Anda di halaman 1dari 14

Makanan utama kelinci liar di alam bebas sebenarnya adalah dari jenis rumput-rumputan, biji-bijian,

sayur-sayuran, dan buah dimana jenisnya sangat banyak tersedia sehingga bisa mencukupi semua
kebutuhan gizinya. Untuk kelinci yang dipelihara atau diternakkan, para pemilik atau peternak kelinci
tentu akan susah mendapatkan banyak jenis rumput dan sayur-sayuran saat ini dari alam sehingga
pakan utama kelinci muncul dalam bentuk olahan konsentrat seperti pelet atau butiran dengan
komposisi sedemikian rupa sehingga kebutuhan energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral penting
kelinci terpenuhi.

Akan tetapi hanya mengandalkan konsentrat atau pelet sebagai makanan kelinci tanpa menyelingi
dengan rumput juga tidak baik. Selain mengandung beberapa protein, mineral penting seperti
kalsium, dan kandungan senyawa yang menyehatkan, rumput-rumputan juga merupakan sumber
pasokan serat yang penting untuk kelinci. Serat yang diperoleh sayuran, dan terutama dari rumput-
rumputan sangat penting untuk kesehatan kelinci, antara lain menjamin kelancaran dorongan dan
gerakan makanan dalam saluran pencernaan dalam tubuh. Gangguan gerakan makanan dalam
saluran pencernaan bisa menimbulkan penyakit bagi kelinci. Oleh karena itu kelinci yang kekurangan
serat pasti akan merasa tersiksa, di antaranya bereaksi dengan memakan bulu rambutnyanya
sendiri. Bulu rambut yang terlalu banyak di saluran pencernaan bisa menumpuk dan mengganggu
jalannya makanan yang terkenal dengan istilah penyakit hair ball. Kelinci yang terkena gangguan
pencernaan atau hair ball akan malas makan, malas bergerak (karena sakit), dan susah buang air
besar; yang jika kondisinya memburuk tanpa ditangani bisa mengakibatkan kematian.

Kebutuhan akan rumput terutama penting bagi kelinci yang baru beranak dan menyusui anak-
anaknya untuk menjamin kebutuhan kalsium, dan menjaga kesehatannya. Anak-anak kelinci yang
berusia sebelum 4 bulan juga sangat membutuhkan rumput sebelum pencernaannya menjadi
sempurna untuk mencegah makan konsentrat yang berlebihan yang mengakibatkan gangguan
pencernaan yang disertai mencret.

Maka usahakanlah tersedia rumput untuk kelinci anda, sebisanya (tentunya sebaiknya tiap hari, tapi
tentu juga memperhatikan cuaca seperti misalnya rumput yang lembab malah membahayakan
karena banyak bakteri berbahaya). Rumput bisa diberikan sekali sehari dengan jumlah lebih kurang
sebesar tubuh kelinci anda, kapan saja, terutama di malam hari dimana kelinci selalu bangun, aktif,
dan banyak makan.

Untuk jenis rumput yang bisa diberikan pada kelinci, kondisi, beserta lokasi dan waktu
pengambilannya, untuk amannya prinsipnya adalah sebagai berikut :
Rumput ilalang (yang batang dan daunnya tajam dan bisa melukai kulit) tak boleh diberikan pada
kelinci.
Rumput-rumput yang disukai dan aman untuk ternak lain seperti kambing, domba juga aman untuk
kelinci (akan tetapi tentunya ada yang tak disukai kelinci walaupun kambing suka).
Semakin banyak jenis rumput yang anda ambil untuk diberikan ke kelinci, maka akan lebih baik.
Disarankan anda minimal mengambil 3 jenis rumput yang berbeda.
Jangan ambil rumput yang tumbuh di sekitar kotoran atau tempat-tempat lembab seperti tempat
sampah, selokan, bawah rerimbunan karena biasanya malah membahayakan karena mengandung
bakteri jahat atau banyak jentik serangga. Hindari juga mengambil rumput di pinggir jalan raya yang
ramai oleh kendaraan karena rumput-rumputan disana banyak terkena debu kotoran.
Waktu merumput juga harus diperhatikan. Jangan merumput di pagi hari karena rumput biasanya
masih lembab setelah melewati malam. Merumput sebaiknya pada jam 10 ke atas, tentu syaratnya
tak ada hujan sebelumnya (karena rumput bisa basah).
Jika terpaksa mengambil di tempat yang kebersihannya agak diragukan, tak mengapa dicuci asalkan
dikeringkan setelah itu dan tidak dibiarkan lembab. Rumput yang diambil dalam kondisi lembab juga
bisa dikeringkan terlebih dahulu.
Berikan rumput dalam keadaan layu (disarankan minimal 4 jam setelah pengambilan).

