Anda di halaman 1dari 2

KOMPAS.

com - Rata-rata masyarakat kita sepertinya sudah hafal betul spesialisasi apa saja
yang ada pada bidang kedokteran. Namun, lain halnya dengan pengetahuan masyarakat akan
spesialisasi yang ada pada bidang kedokteran gigi, belum banyak orang yang tahu. Dokter gigi
spesialis adalah dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran gigi
tertentu. Seorang dokter gigi umum harus memperoleh gelar sarjana kedokteran gigi (SKG)
selama kurang lebih 8 semester, dilanjutkan dengan kerja praktik di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
selama kurang lebih 2 tahun, serta setelah melewati berbagai ujian, barulah ia berhak
memperoleh gelar dokter gigi (Drg). Selanjutnya, pendidikan profesi dokter gigi spesialis
(PPDGS) merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari pendidikan dokter gigi umum.
Berikut ini adalah spesialisasi dokter gigi yang ada di Indonesia: 1.Spesialis Bedah Mulut
(SpBM). Pendidikan dokter gigi spesialis bedah mulut ditempuh selama 10 semester. Keahlian
yang dimiliki oleh seorang SpBM adalah melakukan tindakan bedah rahang, penanaman implan
gigi, operasi gigi bungsu dengan berbagai faktor penyulit, operasi tumor dan keganasan pada
kepala, leher, dan rongga mulut, tindakan perawatan celah bibir dan langit-langit mulut, bedah
koreksi asimetri wajah, bedah sendi rahang, dan sebagainya. 2. Spesialis Kedokteran Gigi Anak
(SpKGA). Pendidikan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak ditempuh selama 5 semester.
Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpKGA adalah menangani seluruh masalah kesehatan gigi
anak, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan gigi-gigi mereka, membantu mereka
menghindari masalah kesehatan gigi di masa yang akan datang dengan pendekatan sesuai
psikologis anak, sehingga anak tidak akan mengalami trauma untuk pergi ke dokter gigi. 3.
Spesialis Konservasi Gigi (SpKG). Pendidikan dokter gigi spesialis konservasi gigi ditempuh
selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpKG adalah perawatan dan pencegahan
gigi berlubang, penambalan gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer, mahkota, pasak, onlay,
inlay), perawatan gigi berlubang dalam yang sudah mencapai ke ruang saraf dan pembuluh darah
gigi (perawatan saluran akar gigi), dentin hipersensitif, fraktur mahkota gigi, lesi karies radiasi,
gigi avulsi, bedah endodontik, pemutihan gigi eksterna dan interna, dan sebagainya. 4. Spesialis
Penyakit Mulut (SpPM). Pendidikan dokter gigi spesialis penyakit mulut ditempuh selama 5
semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPM adalah perawatan kesehatan mulut pada
pasien kompromis medik dan diagnosis serta pengelolaan non bedah pada kelainan atau penyakit
yang mengenai regio mulut dan sekitarnya, manifestasi penyakit sistemik di rongga mulut serta
perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi pasien kompromis medik. Perawatan luka, sariawan
yang tak kunjung sembuh, dan tonjolan pada jaringan lunak mulut yang disebabkan berbagai
penyakit sistemik merupakan salah satu contoh keahlian SpPM. 5. Spesialis Ortodonsia (SpOrt).
Pendidikan dokter gigi spesialis ortodonsia ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki
oleh seorang SpOrt adalah mendiagnosa kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan
wajah (dentofasial), serta cara penanggulangannya melalui upaya preventif, interseptif dan
kuratif baik secara bedah maupun non-bedah, guna mengembalikan fungsi sistem pengunyahan
dan estetika yang optimal. 6. Spesialis Periodonsia (SpPerio). Pendidikan dokter gigi spesialis
peridonsia ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPerio adalah
perawatan jaringan pendukung gigi, seperti perawatan gusi berdarah, gusi meradang, penurunan
gusi, gigi-gigi yang goyang, menghilangkan karang gigi, bedah periodontal, dan sebagainya. 7.
Spesialis Prostodonsia (SpPros). Pendidikan dokter gigi spesialis prostodonsia ditempuh selama
5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPros adalah pembuatan restorasi gigi asli dan
atau penggantian gigi hilang beserta jaringan lunak rongga mulut dan maksilofasial dengan
bahan pengganti buatan, antara lain pembuatan gigi tiruan cekat dan lepasan, pembuatan veneer,
perawatan gangguan sendi rahang, pemasangan implan gigi, dan sebagainya. 8. Spesialis
Radiologi Kedokteran Gigi (SpRKG). Pendidikan dokter gigi spesialis radiologi kedokteran gigi
ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpRKG adalah menganalisa
dan menginterpretasikan gambaran radiologi gigi. Nah, mulai sekarang anda tak perlu bingung
lagi jika membaca tambahan gelar dokter gigi spesialis dibelakang namanya, juga tak perlu resah
jika harus menghadapi berbagai masalah gigi dan mulut yang spesifik. Anda dapat segera
mendatangi berbagai dokter gigi spesialis yang sesuai dengan keperluan anda. Salam gigi sehat!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Spesialisasi Dokter Gigi",
https://lifestyle.kompas.com/read/2013/09/02/0727572/Mengenal.Spesialisasi.Dokter.Gigi?page
=all.
Penulis : drg. Citra Kusumasari, SpKG

Anda mungkin juga menyukai