Anda di halaman 1dari 21

PERENCANAAN PROGRAM

KESEHATAN OLAHRAGA
BLUD UPTD PUSKESMAS BANJAR 2
TAHUN 2020

DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR


BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

UPTD PUSKESMAS BANJAR 2


Jl. Dr. Husien Kartasasmita Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar
Kota Banjar Telp. (0265) 741916
E-mail : pkm.bjr2@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena rahmat-Nya, Rencana Strategis
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Banjar dapat diselesaikan dengan baik. Rencana
Kerja Tahun 201 7 Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Banjar disusun berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan
Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025. Demikian Penyusunan
Rencana Kerja Tahun 2017 Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2017-2018 sebagai dasar/pedoman pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsi.

Banjar, Januari 2019


Kepala BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2

Hj. Yurniati, S.ST., MM


NIP. 196903131989032004
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan terus dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan dalam usahauntuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sebagaimana telah diamanatkan dalam UU No. 36/2009 tentang Kesehatan pada Bab XII
Kesehatan Kerja Pasal 164-166 menyebutkan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya kesehatan kerja dimaksud meliputi pekerja di
sektor formal dan informal, berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan
tempat kerja dan juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik darat,
laut, maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia. Selain itu, pemerintah harus melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat dan terhadap setiap penyelenggara kegiatan
yang berhubungan dengan sumber daya kesehatan di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata mengalami 3
episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi
yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama
malnutrisi pada anak (WHO, 2009).

Pasal 80 dan 81 dinyatakan bahwa upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk


meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat, peningkatan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani masyarakat, sebagai upaya dasar dalam meningkatkan prestasi belajar,
prestasi kerja dan prestasi olahraga, upaya kesehatan olahraga melalui aktivitas fisik, latihan fisik,
dan olahraga. Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventif dan
promotif tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif, yang penyelenggaraannya oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. 2 Kesehatan Kerja dan Olahraga sangat
berperan dalam pencapaian target MDGs. Dengan adanya Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga
dapat menciptakan pekerja sehat, bugar dan produktif, sehingga dapat meningkatkan ekonomi
keluarga. Hal ini dapat berdampak terhadap pengurangan kemiskinan dan meningkatkan umur
harapan hidup serta berdaya ungkit terhadap penurunan IMR dan MMR. Begitu pula terhadap
pekerja perempuan dengan adanya upaya kesehatan kerja dan olahraga akan menciptakan
pekerja wanita yang sehat, bugar dan produktif sehingga akan berdampak terhadap peningkatan
kualitas kesehatan pekerja perempuan, bagi pekerja perempuan yang hamil dan mempunyai
anak dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya yang berdampak terhadap menurunnya
angka kematian balita. Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya kematian, malnutrisi,
ataupun kesembuhan pada pasien penderita diare. Pada balita, kejadian diare lebih
berbahaya dibanding pada orang dewasa dikarenakan komposisi tubuh balita yang lebih
banyak mengandung air dibanding dewasa. Jika terjadi diare, balita lebih rentan
mengalami dehidrasi dan komplikasi lainnya yang dapat merujuk pada malnutrisi
ataupun kematian. Faktor ibu berperan sangat penting dalam kejadian diare pada balita.
Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan balita. Jika balita terserang diare maka
tindakan-tindakan yang ibu ambil akan menentukan perjalanan penyakitnya. Tindakan
tersebut dipengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan ibu
mengenai diare meliputi pengertian, penyebab, gejala klinis, pencegahan, dan cara
penanganan yang tepat dari penyakit diare pada balita berperan penting dalam
penurunan angka kematian dan pencegahan kejadian diare serta malnutrisi pada anak.
Pada penelitian sebelumnya oleh Pujiastuti (2009).

Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan olahraga juga memiliki kegiatan yang turut dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu Kesehatan Perkotaan, khususnya dalam peningkatan
kesehatan di kawasan kumuh/miskin perkotaan yang diharapkan dapat menurunkan angka
kematian ibu dan bayi, angka gizi buruk serta peningkatan cakupan air bersih, jamban keluarga
dan imunisasi, yang perlu ditingkatkan pemerataan dan mutu pelayanannya. Penyelenggaraan
kesehatan difokuskan pada upaya terpadu dengan lintas sektor terkait melalui forum kota untuk
peningkatan kesehatan di kawasan kumuh/miskin perkotaan. Agar perencanaan program
kesehatan kerja dan olahraga dapat diarahkan sesuai target maka perlu diketahui besaran
masalah kesehatan kerja dan olahraga yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
yang objektif dalam rangka peningkatan kinerja Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga.
Berdasarkan Sensus Penduduk jumlah penduduk Indonesia 237,64 juta orang terdiri dari 119,6
juta orang laki-laki dan 118 juta orang perempuan dengan 3 jumlah angkatan kerja sebanyak
121,19 juta orang (BPS, 2013). Dari jumlah angkatan kerja tersebut yang bekerja sebanyak 114
juta orang (47,9%). Angkatan kerja tersebut bekerja di sektor formal sebesar 45,6 juta (37%) dan
di sektor informal sebesar 68 juta (63%) serta tersebar di seluruh Indonesia.
Tujuan
1. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan fisik,konsentrasi,kreativitas dan kesehatan mental
b. Menunda proses penuan.
c. Mengurangi stress.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh.
e. Membakar lemak.
B. Visi, Misi dan Tata Nilai
1. Visi
“Terwujudnya masyarakat yang mandiri dan siaga sehat tahun 2023”
2. Misi
 Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan.
 Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
 Meningkatkan management puskesmas yang berkualitas.
 Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor dalam pembangunan kesehatan.
3. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya BLUD UPTD Puskemsas Bnajar 2 berkomitmen
untuk menerapkan tata nilai “PERS” sebagai berikut :
P = Profesional
E = Empati
R = Responsif
S = Sopan

BAB II
ANALISIS SITUASI
A. DATA DASAR
1. DATA UMUM
Berikut adalah gambaran umum BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 :
a. Luas Wilayah puskesmas Banjar 2 adalah 926.483 km²
b. Jarak ke pusat Kota Banjar atau ke pusat rujukan terdekat ( RSU ) ± 5 km
dengan waktu tempuh 15 menit menggunakan kendaraan bermotor roda
dua atau roda empat.
c. Keadaan jalan dan transportasi :
 Keadaan jalan ke seluruh desa dalam keadaan cukup baik, sebagian
beraspal dan dapat dilalui kendaraan bermotor roda dua dan atau roda
empat.
 Sarana transportasi adalah angkutan umum roda empat, ojeg dan
kendaraan pribadi
d. Jarak tempuh dari Puskesmas ke masing-masing desa ( wilayah terjauh
dari Puskesmas )
 Desa Situbatu, berjarak ± 3 km dengan rata-rata waktu tempuh 10
menit dan mudah dijangkau.
 Desa Neglasari, berjarak ± 5 km dengan rata-rata waktu tempuh 15
menit dan mudah dijangkau
e. Topografi
Puskesmas Banjar 2 berada di wilayah Kecamatan Banjar yang terletak
pada ketinggian 132 meter di atas permukaan air laut. Wilayah kerja
terdiri dari daerah perbukitan dan pegunungan serta dataran tinggi yang
dipergunakan sebagai area pemukiman (228.087 km²), perladangan
( 507.383 km²), dan pesawahan (134.690 km²).
f. Batas-batas wilayah
1) Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Balokang
2) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Binangun
Kec.Pataruman
3) Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Cimaragas
Kab.Ciamis
4) Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Banjar

Peta wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 ditunjukkan gambar


berikut:

g. Jumlah Desa
Wilayah kerja Puskesmas Banjar 2 meliputi kelurahan Situbatu yang
terdiri dari 9 RW dan 29 RT, dan Desa Neglasari yang terdiri dari 18 RW
dan 38 RT.

