b. KOTRANAS adalah kebijakan tentang obat tradisoinal secara menyeluruh dari hulu ke hilir,
meliputi budidaya dan konservasi sumber daya obat, keamanan dan khasiat obat tradisional,
mutu, 4 aksesibilitas, penggunaan yang tepat, pengawasan, penelitian dan pengembangan,
industrialisasi dan komersialisasi, dokumentasi dan database, pengembangan sumber daya
manusia serta pemantauan dan evaluasi.
1. Relatif aman dari efek samping untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
2. Sesuai untuk gangguan kesehatan terutama penyakit kronik dan degeneratif
seperti hipertensi, kencing manis, rematik, asma, penyebaran sel-sel kanker, dan
lain-lain.
3. Metode herbal menggunakan unsur-unsur obat yang lebih alami sehingga
diharapkan tubuh lebih mudah untuk menerima dan bisa menolerirnya.
4. Bisa menyembuhkan beberapa penyakit tertentu yang tidak bisa diobati dengan
cara medis.
5. Mengandung motivasi psikis, keyakinan, kepasrahan yang tinggi sehingga dapat
meningkatkan semangat dalam berobat untuk mencapai kesembuhan.
1. Membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan khasiat obat sehingga harus
dikonsumsi secara rutin.
2. Sulit mendapatkan bahan dasar obat yang dimaksud jika harus dalam bentuk
segar (untuk mengurangi masalah ini sekarang telah dibuat dalam berbagai
ekstrak).
3. Khasiat obat yang membutuhkan waktu relatif lama, maka tidak dianjurkan untuk
gangguan kesehatan yang gawat darurat. Misal asma pada keadaan serangan,
jantung saat serangan, perdarahan, patah tulang, infeksi yang membutuhkan
penanganan cepat, dan lain-lain.
4. Membutuhkan motivasi tinggi karena jalan yang ditempuh kurang familier di
kalangan masyarakat umum.
5. Bahan baku belum standar.
6. Bersifat higroskopis serta volumines.
7. Belum dilakukan uji klinik.
8. Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme
3. Daun Ginkgo adalah daun dari tanaman Ginkgo ( Ginkgo biloba ) suku Ginkoaceae. Digunakan
sejak lama untuk mengatasi gangguan pernafasan. Saat ini diklaim dapat memperbaiki aliran darah
serebral dan darah perifer serta untuk melawan geriatri depressi. Mengandung senyawa flavonoid
Querstein, Kaempherol, Isorhamnetin. Mempunyai sifat antioksidan dan sifat menginhibisi agregasi
platelet.
4. Tantangan untuk pengembangan obat tradisional bukan hanya pembuktian khasiat dan
keamanannya, tetapi juga bagaimana mendapatkan obat tradisional yang lebih kompetitif dalam
rasio biaya-manfaat.
5. a. Diabetes
Obat modern : glibenklamid (tablet), sulfonilurea (tablet), akarbose (tablet)
Obat herbal : Pegagan/ Cantella asiatica (L) (daun), Salam/ Eugenia polyantha
(Daun), Sambiloto/ Andrographis paniculata Nees (Daun), Sirsak/
Annona muricata L (Daun), Mengkudu/ Morinda citrifolia L (buah)
b. rematik
obat modern : Flurbiprofen (tablet), Fenoprofen(tablet), Sulindac (tablet), Naproxen
(tablet), dan Meclofenamat (tablet)
obat herbal : kunyit/ Curcuma domestica , kumis kucing/ Orthosiphon stamineus
(daun), sembung/ Blumea balsamifera (akar)
c. kolesterolemia
obat modern : simvastatin (tablet), gembifrozil (tablet),
obat herbal : belimbing/ Averrhoa carambola L (buah)
1. Herbal Medicine adalah Obat-obat alami yang berasal dari tumbuhan berupa herba
yaitu: bagian tumbuhan berupa batang, ranting, daun, bunga dan buah
3. herbal medisin tetap ada dipasaran karena penggunaan obat herbal medisin secara
umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern hal ini disebabkan karena
- obat herbal memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit daripada obat modern.
- Penggunaan obat herbal merupakan bagian dari sosial dan budaya masyarakat
- keterbatasan dan kegagalan pengobatan modern dalam mengatasi beberapa penyakit
tertentu
- meningkatnya minat masyarakat terhadap pemanfaatan bahan-bahan (obat) yang
berasal dari alam (back to nature)
- mahalnya pengobatan dengan obat-obat modern
OTT yang dapat diatasi, masing – masing obat dilapisi zat tambahan jika: