No. Revisi SOP Tanggal Terbit 6 April 2016 Halaman 1 dari 2 Dinas Kesehatan Kab. Otisah, SKM NIP. 19660422 198502 2 201 Pangandaran 1. Pengertian Asuhan keperawatan pasien asma bronkial adalah suatu rangkaian praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien dengan metode proses keperawatan dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan. 2. Tujuan Pedoman untuk perawat dalam menangani pasien Asma Bronkial. 3. Kebijakan Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas 4. Referensi Nuarif, A.H, Kusuma H. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc, Edisi Revisi Jilid 2. 2015. 5. Prosedur / Langkah- 1. Perawat menerima Pasien. langkah 2. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan menanyakan umur pasien serta mencatatnya dalam status 3. Dokter menganamnesa pasien: gejala-gejala asma seperti sesak napas yang berbunyi misalnya ngik-ngik, kapan serangan timbul, adakah faktor pencetus, serangan, faktor apa jaya yang dapat meringankan gejala, misalnya adakah obat-obat yang bisa diminum jika timbul serangan, adakah riwayat asma dalam keluarga 4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik antara lain: a. Hitung nafas dalam satu menit b. Mengukur suhu badan pasien c. Adakah sionosis d. Adakah tarikan dinding dada bagian bawah kedalam e. Adakah terdengar wheezing dan ekspirasi memanjang pada auskultasi paru 5. Dokter melakukan Terapi a. Anjurkan istirahat dan banyak minum dangat penting, juga anjurkan untuk menghentikan kebiasaan merokok b. Sedapat mungkin mengenghilangkan atau setidaknya menghindar faktor pencetus seperti misalnya stress, asap rokok, insektisida, debu dan hewan peliharaan c. Bronkodilator terpilih adalah teofilin 3x100-150 mg pada dewasa d. Pilihan lain salbutamol 3x2-4 mg e. Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong dan diberikan beberapa hri saja, untuk mencegah sttus asmatikus, namun diberikanya tidak boleh terlamat f. Bronkodilator terpilih adalah teofilin 3x100-150 mg pada dewasa g. Pilihan lain salbutamol 3x2-4 mg h. Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong dan diberikan beberapa hri saja, untuk mencegah sttus asmatikus, namun diberikanya tidak boleh terlamat i. Pengobatan simtomatik dapat diberikan untuk menghilangkan gejala j. Parasetamol 3x500mg atau asetosal 3x300-500mg untuk menghilangkan nyeri dan demam k. Efedrin 3x10mg, psudoefedrin 3x30mg fenilpropanolamin 15- 25mg /kali diperlukan bila terjadi udema dan ingus yang berlebihan l. Jika batuk berdahak dapat diberikan gliseril guaiaokolat 3x1 tablet/ hari atau ekspektoran lain, Antibiotik diberikan bila perlu saja. SOP Askep Asma Bronkial No. Dokumen 800/101/II/KAPUS/PKM/2016 No. Revisi SOP Tanggal Terbit 6 April 2016 Halaman 2 dari 2 Dinas Kesehatan Kab. Otisah, SKM NIP. 19660422 198502 2 201 Pangandaran 5. Prosedur / Langkah- m. Penderita status asmatikus memerlukan oksigen terapi parenteral langkah dan perawatan intensif sehingga harus dirujuk dengan tindakan awal sebagai berikut . n. Penderita diinfus glukosa 5%. o. Aminofilin 5-6 mg /kg BB disuntik IV perlahan bila penderita belum memperoleh teofilin oral. p. Prednison 2x10 -20 mg sehari untuk beberapa hari, kemudian diturunkan dosisnya. 6. Perawat dan dokter melakukan perawatan sampai pasien pulang. 7. Unit Terkait Pendaftaran, IGD, Perawatan, Laboratorium, Farmasi