Anda di halaman 1dari 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KONSEP DIRI SISWA


(Studi Deskriptif pada Remaja Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen
Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Klasikal untuk Meningkatan Konsep Diri Siswa)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Benedikta Indah Putri Lestari
NIM: 131114006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KONSEP DIRI SISWA


(Studi Deskriptif pada Remaja Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen
Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Klasikal untuk Meningkatan Konsep Diri Siswa)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Benedikta Indah Putri Lestari
NIM: 131114006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Berikan yang terbaik selagi kamu masih mampu memberikan yang terbaik

In this life we can’t do great things. We can only do small things with great love
(Mother Teresa)

Jangan pernah berhenti belajar meskipun belajar itu menyakitkan


(R. H. Dj Sinurat)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembehkan karya ini untuk:


Tuhan Yang Maha Esa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Program Studi Bimbingan dan Konseling
SMP Saverius 1 Sragen
Keluarga: Bapak Vincensius Rasimun dan Ibu Rosalia Mardiyati
Adik Fransiska Ajeng Dwi Ayu Ningsih dan Martinus Novemba
Keponakan tercinta: Felicia Sekar Kinasih Wulandari
Saudara-saudara terdekat yang selalu memberikan harapan dan semangat
untuk menyelesaikan skripsi ini
Sahabat dan teman dekat BK angkatan 2013 yang saling mendukung dan saling
membantu satu sama lain selama ini

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

TINGKAT KONSEP DIRI SISWA


(Studi Deskriptif pada Remaja Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen
Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Klasikal untuk Meningkatan Konsep Diri Siswa)

Benedikta Indah Putri Lestari


Universitas Sanata Dharma
2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsep diri siswa-siswi


Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen tahun ajaran 2016/2017 dan membuat
usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk meningkatkan konsep
diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian
ini merupakan penelitian populasi. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII
dan VIII SMP Saverius 1 Sragen tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 50
orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap konsep diri
siswa-siswi. Koefisien reliabilitas penelitian ini tinggi karena menunjukkan hasil
perhitungan 0,849. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung
tertutup. Data dianalisis berdasarkan kriteria Azwar. Pengelompokan disusun
berdasarkan distribusi normal dengan model pengelompokan jenjang dengan lima
jenjang yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak 9 (18%) responden
memiliki konsep diri yang sangat tinggi, sebanyak 34 (68%) responden memiliki
konsep diri yang tinggi, sebanyak 7 (14%) responden memiliki konsep diri yang
sedang, dan tidak ada responden yang memiliki konsep diri yang rendah dan
konsep diri yang sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa konsep diri dari
sebagian besar siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen tahun ajaran
2016/2017 termasuk tinggi atau positif.
Berdasarkan hasil penelitian disusunlah usulan topik-topik bimbingan
klasikal untuk meningkatkan konsep diri siswa-siswi kelas VII dan VIII SMP
Saverius 1 Sragen. Topik-topik bimbingan klasikal yang diusulkan didasarkan
pada item-item kuesioner yang menunjukkan bahwa konsep diri siswa siswi
kurang positif (sedang dan rendah).

Kata Kunci: konsep diri, bimbingan klasikal

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

LEVEL OF SELF-CONCEPT OF STUDENTS


(Descriptive Study on Adolescence of VII and VIII Graders of SMP (Junior
High School) Saverius 1 Sragen Class of 2016/2017 and its Implication for
Classical Guidance Topics to Develop Self-Concept of Students)

Benedikta Indah Putri Lestari


Sanata Dharma University
2017

This research was aimed to find level of self-concept of students of VII


and VIII graders of SMP (Junior High School) Saverius 1 Sragen class of
2016/2017 and to compile a proposal of suitable classical guidance topics to
develop self-concept of students of SMP (Junior High School) Saverius 1 Sragen.
This research was a descriptive research with survey method. This
research was a population research. Subjects of this research were 50 students of
VII and VIII graders of SMP (Junior High School) Saverius 1 Sragen class of
2016/2017. Research instrument was questionnaire inquiring self-concept of
students. Reliability coefficient of this research was high inasmuch as it yielded
0.849 as the result of the calculation. Questionnaire type used was direct closed-
ended questionnaire. Data were analyzed based on Azwar criteria. Scoring was
compiled based on normal distribution using classification scoring model with
five classifications, i.e.: very high, high, medium, low, and very low.
Research result showed that 9 (18%) respondents had very high self-
concept; 34 (68%) respondents had high self-concept; 7 (14%) respondents had
medium self-concept, and none of them had low or very low self-concept. It can
be concluded that the self-concept of most of the students of VII and VIII graders
of SMP (Junior High School) Saverius 1 Sragen class of 2016/2017 is high or
positive.
Based on this research result was compiled a proposal of suitable classical
guidance topics to develop self-concept of students of SMP (Junior High School)
Saverius 1 Sragen. The topics of classical guidance proposed was based on
questionnaire items which showed that the self-concept of the students was not
quite positive (medium and low).

Keyword: Self-Concept, Classical Guidance

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, perhatian, dukungan,

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Kaprodi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dan

memberikan semangat dalam proses penyelesaian skripsi ini.

2. Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A., selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam membimbing,

mendampingi penulis pada setiap tahap dan seluruh proses penyusunan

skripsi ini.

3. Juster Donal Sinaga, M.Pd., selaku Wakil Kaprodi dan Sekretaris Prodi

Bimbingan dan Konseling yang telah membantu proses penyelesaian skripsi

ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh

hati sehingga berguna untuk bekal hidup peneliti.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Stefanus Priyatmoko, selaku karyawan sekretariat Prodi Bimbingan dan

Konseling yang memberikan pelayanan bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. M.M. Wiwik Yulisriani, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Saverius 1

Sragen yang telah berkenan menerima dan memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

7. P. Widodo, Drs., selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP

Saverius 1 Sragen yang berkenan menerima dan memberikan saran dalam

melaksanakan penelitian.

8. Para siswa-siswi kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen atas waktu dan

kesediaannya sebagai responden dalam pengumpulan data.

9. Keluarga Vincensius Rasimun yang telah memberikan kasih sayang, cinta

kasih dan harapan, serta tanpa henti mendukung penulis untuk terus

bersemangat dan berusaha keras dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman terdekatku, Paulus Miki Renandi Prabandian yang penuh cinta kasih

menemani, menghibur, mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat tersayang dan terkasih Windriati Emban Pertiwi yang telah setia dari

awal kuliah sampai akhir kuliah selalu bersama, menemani, berbagi suka dan

duka, membantu dan memberikan perhatian yang tulus kepada penulis.

12. Teman-teman: Bruder Dinus dan Bruder Purwanto yang sudah dengan tulus

memberikan bantuan, motivasi dan semangat kepada penulis.