Ada dua istilah rumput yang baik untuk kelinci yang sering muncul di berbagai bahan referensi,
terutama dari situs-situs luar negeri yakni : rumput timothy (foto kanan bawah) dan alfafa (foto kiri
bawah). Kedua rumput ini memang rumput yang kualitasnya sangat baik untuk ternak, termasuk
kelinci, akan tetapi sepertinya bukan rumput asli Indonesia sehingga susah didapat kecuali ada yang
sengaja menanamnya (kata teman : di pulau Jawa rumput timothy yang ditanam sengaja dikenal
dengan istilah rumput gajahan).

Akan tetapi janganlah panik jika tak punya stok rumput timothy dan alfafa karena kita bisa
memanfaatkan berbagai macam rumput yang ada di lingkungan tempat tinggal kita. Di antara
contoh atau jenis rumput yang baik untuk dijadikan makanan kelinci adalah sebagaimana foto-foto
di bawah ini (catatan : beberapa rumput-rumputan di dalam foto adalah yang bisa atau mudah
ditemukan di daerah Batam, di daerah lain mungkin saja ada rumput berbeda yang bisa digunakan).
Jadilah orang pertama yang menyukai tulisan ini

kini STOCK baru tersedia lagi hrg lebih murah dr sblmnya dan isi lebih bnyk.
1. ALFALFA: GRASS SEED: biji :tanaman pakan ternak sapi,kambing, domba, kelinci, kuda dan sbg
obat herbal multy penyakit bagi manusia,

sekarang Rp 75.000/paket++1000 biji

2. TIMOTHY GRASS SEED : biji rumput pakan ternak sampi, kambing, domba, kelinci, guena
pig/marmout, kuda
Rp. 60.000,-/paket isi +2400 biji

3. WHEAT GRASS SEED (biji rumput gandum)pakan ternak kecil & obat herbal manusia
Rp 80.000/paket 500biji

4. BERMUDA GRASS SEED


Rp 80.000/PAKET 30.000biji
hrg sdh termasuk ongkos kirim paket kilat khusus posindonesia, kecuali jika ingin menggunakan jasa
kurir lain ( JNE atau TIKI ) maka ada tambahan biaya kirim

TAMAN KELINCI
jl. pramuka no 3 Rt01/01 cikembang kembangkuning jatiluhur purwakarta jawabarat

untuk pembelian online pembayaran via bank BCA kcp.purwakarta 2311210426 a/n
yanti maryanti

PEMINAT BISA HUB: (SMS) hp.085721088445 atau tlp. 0264-204825


EMAIL: GAMERSTATION89@YAHOO.CO.ID
WEB HTTP://WWW.TAMAN-KELINCI.BLOGSPOT.COM

daun ALFALFA dan rumput TIMOTHY adlh pakan ternak yg sangat baik dibandingkan hijauan atau
rumput lain krn kaya akan kandungan protein, vitamin dan mineral, selain diberikan dlm keadaan
segar pada ternak/hewan peliharaan, daun alfalfa dan rumput timothy juga dijadikan hay(rumput
kering) yg bnyk dijual dipetshop dgn harga kisaran 30-60rb/kg.
Alfalfa kaya akan berbagai zat gizi. Kandungan klorofilnya sangat tinggi, sehingga tumbuhan yang
banyak dimanfaatkan daunnya ini dipercaya bisa menyembuhkan bermacam penyakit, mulai dari
perut kembung sampai kanker.

Kata alfalfa mungkin masih terasa asing di telinga orang Indonesia. Tanaman alfalfa memang belum
banyak dibudidayakan di sini, meski berbagai produknya banyak dijual di pasaran. Salah satunya
dalam bentuk suplemen.

Sejak abad ke-6, alfalfa (Medicago sativa) telah digunakan oleh bangsa Cina untuk mengobati batu
ginjal dan kembung. Alfalfa juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti
kanker dan kencing manis. Di Eropa, alfalfa dikenal sebagai "obat rakyat" yang sangat baik untuk
memperlancar kencing.

