Anda di halaman 1dari 18

MODUL PRAKTIKUM

MESIN ARUS BOLAK-BALIK

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO


STT-PLN JAKARTA

Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat Duri Kosambi, cengkareng-Jakarta Barat 11750

Telp. (021) 5440342, 5440344. Fax. 021-5440343Website : www.sttpln.ac.id


KARTU PRAKTIKUM DAFTAR NILAI PRAKTIKUM
BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO
Kampus : Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, MESIN ARUS BOLAK-BALIK
Cengkareng Jakarta Barat 11750 Telp. 021-5440342,
5440344, Fax. 021-5440343
Nama :
Praktikum :
NIM : Jur/Prog.Studi :
Nama : Kelompok : Semester :

NIM :
Tes awal Keterampilan laporan Presentasi Ket
Praktikum : NO Percobaan
…….. % ……………...% ……… % ………… %

Kelompok :

Program studi :

Jurusan :

Asisten : 1.

2.

3. Jakarta, 2015

4.

Praktikan Asisten

SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN


PRAKTIKUM
MESIN ARUS BOLAK BALIK
( ) ( )
MODUL 1
GENERATOR ARUS SEARAH DENGAN BEBAN
PERCOBAAN 1.
MOTOR FASA SATU dengan GENERATOR DC

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja Motor Induksi fasa satu.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Generator DC dengan Beban.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis Generator DC
dengan Beban .

B. Teori Dasar
Apabila kumparan-kumparan motor induksi satu fasa dialiri arus bolak-balik
satu fasa, maka pada celah udara akan dibangkitkan medan yang berputar. Medan magnet
berputar bergerak memotong lilitan rotor sehingga menginduksikan tegangan listrik pada
kumparan-kumparan tersebut. Biasanya lilitan rotor berada dalam hubungsingkat.
Akibatnya lilitan rotor akan memngalir arus listrik yang besarnya tergantung pada besarnya
tegangan induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang mengalir pada rotor akan
mengakibatkan medan magnet rotor dengan kecepatan sama dengan kecepatan medan
putar stator (Ns). Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitkan torsi yang
menggerakkan rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Interaksi medan
stator dan rotor juga menyebabkan terjadinya gaya gerak listrik induksi yang disebabkan
oleh kumparan-kumparan stator dan rotor.

Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada
generator DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan
pada generator DC berupa cincin belah (komutator).
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara :
• Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan
Gambar 3.

Gambar 9. Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan
magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi.
Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c).
Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar.
Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal
ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau
rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 2


Gambar 10. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga
dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus
bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator
satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua
gelombang positip.
• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

C. Peralatan dan Bahan yang digunakan :


1). Tespen, 1 buah
2). Obeng lengkap
3). Multimeter, 1 buah
4). Voltmeter AC, 4 buah
5). Amperemeter AC, 1 buah
6). Voltmeter DC, 1 buah
7). Amperemeter DC, 2 buah
8). Sequence Indikator Fasa Satu, 1 buah
9). Tachometer, 1 buah
10). Kabel penghubung, secukupnya
11). Motor Induksi Fasa Satu, 1buah.

D. RANGKAIAN PERCOBAAN 1
220 V -
AC

A
A
A E
C
F V

H
D
A

Gambar 1

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 3


E. LANGKAH PRAKTIKUM
4. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus bolak-balik dan arus searah
masing-masing 1 set )
5. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
 5 (lima ) Volt meter AC
 1 ( satu ) Amper meter DC
 1 ( satu ) Tacho-meter
6. Siapkan kabel penghubung secukupnya
7. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 1
8. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak, pastikan posisi pengatur tegangan adalah “ nol “
9. Naikkan tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
10.Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan pastikan posisi pengatur tegangan
adalah “ nol “ dan naikkan tegangannya secara bertahap sampai menunjukkan arus excitasi
mulai dari 10 % sampai dengan 100 % dan amati penunjukan :
 Volt meter tegangan motor penggerak
 Amper meter motor penggerak
 Amper meter arus excitasi
 Perubahan nilai tegangan keluaran
 Putaran generator pada setiap perubahan nilai arus penguatan
 Catat hasil pengamatan tersebut.
11.Turunkan tegangan sumber listrik untuk excitasi sampai mencapai nilai “nol” dan matikan sumber
listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
13.Analisa hasil percobaan ini

TABEL PENGAMATAN

No % Motor Tegangan Keluaran Generator


Arus Penggerak Putaran
excitasi generator
V I
V V V V V V
R-N S-N T-N R-S S-T T-R
1
2
3
4
5
6
7
8

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 4


PERCOBAAN 2.
MOTOR INDUKSI FASA SATU dengan GENERATOR SINKRON

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja Motor Induksi fasa satu.
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Generator Sinkron.
3. Mahasiswa mampu bagaimana menjelaskan cara kerja Motor Kapasitor.

B. Teori Dasar
Sekali lagi, Cara kerja Motor Kapasitor : Awalnya belitan utama dan belitan bantu
mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya
membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran
nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally close memutuskan kondensator bantu
CA

Prinsip Kerja Generator Sinkron

Kecepatan rotor dan frekuensi dari tegangan yang dibangkitkan berbanding secara langsung
memperlihatkan prinsip kerja dari sebuah generator AC dengan dua kutub, dan dimisalkan hanya memiliki
satu lilitan yang terbuat dari dua penghantar secara seri, yaitu penghantar a dan a’. Lilitan seperti ini
disebut Lilitan terpusat, dalam generator sebenarnya terdiri dari banyak lilitan dalam masing-masing
Phasa yang terdistribusi pada masing-masing alur stator dan disebut Lilitan terdistribusi. Diasumsikan
rotor berputar searah jarum jam, maka flux medan rotor bergerak sesuai lilitan jangkar. Satu putaran
rotor dalam satu detik menghasilkan satu siklus per detik atau 1 Hertz (Hz). Bila kecepatannya 60 rotation
per menit (Rpm), frekuensi 1 Hz. Untuk frekuensi f = 60 Hz, maka rotor harus berputar 3600 Rpm. Untuk
kecepatan rotor n rpm, rotor harus berputar pada kecepatan n/60 revolution per detik (rps). Bila
rotor mempunyai lebih dari 1 pasang kutub, misalnya P kutub maka masing-masing revolution
dari rotor menginduksikan P/2 siklus tegangan dalam lilitan stator. Frekuensi dari tegangan induksi
sebagai sebuah fungsi dari kecepatan rotor.

C. Peralatan dan Bahan yang digunakan :


1). Tespen, 1 buah
2). Obeng lengkap
3). Multimeter, 1 buah
4). Voltmeter AC, 4 buah
5). Amperemeter AC, 4 buah
6). Voltmeter DC, 1 buah
7). Amperemeter DC, 2 buah
8). Sequence Indikator Fasa Satu, 1 buah
9). Tachometer, 1 buah
10). Kabel penghubung, secukupnya
11). Motor Induksi Fasa Satu, 1buah
12). Generator Sinkron, 1 buah

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 5


D. RANGKAIAN PERCOBAAN 2

220 V -
AC

V V V V
A
R
A
J
Z R
A
U
S
K A
X
A XL
A V
T
Y
V XC
W N

220 V - DC Gambar 2

E. LANGKAH PRAKTIKUM

14.Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus bolak-balik dan arus searah
masing-masing 1 set )
15.Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
 5 (lima ) Volt meter AC
 5 (lima ) Amper meter AC
 1 ( satu ) Amper meter DC
 1 ( satu ) Tacho-meter
16.Siapkan kabel penghubung secukupnya
17.Lakukan pengawatan seperti pada gambar 2
18.Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak dan pastikan posisi pengatur tegangan adalah “
nol “
19.Naikkan tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
20.Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ), pastikan posisi pengatur tegangan adalah “
nol “ dan naikkan tegangannya secara bertahap sampai menunjukkan arus excitasi sampai
dengan 100 %
21.Masukkan beban secara bertahap dan bergantian beban R, Xl dan Xc dan amati penunjukan :
 Volt meter tegangan motor penggerak
 Amper meter motor penggerak
 Amper meter arus excitasi
 Arus beban
 Perubahan nilai tegangan keluaran
 Putaran generator pada setiap perubahan nilai arus beban
 Catat hasil pengamatan tersebut.
22.Masukkan kombinasi beban antara R dengan Xl. R dengan XC , Xl dengan XC dan R dengan Xl dan
dengan Xc
23.Turunkan tegangan sumber listrik untuk excitasi sampai mencapai nilai “nol” dan matikan sumber
listriknya.
24. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
25.Analisa hasil percobaan ini

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 6


TABEL PENGAMATAN

No % Motor Tegangan Keluaran Generator Arus keluaran


Arus Penggerak Generator Putaran
excitasi generator
V I
V V V V V V IR IS IT IN
R-N S-N T-N R-S S-T T-R
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 7


PERCOBAAN 3
MOTOR SINKRON DAN ASINKRON

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja Motor Induksi fasa tiga.
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor Sinkron.

