Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. 1

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 2
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
D. Rumusan Masalah............................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II. KAJIAN TEORI


A. Pemberdayaan Masyarakat ............................................................ 6
B. Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Wisata .......................... 7
C. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 9
D. Kerangka Pikir ................................................................................. 9

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 11
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 11
C. Waktu dan Tempat ........................................................................ 11
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peninggalan sejarah serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia
merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk
peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Seperti halnya peninggalan
sejarah yang ada di kawasan wisata kompleks Taman Sari yang masih dijaga
keasliannya oleh masyarakat lokal maupun pemerintah setempat.

Kekayaan dan keberagaman bangsa Indonesia menyimpan banyak potensi


sekaligus peluang berharga untuk membangun kepariwisataan Indonesia agar
lebih bergairah di mata dunia serta memiliki karateristik berdasarkan kearifan
lokal. Oleh karena itu, pemerintah memiliki peranan penting dalam menggali
potensi dan membuat kebijakan terhadap pengembangan kepariwisataan, sehingga
masyarakat lokal tergugah kesadarannya untuk menggali potensi dan bergerak
membangun desa maupun kota masing-masing.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang sangat
penting dan mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam
perekonomian nasional seperti penyerapan lapangan kerja. Produk modern
pariwisata saat ini mulai banyak ditinggalkan dan wisatawan beralih kepada
produk wisata yang lebih menghargai lingkungan, alam, budaya dan atraksi secara
spesial. Kepuasan wisatawan tidak hanya bersandar pada keindahan alam dan
kelengkapan fasilitas wisata melainkan juga pada keleluasaan dan intensitas
interaksi dengan lingkungan dan masyarakat lokal.

Pengembangan pariwisata merupakan amanat UU No 10 Tahun 2009 tentang


kepariwisataan yang menyatakan bahwa Pemerintah bersama lembaga yang
terkait dengan kepariwisataan menyelenggarakan kepariwisataan untuk
mendukung pembangunan kepariwisataan (pasal 11 UU No.10 tahun 2009).
Berdasarkan Undang Undang Nomer 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan

2
dijelaskan bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong
pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu
menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.
Pengembangan pariwisata yang optimal akan mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu objek wisata harus
dikelola dengan baik.

Pengembangan kawasan wisata dengan memperdayakan merupakan konsep


pengembangan suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal, di
mana masyarakat turut andil dalam perencanaan, pengelolaan, dan pemberian
suara berupa keputusan dalam pembangunannya. Secara prinsipil pemberdayaan
masyarakat berkaitan erat dengan adanya kepastian partisipasi aktif masyarakat
setempat dalam empat pembangunan kepariwisataan yang ada. Oleh karena itu,
pada dasarnya terdapat tiga prinsip pokok pemberdayaan masyarakat agar
terciptanya kegiatan wisata yang baik seperti yang diutarakan Sunaryo (2013: 23)
yaitu:

a. Mengikutsertakan anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan.


b. Adanya kepastian masyarkat lokal menerima manfaat dari kegiatan
kepariwisataan.
c. Pendidikan kepariwisataan bagi masyarakat lokal.

Sumondiningrat (dalam Bhimo, 2012: 41) mendefinisikan pemberdayaan


masyarakat sebagai berikut: Meningkatkan kemampuan atau meningkatkan
kemandirian masyarakat. Dalam kerangka pembangunan nasional, upaya
pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari sisi; pertama, menciptakan suasana
atau iklim yang memungkinkan masyarakat berkembang. Kedua, meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam membangun melalui berbagai bantuan dana,
pelatihan, pembangunan prasarana dan sarana baik fisik maupun sosial, serta
pengembangan kelembagaan di daerah. Ketiga, melindungi atau memihak yang
lemah untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan menciptakan
kemitraan yang saling menguntungkan.

3
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan
Wisata Kompleks Taman Sati, D.I Yogyakarta”.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
membuat proposal penelitian ini. Maka dari itu, peneliti berharap karya tulis yang
akan dibuat nantinya setelah pengajuan proposal ini dapat lebih baik lagi.

