pada pemenuhan standar
akreditasi Puskesmas
l. peningkatan peran serta masyakat diprioritaskan pada perwujudan Desa Siaga
Aktif, dan Posyandu Purnama mandiri
m. peningkatan ASI Eksklusif diprioritaskan pada peningkatan pengetahuan dan
penyediaan sarpras umum
n. peningkatan kualitas lingkungan diprioritaskan pada pelaksanaan STBM
o. peningkatan kepemilikan jaminan pemeliharaan kesehatan di prioritaskan pada
JAMKESDA Rujukan dan BPJS Non PBI
p. Peningkatan status gizi balita diprioritaskan pada deteksi dini tumbang dan
perwujudan kadarsi

Anda mungkin juga menyukai