Alfalfa merupakan tanaman kacang-kacangan yang tumbuh di berbagai kondisi iklim, dengan
kemampuan adaptasi cukup baik, sehingga tersebar di berbagai belahan dunia. Amerika Serikat
merupakan produsen alfalfa terbesar hingga saat ini.

Namun, tanaman ini juga dibudidayakan di Eropa, Australia, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Cina,
dan Timur Tengah. Di Indonesia, tanaman ini mulai dibudidayakan,

Pakan ternak
tanaman alfalfa dapat hidup tiga hingga 12 tahun, tergantung varietas dan iklim di mana tanaman itu
hidup. Tingginya bisa mencapai satu meter, memiliki akar yang sangat panjang hingga mencapai 4,5
meter.

Keunggulan itulah yang menyebabkan alfalfa mampu bertahan hidup, sekalipun saat terjadi
kekeringan. Tanaman alfalfa berbunga sekitar bulan Juni sampai Agustus. Bunga selanjutnya
berkembang menjadi buah yang berisi biji alfalfa.

Alfalfa berasal dari Iran. Masyarakat Arab menyebutnya sebagai "bapak makanan". Penyebaran
tanaman ini ke berbagai belahan dunia diduga terjadi pada zaman perunggu. Zaman dulu digunakan
sebagai pakan kuda tentara Persia. Penyebarannya sendiri diperkirakan melewati daerah Asia
Tengah.

Amerika Serikat mulai mengenal alfalfa sekitar tahun 1860, yang berasal dari Chile. Pada awalnya
tanaman ini digunakan sebagai pakan sapi, domba, kuda, dan kambing. Alfalfa tinggi nilai gizinya
sebagai pakan ternak.

Seperti pada jenis tanaman kacang-kacangan lainnya, pada akar alfalfa terdapat bakteri Rhizobium
yang mampu memfiksasi (mengikat) nitrogen. Hal inilah yang membuat alfalfa dapat dijadikan pakan
ternak dengan kandungan protein tinggi, tergantung pada ketersediaan nitrogen di dalam tanah.

Keuntungan lain dibandingkan dengan tanaman pakan ternak lainnya adalah memiliki rendemen
tertinggi. Selain digunakan sebagai pakan ternak, alfalfa juga dikonsumsi manusia, terutama bagian
daunnya.

Studi secara ekstensif sudah banyak dilakukan terhadap alfalfa. Seluruh bagian tanaman ini
mengandung komponen yang bersifat fungsional bagi tubuh, seperti: saponin, sterol, flavonoid,
kumarin, alkaloid, vitamin, asam amino, gula, protein, mineral, dan komponen gizi lainnya. Juga
mengandung serat (dietary fiber) dalam jumlah cukup banyak dan dapat berfungsi sebagai
antikolesterol.
Alfalfa dikenal sebagai salah satu tumbuhan dengan kandungan gizi sangat tinggi. Kandungan
kalsium, klorofil, karoten, dan vitamin K yang cukup tinggi, menjadikan alfalfa sebagai salah satu
suplemen yang sering dikonsumsi manusia.

Saponin pada akar alfalfa dapat menghambat peningkatan kolesterol dalam darah hewan percobaan
yang diberi pakan tinggi kolesterol (sebesar 25 persen). Sayangnya, saponin juga memiliki efek
negatif, yaitu bersifat hemolitik dan dapat mengganggu metabolisme vitamin E.

Keunggulan lain alfalfa adalah memiliki kandungan vitamin dan mineral cukup lengkap. Vitamin yang
terkandung dalam alfalfa adalah: vitamin A, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin
(vitamin B3), vitamin B5, vitamin B6, vitamin C, vitamin K, dan asam folat. Mineral unggulan, yakni
kalsium, besi, magnesium, fosfor, tembaga, dan seng. Jumlah vitamin dan mineral tersebut dapat
dilihat pada tabel.

Tabel. Kandungan gizi per 100 gram Alfalfa


Zat Gizi Kadar
Energi 23 kkal
Karbohidrat total 2,1 g
Serat pangan 2,9 g
Lemak total 0,7 g
Protein 4,0 g
Vitamin A 155 IU
Vitamin C 8,2 mg
Vitamin K 30,5 mg
Asam folat 36 mkg
sumber: www.nutritiondata.com

Sebetulnya hampir seluruh tumbuhan hijau mengandung vitamin K. Namun, kandungan vitamin K
dalam 100 gram alfalfa cukup tinggi, yang dapat memenuhi 38 persen dari total kebutuhan tubuh
dalam sehari. Hal ini dapat menjadikan alfalfa sebagi salah satu sumber vitamin K bagi tubuh.