B. Teori Dasar

PERBEDAAN MOTOR SINKRON DAN ASINKRON

Motor Sinkron merupakan motor yang memiliki output kecepatan putaran


motornya yang sinkron/sebanding dengan frekuensi listrik yang masuk ke statornya.
Karakteristik dari motor ini adalah putarannya konstan meskipun beban motor
𝟏𝟐𝟎.𝒇
berubah-ubah di mana kecepatan motornya sesuai dengan persamaan 𝑵 S = 𝑷
.
Konstruksi seperti halnya motor listrik pada umumnya terdiri dari rotor dan stator, pada
stator terdiri dari tiga kumparan yang ditempatkan dalam inti stator yang terpisah 120 0,
sedangkan rotor motor sinkron ada dua tipe yaitu salient pole, dan non salient pole, rotor
di input dengan sumber DC sehingga dibutuhkan karbon brush penghubung antara belitan
rotor dan terminal box dari motor sinkron untuk memutar conveyor atau mesin yang
membutuhkan putaran konstan meskipun beban motor tidak konstan (bervariasi) juga
sebelum ada kapasitor bank motor sinkron biasa digunakan sebagai cos𝝋 regulator,
karena motor sinkron bisa menyuplay cos𝝋 lagging atau leading tergantung dari besar
arus eksitasi yang di inputkan ke rotor.

Motor Asinkron lebih populer disebut dengan motor induksi karena arus di rotor yang
menghasilkan torsi merupakan hasil ggl induksi dari stator ke rotor. Karakteristik
kecepatan motornya tergantung dari beban motor tersebut. Motor induksi paling banyak
digunakan karena konstruksi yang sederhana, stator sama halnya dengan motor sinkron
dan rotornya tidak memerlukan sumber dari luar sehingga tidak perlu ada karbon brush,
rotor motor induksi ada dua tipe, yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Karena
konstruksinya sederhana dan perawatannya yang murah sehingga paling banyak
digunakan di industri.

C. Peralatan dan Bahan yang digunakan :


1). Tespen, 1 buah
2). Obeng lengkap
3). Multimeter, 1 buah
4). Voltmeter AC, 4 buah
5). Amperemeter AC, 4 buah
6). Voltmeter DC, 1 buah
7). Amperemeter DC, 2 buah
8). Tachometer, 1 buah
6). Kabel penghubung, secukupnya.
7). Motor Asinkron Fasa Tiga, 1buah
8). Motor Sinkron, 1 buah

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 8


D. RANGKAIAN PERCOBAAN 1

220 –
N 380 V R
S T V

A A A A
V V V

R A
Z
J A
U BEBA
U V S A
Z K
X A
W
X A
V
N
T
Y
Y
W N
220 V - DC

Gambar 1

E. LANGKAH PRAKTIKUM

26.Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus bolak-balik tiga fasa dan arus searah
masing-masing 1 set )
27.Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
 6 (enam ) Volt meter AC
 8 (delapan) Amper meter AC
 1 ( satu ) Amper meter DC
 1 ( satu ) Tacho-meter
28.Siapkan kabel penghubung secukupnya
29.Lakukan pengawatan seperti pada gambar 1
30.Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak dan pastikan posisi pengatur tegangan adalah “ nol “
31.Naikkan tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
32.Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ), pastikan posisi pengatur tegangan adalah “ nol “
dan naikkan tegangannya secara bertahap sampai menunjukkan arus excitasi sampai dengan 100 %
33.Masukkan beban secara bertahap sampai mencapai 100 % beban, amati penunjukan :
 Tegangan motor penggerak
 Arus motor penggerak
 Arus excitasi
 Arus beban
 Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
 Catat hasil pengamatan tersebut.
34.Turunkan tegangan sumber listrik untuk excitasi sampai mencapai nilai “nol” dan matikan sumber
listriknya.
35. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
36.Analisa hasil percobaan ini

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 9


TABEL PENGAMATAN

No Motor Penggerak Beban Motor


Putaran
motor

V V V IR IS IT IN V V V IR IS IT IN
R-N S-N T-N R-N S-N T-N

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 10


MODUL 2
PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR
PERCOBAAN 1
TRANSFORMATOR FASA SATU DENGAN SUMBER AC
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa memahami prinsip kerja Transformator apabila diberikan sumber AC.
2. Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan arah lilitan dengan tegangan yang
dihasilkan.