2. KONDISI KEPENDUDUKAN

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 TAHUN 2018
RASIO JENIS
NO UMUR LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
KELAMIN
1 0–4 330 305 635 108.20
2 5–9 346 365 711 94.79
3 10 – 14 324 315 639 102.86
4 15 – 19 379 347 726 109.22
5 20 – 24 390 330 720 118.18
6 25 – 29 336 369 705 91.06
7 30 – 34 315 308 623 102.27
8 35 – 39 330 339 669 97.35
9 40 – 44 252 293 545 86.01
10 45 – 49 282 276 558 102.17
11 50 – 54 219 287 506 76.31
12 55 – 59 265 318 583 83.33
13 60 – 64 253 225 478 112.44
14 65 – 69 181 194 375 93.30
15 70 – 74 122 128 250 95.51
16 75+ 133 147 280 90.48
JUMLAH 4457 4546 9003 98.04
Sumber : Pendataan Puskesmas 2018
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat terlihat bahwa jumlah penduduk
menurut jenis kelamin adalah sebanyak 9003 orang dengan penduduk
perempuan sebanyak 4546 orang (50.49%) dan jumlah penduduk laki – laki
sebanyak 4457 (49.51%) dengan ratio jenis kelamin yaitu 98.04%. Sedangkan
menurut kelompok umur jumlah penduduk terbanyak berada pada kelompok
umur 15-19 tahun sebanyak 726 orang dan kelompok umur paling sedikit
yaitu pada kelompok umur 70-74 tahun sebanyak 250 orang.
3. DATA 10 BESAR PENYAKIT
Grafik 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Banjar 2

Sumber : Laporan SP3 Tahun 2018

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menduduki penyakit


terbanyak pada tahun 2018 adalah hipertensi primer sedangkan penyakit
yang paling sedikit adalah Nasofaringitis Akuta (Common Cold)

B. DATA UKBM
1. Posyandu

DESA/ POSYANDU
NO
KELURAHAN
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

1 Situbatu - - - 5 5

2 Neglasari - - 1 4 5

Tabel 1.1 Berdasarkan data diatas bahwa di Puskesmas Banjar 2 terdiri dari 10
Posyandu 5 posyandu dengan strata mandiri berada di Situbatu, 1 Posyandu
dengan strata dan 4 posyandu mandiri berada di Neglasari.
2. Posbindu

POSBINDU
NO
DESA/ PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
KELURAHAN
1 Situbatu 3 - - - 3

2 Neglasari 4 1 - - 5

Tabel 1.2 Berdasarkan data diatas bahwa di Puskesmas Banjar 2 terdiri dari 8
Posbindu; 3 posbindu dengan strata pratama berada di Situbatu, 4 Posbindu
Pratama dan 1 madya berada di Neglasari.

3. Data Jejaring dan Jaringan

BIDAN
DESA/
NO PUSTU POSKESDES PRAKTEK JUMLAH
KELURAHAN
SWASTA
1 Situbatu - 2 1 3

2 Neglasari 1 2 - 3

Tabel 1.3 Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa di wilayah kerja
Puskesmas Banjar 2 terdapat 4 poskesdes, 1 pustu dan 1 bidan praktek swasta.