13. Teman-teman prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 yang telah

memberikan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Karyawan perpustakaan USD atas pelayanannya bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

khususnya bagi pemerhati di bidang bimbingan baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

Penulis

Bendikta Indah Putri Lestari

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
G. Batasan Istilah .............................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................9
A. Perkembangan Remaja ................................................................................. 9
1. Pengertian Remaja .................................................................................... 9
2. Ciri-ciri Masa Remaja ............................................................................. 10
B. Perkembangan Kepribadian ....................................................................... 13

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Konsep Diri ................................................................................................ 14


1. Arti Konsep Diri ..................................................................................... 14
2. Penggolongan konsep diri ....................................................................... 15
3. Perkembangan Konsep Diri dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya 16
4. Usaha-usaha untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa ...................... 22
D. Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri ............................. 22
1. Pengertian Bimbingan ............................................................................. 22
2. Pengertian Bimbingan Klasikal .............................................................. 23
3. Bimbingan Klasikal untuk Pengembangan Konsep Diri ........................ 24
E. Tinjauan Penelitian Lain yang Relevan ..................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 29
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 29
C. Subjek Penelitian........................................................................................ 29
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 27
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................................... 30
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 42
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 42
1. Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen Tahun
Ajaran 2016/2017.................................................................................... 42
2. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk
Meningkatkan Konsep Diri Siswa .......................................................... 43
B. Pembahasan ................................................................................................ 46
1. Deskripsi Tingkat Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VII SMP Saverius 1
Sragen Tahun Ajaran 2016/2017 ............................................................ 46
2. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk
Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1
Sragen ..................................................................................................... 49

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 50


A. Kesimpulan ................................................................................................ 50
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 50
C. Saran ........................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN .......................................................................................................... 54

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Skala Penilaian Tingkat Konsep Diri Siswa Kelas VII dan
VIII SMP Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017 ....................... 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Skala Penilaian Tingkat Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII
SMP Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017 (Final) ................... 33
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .................................................... 35
Tabel 3.4 Indeks Korelasi Reliabilitas .................................................................. 35
Tabel 3.5 Pengelompokan Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII ...................... 39
Tabel 3.6 Pengelompokan Skor Item Konsep Diri Siswa ..................................... 40

Tabel 4.1 Penggolongan Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1
Sragen Tahun Ajaran 2016/2017 .......................................................... 44
Tabel 4.2 Penggologan Skor Item Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP
Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017 ........................................ 44
Tabel 4.3 Item yang Memiliki Skor Sedang dan Rendah ..................................... 45

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Siswa SMP Saverius 1 Sragen (Uji Coba) ...................... 55

Lampiran 2: Tabulasi Instrumen Hasil Uji Coba .................................................. 60

Lampiran 3: Validitas Hasil Uji Coba ................................................................... 61

Lampiran 4: Hasil Perhitungan Taraf Validitas .................................................... 66

Lampiran 5 : Kuesioner Siswa SMP Saverius 1 Sragen (Final) ........................... 70

Lampiran 6: Validitas Hasil Penelitian ................................................................. 75

Lampiran 7: Tabulasi Data Peneltian .................................................................... 80

Lampiran 8: Hasil Analisis Validitas Instrumen ................................................... 88


Lampiran 9: Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan
Konsep Diri Siswa ........................................................................... 90
Lampiran 10: Surat Ijin Penelitian… .................................................................... 93

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil

penelitian, dan batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah


Manusia diciptakan oleh Tuhan secara unik dan berbeda-beda.

Manusia berkembang secara bertahap melalui fase-fase perkembangan mulai

dari masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja dan masa dewasa. Masa

remaja seringkali dikenal sebagai fase mencari jati diri. Masa remaja

merupakan masa menemukan diri untuk menjadi pribadi yang dewasa. Masa

remaja meliputi masa remaja awal (usia 12-15 tahun), masa remaja tengah

(usia 15-18 tahun), dan masa remaja akhir (18-21 tahun). Pada masa inilah

remaja mulai bertanya-tanya siapakah dirinya sekarang dan yang akan datang,

serta apa saja yang akan dilakukannya. Remaja terus berkembang ke arah

kematangan seperti kematangan fisik, kematangan sosial, dan psikologisnya.

Dalam perkembangannya individu memahami dirinya dan menilai dirinya

apakah positif atau negatif. Pandangan individu tentang dirinya sendiri

dinamakan konsep diri. Konsep diri individu terbentuk dari pengalaman

individu dalam berhubungan dengan individu lain. Dalam berinteraksi, setiap

individu akan menerima tanggapan. Tanggapan yang diterima akan dijadikan

cermin untuk memandang dan menilai dirinya sendiri. Remaja tidak lagi di

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pandang sebagai anak yang memiliki sifat kekanak-kanakan, tetapi juga

belum termasuk dalam golongan orang dewasa.

Remaja mengalami banyak perubahan dalam dirinya termasuk

perubahan dalam berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan remaja

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Berdasarkan respon dari

lingkungannya remaja memiliki pemikiran tentang siapa dirinya yang

membuatnya berbeda dengan yang lain. Remaja mengalami perubahan yang

tidak hanya menyangkut perubahan yang dapat diamati secara langsung,

misalnya perubahan-perubahan fisik dan tingkah laku, interaksi dengan orang

lain, akan tetapi juga perubahan konsep diri. Konsep diri yang diharapkan

adalah konsep diri yang positif, yang sangat penting dalam hidup remaja.

Konsep diri adalah keseluruhan pandangan, gambaran, keyakinan, dan

penilaian orang tentang dirinya. Konsep diri merupakan inti dari kepribadian.

Apabila remaja tidak mengenali dirinya dengan baik, tidak menerima diri apa

adanya dan tidak tahu bagaimana bertingkah laku, maka remaja akan

mengalami krisis identitas. Tetapi bila remaja mengenali dirinya dengan baik,

menerima diri apa adanya dan tahu bagaimana harus bertingkah laku, maka

remaja akan memiliki identitas diri yang jelas. Mengenali diri secara tepat

mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan remaja.

Hurlock (2002) mendefinisikan konsep diri sebagai gambaran orang

tentang dirinya. Konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan orang

tentang dirinya sendiri dan meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial dan

emosional, aspirasi dan prestasi. Burns (1993) menyatakan bahwa konsep diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang merupakan inti kepribadian merupakan hal yang penting dalam

kehidupan sebab konsep dirinya akan mempengaruhi tingkah laku remaja,

dan cara-cara remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi-situasi hidup.

Penelitian ini berfokus pada konsep diri remaja yang bersekolah di SMP

Saverius 1 Sragen. SMP Saverius 1 Sragen merupakan sekolah swasta milik

yayasan Katolik yang berada di tengah-tengah perkotaan Sragen. Kepala

sekolah mengatakan bahwa input yang diterima di SMP Saverius 1 Sragen

adalah siswa dari kalangan ekonomi sosial menengah ke bawah. Kepala

sekolah serta guru-guru mengatakan bahwa pada tahun ajaran 2015/2016

sering ditemukan perilaku negatif dari siswa seperti mengabaikan tata tertib,

sulit diatur dan membolos.

Menurut pengalaman dan pengamatan peneliti pada saat membantu

kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS), dan wawancara dengan guru kelas

yang bersangkutan pada tanggal 9 dan 19 Juli 2015, banyak siswa yang tidak

percaya diri dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, peraturan tata tertib

banyak dilanggar utamanya tata tertib yang berkaitan dengan seragam. Siswa

sering membanding-bandingkan dirinya satu sama lain, sering kurang saling

menghargai, dan sering mengejek. Ada siswa yang rupanya merasa bahwa

dirinya tidak memiliki keunikan dan tidak memiliki kemampuan apa pun.

Kepedulian siswa terhadap keadaan sekitar terbilang sangat rendah. Ada juga

yang tidak peduli ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran di depan

kelas, ada yang kurang menghargai dan kurang sopan terhadap guru, dan ada

yang perilakunya salah suai misalnya dengan meletakkan kepala di atas meja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ketika jam pelajaran berlangsung. Tampaknya siswa belum bisa belajar dari

kesalahannya. Ada yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, tetapi

kelihatannya tidak merasa bersalah. Kemampuan komunikasi interpersonal

siswa dapat dikatakan kurang baik. Menurut guru kelas VII dan VIII, terjadi

pengelompokan antar siswa. Siswa lebih suka mengelompok dengan siswa

lain yang dirasa mempunyai kesamaan dalam suatu hal atau hanya karena ada

perasaan senang. Siswa cenderung hanya berkomunikasi dengan

kelompoknya saja. Siswa laki-laki dan perempuan sulit membaur karena

siswa malu berinteraksi dengan lawan jenis. Kebanyakan dari siswa-siswi

tersebut mengalami kesulitan ekonomi dan ada yang merupakan korban dari

perpisahan orang tuanya. Masalah-masalah yang dialami oleh siswa terbawa

dalam lingkungan sekolah dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan

siswa; pertumbuhan dan perkembangan siswa menjadi tidak utuh dan kurang

maksimal khususnya dalam hal konsep diri yang merupakan inti dari pribadi

orang.

