Anda di halaman 1dari 13

Kemampuan awal siswa mutlak harus diketahui oleh guru untuk

keberhasilan pembelajaran. Terdapat beberapa jenis dan cara


mendeteksi kemampuan awal siswa yang telah Anda pelajari
pada Modul 4 Kegiatan Pembelajaran 2, Apa
dampak/pengaruhnya kemampuan awal siswa dalam proses
pembelajaran dan bagaimanakah cara yang paling baik untuk
meminimisasi dampak/pengaruh negatif tersebut agar hasil
belajar dapat tinggi. Berikan contoh kasusnya
untuk pembelajaran Sistem Distribusi Tenaga Listrik Tegangan
Tinggi.
Sebenarnya begitu banyak karakteristik yang bisa diidentifikasi dalam diri siswa yang dapat
membawa pengaruh pada proses dan hasil pembelajaran secara keseluruhan. Aspek-aspek
kejiwaan sebagai karakteristik siswa yang sangat berpengaruh pada proses dan hasil belajar selain
kecerdasan seperti telah diuraikan, adalah kemampuan awal, yaitu kemampuan yang telah dimiliki
oleh siswa (prior knowledge).

Kemampuan Awal, Motivasi, Prestasi Belajar Kemampuan Awal dan Motivasi banyak
diterapkan dalam berbagai kegiatan, tidak terkecuali dalam belajar. Kemampuan awal
merupakan tolak ukur dari keberhasilan kegiatan belajar dan pembelajaran Motivasi merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Prestasi belajar akan menjadi
optimal jika ada kemampuan awal dan motivasi. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa turut
mempengaruhi ketercapaian prestasi belajar siswa

Macam-macam Kemampuan Awal Siswa

Pengetahuan bermakna tak terorganisasi (arbittarily meaningful knowledge)

Pengetahuan analogis (analogic knowledge)

Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi (superordinate knowledge

Pengetahuan setingkat (coordinate knowledge)


Pengetahuan tingkat yang lebih rendah ( subordinate knowledge)

Pengetahuan pengalaman (experiential knowledge)

Strategi kognitif (cognitive strategy)

Setelah mempelajari materi, presentasi dan video tentang gaya

belajar, masing-masing siswa memiliki keunikan sendiri-sendiri

dalam hal gaya belajar. Kondisi fisik, kecerdasan dan motivasi

siswa juga sangat berpengaruh terhadap keberhasian belajar.

Jika Anda akan mengajar tentang pembangkit listrik tenaga

surya, Jelaskan bagaimana implementasinya dalam pembelajaran

secara riil termasuk instrumen dan cara-cara pengukurannya

agar berhasil dengan baik.

Pada dasarnya karakter siswa yang satu berbeda dengan siswa lainnya dan
kemampuan tiap anak dalam menguasai serta memahami suatu bahan pelajaran
berbeda-beda pula. Oleh sebab itu dengan memperhatikan gaya belajar siswa dengan
cara pengelompokan berdasarkan gaya belajar.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah memperkenalkan siswa untuk
mengenali gaya belajarnya sendiri dengan mempergunakan angket gaya belajar,
kemudian setelah guru menganalisisnya, hasil angket disampaikan kepada siswa dan
mereka dianjurkan mengambil langkah-langkah belajar yang sesuai dengan gaya
belajarnya.
Guru memberikan pembelajaran yang beragam sehingga mengakomodasi ketiga
jenis gaya belajar, yang harus dilakukan guru terhadap siswa yaitu:
1. Siswa gaya belajar visual :
2. Siswa gaya belajar auditorial :
3. Siswa gaya belajar kinestetik :
Hal ini berarti guru harus menyampaikan bahan ajar dengan cara yang bervariasi.
Jika bahan ajar disampaikan sesuai dengan jenis gaya belajar maka siswa yang
bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
Contoh yang dapat diaplikasikan dalam merangsang ketiga gaya belajar adalah
sumber belajar Pembangkit listrik tenaga surya dan instrumen pembelajaran disesuaikan
dengan ketiga gaya belajar. Selain itu dapat juga dengan cara guru menugaskan setiap
siswa, misalnya bagi siswa visual dapat diberikan tugas/proyek untuk membuat
Konfigurasi PLTS type Off Grid (C2) peta pikiran atau bisa juga membuat power point tentang
materi yang akan dipelajari. Bagi siswa auditorial dapat ditugaskan membuat rekaman
suara prosedur Pengoperasian PLTSFotovoltaik type Off-Grid tentang materi yang akan dipelajari.
Bagi siswa kinestetik, guru dapat menugaskan kepada mereka untuk membuat ringkasan
mengenai Mengoperasikan PLTS Type Off Grid (P3) tentang materi yang akan dipelajari.
Siswa kinestetik, juga dapat membuat peta pikiran dari materi yang didapatkan
dan menarik gambaran dari hal tersebut (siswa kinestetik suka menggambar) untuk
mengembangkan gaya visual siswa. Lalu berbicara dengan suara keras, dengan
mengatur atau mengubah-ubah nada dan keras suara untuk menekankan bagian-bagian
penting dan mencoba untuk berbicara dengan irama.