Vitamin K sangat penting untuk pembentukan protein dan penggumpalan darah pada saat terjadi
luka. Vitamin K juga dapat berfungsi sebagai zat antihemolitik, khususnya saat terjadi perdarahan,
seperti pada orang-orang yang sedang melakukan terapi antibiotik dan bagi penderita diare kronis.

Yang Lupus Dilarang Makan Bijinya

Pepatah kuno mengatakan "makanlah sewaktu lapar dan berhentilah sebelum kenyang". Pepatah
tersebut ingin mengatakan bahwa segala sesuatu yang dimakan berlebihan, justru akan berakibat
buruk bagi tubuh.

Sama halnya dengan klorofil, konsumsi yang berlebihan justru dapat mengakibatkan lelah yang luar
biasa. Karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi klorofil sesuai dosis yang telah ditetapkan.

Saat ini alfalfa banyak tersedia dalam bentuk suplemen. Di Amerika dan Australia, bagian daun yang
masih muda biasa dikonsumsi sebagai salah satu bahan salad. Di Cina, alfalfa biasanya direbus dan
digunakan sebagai obat herbal. Selain itu, alfalfa juga sering dibuat jus.

Untuk membuat minuman alfalfa dari daun keringnya juga cukup mudah. Caranya sama seperti
menyeduh teh. Selain itu, alfalfa juga sering digunakan dalam sup.
Meskipun alfalfa mempunyai khasiat yang cukup baik, konsumsi alfalfa oleh manusia harus dibatasi
karena kandungan serat yang sangat tinggi. Daun alfalfa yang sudah dikeringkan digunakan sebagai
suplemen dalam bentuk tablet, bubuk, dan teh.

Selain daun, biji tanaman ini juga dapat dikonsumsi, tetapi tidak dianjurkan bagi penderita lupus
(systemic lupus erythematosus) karena mengandung asam amino beracun L-canavanine yang diduga
dapat mengakibatkan lupus-like syndrome.

Beragam Fungsi Klorofil

Klorofil berperan dalam proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan. Fotosintesis adalah proses
menyerap dan menggunakan energi sinar matahari, untuk mengubah karbondioksida dan air jadi
karbohidrat dan oksigen.

Klorofil memiliki manfaat sangat banyak, khususnya bagi tubuh manusia, terutama jika dikonsumsi
dalam dosis tepat.

1. Pembersih
Klorofil bermanfaat sebagai desinfektan dan antibiotik selama perang dunia, sebelum morfin
ditemukan. Sampai kini klorofil digunakan untuk program pembersih kotoran. Klorofil mendorong
proses detoksifikasi, membersihkan jaringan tubuh beserta bakteri dan parasit yang ada dalam
jaringan sakit. Klorofil mengeluarkan racun kimia sintetis, seperti boraks dan formalin. Kerjanya
seperti memandikan bagian dalam tubuh kita.

Molekul klorofil punya ekor hidrofobik yang masuk ke dalam hidrokarbon dinding sel tubuh dan
menariknya keluar, seperti sabun melepaskan minyak dari tangan. Termasuk golongan hidrokarbon
adalah pestisida, narkotika, flavor makanan, dan lain-lain.

Hati membongkar senyawa kimia sintetis tersebut, mengeluarkannya dari aliran darah. Klorofil
membantu kerja hati, sehingga tidak bekerja terlalu berat.

2. Penguat otak alami


Kadar asam nukleat dan asam amino pada klorofil dapat memenuhi kebutuhan otak akan protein,
terutama neuropeptida (bagian otak yang mengolah pikiran dan emosi positif).

3. Pemberi energi
Klorofil mampu mensintesis oksigen dan karbohidrat, sehingga dapat dijadikan sumber energi.

4. Pembentuk sel darah merah


Klorofil adalah pembuat sel darah merah tercepat. Klorofil memiliki kemiripan struktur dengan
hemoglobin dalam darah manusia, hanya atom sentral Fe2+ pada hemoglobin diganti dengan Mg2+
pada klorofil. Kemiripan struktur dan fungsi antara klorofil dan hemoglobin menjadikan klorofil
dapat digunakan sebagai zat antianemia.