Dari hasil pengamatan di SMP Saverius 1 Sragen muncul kesan

bahwa konsep diri siswa-siswi pada umumnya negatif. Kesan ini muncul

ketika praktikan membantu Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMP Saverius 1

Sragen. Seharusnya guru membantu siswa agar konsep dirinya positif, tetapi

tampaknya guru di sana lebih mendidik siswa untuk taat pada peraturan yang

ditetapkan oleh sekolah. Ada guru yang komentar-komentarnya dapat

membuat siswa kurang percaya diri, sehingga siswa kurang berani untuk

tampil di muka kelas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan kesan tersebut, perlulah dilakukan suatu penelitian

tentang konsep diri Kelas VII dan VIII di SMP Saverius 1 Sragen tahun

ajaran 2016/2017. Mengingat pentingnya konsep diri dan pengaruh konsep

diri dalam hidup, peneliti ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat konsep

diri siswa. Kalau konsep diri siswa ternyata rendah atau negatif akan

diusulkan topik-topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri

siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi berbagai permasalahan

sebagai berikut:

1. Seberapa tinggi atau positif konsep diri dari para siswa?

2. Apakah ada hubungan antara konsep diri siswa dengan prestasi belajar

siswa?

3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi konsep diri siswa negatif atau

rendah?

4. Apa pengaruh dari konsep diri terhadap perilaku sehari-hari?

5. Topik-topik bimbingan klasikal manakah yang paling tepat untuk

meningkatkan konsep diri siswa?

C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada tinggi rendahnya konsep diri siswa

kelas VII dan VIII di SMP Saverius Sragen tahun 2016/2017 dan usulan

topik-topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang

konsep diri remaja SMP Saverius 1 Sragen tahun 2016/2017, dan usulan

topik-topik yang sesuai untuk meningkatkan konsep diri siswa. Pertanyaan

yang mau dijawab adalah:

1. Seberapa positif konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1

Sragen tahun ajaran 2016/2017?

2. Topik-topik bimbingan klasikal yang mana yang sesuai untuk

meningkatkan konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1

Sragen?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Mengetahui tingkat konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP

Saverius 1 Sragen tahun ajaran 2016/2017.

2. Membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk

meningkatkan konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1

Sragen.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak:

1. Kepala sekolah

Kepala sekolah dapat mengetahui konsep diri siswanya, dan

memperoleh inspirasi mengenai apa yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan konsep diri siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Guru Bidang Studi

Guru bidang studi diharapkan dapat mengetahui konsep diri siswanya,

sehingga guru bidang studi dapat memperlakukan peserta didik secara

tepat.

3. Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada guru

Bimbingan dan Konseling untuk melakukan kegiatan yang tepat untuk

mengembangkan konsep diri siswa.

4. Peneliti Lain

Peneliti lain dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai sumber

inspirasi atau bahan pembanding apabila ingin mengembangkan

penelitian di sekitar topik yang sama.

5. Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan tentang konsep diri

dan pengembangannya di dunia kerja.

G. Batasan Istilah
Berikut ini dijelaskan beberapa istiah yang dugunakan dalam penelitian

ini:

1. Konsep diri adalah keseluruhan pandangan, gambaran, keyakinan, dan

tentang dirinya sendiri seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir

kuesioner yang digunakan, dan yang tampak dalam bentuk skor total

siswa dalam menjawab alat pengumpul data yang digunakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII

dan VIII SMP Saverius 1 Sragen yang berusia 12-14 tahun, tahun

ajaran 2016/2017.

3. SMP Saverius 1 Sragen adalah sekolah swasta Katolik yang bernaung

di bawah Yayasan Saverius wilayah Sragen. SMP Saverius 1 Sragen

dikelola oleh Yayasan Saverius dan Gereja Katolik Santa Perawan

Maria Di Fatima Sragen.

4. Bimbingan klasikal adalah suatu proses bantuan yang diberikan oleh

konselor atau guru BK kepada kelompok siswa yang ada dalam satuan

kelas agar mereka berkembang seutuhnya dan seoptimal mungkin

5. Usulan topik-topik bimbingan klasikal adalah serangkaian topik

peningkatan konsep diri yang peneliti usulkan untuk diberikan di kelas

siswa yang membutuhkannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini disajikan hasil tinjauan pustaka mengenai beberapa hal yang

dapat memperjelas topik penelitian, yaitu perkembangan remaja, pengembangan

kepribadian, konsep diri, yang meliputi: arti konsep diri, penggolongan konsep

diri; faktor-faktor konsep diri; perkembangan konsep diri; usaha-usaha untuk

mengembangkan konsep diri, dan tinjauan penelitian lain yang relevan.

A. Perkembangan Remaja

1. Pengertian Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin

“adolescere” (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang

berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa

(Hurlock, 2002: 206). Santrock (2007:20) menganggap masa remaja

sebagai periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang

melibatkan berbagai perubahan seperti perubahan biologis, kognitif, dan

sosio-emosional.

Piaget (Hurlock, 2002) menyatakan bahwa masa remaja adalah

usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Di usia ini

anak merasa tidak lagi di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua

melainkan berada pada tingkat yang sama, sekurang-kurangnya dalam

masalah hak. Masa remaja meliputi masa remaja awal (12-15 tahun), masa

remaja tengah (15-18 tahun), dan masa remaja akhir (18-21).

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Masa remaja awal bisa disebut sebagai masa negatif. Kurangnya

kemampuan untuk mengendalikan diri menyebabkan remaja sulit mengerti

dan dimengerti oleh orang dewasa. Hal ini membuat remaja cenderung

menarik diri dari lingkungannya atau masyarakat. Masa remaja tengah

adalah masa di mana remaja sangat membutuhkan teman-teman. Remaja

mulai mencari teman yang dapat memahaminya namun lebih menyukai

teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Masa

remaja akhir merupakan masa penemuan identitas diri dan perubahan

pandangan yang lebih realistis.

2. Ciri-ciri Masa Remaja

Hurlock (2002) menjelaskan ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut:

a. Masa remaja sebagai periode penting

Pada periode ini remaja mengalami berbagai perkembangan

seperti perkembangan fisik dan perkembangan emosi. Jika remaja mampu

menerima segala perubahan fisik yang dialami dengan baik dan mampu

mengelola emosinya dengan baik, maka remaja yang bersangkutan akan

mempunyai konsep diri yang positif. Sebaliknya, jika remaja cenderung

tidak menerima perubahan fisik dan tidak mampu mengendalikan

emosinya, remaja akan mempunyai konsep diri yang negatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

b. Masa remaja sebagai masa peralihan

Pada masa peralihan status remaja bukan lagi sebagai anak-

anak, namun belum saatnya juga disebut sebagai orang dewasa.

Peralihan merupakan perpindahan dari satu tahap perkembangan ke

tahap perkembangan berikutnya. Pada masa ini remaja mencoba-coba

hal baru dan berusaha menentukan perilaku, nilai, dan sifat yang paling

sesuai untuknya.

c. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Pada periode ini remaja menganggap dirinya sudah mampu

dan tidak mau meminta bantuan pada orang tua, bahkan kadang-

kadang merasa mandiri dan menolak bantuan orang dewasa. Tidak

jarang antara remaja dan orang tua terjadi perbedaan pendapat,

sehingga seringkali masalah muncul.