Pentingnya Guru Memperhatikan Gaya Belajar Siswa Pada Saat PelaksanaanProses


Pembelajaran
Setiap individu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masingmasing. Kelebihan
dankekurangan ini disebut keunikan, yang membedakan individu satu dengan individulainnya.
individu adalah satu kesatuan yang masing-masing mempunyai ciri khas, olehkarenanya tidak
ada individu yang sama. Satu individu dengan individu lainnya berbeda.Gaya belajar
merupakan cara tercepat dan terbaik yang dimiliki individu dalammenerima, menyerap,
mengatur, dan mengolah informasi yang diterimanya. MenurutDe Porter dan Hernacki secara
umum gaya belajar dibedakan dalam tiga kelompok yaitugaya belajar visual, gaya belajar
auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajarmempunyai peran penting dalam
pendidikan, terutama dalam proses kegiatan belajarmengajar.Setiap guru harus mengetahui
gaya belajar semua siswanya. Gaya belajar mempunyaiperan penting dalam proses
pembelajaran, prestasi, dan hasil belajar siswa. Untuk itulahtenaga pendidik (terutama guru)
harus berupaya mengenali gaya belajar pesertadidiknya, dan akhirnya kita implementasikan
dalam proses pembelajaran.
Semestinya pada saat penerimaan murid baru harus dilakukan pengetesan gayabelajar
untuk pengelompokkan siswa. Apa kendalanya sehingga hal ini tidakdilalukan?
Ada berbagai cara untuk mengenali gaya belajar siswa, yaitu dengan pengamatanlangsung,
observasi secara mendetail, atau dengan memberikan angket kepada siswatetapi untuk kelas
tinggi saja. Observasi secara mendetail terhadap siswa bisa dilakukandenganmelalui
penggunaan berbagai metode pembelajaran di kelas.Pertama menggunakan metode ceramah,
guru dapat memperhatikan siswa yangmendengarkan dengan tekun. Siswa yang antusias atau
kuat mendengarkan inimerupakan gaya pembelajar auditorial. Kedua dengan memutarkan film
ataumenggunakan video, menunjukkan gambar atau poster, menunjukkan grafik, diagram,dan
sejenisnya. Dengan ini guru dapat melihat siswa yang mempunyai kecenderunganbelajar
secara visual. Yang ketiga dengan menggunakan praktik atausimulasi. Siswa dengan gaya
belajar kinestetik akan sangat antusias dalam kegiatanpembelajaran yang seperti ini. Selain itu
guru juga dapat memberikan tugas yangmemungkinkan siswa dapat memilih cara
mengerjakannya sesuai dengan gaya belajarmereka.Dari cara-cara tersebut, dapat dilihat
bahwa metode pengamatan langsung atauobservasi mendetai hanya dapat dilakukan oleh guru
pada saat sudah masuk padakegiatan pembelajaran dan tidak dapat diterapkan pada siswa
baru. Untuk metodeangket, penilaian gaya belajar bisa dilakukan pada kelas tinggi. Artinya
untuk guru SMPseperti saya misalnya, melakukan angket pada siswa baru di SMP akan susah
untuk

mendapat hasil penilaian yang akurat karena pada dasarnya siswa baru belummengetahui
bagaimana cara belajar mereka sendiri.
Di suatu kelas terdapat 30 siswa dengan rincian :
1. Jumlah laki-laki 20 orang, jumlah perempuan 10 orang
2. Status sosial 50% adalah anak dari pekerja buruh pabrik, 20 % PNS, dan
10 % adalah pedagang, 20% adalah pegawai swasta/BUMN
3. Minat siswa 50% pada kegiatan olahraga, 10% pada aspek akademis,
20% pada kegiatan seni, dan 20% pada aspek ketrampilan
4. Kemampuan siswa 40% pada batas bawah, 40% pada batas menengah,
dan 20% pada batas tinggi
5. Preferensi belajar 40% kinestetik, 30% visual, 30% auditory
Pertanyaan
1. Bagaimana cara mengelola kelas dan mengakomodasi pembelajaran
dengan karakteristik tersebut diatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1
mapel)
2. Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk dengan karakteristik
diatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel)
Setelah Anda mempelajari materi, video, dan presentasi tentang Model-model
pembelajaran, jika Anda akan mengajarkan materi Rangkaian Resistor,
Diskusikan, bagaimana caranya jika menggunakan model Role Playing.
Warning: Respon diskusi sama, setara, serupa dan sebangsanya DINILAI 0
Less

. R O L E P L A Y I N G Langkah-langkah :
a.Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
b.Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua harisebelum KBM.
c.Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.
d.Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai .
e.Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkanskenario yang sudah
dipersiapkan
f. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambilmemperhatikan
mengamati skenario yang sedang diperagakan.
g.Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertassebagai lembar
kerja untuk membahas.
h.Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
i.Guru memberikan kesimpulan secara umum.
j . E v a l u a s i k . P e n u t u p

Terdapat pengertian, ciri, fungsi, manfaat, klasifikasi dan model media yang
telah Anda pelajari dalam Modul 5 Kegiatan belajar 2. Jika Anda akan
mengajarkan kompetensi tentang Pembangkit Tenaga Listrik, model media
pembelajaran yang bagaimana yang Anda pilih dan tepat untuk digunakan?
Berikan alasan dan contoh media tersebut!

Berdasar materi-materi mengenai bahan ajar, jika Anda hendak


menggunakan bahan ajar berupa multimedia pembelajaran interaktif (MPI)
untuk materi kompetensi Praktikum Elektronika kompetensi penguat
transistor, Bagaimanakah bahan ajarnya?? Jelaskan apa alasannya! berikan
contoh bahan ajar tersebut !
Warning: Respon sama, serupa, senada, setara dan sebangsanya DINILAI 0
Coba simak materi RPP khususnya halaman 7 pada butir 5

Jika Anda akan mengajarkan kompetensi Hukum Kirchoff Arus dan


Tegangandengan model pembelajaran mastery learning, diskusikan
bagaimanakah Rancangan pembelajaran Anda mulai dari Rumusan KD,
indikator, dan tujuan untuk aspek Afektif (bukan sikap), Kognitif,
dan keterampilan, hingga evaluasi yang meliputi cara pengukuran dan
penilaian keberhasilannya.
Warning: Respon sama serupa, mirip, setara, senada dan
sebangsanya, DINILAI 0

M6

Setalah Anda mempelajari semua materi M6 KB1, Diskusikan mengapa perlu


melakukan evaluasi hasil belajar?

Bagaimana pendapat Anda mengenai model UNBK ditinjau dari prinsip-


prinsip penilaian?

PERHATIAN: Utamakan respon yg unik dan orisinal, Respon sama, serupa,


mirip, setara, senada DINILAI 0
Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah
lakusiswa, peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting.
Penilaiandalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk
mengumpulkan, menganalisadan menginterpretasi informasi untuk mengetahui
tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran.Sebagai bagian yang sangat penting dari sebuah proses pembe
lajaran, penilaian dalam proses pembelajaran
hendaknya dirancang dan dilaksanakan oleh guru.Dengan melakukan penilaian
ketika melaksanakan proses pembelajaran, guru akan dapatmengetahui tingkat
keberhasilan proses pembelajaran dan akan memperoleh bahanmasukan untuk
menentukan langkah selanjutnya. Dengan demikian, keefektifan suatu proses
pembelajaran banyak ditentukan oleh peran penilaian dalam proses
pembelajaranitu sendiri. Furqon (1999) menyatakan bahwa penilaian sebagai salah
satu komponenutama proses pembelajaran harus dipahami, direncanakan dan
dilaksanakan dalam upayamendukung keberhasilan peningkatan mutu proses
pembelajaran. Mengingat haltersebut, perlu dilakukan penilaian dalam proses
pembelajaran secara terus menerus
dan berkesinambungan sebagai alat pemantau tentang keefektifan proses belajar se
rtakemampuan siswa belajar.Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan
bagian penting dari
proses pembelajaran, karena itu hendaknya dilakukan oleh guru agar dapat memper
olehinformasi proses kemajuan belajar siswa dan informasi keefektifan
pembelajaran yangsedang berlangsung. Guru yang hanya mengutamakan penilaian
hasil tidak akanmendapatkan informasi yang akurat tentang siswa yang benar-
benar memahami materi