B. Teori Dasar

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut : Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat
oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada
ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance).

Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah
menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi
menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

Sumber AC

Arus dan Tegangan AC (Bolak-balik) Arus bolak-balik (Alternate


Current/ AC) mempunyai dua polaritas yang selalu berubah dari negatif ke positif dan
sebaliknya diukur dari titik Neutral (N). Berbeda dengan DC, Arus AC memiliki frekuensi
misalnya 50 Hz dan 60 Hz (menghasilkan gelombang listrik sinus sebanyak 50-60 per detik). Arus
AC satu phase terdiri dari Phase, Neutral, dan Ground, sedangkan arus AC tiga phase terdiri dari
Phase R, Phase S, Phase T, Neutral, dan Ground. Pada perkabelan PLN warna kabel hitam adalah
phase, kuning adalah ground, dan biru adalah neutral. Contoh Sumber Tegangan AC Tegangan
dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 220V AC – 240 VAC, 60 Hz Output Transformator
Output motor generator. Contoh perangkat yang menggunakan sumber tegangan AC di
antaranya: Televisi, Lemari Pendingin, Komputer, UPS, Stabilizer, Lampu perumahan, lampu
taman, dan lampu jalan Traffic Light, Bor listrik, Gergaji Mesin, Mesin Bubut, Mesin fotokopi,
Printer, Monitor CRT, Radio, Amplifier, Setrika, dan lain-lain.

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 11


C. Peralatan dan Bahan yang digunakan :
1). Tespen, 1 buah
2). Obeng lengkap
3). Multimeter, 1 buah
4). Voltmeter AC, 2 buah
5). Amperemeter AC, 1 buah
6). Voltmeter DC, 1 buah
7). Amperemeter DC, 1 buah
8). Kabel penghubung, secukupnya
9). Transformator fasa satu, 1 buah.

D. RANGKAIAN PERCOBAAN 2
PERCOBAAN 2

P1 S1
A Vs
p
G
~
Vp
S2

Gambar 3
E. LANGKAH PRAKTIKUM
P2
1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus bolak-balik)
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur : 2 ( dua ) Volt
meter AC dan 1 ( satu ) Amper meter AC
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 3
5. Masukkan sumber listrik dan pastikan posisi tegangan adalah “ nol “
6. Naikkan tegangan secara bertahap, amati penunjukan Volt meter sisi primer trafo( Vp ) sampai
pada batas tegangan trafo sisi primer trafo
7. Cata hasil ukur :

Ap = Amper ; Vp = Volt ; Vs = Volt

8. Turunkan tegangan sumber listrik sampai mencapai nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
9. Tukarkan polaritas sumber listrk menjadi sebaliknya
10.Masukkan kembali sumber listrik dan pastikan posisi tegangan adalah “ nol “
11.Naikkan tegangan secara bertahap, amati penunjukan Volt meter sisi primer trafo( Vp ) sampai
pada batas tegangan trafo sisi primer trafo
12.Cata hasil ukur :

Ap = Amper ;
Vp = Volt ;
Vs = Volt

13.Analisa hasil percobaan ini

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 12


PERCOBAAN 2
TRANSFORMATOR FASA SATU DENGAN ARAH KEDUA KUMPARAN SAMA
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa memahami prinsip kerja Transformator apabila diberikan sumber AC.
2. Mahasiswa memahami prinsip kerja Transformator dengan arah kedua kumparan
sama.