Pada masa ini remaja cenderung egois dan tidak mau diatur

oleh orang lain. Remaja menganggap apa yang diputuskannya adalah

paling benar. Jika remaja selalu mengikuti keinginan dirinya tanpa

mempertimbangkan pendapat dari orang lain, remaja cenderung

memiliki konsep diri yang negatif. Tetapi jika remaja mau menerima

dan meminta pendapat dari orang lain, selalu berfikir ulang untuk

setiap hal yang diambil, menimbang segala konsekuensi dari

keputusannya maka remaja akan mempunyai konsep diri positif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

d. Masa remaja sebagai periode mencari identitas

Pada periode ini remaja mulai mencari identitas diri dengan

berusaha mencari dan menemukan figur yang dapat dijadikan idolanya.

Mereka mulai mendambakan diri yang sesuai dengan dirinya, yakni

identitas dirinya sendiri. Jika remaja menyadari segala kelebihannya,

minat dan bakatnya serta mampu mengembangkannya secara

maksimal, maka konsep dirinya akan positif.

e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan

Dalam kehidupan di masyarakat orang dewasa seringkali

berkembang pandangan yang cenderung negatif terhadap remaja.

Remaja sering takut tidak mampu mengatasi masalah-masalahnya dan

ini dapat berpengaruh pada kosep dirinya. Jika remaja mampu

mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, konsep dirinya akan

positif.

f. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Pada periode ini remaja sering melihat sesuatu menurut

keinginannya dan bukan seperti apa adanya. Remaja kurang mampu

bersikap rasional dan kurang objektif terhadap dirinya dan

lingkungan. Hal ini sering menyebabkan remaja mengalami kegagalan

dan kekecewaan yang dapat mempengaruhi konsep dirinya secara

negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

g. Masa remaja sebagai ambang masa depan

Remaja yang mampu membawa diri secara positif, tidak

terpengaruh oleh pergaulan yang negatif, maka konsep diri akan

positif. Tetapi jika remaja cenderung terpengaruh untuk melakukan

hal-hal yang buruk, maka konsep dirinya dapat terpengaruh menjadi

negatif.

B. Perkembangan Kepribadian
Hurlock (2002) menyatakan bahwa teman-teman sebaya turut

mempengaruhi pola kepribadian remaja; kreativitas dalam bermain dan dalam

melaksanakan tugas-tugas akademis dapat mengembangkan perasaan

individualitas dan identitas yang memberikan pengaruh positif pada konsep

dirinya. Jika cita-cita remaja realistik sesuai kemampuannya maka dia akan

lebih banyak mengalami keberhasilan. Ini menimbulkan kepercayaan diri dan

kepuasaan diri yang lebih besar untuk konsep dirinya menjadi positif.

Pada awal masa remaja, anak laki-laki dan perempuan sudah

menyadari sifat-sifat yang baik dan yang buruk, dan mereka menilai sifat-sifat

ini sesuai dengan sifat teman-teman mereka. Banyak remaja menggunakan

standar kelompok sebagai dasar konsep mereka mengenai kepribadian “ideal”

sebagaimana mereka menilai kepribadiannya sendiri.

Pengembangan kepribadian merupakan tugas yang sulit. Pola

kepribadian sudah dibentuk mulai masa kanak-kanak. Konsep diri akan terus

berkembang sampai akhirnya menjadi relatif stabil.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

C. Konsep Diri
1. Arti Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan atau gambaran diri seorang individu

secara menyeluruh dan sikap seseorang mengenai dirinya sendiri. Konsep

diri ini merupakan gabungan dari keyakinan orang tentang dirinya sendiri

meliputi: karakteristik fisik, psikologis, sosial dan emosional, aspirasi dan

prestasi, motivasi diri, kekuatan-kekuatan, dan kelemahaan yang ada pada

dirinya sendiri. Konsep diri ini adalah inti dari kepribadian individu.

Menurut Hurlock (2002:58), konsep diri merupakan gambaran orang

tentang dirinya. Menurut Burns (1993:70) dalam konsep diri ada elemen

deskriptif dan elemen evaluasi/penilaian. Burns merumuskannya sebagai

berikut:

Elemen deskriptif kerap disebut potret-diri atau gambaran diri.


Elemen evaluatif sering disebut penghargaan-diri, rasa harga diri,
nilai-diri, atau penerimaan-diri. Konsep diri meliputi semua
keyakinan dan penilaian anda tentang diri anda. Keyakinan
(gambaran-diri) dan penilaian (penghargaan-diri) ini
sesungguhnya bukan saja menentukan siapa anda dalam
kenyataannya, tetapi juga menentukan siapa anda menurut pikiran
anda, apa yang dapat anda lakukan menurut pikiran anda, dan
anda dapat menjadi apa menurut pikiran anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2. Penggolongan konsep diri


Konsep diri dapat digolongkan menjadi dua yaitu konsep diri

yang tinggi atau positif dan konsep diri rendah atau negatif.

a. Konsep diri tinggi

Konsep diri yang tinggi sinonim dengan konsep diri yang

positif. Burns (1993:72) menyatakan bahwa konsep diri yang tinggi

ialah keyakinan, pandangan, gambaran, dan penilaian tentang diri yang

baik dan menyenangkan. Konsep diri yang tinggi menunjukkan adanya

gambaran diri yang positif, harga diri yang tinggi, evaluasi diri yang

positif, penghargaan diri yang positif, dan penerimaan diri yang positif.

b. Konsep diri rendah

Remaja dengan konsep diri yang rendah atau negatif biasanya

berfikir tentang diri sendiri terutama dari segi negatif, dan sulit

menentukan hal-hal yang pantas dihargai dalam dirinya. Hal ini terjadi

antara lain karena pengaruh dari luar dirinya seperti orang tua, teman

sebaya, guru, dan lingkungan sekitar. Jika orang tua, guru, dan teman

sebaya cenderung merendahkan, meremehkan, dan mempermalukan,

maka sikap remaja terhadap dirinya akan negatif. Remaja dengan

konsep diri rendah atau negatif biasanya akan bersifat pasif dan tidak

percaya diri, bahkan berpikir buruk mengenai dirinya sendiri.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

3. Perkembangan Konsep Diri dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Perkembangan konsep diri pertama kali diawali sejak masa kanak-

kanak. Konsep diri seseorang berkembang melalui interaksi dengan keluarga,

orang tua, dan lingkungan sekitarnya. Saat individu masuk ke jenjang

pendidikan, dia berinteraksi dengan teman, guru, dan lingkungan di sekolah.

Kualitas interaksi yang dialami turut berpengaruh besar terhadap

perkembangan konsep diri seseorang.

Perkembangan konsep diri pada masa kanak-kanak akan membentuk

kepribadian remaja. Konsep diri remaja cenderung berubah-ubah sesuai

dengan pengalaman-pengalaman yang diperolehnya. Tetapi secara perlahan-

lahan akan menjadi lebih stabil (Hurlock, 2002: 245).

Burns (1993: 206-209) mengatakan bahwa konsep diri siswa

berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Kualitas konsep diri

yang dibangun oleh siswa ditentukan oleh cara perlakuan yang diterimanya

dari orang lain seperti orang tua, sanak saudara, teman sebaya, dan guru.

Apabila pengalaman siswa diperlakukan secara baik, maka konsep dirinya

akan positif. Sebaliknya, apabila sering memperoleh pengalaman-pengalaman

yang negatif, maka siswa akan memiliki konsep diri yang negatif.