B. Identifikasi Masalah
1. Pemberdayaan masyarakat di kawasan wisata kompleks Taman Sari belum
optimal.
2. Dampak dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kelompok sadar
wisata maupun pemerintah.
3. Kesadaran masyarakat akan lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilkan pendapatan belum bisa dimanfaatklan dengan baik.
4. Penghambat yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat.
5. Masyarakat belum cukup berani untuk berusaha ikutserta mengelola
kompleks Taman Sari.

C. Pembatasan Masalah
1. Pemberdayaan masyarakat di kawasan wisata kompleks Taman Sari belum
optimal.
2. Dampak dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kelompok sadar
wisata maupun pemerintah.
4. Penghambat yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemberdayaan masyarakat di kawasan wisata kompleks Taman
Sari?
2. Bagaimana usaha yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun kelompok
sadar wisata kompleks Taman Sari untuk memberdayakan masyarakat?
3. Bagaimana dampak yang akan ditimbulkan dari pemberdayaan masyarakat
kompleks Taman Sari.

4
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat di kawasan wisata
kompleks Taman Sari.
2. Untuk mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan baik oleh pemerintah
maupun kelompok sadar wisata kompleks Taman Sari untuk memberdayakan
masyarakat.
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak yang akan ditimbulkan dari
pemberdayaan masyarakat kompleks Taman Sari.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan deskripsi dalam


pemberdayaan masyarakat.

2. Manfaat Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi bagi


pemerintah daerah untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat menurut para ahli diantaranya, Adimihardja (dalam


Sunaryo, 2013: 9) Pemberdayaan masyarakat adalah peningkatan atau kemampuan
orang atau kelompok lemah terkait akses informasi ke sumber daya, partisipasi
atau keterlibatan dalam pembangunan, memegang pertanggung jawaban pihak
yang mempengaruhi kehidupan mereka, dan kemampuan membuat keputusan
dengan dukungan lembaga local. Menurut Sumaryadi (dalam Hidayah 2017: 5),
pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat lapisan
masyarakat dan pribadi manusia. Upaya ini meliputi: a) mendorong, memotivasi,
meningkatkan kesadaran akan potensinya dan menciptakan iklim atau suasana
untuk berkembang; b) memperkuat daya potensi yang dimiliki dengan langkah-
langkah positif memperkembangkannya; c) penyediaan berbagai masukan dan
pembukaan akses ke peluang-peluang. Upaya-upaya yang dilakukan adalah
peningkatan taraf pendidikan, derajat kesehatan, akses kepada modal, teknologi
tepat guna, informasi, lapangan kerja dan pasar, serta fasilitas-fasilitasnya.

Dalam bidang pariwisata, pengelola objek wisata tidak hanya berasal dari
lingkup pemerintahan, tetapi juga masyarakat diikutsertakan dalam pengelolaan
objek wisata. Terlebih lagi kawasan wisata yang merupakan tempat tinggal
masyarakat lokal. Maka dari itu, masyarakat perlu diperdayakan agar tidak ada
pihak-pihak yang dirugikan.

Seperti yang di paparkan oleh Adimihardja (dalam Sunaryo, 2013:


28) pemberdayaan masyarakat sebagai usaha untuk menjadikan
masyarakat semakin berdaya untuk berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan atau kebijakan publik. Partisipasi ini pada
dasarnya merupakan prasyarat terwujudnya kehidupan demokrasi.
Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses yang tidak saja

6
mengembangkan potensi ekonomi masyarakat yang sedang tidak
berkembang, namun berupaya meningkatkan harkat dan martabat, rasa
percaya diri, dan harga diri serta terpeliharanya tatanan nilai budaya
setempat.

Pemberdayaan Masyarakat juga merupakan startegi yang sangat potensial


dalam rangka peningkatan ekonomi, yang pada akhirnya dapat menciptakan
pembangunan lebih terpusat pada masyarakat. Strategi masyarakat melekatkan
partisipasi aktif masyarakat kedalam efektivitas, efisiensi dan kemandirian.
Pemberdayaan menurut Parson yang dikutip dalam Suharto, (2005: 17) adalah
suatu proses dimana seseorang akan menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi
dalam berbagai pengontrolan dan mampu memberikan pengaruh terhadap
kejadian-kejadian, serta lembaga lembaga yang mempengeruhi kehidupannya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa pemberdayaan


masyarakat adalah upaya membangun daya dengan cara mendorong, memotivasi,
dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki. Mengidentifikasi
kebutuhan, menggali dan memanfaatkan sumber daya yang ada supaya
masyarakat mencapai kesejahteraan.

B. Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Wisata

Kawasan wisata kompleks Taman Sari merupakan peninggalan bersejarah


Keraton Yogyakarta yang memiliki bangunan-bangunan dengan arsitektur dan
keunikan yang melambangkan kejayaan Raja Mataram. Kompleks Taman Sari
dibagi menjadi empat bagian yaitu, danau buatan di sebelah barat, Pemandian
Umbul Binangun di sebelah selatan, Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati
di sebelah selatan bagian kedua dan kompleks Magangan di sebelah timur bagian
pertama dan bagian kedua.

Masyarakat yang tinggal di kompleks Taman Sari perlu diikutsertakan dalam


mengelola kawasan wisata kompleks Taman Sari. Masyarakat lokal sendiri bisa
menjadi daya tarik wisatawan selain karena masyarakat tahu persis tentang

7
kondisi yang ada di kawasan wisata tersebut, masyarakat memiliki hak untuk
mendapatkan pendapatan secara ekonomi dari wilayah tempat tinggalnya. Seperti
yang dipaparkan oleh Aref, Sarjit dan Farshid (2010: 156)

“Local communities may be considered as the main attractions to community


skill and knowledge while for others the community is simply the setting where
tourism occurs.”

“Masyarakatlokal dapat dianggap sebagai daya tarik utama untuk


keterampilan dan pengetahuan sementara bagi orang lain masyarakat hanyalah
pengatur di mana pariwisata terjadi”

Konsep untuk menciptakan suksesnya suatu destinasi wisata melalui


pemberdayaan masyarakat lokal, dimana masyarakat turut andil dalam
perencanaan, pengelolaan, dan pemberian_suara berupa keputusan dalam
pembangunannya.

Menurut Garrod (dalam Sidabukke, 2018: 14) terdapat dua


pendekatan berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip perencanaan
dalam konteks pariwisata. Pendekatan pertama yang cenderung dikaitkan
dengan sistem perencanaan formal sangat menekankan pada keuntungan
potensial dari ekowisata. Pendekatan kedua, cenderung dikaitkan dengan
istilah perencanaan yang partisipatif yang lebih concern dengan
ketentuan dan pengaturan yang lebih seimbang_antara pembangunan dan
perencanaan terkendali.

Secara konseptual prinsip dasar kepariwisataan berbasis masyarakat adalah


menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan
masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan, sehingga kemanfaatan
kepariwisataan sebesar-besarnya diperuntukkan bagi masyarakat. Sasaran utama
pengembangan kepariwisataan haruslah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat. Sibadukke (2018: 17) memaparkan, pariwisata harus berangkat dari
kesadaran nilai-nilai kebutuhan masyarakat sebagai upaya membangun pariwisata
yang lebih bermanfaat bagi kebutuhan, insiatif dan peluang masyarakat lokal.

8
Mardi Yatmo Hutomo (dalam Hidayah 2017: 14), bantuan modal, bantuan
pembangunan prasarana, bantuan pendampingan, penguatan kelembagaan, dan
penguatan kemitraan. Dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
tentunya tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Maka bantuan dari
pemerintah sangat dibutuhkan dalam pemberdayaan masyarakat di kawasan
wisata.

C. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Novie Istoria Hidayah, berjudul


“Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Jatimulyo,
Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta”pada tahun 2017 dari
Universitas Negeri Yogyakarta.

Persamaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel satu mengenai


pemberdayaan masyarakat. Kemudian perbedaannya yaitu pada tempat penelitan.
Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata kompleks Taman Sari sedangkan
penelitian terdahulu dilakukan di Desa Wisata Jatimulyo.