5. Membantu imunitas
Klorofil merangsang produksi sel darah putih yang bertugas melawan serangan mikroorganisme
penyebab penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pasokan antitumor,
antikuman, dan sebagainya, untuk menghambat pertumbuhan bakteri, infeksi jamur, dan luka di
saluran pencernaan. Antibakteri juga dapat mengatasi bau mulut, bau badan, serta mencegah.
kerusakan gigi dan gusi.
Penghancur Radikal Bebas

Daun alfalfa merupakan salah satu sumber klorofil, empat kali lebih tinggi daripada sayuran biasa.
Telah banyak dilakukan kajian ilmiah tentang khasiat klorofil, di antaranya sebagai pembersih dalam
tubuh, pembentuk sel darah, pengatur keseimbangan asambasa tubuh, peningkat daya tahan, serta
pengganti sel yang rusak.

Klorofil dari alfalfa umumnya tersedia dalam bentuk ekstrak dan dijadikan suplemen. Sebagai obat,
klorofil digunakan dalam pencegahan ataupun pengobatan berbagai jenis penyakit seperti kanker,
radang, anemia, konstipasi, antibakteri, dan lain-lain.

Alfalfa mengandung lebih dari seratus komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah
satu komponen paling dominan adalah saponin glukosida. Komponen saponin pada alfalfa mencapai
2-3 persen. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan saponin dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol darah.

Klorofil merupakan zat hijau daun (pigmen hijau) yang terdapat pada semua makhluk hidup yang
melakukan fotosintesis. Klorofil termasuk zat yang sudah ribuan tahun akrab dengan sel-sel tubuh
manusia. Zat yang berwarna hijau atau hijau kebiruan ini merupakan sel hidup pertama yang
tumbuh di atas muka bumi, yaitu dalam bentuk lumut (blue-green algae).

Lumut tersebut telah tumbuh sekitar tiga setengah miliar tahun lalu, sedangkan sel-sel organisme
lainnya baru muncul sekitar 650 juta tahun lalu. Meski begitu, sampai saat ini, bagaimana proses
terbentuknya klorofil di dalam struktur tumbuh-tumbuhan masih merupakan misteri.

Sejak-lama klorofil dipercaya memiliki khasiat untuk panjang umur. Berbagai penelitian masa kini
sudah membuktikan bahwa mereka yang lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi klorofil
memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik. Klorofil memiliki hampir semua zat gizi yang diperlukan
tubuh dalam komposisi seimbang. Klorofil juga kaya zat antiperadangan, antibakteri, antiparasit, dan
zat-zat berkhasiat obat lainnya.

Klorofil telah diteliti memiliki aktivitas biologis, yaitu sebagai antioksidan dan antikanker. Klorofil dan
beberapa senyawa turunannya pada awalnya dianggap sebagai prooksidan, yaitu zat yang dapat
memicu terjadinya oksidasi di dalam tubuh yang menghasilkan radikal bebas. Dalam
perkembangannya, klorofil justru berperan sebagai antioksidan atau penghancur radikal bebas,
terutama jika dikonsumsi pada jumlah tertentu.