Konsep diri dapat terus berkembang. Ada berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi konsep diri seperti yang diuraikan berikut ini (Hurlock, 2002):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

a. Usia Kematangan

Remaja yang pada usia tertentu matang lebih awal akan lebih

mampu menjalankan peran sebagai orang dewasa dengan baik dan dapat

mengembangkan konsep diri secara positif. Sedangkan remaja yang

terlambat dalam perkembangannya dan masih diperlakukan seperti anak-

anak akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Remaja akan cenderung menarik diri dari lingkungannya

yang bersangkutan, sehingga konsep dirinya pun dapat menjadi negatif.

b. Penampilan diri

Pada masa remaja penampilan diri merupakan hal yang sangat

penting. Penampilan diri yang berbeda dapat membuat remaja merasa

rendah diri meskipun ada perbedaan yang menambah daya tarik masing-

masing remaja.

Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja antara lain

perubahan dalam tinggi badan dan perubahan berat badan. Dalam hal

perubahan tinggi badan anak laki-laki mengalami penambahan

pertumbuhan selama 2 tahun lebih cepat pada masa kanak-kanak

dibanding anak perempuan. Karena itu anak perempuan kelihatan lebih

pendek dibanding dengan anak laki-laki. Pada masa remaja berat badan

juga akan mengalami perubahan yang cukup signifikan, baik berkurang

ataupun bertambahnya berat badan. Peningkatan berat badan dapat terjadi

lebih mudah karena diet dan gaya hidup.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Remaja juga mengalami perubahan seksual. Perubahan ini

ditandai dengan perubahan seks primer dan sekunder. Ciri-ciri kelamin

primer laki-laki antara lain mimpi basah, sedangkan ciri-ciri kelamin

primer pada perempuan antara lain menstruasi. Ciri-ciri kelamin sekunder

laki-laki antara lain tumbuhnya kumis, janggut, jakun, suara berat,tumbuh

bulu halus pada tubuh, sedangkan ciri-ciri kelamin sekunder perempuan

antara lain pinggul membesar, bahu melebar dan tumbuh bulu di ketiak.

Daya tarik fisik yang positif akan menimbulkan penilaian yang

menyenangkan yang akan menambah dukungan sosial dan kepercayaan

diri, sehingga akan terbentuk konsep diri yang positif. Sedangkan jika

seorang individu merasa tidak menarik secara fisik, dia dapat menarik diri

dari lingkungannya, dan konsep dirinya pun dapat terpengaruh secara

positif.

c. Kepatutan Seks

Kepatutan seks menunjuk pada cara pandang remaja mengenai

seksualitasya sejalan dengan jenis informasi mengenai seks yang

diterimanya. Cara pandang remaja mengenai kehidupan seks dapat

diperoleh melalui media massa dan pendidikan seks dari orang tua.

Media massa seperti surat kabar, televisi, dan media lainnya

memiliki peran dalam memberikan informasi mengenai kehidupan seks.

Peran orang tua sangat penting dalam memberikan pendidikan seks secara

dini. Orang tua memberikan pemahaman mengenai kehidupan seks agar

remaja tidak tabu terhadap kehidupan seksualitasnya dan dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

menghindari dampak negatif dari kehidupan seksualitas. Jika individu

memperoleh informasi yang tepat mengenai kehidupan seks, individu

akan terbantu untuk mengembangkan konsep diri yang positif.

d. Nama dan nama julukan

Remaja terlalu peka dan malu bila teman-teman sekelompok

menilai namanya buruk atau bila mereka memberikan nama julukan yang

bernada cemooh. Kuatnya perasaan remaja terhadap namanya dipengaruhi

dua faktor yaitu seringnya nama digunakan dan kuatnya perasaan kurang

senang dengan namanya.

Semakin sering nama yang tidak disukai digunakan oleh orang

lain semakin nama itu dapat berpengaruh negatif terhadap dirinya.

Semakin kuat menyukai nama yang digunakan dalam interaksi sosialnya,

semakin kuat pengaruhnya terhadap konsep diri. Sebaliknya jika remaja

memiliki perasaan kurang senang terhadap namanya sendiri, maka remaja

dapat merasa minder atau khawatir jika dicemooh temannya konsep

dirinya pun dapat terpengaruh secara negatif.

e. Hubungan keluarga

Hubungan keluarga yang baik dipengaruhi oleh perlakuan

positif dari orang tua terhadap anak, misalnya adil dalam memberikan

perhatian dan kasih sayang. Perlakuan positif dari orang tua akan

berpengaruh pada hubungan anggota keluarga yang lain. Hal ini akan

membawa dampak positif terhadap pembentukan konsep diri remaja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Ukuran keluarga juga menentukan kualitas hubungan antara

anggota keluarga. Kalau suatu keluarga mempunyai jumlah anggota yang

banyak misalnya, perhatian akan terbagi dan komunikasi dapat berkurang,

sehingga remaja yang bersangkutan akan kurang mendapat kasih sayang

dan perhatian secara maksimal. Keharmonisan keluarga akan terbangun

apabila pola komunikasi di rumah baik. Remaja yang tinggal dalam

keluarga yang selalu mengutamakan komunikasi antar anggota keluarga

yang baik akan memperoleh pengaruh positif terhadap perkembangan

konsep dirinya.

f. Teman-teman sebaya

Teman-teman sebaya memberikan pengaruh pada konsep diri

remaja. Konsep diri merupakan cermin dan anggapan tentang konsep

teman-teman mengenai dirinya dan digunakan untuk mengembangkan

ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok. Teman sebaya akan

mempengaruhi pola perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari.

Jika remaja mempunyai teman sebaya yang berpikir rasioanal dan

positif, berperilaku poitif, dan bersikap membesarkan hati, maka remaja

yang bersangkutan dapat memiliki konsep diri yang positif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

g. Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan orang untuk mencipta yang

ditandai dengan orisinilitas dalam berekspresi. Kreativitas merupakan

kemampuan untuk meenciptakan sesuatu yang baru.

Kreativitas seseorang dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan

orang tua, waktu luang dan tersedianya fasilitas. Remaja yang sejak

kanak-kanak kreatif dapat mengembangkan konsep diri yang positif.

Semakin remaja kreatif, semakin dia berprestasi, dan prestasinya akan

dihargai dan diterima oleh orang lain, sehingga konsep dirinya pun

menjadi positif.

h. Cita-cita

Menurut Hurlock (2002), cita-cita merupakan keinginan untuk

meraih sesuatu yang lebih tinggi dari keadaan sekarang. Bila remaja

mempunyai cita-cita yang tidak realistik dan mengalami kegagalan, maka

akan timbul perasaan tidak mampu dan timbul konsep diri negatif.

Berbeda dengan remaja yang realistik dalam cita-citanya, besar

kemungkinan dia berhasil dan jika berhasil konsep dirinya akan positif.

Jika remaja mempunyai cita-cita yang realistik dan sesuai dengan minat

dan bakat, dia akan cenderung berhasil dan ini akan berpengaruh positif

terhadap konsep dirinya.

Kedelapan faktor tersebut yang peneliti jadikan dasar menyusun kisi-kisi

alat. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dimaksudkan untuk mengungkap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

pandangan, keyakinan, dan pikiran diri responden terhadap dirinya dalam

masing-masing faktor tersebut.