B. Teori Dasar

Trafo Step-Up

Lambang Transformator Step-Up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini
biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang
dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

Trafo Step Down

Lambang Transformator Step-Down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah d∅ = ∈. dt dan rumus
𝒅∅
untuk ggl. induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah ∈ = 𝑵. 𝒅𝒕 Karena kedua
𝒅∅ 𝑽𝒑 𝑽𝒔
kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama,maka 𝒅𝒕
= 𝑵𝒑
= 𝑵𝒔
. Dengan
𝑽𝒑 𝑵𝒑
menyusun ulang persamaan akan didapat 𝑽𝒔
= 𝑵𝒔
.
Dari rumus-rumus di atas, didapat pula : Vp . Ip = Vs . Is. Dengan kata lain, hubungan antara
tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan
primer dengan lilitan sekunder.

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 13


C. Peralatan dan Bahan yang digunakan :
1). Tespen, 1 buah
2). Obeng lengkap
3). Multimeter, 1 buah
4). Voltmeter AC, 3 buah
5). Amperemeter AC, 1 buah
6). Voltmeter DC, 1 buah
7). Amperemeter DC, 2 buah
8). Kabel penghubung, secukupnya
9). Transformator fasa satu, 1 buah

D. RANGKAIAN PERCOBAAN

Vt

S
A P Vs
1
p 1
G
~
Vp

S
P 2
2 Gambar 4

E. LANGKAH PRAKTIKUM

1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus bolak-balik)


2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur : ( 3 ( tiga ) Volt
meter AC dan 1 ( satu ) Amper meter AC
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 3
5. Masukkan sumber listrik dan pastikan posisi tegangan adalah “ nol “
6. Naikkan tegangan secara bertahap, amati penunjukan Volt meter sisi primer trafo ( Vp ) sampai
pada batas tegangan trafo sisi primer trafo
7. Cata hasil ukur :

Ap = Amper ;
Vp = Volt ;
Vs = Volt ;
Vt = Volt

8. Turunkan tegangan sumber listrik sampai mencapai nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
9. Analisa hasil percobaan ini

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 14


PERCOBAAN 3
TRANSFORMATOR FASA SATU DENGAN ARAH KUMPARAN YANG BERBEDA
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa memahami cara kerja Transformator dengan arah kumparan yang ber-
beda.
2. Mahasiswa mengetahui perbedaan tegangan yang dihasilkan dengan arah kumparan
yang berbeda.

B. Teori Dasar

Trafo Step-Up

Lambang Transformator Step-Up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini
biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang
dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

Trafo Step Down

Lambang Transformator Step-Down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah d∅ = ∈. dt dan rumus
𝒅∅
untuk ggl. induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah ∈ = 𝑵. 𝒅𝒕 Karena kedua
𝒅∅ 𝑽𝒑 𝑽𝒔
kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama,maka 𝒅𝒕
= 𝑵𝒑
= 𝑵𝒔
. Dengan
𝑽𝒑 𝑵𝒑
menyusun ulang persamaan akan didapat 𝑽𝒔
= 𝑵𝒔
.

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 15


Dari rumus-rumus di atas, didapat pula : Vp . Ip = Vs . Is. Dengan kata lain, hubungan antara
tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan
primer dengan lilitan sekunder.

C. Peralatan dan Bahan yang digunakan :


1). Tespen, 1 buah
2). Obeng lengkap
3). Multimeter, 1 buah
4). Voltmeter AC, 3 buah
5). Amperemeter AC, 1 buah
6). Voltmeter DC, 1 buah
7). Amperemeter DC, 2 buah
8). Kabel penghubung, secukupnya
9). Transformator fasa satu, 1 buah

D. RANGKAIAN PERCOBAAN

Vt

S
A P Vs
1
G
~ Vp p 1

S
P 2
Gambar 5
2
E. LANGKAH PRAKTIKUM

1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus bolak-balik)


2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur : 3 ( tiga ) Volt
meter AC dan 1 ( satu ) Amper meter AC
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 5
5. Masukkan sumber listrik dan pastikan posisi tegangan adalah “ nol “
6. Naikkan tegangan secara bertahap, amati penunjukan Volt meter sisi primer trafo( Vp ) sampai
pada batas tegangan trafo sisi primer trafo
7. Cata hasil ukur :

Ap = Amper ;
Vp = Volt ;
Vs = Volt ;
Vt = Volt

8. Turunkan tegangan sumber listrik sampai mencapai nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
9. Analisa hasil percobaan ini
BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 16
BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 17

Anda mungkin juga menyukai