4. Data Ketenagaan

SESUAI
STATUS JUMLAH KESENJANGAN
ANJAB
NO JENIS TENAGA
PTT
PNS MAGANG
/TKK
1 DOKTER UMUM 2 0 0 2 2 0
2 DOKTER GIGI 1 0 0 1 1 0
3 PERAWAT 5 3 0 8 8 0
4 PERAWAT GIGI 2 0 0 2 2 0
5 BIDAN 5 5 4 14 14 0
6 TENAGA GIZI 2 0 0 2 2 0
7 SANITARIAN 2 0 0 2 2 0
ADMINISTRASI
0 0 2 2 0 2
8 UMUM
9 ANALIS 2 0 0 2 1 1
9 APOTEKER 1 0 0 1 1 0
ASISTEN
1 0 0 1 1 1
10 APOTEKER
PETUGAS
0 1 0 1 3 2
11 KEBERSIHAN
PETUGAS JAGA
0 1 0 1 1 0
12 MALAM
PENYULUH
1 0 0 1 1 0
13 KESMAS
JUMLAH 24 10 6 40 41 6
Tabel 1.4 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data ketenagaan di
Puskesmas Banjar 2 terdapat 40 ketenagaan diatanaranya dokter umum 2, dokter
gigi 1, perawat 8, perawat gigi 2, bidan 14, gizi 2, sanitarian 2, administrasi umum
2, analis, 2, apoteker 1, asisten apoteker 1, petugas kebersihan 1, petugas jaga
malam 1 dan penyuluh kesmas 1.

C. ANALISA DATA
1. Data Hasil Capaian Program Diare Berdasarkan PKP Tahun 2018

Tabel 1.1 Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa cakupan pelayanan diare
tahun 2018 yaitu 57% dari target 100% sehingga terdapat kesenjangan 43%.

2. Data Keluarga Sehat (KS)


INDIKATOR

Keluarga
Penderita Penderita
Keluarga Penderita Anggota sudah
Ibu Bayi Bayi tuberkulosis gangguan Keluarga Keluarg
mengikuti Balita hipertensi keluarga menjadi
KELUARGA melakukan mendapat mendapat paru jiwa mempunyai mempun
program mendapatkan melakukan tidak anggota
persalinan imunisasi air susu mendapatkan mendapatkan akses akses at
Keluarga pematauan pengobatan ada Jaminan
di fasilitas dasar ibu (ASI) pengobatan pengobatan sarana air mengguna
Berencana pertumbuhan secara yang Kesehatan
kesehatan lengkap eksklusif sesuai dan tidak bersih jamban se
(KB) teratur merokok Nasional
standar ditelantarkan
(JKN)

Σ Keluarga
Bernilai "Y" 487 49 43 70 216 19 105 4 435 621 1236
Σ Keluarga
Bernilai "N" 411 1278 1282 1251 1100 1271 823 1309 0 0 0
Σ Keluarga
Bernilai "T" 429 0 2 6 11 37 399 14 892 706 91
JUMLAH
KK 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1

CAKUPAN
53,17 100,00 95,56 92,11 95,15 33,93 20,83 22,22 32,78 46,80 93,14 7
WILAYAH

a. Kelurahan Situbatu

Tabel 2.1 Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga program
Kb yaitu 53,17%, Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100%, Bayi mendapat
imunisasi data lengkap 92,11%, Bayi mendapat ASI esklusif 92,11%, Balita
mendapatkan pemantauan pertumbuhan 33,93%, Penderita TB mendapat pengobatan
standar 33,93%, Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 20,83%,
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan 22,22%,
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 32,78%, Keluarga sudah menjadi anggota
JKN 46,80%, keluarga mempunyai akses air bersih 93,14%, dan keluarga mempunyai
akses menggunakan jamban sehat 73,04%.