4. Usaha-usaha untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa


Menurut Sinurat (1991) ada berbagai usaha yang dapat dilakukan oleh

para pendidik khususnya konselor sekolah untuk mengembangkan konsep diri

siswa yaitu:

a. Menjadi konselor sekolah yang memiliki konsep diri yang positif,

sehingga dapat membantu siswa mengembangkan konsep diri positif

atau menjadi orang yang memiliki konsep diri positif.

b. Menjadi konselor sekolah yang bersikap membesarkan hati siswa

(becoming a reinforcing person).

c. Membantu siswa agar sadar akan segi-segi positifnya.

d. Membantu siswa memenuhi kebutuhannya.

e. Melakukan kegiatan atau latihan untuk mengembangkan konsep diri

siswa.

D. Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri

1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan diartikan sebagai pemberian bantuan kepada individu agar

individu yang bersangkutan semakin memahami dirinya, mengaktualisasikan

potensinya dan mencapai perkembangan yang optimal. Kegiatan bimbingan di

sekolah memusatkan pelayanannya pada peserta didik sebagai individu yang

harus mengambangkan kepribadiannya. Siswa SMP sebagai remaja awal

memang sangat memerlukan bimbingan, terutama dalam pengembangan

konsep dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Siswa SMP merupakan individu yang sedang tumbuh dan berkembang

menjadi semakin dewasa. Sekolah sebagai institusi pendidikan perlu

membantu siswa dalam mengembangkan konsep dirinya, antara lain melalui

kegiatan bimbingan klasikal.

2. Pengertian Bimbingan Klasikal


Program bimbingan adalah suatu rangkaian topik yang direncanakan

menjadi bahan bimbingan selama periode tertentu. Suatu program yang

disusun berdasarkan kebutuhan para siswa, akan menjadi pegangan dalam

pelaksanaan bimbingan.

Menurut Winkel & Sri Hastuti (2012) bimbingan klasikal merupakan

sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang

diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi

dirinya sendiri. Pelayanan bimbingan klasikal dilaksanakan dengan

mengadakan sejumlah kegiatan bimbingan. Kegiatan-kegiatan dilaksanakan

sejalan dengan program yang telah direncanakan dan disepakati bersama oleh

pihak-pihak terkait.

Bimbingan klasikal adalah suatu bimbingan yang diberikan kepada

kelompok siswa yang tergabung dalam satu satuan kelas di tingkat tertentu

pada suatu jenjang pendidikan, pada waktu yang ditetapkan dalam jadwal

bimbingan (Winkel dan Sri Hastuti, 2012: 545). Tujuan pelayanan bimbingan

klasikal, yaitu supaya siswa yang dilayani mampu mengatur kehidupan

sendiri, memiliki pandangannya sendiri dan tidak tergantung pada pendapat

orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

3. Bimbingan Klasikal untuk Pengembangan Konsep Diri


Peran bimbingan klasikal dalam mengembangkan konsep diri siswa

sangatlah diperlukan. Program bimbingan klasikal yang disusun untuk

mengembangkan konsep diri, dapat digunakan para guru untuk membantu

siswa mengenali segi-segi positif yang ada dalam dirinya. Ada berbagai

kegiatan yang dapat dilakukan untuk membantu siswa mengembangkan

konsep dirinya. Fokusnya adalah membantu siswa menyadari hal-hal yang

positif dalam dirinya.

E. Tinjauan Penelitian Lain yang Relevan


Puspita Sari (2013) mengadakan penelitian tentang konsep diri siswa kelas

VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan

implikasinya pada usulan program bimbingan klasikal untuk pengembangan

konsep diri. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei.

Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Subjek penelitian adalah siswa-siswi

kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang

berjumlah 45 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap

konsep diri siswa-siswi. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

langsung tertutup.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: Tidak ada siswa (0%) yang

memiliki konsep diri yang sangat positif, tidak ada siswa (0%) yang memiliki

konsep diri yang positif, ada 12 siswa (26,7%) yang memiliki konsep diri yang

cukup positif, ada 29 siswa (64,4%) yang memiliki konsep diri yang kurang

positif, ada 4 siswa (8,89%) yang memiliki konsep diri sangat kurang positif. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

hasil penelitian ini, kesimpulannya bahwa konsep diri sebagian besar siswa kelas

VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 kurang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan metode

penelitian, yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian,

definisi operasional variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data,

validitas dan reliabilitas intrumen, serta teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif karena peneliti ingin

memperoleh gambaran tentang tingkat konsep diri siswa kelas VII dan VIII

SMP Saverius 1 Sragen tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap

usulan program bimbingan klasikal yang sesuai untuk meningkatkan konsep

diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Saverius 1 Sragen. Jalan Veteran No.

13, Mageru, Kecamatan Sragen, Kab. Sragen antara bulan Januari sampai

dengan bulan Mei Akhir. Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Rabu, 26

April 2017 pukul 07.00 WIB.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP

Saverius 1 Sragen tahun ajaran 2016/2017, dengan jumlah 50 siswa. Kelas VII

berjumlah 23 siswa dan kelas VIII 27 siswa. Semua subjek terpilih

diikutsertakan sebagai responden. Karena itu, penelitian ini termasuk

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

penelitian populasi. Peneliti memilih SMP Saverius 1 Sragen dengan alasan:

1) peneliti adalah lulusan sekolah tersebut dan mendapatkan kesan bahwa

siswa memiliki konsep diri negatif, 2) peneliti mendapat dukungan dari

sekolah untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut, 3) hasil penelitian

akan peneliti tindak lanjuti dengan bekerja sama dengan guru BK. Sedangkan

alasan peneliti memilih kelas VII dan VIII sebagai responden penelitian

adalah: siswa-siswa umumnya berasal dari keluarga yang status sosial

ekonominya rendah, hal ini kiranya berpengaruh terhadap perkembangan

konsep diri siswa, peneliti ingin mengetahui kenyataan yang sesungguhnya.

D. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan skala penilaian skala konsep diri sebagai alat

pengumpul data. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian

ini diambil dari kuesioner yang disusun oleh Puspita Sari (2013), yaitu skala

penilaian konsep diri dengan jumlah item sebanyak 60. Instrumen ini

kemudian dimodifikasi oleh peneliti untuk kepentingan penelitian ini.

Beberapa butir kuesioner peneliti perbaiki bersama dengan dosen

pembimbing.

1. Jenis Instrumen

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul

data. Kuesioner terbagi atas dua bagian. Bagian pertama berisi kata

pengantar dan petunjuk pengisian. Bagian kedua berisi pernyataan-

pernyataan yang mengungkap konsep diri SMP Saverius 1 Sragen tahun

ajaran 2016/2017. Kuesioner bersifat tertutup, artinya kuesioner ini berisi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

pernyataan-pernyataan yang disertai alternatif jawaban sehingga siswa

tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan pengalaman

masing-masing individu (Arikunto, 2002: 129).

2. Kisi-kisi kuesioner dan Penentuan Skor

Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan


instrumen penelitian:

a. Kisi-kisi kuesioner

Kuesioner ini memuat 60 butir item pernyataan; terdapat item

pernyataan positif dan item pernyataan negatif. Item yang positif

mengukap konsep diri yang positif sedangkan item yang negatif

mengungkap konsep diri negatif. Dalam kuesioner ini disediakan empat

alternatif jawaban yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai

(TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Kisi-kisi kuesioner disajikan

dalam tabel 3.1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Tabel 3. 1 Skala Penilaian Uji Coba Tingkat Konsep Diri Siswa


Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017

No Unsur-unsur Rincian Unsur Konsep Item-item ∑


Konsep Diri Diri Favorabel Unfavorabel
Usia a. Pembawaan 4, 35, 38, 58, 5, 6, 29 8
Kematangan 59
b.Perlakuan 7 41 2
lingkungannya
Penampilan a.Tinggi badan 60 34 2
diri b.Berat badan 8, 46 - 2
c.Perubahan pubertas 23, 27 42, 50 4
d.Perubahan proporsi 14, 20 - 2
tubuh
Kepatutan a.Media massa 30 47 2
seksual b.Pendidikan seks dari 13 9 2
orang tua
Nama dan a.Semakin seringnya - 10,31 2
julukan nama yang digunakan
b.Kuatnya perasaan 56 44 2
kurang senang terhadap
nama itu
Teman sebaya a.Membantu berinteraksi 1 11 2
dengan orang lain.
b.Mampu mengontrol 57 2 2
tingkah laku sosial.

c.Mengembangkan 55 3 2
keterampilan yang
sesuai dengan usianya.
d.Saling bertukar 51 12 2
masalah
Hubungan a.Sikap orang tua 15, 43 - 2
keluarga b.Ukuran dalam 52 16, 18, 37 4
keluarga terhadap siswa.
c.Mampu - 19, 26 2
mengembangkan
hubungan keluarga
d.Keadaan rumah 17, 54 - 2
e.Peran dalam keluarga. 21, 49 2
Kreativitas a.Usia 25 39 2
b.Tingkat pendidikan 32 53 2
orang tua
c.Penggunaan waktu 22 48 2
luang
d.Tersedianya fasilitas. 36 28 2

Cita-cita a.Teman sebaya 40 24 2


b.Minat 33 45 2
JUMLAH 31 29 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

b. Penentuan Skor
Skor untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut: untuk alternatif

jawaban sangat sesuai adalah 4, untuk alternatif jawaban sesuai adalah 3,

untuk alternatif jawaban tidak sesuai adalah 2, untuk alternatif jawaban

sangat tidak sesuai adalah 1. Untuk pernyataan negatif skor untuk masing-

masing alternatif adalah kebalikan dari skor untuk alternatif yang positif.

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kuesioner ini diuji coba hari Senin tanggal 20 Maret 2017 pada

siswa/siswi kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen tahun ajaran

2016/2017. Kuesioner yang terkumpul berjumlah 30. Pengambilan kelas

untuk uji coba kuesioner dilakukan sesuai dengan jam bimbingan klasikal.

Kuesioner ini diuji coba dengan maksud membuat kuesioner valid dan

reliabel.

1. Validitas
Validitas instrumen menunjukkan kemampuan instrumen untuk

mengukur apa yang harus diukur. Validitas yang digunakan adalah

validitas isi. Rancangan kuesioer yang dibuat peneliti dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing agar dikoreksi isi dan rumusannya.

Instrumen penelitian diujicobakan pada siswa kelas VII dan VII

SMP Saverius 1 Sragen. Uji coba dilaksanakan pada hari Jumat, 20

Maret 2017 pada pukul 08.00-10.00 WIB.

Setelah melaksanakan uji coba peneliti melaksanakan pengolahan

data dengan menyeleksi item-item yang tidak valid. Proses

perhitungannya menggunakan komputer program SPSS for windows


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

dengan memakai rumus dari Pearson yaitu teknik korelasi Product-

Moment, dalam alat ukur ini setiap item diberikan skor (Azwar, 2009:19).

Rumus koefisien korelasi Product-Moment:

∑ ∑ ∑
√∑∑]∑∑]

Keterangan:
i = Skor item
X = Skor skala
n = Banyaknya subjek
= Koefisien korelasi item total

Peneliti menganalisis hasil uji coba dengan menggunakan program SPSS (Statistic

Package for Social Science) versi 22. Azwar (2007) mengatakan bahwa kriteria

validitas adalah 0,25. Jika koefisien korelasinya ≥ 0,25, maka item yang

bersangkutan dinyatakan valid. Sedangkan, jika koefisien korelasinya ≤ 0,25,

maka item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid. Semua item mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 pada uji coba validitas. Selanjutnya, untuk uji

validitas penelitian beberapa item memiliki harga atau kurang dari 0,30. Jumlah

item penelitan yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang

diinginkan, maka dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30

menjadi 0,25. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari 60 item yang diuji

cobakan, diperoleh 59 item yang valid dan 1 item yang tidak valid. Peneliti

selanjutnya berkonsultasi kepada dosen pembimbing mengenai item-item yang

tidak valid. Item yang tidak valid direvisi sehingga jumlah item tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

60, dipertahankan atas dasar pertimbangan dosen pembimbing. Hasil analisis

dapat dilihat pada Lampiran 8.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Berikut Kisi-kisi kuesioner tingkat konsep diri siswa final:

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Skala Penilaian Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII
SMP Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017 (FINAL)

No Unsur-unsur Rincian Unsur Konsep Item-item ∑


Konsep Diri Diri Favorabel Unfavorabel
Usia a. Pembawaan 4, 35, 38, 58, 5, 6, 29 8
Kematangan 59
b.Perlakuan 7 41 2
lingkungannya
Penampilan a.Tinggi badan 60 34 2
diri b.Berat badan 8, 46 - 2
c.Perubahan pubertas 23, 27 42, 50 4
d.Perubahan proporsi 14, 20 - 2
tubuh
Kepatutan a.Media massa 30 47 2
seksual b.Pendidikan seks dari 13 9 2
orang tua
Nama dan a.Semakin seringnya - 10,31 2
julukan nama yang digunakan
b.Kuatnya perasaan 56 44 2
kurang senang terhadap
nama itu
Teman sebaya a.Membantu berinteraksi 1 11 2
dengan orang lain.
b.Mampu mengontrol 57 2 2
tingkah laku sosial.

c.Mengembangkan 55 3 2
keterampilan yang
sesuai dengan usianya.
d.Saling bertukar 51 12 2
masalah
Hubungan a.Sikap orang tua 15, 43 - 2
keluarga b.Ukuran dalam 52 16, 18, 37 4
keluarga terhadap siswa.
c.Mampu - 19, 26 2
mengembangkan
hubungan keluarga
d.Keadaan rumah 17, 54 - 2
e.Peran dalam keluarga. 21, 49 2
Kreativitas a.Usia 25 39 2
b.Tingkat pendidikan 32 53 2
orang tua
c.Penggunaan waktu 22 48 2
luang
d.Tersedianya fasilitas. 36 28 2

Cita-cita a.Teman sebaya 40 24 2


b.Minat 33 45 2
JUMLAH 31 29 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

2. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah taraf kemampuan instrumen

mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten. Kalau sebuah instrumen

dipakai dua kali misalnya untuk mengukur hal yang sama dan hasil

pengukuran yang diperoleh konsisten, maka instrumen yang bersangkutan

reliabel.

Untuk mengukur taraf reliabilitas instrumen penelitian ini peneliti

menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach, dengan rumus koefisien

reliabilitas sebagai berikut:

Keterangan rumus :
dan = varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
= varians skor skala

Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka 0 sampai

dengan 1,00. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati 1,00

menandakan semakin reliabelnya instrumen yang digunakan. Untuk

memperoleh hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang akurat,

peneliti menggunakan komputer program SPSS for windows yang

menghasilkan angka r XX’ = 0,849. Dengan hasil yang demikian alat

ukur yang digunakan termasuk reliabel. Hasil perhitungan taraf

reliabilitas penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.3.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Tabel 3. 3 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.845 .849 60

Tabel 3. 4 Indeks Korelasi Reliabilitas


Kriteria Guilford

Koefisien Korelasi Kualifikasi


0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas alat penelitian ini termasuk tinggi (0,71-0,90). Kesimpulan

tersebut sesuai dengan kriteria yang dikemukakan oleh Guilford

(Masidjo, 1995: 209) seperti yang disajikan pada tabel 3.4. Dapat

disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas kuesioner tinggi, yang

artinya dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

F. Teknik Analisis Data


1. Tahap persiapan pengumpulan data penelitian

Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai usaha yaitu;

a. Meminta surat pengantar untuk melaksanakan penelitian di SMP

Saverius 1 Sragen dari prodi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma.

b. Menghubungi tenaga bimbingan dan konseling SMP Saverius 1

Sragen untuk meminta izin mengadakan penelitian di sekolah yang

bersangkutan.

c. Mempersiapkan kuesioner sebagai alat pengumpul data penelitian.

d. Menentukan hari dan tanggal yang telah disepakati oleh tenaga

bimbingan dan konseling dan peneliti untuk mengambil data

penelitian.