Oleh:
Prof. DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

SUMBER:SENIOR

:
Alfalfa atau yang dalam bahasa latinnya disebut Medicago sativa adalah sejenis tanaman herba
tahunan dengan ciri berakar tunggang, batang menyelusur tegak dari dasar kayu dan tingginya
berkisar 30-120 cm, serta daun tersusun tiga.
Tangkai daun berbulu dan berukuran 5-30 mm. Kedalaman akar alfalfa dapat mencapai 2-4 meter.
Saat memulai perkembangan batang, tunas aksiler di bagian bawah ketiak daun akan membentuk
batang sehingga mahkota pada bagian dasar menjadi pangkal dan tunas aksiler di atas tanah
membentuk percabangan. Perbungaan tersusun pada tandan yang padat dengan bunga kecil
berwarna kuning.
Tumbuhan ini mampu hidup hingga 30 tahun, bergantung dari keadaan lingkungan. Alfalfa juga
memiliki bintil (nodul) akar yang mengandung bakteri Rhizobium meliloti sehingga dapat menambat
atau mengikat nitrogen dari atmosfer untuk keperluan tumbuhan.
Alfalfa bisa dibudidayakan bersamaan dengan beberapa tanaman lain, seperti kembang telang
(Clitoria ternatea), Cenchrus ciliaris, Macroptilium bracteatum, dan lain-lain. Tanaman alfalfa lebih
tahan terhadap kekeringan bila dibandingkan tanaman kacang-kacangan lainnya. Hal ini dikarenakan
akar yang panjang dan tanaman memiliki kemampuan melakukan dormansi (tidak aktif) saat musim
kemarau yang parah. Saat mencapai kelembaban tertentu, alfalfa dorman dapat kembali aktif.
Musim penanaman alfalfa biasanya berlangsung pada peralihan musim , namun pertumbuhan
utama terjadi pada awal musim panas. Tumbuhan ini memerlukan waktu penyinaran yang panjang.
Perkebangan perbungaan dari setiap kultivar alfalfa bisa berbeda satu dengan lainnya karena lama
penyinaran yang diperlukan juga berbeda.
Alfalfa tahan terhadap herbisida seperti benazolin, bentazon, dan asam 2,4-Diklorofenoksiasetat.
Apabila ingin menanam alfalfa saja (monokultur), terutama pada musim hujan, dapat digunakan
propizamida untuk mencegah pertumbuhan gulma yang mengganggu.
Pada tahap pembenihan, irigasi umumnya diperlukan. Untuk mencegah hama dan penyakit,
penyemprotan fungisida dan insektisida diperlukan dalam masa penanaman. Beberapa agen
penyebab penyakit pada alfalfa adalah Xanthomonas alfalfa, Alternaria solani, Fusarium oxysporum,
Rhizoctonia solani, Phytophthora megasperma, dan Uromyces striatus. Pada waktu panen, biji-bijian
biasanya disemprot dengan pengering tanaman untuk mempercepat pengeringan. Waktu panen
yang tepat adalah ketika polong-polongan berisi biji sudah 65-75% berwarna coklat gelap.
Alfalfa dimanfaatkan sebagai pakan ternak untuk sapi perah dan sapi potong, domba, dan kambing.
Selain itu Alfalfa juga digunakan untuk rotasi tanaman pangan karena alfalfa bisa mengikat
kandungan nitrogen, memperbaiki struktur tanah, dan mengontrol gulma untuk tanaman berikutnya
yang akan dibudidayakan.
Sebagai pakan ternak, tanaman ini memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral yang tinggi.
Untuk melakukan budidaya alfalfa, kondisi tanah yang harus diperhatikan adalah pH atau tingkat
keasaman berkisar 6,3-7,5 dan kandungan garam dalam tanah tidak boleh terlalu tinggi. Selama
masa aktif pertumbuhannya, alfalfa tidak membutuhkan tanah yang basah.
Budidaya alfalfa sebagai pakan ternak dilakukan untuk beberapa tujuan, yaitu penggembalaan dan
konservasi. Alfalfa dapat ditanaman sendiri ataupun sebagai campuran di antara rumput tropis dan
sub-tropis. Bibit alfalfa juga banyak ditanaman sebagai kecambah untuk makanan manusia.
Alfalfa banyak diproduksi karena nilai nutrisi dan produksinya yang menguntungkan, selain itu
tanaman ini juga disebutkan memiliki rasa yang enak. Dibandingkan dengan pakan ternak dari
tanaman lainnya, alfalfa memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi, tetapi energi
termetabolisme dan kadar fosfor di dalamnya relatif rendah. Alfalfa juga termasuk berserat rendah
sehingga mudah mencapai rumen (perut besar) dan mudah dicerna oleh hewan ternak.
Dengan pemberian irigasi, tanaman alfalfa dapat memproduksi 25-27 ton per hektar kadar kering
pada tahun pertama dan turun hingga 8-15 ton per tahun pada tahun ketiga. Produksi tersebut
bergantung pada densitas tanaman, tingkat resistensi hama dan penyakit, aktivitas di musim dingin,
dan hujan yang mempengaruhi kelembaban tanah. Dengan hasil produksi tersebut, penanaman
alfalfa dapat meningkatkan produksi susu pada sapi. Alfalfa yang tumbuh sepanjang tahun ini juga
mencegah terjadinya defisiensi (kekurangan) energi pada ternak dan memperbaiki atau
meningkatkan padang rumput.

Anda mungkin juga menyukai