8
dan siswa yang kurang memahami. Siswa yang dapat menjawab dengan Benar
suatu persoalan, belum tentu mengetahui bagaimana mendapatkan jawaban
tersebut. Penilaiandalam proses pembelajaran lebih dapat berfungsi memberikan
informasi tentang siswayang sudah memahami materi atau yang belum. Penilaian
ini berkesinambungan
dengan penilaian hasil artinya hasil penilaian dalam proses pembelajaran akan me
mberikansumbangan positif terhadap penilaian hasil. Dengan demikian perlu
diupayakan agarguru melakukan penilaian dalam proses pembelajaran di samping
melakukan penilaianhasil belajar.Mutu pendidikan dipengaruhi banyak faktor,
yaitu siswa, pengelola sekolah(Kepala Sekolah, karyawan dan Dewan/Komite
Sekolah), lingkungan (orangtua,masyarakat, sekolah), kualitas pembelajaran,
kurikulum dan sebagainya.
Usaha peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualit
as pembelajaran dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait, sistem pem
belajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Selanjutnyasiste
m penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi
mengajaryang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik.Dengan
demikian salah satu faktor yang penting untuk mencapai
tujuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah sat
u faktor penting untuk efektivitas pembelajaran adalah faktor evaluasi baik terhada
p prosesmaupun hasil pembelajaran. Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih
giat belajarsecara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih
meningkatkan
kualitas proses pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan f
asilitas dankualitas manajemen sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka di
dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya mampu mengajar dengan b
aik tetapi juga mampu melakukan evaluasi dengan baik.
TUGAS

Setelah Bapak/Ibu mendalami Kegiatan Belajar 1 sampai dengan Kegiatan


Belajar 4, tentunya Bapak/Ibu memiliki keinginan bagaimana menerapkan
konsep-konsep tersebut kan? Bersama tugas ini, Bapak/Ibu diharapkan
melakukan sebagai berikut:
1. Pilihlah dua Kompetensi Dasar sesuai mata pelajaran yang Ibu/Bapak ajarkan.
Kembangkan soal tes tertulis bentuk pilihan ganda (lima alternatif jawaban)
untuk mengukur penguasaan kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut
2. Masing-masing KD dibuat 5 soal dengan ketentuan:
a. Soal dibuat utk mengukur HOTS (C4, C5, C6)
b. Masing-masing KD dibuat utk Tingkat Kesukaran Mudah 1 butir, Sedang 3
butir, dan Tinggi 1 butir.
c, Masing-masing KD dibuat 5 butir soal, sehingga total 2 KD ada 10 butir soal
Catatan: Upayakan soal dibuat sendiri, bukan hasil copas dari teman atau dari sumber
manapun
Kirimkan hasil pekerjaan Ibu/Bapak dalam bentuk PDF atau MS Word. Ukuran
file maksimal 10 MB.

FD 2

Setelah membaca materi M6 KB2, Jelaskan, mengapa Krikulum K-13


mengamanatkan utnuk penilaian di tingkat SLTA harus menggunakan
penilaian autentik??

Pada materi halaman 2 butir c, apa maksudnya ?? jelaskan dan berikan


contohnya untuk kompetensi Motor-motor listrik.

Warning: Utamakan respon yg unik dan orisinal, Respon sama, serupa, mirip,
setara, senada DINILAI 0

Dalam bidang pendidikan, tes merupakan bagian yang mendasardalam


proses belajar dan mengajar. Salah satu bentuk evaluasi yang
populardigunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar telah sesuai
dengan tujuan pembelajaran adalah dengan memberikan tes.
Menurut Sudijono (2013) menyatakan bahwa ciri-ciri assessment
yang baik adalah sebagai Berikut