3. Data Hasil SMD


KELURAHAN DESA
NO MASALAH TOTAL
SITUBATU NEGLASARI
1. Jamban Keluarga 76,4% 78,31% 77,35
2. Saluran Pembuangan 72% 76,62% 74,1%
Air Limbah (SPAL)
masih ke
kolam/selokan
3. Anggota keluarga yang 72% 69,58% 70,79%
merokok
4. Pengelolaan sampah 93% 94,08% 93,54%
masih dibakar
5. Masyarakat tidak 49% 40,56% 44,78%
memiliki TOGA
6. Akses Air Bersih 88,5% 93,43% 90,96%
7. ODGJ 5% 4,5% 4,75%
8. Surveilans Penyakit:
 Diare 8,3 13,3% 10,8%
 TB 0,6 2,7% 1,65%
9. PUS ber-KB 82,1% 80% 80,93%
10. Persalinan oleh nakes 100% 100% 100%
11. Balita dengan 88,6% 95,65% 92,22%
imunisasi dasar
lengkap
12. Bayi mendapat ASI 87,8% 74,47% 80,68%
Esklusif
Tabel 3.1 Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa menurut hasil
Survey Mawas Diri (SMD) penderita diare di Situbatu 8,3%, Neglasari 13,3% sehingga
didapatkan total penderita di wilayah kerja Puskesmas Banjar 2 sebanyak 10,8%.

BAB III
TAHAPAN PERENCANAAN

A. Identifikasi Masalah
1. Identifikasi Masalah Berdasarkan Pencapaian Program Diare

NO UPAYA TARGET PENCAPAIAN MASALAH

Kesehatan Olahraga
1. Pembinaan Kelompok 100% 100% Tidak ada
kesenjangan
2. Pengukuran tingkat Semua Karyawan Semua Tercapai
kebugaran karyawan Karyawan
Puskesmas
melakukan
pengukuran
tingkat
kebugaran

Tabel 2.1 Berdasarakan identifikasi masalah berdasarkan hasil pencapaian program


diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian diare 57% dari target 100% dan masih
terdapat kesenjangan antara target dan pencapaian diare yaitu 43%.

2. Identifikasi Masalah Berdasarkan Hasil Pendataan Keluarga Sehat (KS) Kelurahan Situbatu
KELUARGA INDIKATOR
Keluarga
Penderita Penderita
Keluarga Penderita Anggota sudah
Ibu Bayi Bayi tuberkulosis gangguan Keluarga Keluarg
mengikuti Balita hipertensi keluarga menjadi
melakukan mendapat mendapat paru jiwa mempunyai mempun
program mendapatkan melakukan tidak anggota
persalinan imunisasi air susu mendapatkan mendapatkan akses akses at
Keluarga pematauan pengobatan ada Jaminan
di fasilitas dasar ibu (ASI) pengobatan pengobatan sarana air mengguna
Berencana pertumbuhan secara yang Kesehatan
kesehatan lengkap eksklusif sesuai dan tidak bersih jamban se
(KB) teratur merokok Nasional
standar ditelantarkan
(JKN)

Σ Keluarga
Bernilai "Y" 487 49 43 70 216 19 105 4 435 621 1236
Σ Keluarga
Bernilai "N" 411 1278 1282 1251 1100 1271 823 1309 0 0 0
Σ Keluarga
Bernilai "T" 429 0 2 6 11 37 399 14 892 706 91
JUMLAH
KK 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1327 1

CAKUPAN
53,17 100,00 95,56 92,11 95,15 33,93 20,83 22,22 32,78 46,80 93,14 7
WILAYAH

Dari tabel dan grafik hasil pendataan keluarga sehat keluarga sehat dapat
disimpulkan bahwa pelayanan cakupan diare tidak ada pada hasil pendataan keluarga
sehat.
3. Identifikasi Masalah Berdasarkan Hasil SMD

KELURAHAN DESA
NO URAIAN MASALAH TOTAL
SITUBATU NEGLASARI
1. Diare 8,3% 13,3% 10,8%
Tabel 2.3 Identifikasi masalah diare berdasarkan hasil SMD yaitu 8,3% Situbatu,
13,3% Neglasari sehingga didapatkan total 10,8%.

B. Prioritas Masalah
1. Prioritas Masalah Menggunakan metoda USG (Urgensi Serius Growth)

No Masalah U S G Score Ranking


Cakupan pelayanan diare tahun
1. 2018 sebesar 57% 5 4 4 13 1
Kurangnya kerjasama dengan
2. faskes swasta dan kader 4 4 3 11 3

Tidak ada pelatihan kader


3. surveilans diare 4 4 4 12 2
Penyuluhan dan kunjungan
4. rumah belum optimal 4 3 3 10 4
Tabel 1.1 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas
masalah yaitu kurangnya kerjasama dengan faskes swasta dan kader, tidak adanya
pelatihan kader surveilans diare, penyuluhan dan kunjungan rumah belum optimal dan
kurangnya pembuatan media penyuluhan.

C. Akar Masalah
Penentuan akar masalah dilakukan dengan analisis tulang ikan (Fishbone
analysis), sebagai berikut :
ANALISA KINERJA PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA

D. Masalah

Menentukan Penyebab Masalah dengan Metode Fishbone

METODE MANUSIA

Tugas rangkap

Kelompok/klub
Ketidakpatuhan petugas dlm olahraga yang
pencatatan dibina belum
tercapai

Pencatatan tidak lengkap

Kurangnya sosialisasi

Pengumpulan data yang


tidak lengkap

ALAT

BAHAN LINGKUNGAN
E. MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH

ALTERNATIF PEMECAHAN
PRIORITAS PENYEBAB
NO PEMECAHAN MASALAH
MASALAH MASALAH
MASALAH TERPILIH

1. Tugas rangkap  Mengerjakan  Membuat


tugas rangkap perencanaan untuk
penyelesaian tugas

2 Pengumpulan data  Kurang  Berkoordinasi dan


yang tidak lengkap koordinasi dan bekerjasama untuk
kerja sama pengumpulan data
3 Kurangnya sosialisai  Kurang adanya  Mensosialisasikan
sosialisasi kepada kelompok yg
di bina
F. Pemecahan Masalah Terpilih
Rencana pemecahan terpilih berupa berbagai kegiatan yang terintegrasi di alam
Matriks Perencanaan Kegiatan Diare BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 Tahun 2020
sebagaimana terlampir.
BAB IV
PENUTUP

Demikian perencanaan program Kesehatan Olahraga BLUD UPTD Puskesmas Banjar


2 Tahun 2020 sebagai gambaran perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kepala BLUD UPTD Banjar, Januari 2019


Puskesmas Banjar 2 PJ Program Keseor

Hj. Yurniati, S.ST., MM Taufik Apriady Ramdhan


NIP. 196903131989032004
Tabel 12
Perencanaan Kegiatan Program P2 Diare
BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 Tahun 2020

KEBUTUHAN
N UPAYA TARGET PENANGGUNG MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER
KEGIATAN TUJUAN SASARAN SUMBER
O KESEHATAN SASARAN JAWAB KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA BIAYA
DAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KESEHATAN Pembinaan Meningkatkan Peserta 80 orang Kooordinator Transport Pemegang Januari 2019 600.000 Terwujudnya Lansia BOK
OLAHRAGA Kelompok derajat Prolanis dan Kesehatan Petugas program dan Karyawan yang

Lansia dan kesehatan Karyawan Olhraga prolanis Sehat Dan Bugar


Karyawan dan BLUD wilayah kerja BLUD
Karyawan
Lansia di UPTD UPTD Puskesmas
Puskesmas
BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2
Puskesmas Banjar 2
Banjar 2

2 Test Meningkatkan Karyawan 40 orang Kooordinator Minum Februari 2019 BOK

Kebugaran kemampuan Program Kesor


fisik,konsentra
Karyawan
si,kreativitas
Puskesmas
dan kesehatan
mental.
Kepala BLUD UPTD Banjar, Januari 2019
Puskesmas Banjar 2 PJ Kesor

Hj. Yurniati, S.ST., MM Taufik Apriady Ramdhan


NIP. 196903131989032004

Anda mungkin juga menyukai