D. Kerangka Pikir

Sebagai kawasan wisata, kompleks Taman Sari berpotensi mendatangkan


wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal akan daya tarik dari bangunan-
bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur yang sangat unik. Dalam hal ini
masyarakat perlu dilakukan pemberdayaan untuk meningkatkan kreativitas,
meningkatkan kesadaran, dan menciptakan masyarakat yang mandiri.

Namun dalam melakukan pemberdayaan masyarakat terdapat beberapa


permalasahan yang dihadapi sehingga menjadi faktor penghambat dalam
pengelolaan kawasan wisata tersebut. Tujuan dari mengetahui faktor pendukung
dan penghambat adalah agar program kegiatan pemberdayaan tersebut dapat
terlaksana dengan baik dan sesuai melalui berbagai hal-hal yang mendukungnya

9
dan menghindari atau mengatasi hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kreativitas,


kesadaran dan kesejahteraan perekonomian masyarakat dengan melibatkan
masyarakat dalam prosesnya. Partisipasi masyarakat lokal mempunyai peran yang
sangat penting dalam pengembangan objek wisata yang terdapat di daerah, karena
masyarakat telah mengenal kondisi alam sekitar objek wisata. Untuk lebih jelas
maka kerangka pikir penelitian ini diaplikasikan melalui gambar di bawah ini.

Faktor
Internal
Faktor-
Kawasan Wisata Faktor Faktor
Kompleks Taman Sari Pendukun Eksternal
g dan
Pengham
Dampak
Positif dan
Negatif
Pemberda
yaan
Pemberdayaan
Masyarakat

Proses
Pemberday
aan

10
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.


Penelitian ini berisi fenomena-fenomena sosial yang bersifat deskriptif dan
analitik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena
dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data yang berupa data deskriptif
yang tidak menggunakan data yang berupa angka untuk menerangkan hasil
penelitian. Dalam penelitian ini mengutamakan proses dan makna selama
penelitian berlangsung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk kompleks Taman Sari yang
tinggal di kompleks Taman Sari di sebelah utara, timur, selatan dan barat.
penelitian dilakukan di kompleks Taman Sari dengan sampel sebagai responden
sebanyak 35 orang yang berusia sekitar 20-40 tahun. Karena mayoritas penduduk
yang berpotensi dan mampu diperdayakan sebagai pengelola merupakan orang
dewasa.

C. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli berdasarkan


kalender akademik yang menunjukkan waktu penyusunan artikel bagi mahasiswa
ditentukan batas waktunya. Penelitian dilaksanakan di kompleks Taman Sari D.I
Yogyakarta.

11
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi

12
DAFTAR PUSTAKA

Aref, Fariborz, Sarjit S, Gill, dan Farshid Aref. “Tourism Developmentin Local
Communities: As a Community Development Approach”. Vol.6, No. 2
(2010). hlm 156. Diakses dari
https://www.researchgate.net/publication/281640513_Tourism_Development
_in_Local_Communities_As_a_Community_Development_Approach. Pada
15 April 2019.

Bhimo, Johan Sukoco. 2012. Pemberdayaan Masyarakat dalam Program


Perpustakaan Kelurahan di Kelurahan Panularan Kota Surakarta. Skripsi.
Prodi Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.

Hanifa Fitrianti, “Strategi Pengembangan Desa Wisata Talun Melalui Model


Pemberdayaan Masyarakat”, Economics Development Analysis Journal
(EDAJ). Vol. 3, No. 1 (2014), hlm. 205. Diakses dari
http://journal.unnes.ac.id/sju/index/php/edaj. Pada 3 April 2019.

Hidyah, Novie Istoria. 2017. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan


Desa Wisata Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta”. Diakses dari https://eprints.uny.ac.id/53641/7/RINGKASAN_N

OVIE%20ISTORIA_13417141014.pdf. Pada 1 April 2019.

Sidabukke, Denita Octavia. 2018. “Pemberdayaan Ekonomi Massyarakat Melalui


Pengembangan Objek Wisata Berbasis Masyarakat”. Diakses dari
http://digilib.unila.ac.id/31563/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMB
AHASAN.pdf Pada 10 April 2019.

Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberrdayakan Rakyat. Bandung:


Refika Aditama.

13
Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :
Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

14

Anda mungkin juga menyukai