1. va l i d i t a s a d a l a h k e t e p a t a n k e b e n a r a n k e s h a h i h a n a t a u k
e a b s a h a n . a b i l a kata valid itu dikaitkan dengan fungsi tes sebagai
alat pengukur, maka sebuah tes dikatakan valid apabila
tes tersebut dengan secara benar dan secara abash dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. K a t a ”reabilitas”
s e r i n g d i t e r j e m a h k a n d e n g a n k e a j e g a n ( stability)
Atau kemantapan (consistency). Apabila dikaitkan dengan fungsi tes
sebagai
alat pengukur mengenai keberhasilan belajar peserta didik, maka sebuah t
es hasil belajar dapat dinyatakan reliable apabila hasil-
hasil pengukuran yang dilakukan dengn menggunakan hasil tes tersebut
secara berulang kali terhadap
s u b ye k ya n g s a m a , s e n a n t i a s a m e n u n j u k k a n h a s i l ya n g t e t a p
s a ma a t a u bersifat stabil.
3 . prakticalibilitas
P r a k t i s
Mudah diukur
Mudah diadministrasikan
Dalam bidang pendidikan, tes merupakan bagian yang mendasar dalam proses belajar dan
mengajar. Salah satu bentuk yang di gunakan untuk megetahui apakah hasil belajar telah sesuai
dengan tujuan pembelajaran adalah dengan memberikan tes.

Menurut Sudijono(2013) menyatakan bahwa ciri yang baik untuk tes sebagai berikut :

1. Ketetapan kebenaran kesahihan atau keabsahan

2. Reabilitas

3. Praktis

4. Mudah di ukur

5. Mudah diadministrasikan

Contoh soal dalam katagori Hots bentuk pilihan ganda sebagai berikut :
1. Sebauah perusahaan laudry menggunakan 2 buah setrika listrikyang masing-masing di
aliri arus sebesar 2 ampere pada tegangan 220 Volt, kedua buah setrika tersebut
digunakan setiap harinya selama 5 jam, maka total daya kedua setrika tersebut..

A. 880 Watt

B. 880 Watt jam

C. 440 Watt jam

D. 880 Kw

E. 440 Watt

JAwaban. A

Penyelesaian :

Diketahui : dua buah setrika di aliri arus sebesar I = 2 Ampere

V = 220 Volt

t = 5 Jam

Ditanyakan, Daya Total berapa ?

Jawab.

P = V x I2

= 220 x 4

= 880 watt

Setelah mempelajari materinya, Coba diskusikan Tes yang baik yang seperti
apa? dan coba berikan contoh butir tes kategori HOTS bentuk pilihan ganda
yang baik, tingkat kesukaran tinggi dan level kognitif 6 (C6) untuk mengukur
kompetensi listrik AC 1 phasa lengkap dengan uraian jawaban.

Warning: Utamakan respon yg unik dan orisinal, Respon sama, serupa, mirip,
setara, senada DINILAI 0
Motor induksi satu fasa dengan daya output 10 kW, tegangan 500 V dan arus 30 A, dan cosΦ
0,75lagging. Jika motor induksi tersebut bekerja pada frekuensi 50 Hz dan mempunyai 4 pasang
kutub.Motor tersebut dijalankan dengan putaran 1460 rpm sedangkan resistansi dan reaktansi
rotorberturut-turut adalah 1Ω dan 4Ω .
Tentukan :A. Hitung daya input
B. Efisiensi motor dan losses motor
C. Putaran motor dan slip yang terjadi
D. Torsi beban penuh dan Torsi maksimum
Diketahui :Pout = 10 Kw V = 500 V I = 30 A
Cosϕ = 0,75 f = 50 Hz P = 4 pasang kutub
n = 1460 rpm R2 = 1 ohm X2 = 4 ohm
Penyelesaian :
a. Menghitung daya input
Pin = VI cos
= 500 x 30 x 0,75
= 11250
= 11,25 kW
b. Menghitung efisiensi motor dan losses motor
η = (Pout / Pin) x 100%
= (10 KW / 11,25) x 100%
= 88,88%
Plosses = Pin – Pout = 11,25 – 10 = 1,25 W
c. Menghitung Putaran motor dan slip yang terjadi
Ns = 120f / P
= (120 x 50) / 4 = 1500 rpm
Kecepatan slip = Ns – Nr= 1500 – 1460 = 40
Slip = (40 / 1500) x 100% = 2,67%
d. Torsi beban penuh dan Torsi maksimum
Tfl = 2 x (s . R2) / X2
= 2 x (2,6 / 100 x 1) / 4
= 0,052 / 4 = 0,013 Nm
T max = (R2 / X2)2 + s . 2
= (1 / 4) x 2 + (2,6 / 100) x 2
= 0,0625 + 6,76 x 10-4
. = 0,063 Nm

Anda mungkin juga menyukai