2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada seluruh siswa/i SMP

Saverius 1 Sragen tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian sebanyak 50

siswa. Pengambilan data dilaksanakan hari Rabu tanggal 26 April 2017. Pada

tahap pelaksanaan peneliti datang ke sekolah SMP Saverius 1 Sragen sesuai

dengan waktu yang telah disepakati bersama. Dalam pengambilan data,

peneliti tetap mendampingi siswa di kelas, agar peneliti dapat menjelaskan

secara langsung jika ada siswa yang bertanya tentang item yang dianggap

kurang jelas. Suasana kelas ketika siswa mengisi kuesioner tersebut sangat

kondusif. Siswa sangat serius dalam memperhatikan peneliti dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

memberikan arahan dan petunjuk dan siswa tidak mengalami kesulitan dalam

mengisi kuesioner tersebut.

3. Teknik Analisis Data


Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk menganalisis

data adalah sebagai berikut:

a. Peneliti memberikan skor pada masing-masing item di kuesioner

yang telah diisi oleh responden dengan mengacu pada skor dari

masing-masing alternatif jawaban Untuk pernyataan yang positif:

skor untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) adalah 4, Sesuai (S) adalah 3,

Tidak Sesuai (TS) adalah 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) adalah 1.

Untuk pernyataan negatif: skor jawaban Sangat Sesuai (SS) adalah 1,

Sesuai (S) adalah 2, Tidak Sesuai (TS) adalah 3, dan Sangat Tidak

Sesuai (STS) adalah 4.

b. Setelah memberikan skor pada masing-masing item, peneliti

mentabulasikan seluruh data yang telah diperoleh dan

memasukannya ke dalam komputer dengan bantuan Microsoft Excel.

c. Membuat pengelompokan tingkat konsep diri subjek penelitian

dengan mengacu pada pedoman Azwar (2007:108) yang

mengelompokkan tingkat konsep diri siswa ke dalam lima kategori

yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

Adapun norma pengelompokan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.5.

d. Menentukan norma atau patokan yang akan digunakan dengan

mencari X maksimum teoritik, X minimum teoritik, standard deviasi,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

dan mean teoritik. Untuk menggolongkan konsep diri siswa kelas

VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen digunakan perhitungan sebagai

berikut:

X maksimum teoritik : Skor tertinggi yang mungkin


diperoleh subjek penelitian dalam
skala.
X minimum teoritik :Skor terendah yang mungkin diperoleh
subjek peneliti dalam skala.
α (standard deviasi) :Luas jarak rentang yang dibagi dalam
6 satuan deviasi standar.
µ (mean teoritik) :Rata-rata teoritis dari skor maksimum
dan minimum.
Skor Maksimum Teoritik 240
Skor Minimum Teoritik 60

Rata-rata teoritik ( ) : = 150

: = 30

Pengelompokan konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1

Sragen tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel 3.5.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Tabel 3 .5 Pengelompokan Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII


SMP Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017

No Norma Interval Kategori

1 195-240 Sangat Tinggi

2 Tinggi
165-194

3 Sedang
135-164

4 Rendah
105-134

5 60-104 Sangat Rendah

e. Langkah selanjutnya setelah selesai mengelompokkan tingkat

konsep diri siswa, peneliti juga mengelompokkan skor item yang

diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh subjek. Langkah ini

ditempuh untuk mengetahui item mana saja yang sudah

menunjukkan konsep diri yang positif dan item mana saja yang

menunjukkan konsep diri yang kurang positif

f. Pengelompokan skor item yang sangat rendah, rendah, sedang,

tinggi, dan sangat tinggi. Adapun perhitungannya dapat dilihat

sebagai berikut:

Xitem maksimum teoritik :Skor tertinggi yang mungkin dicapai


item skala.
Xitem minimum teoritik :Skor terendah yang mungkin diperoleh
item dalam skala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Sb (standar deviasi) :Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6


satuan deviasi standar.
µ (item teoritik) :Rata-rata teoritis dari skor item
maksimum teoritik dan minimum
teoritik.
Skor Maksimum Teoritik 200
Skor Minimum Teoritik 50

Rata-rata teoritik ( ) : = 125

: = 25

Setelah melihat perhitungan di atas pengelompokan skor item dapat dilihat

pada tabel 3.6.

Tabel 3 .6 Pengelompokan Skor Item Konsep Diri Siswa


kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017

No Norma Interval Kategori

1 162,5 - 200 Sangat Tinggi

2 137,5 - 162,4 Tinggi

3 112,5 - 137,4 Sedang

4 87,5 - 112,4 Rendah

5 50 - 87,4 Sangat Rendah

g. Setelah mengetahui hasil perhitungan seperti Tabel 3.6, langkah

yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah memasukan item-item

dalam kelompok-kelompok sesuai dengan hasil pemberian skor

pada masing-masing item. Dari pengelompokan item-item tersebut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

kemudian dapat diketahui item-item mana saja yang menunjukkan

konsep diri tinggi dan item-item yang menunjukkan konsep diri

rendah.

h. Setelah mengetahui hasil skor item konsep diri, maka item-item

yang menunjukkan konsep diri yang rendah atau kurang positif

(sedang, rendah, sangat rendah) akan dibahas dan dibuat usulan

topik-topik bimbingan klasikal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

tingkat konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen tahun ajaran

2016/2017.

A. Hasil Penelitian

1. Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen Tahun
Ajaran 2016/2017
Deskripsi tingkat konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius

1 Sragen tahun ajaran 2016/2017 secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel

4.1:

Tabel 4. 1 Penggolongan Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP
Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017

Kategori Interval Frekuensi Persentase


Sangat Tinggi 195-240 9 18 %

Tinggi 165-194 34 68 %

Sedang 135-164 7 14 %

Rendah 105-134 0 0%

Sangat rendah 60-104 0 0%

Jumlah 50 100 %

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 9 (18%)

responden memiliki konsep diri yang sangat tinggi, sebanyak 34 (68%)

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

responden memiliki konsep diri yang tinggi, sebanyak 7 (14%) responden

memiliki konsep diri yang sedang, dan 0 % untuk responden memiliki

konsep diri yang rendah dan konsep diri yang sangat rendah. Jumlah

keseluruhan responden adalah 50 responden. Dapat disimpulkan bahwa

konsep diri dari sebagian besar siswa termasuk tinggi.

2. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk

Meningkatkan Konsep Diri Siswa

Agar topik-topik bimbingan klasikal yang diusulkan untuk menjadi

bahan bimbingan untuk meningkatkan konsep diri siswa sesuai atau

relevan, maka perlulah diketahui masalah atau kebutuhan siswa. Masalah

dalam hal konsep diri ini diketahui dengan melihat item-item kuesioner

yang skornya rendah atau kurang. Penggolongan item-item kuesioner

tingkat konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen tahun

ajaran 2016/2017 berdasarakan besarnya atau tingginya skor dapat dilihat

pada Tabel 4.2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Tabel 4 .2 Penggologan Item Kuesioner Konsep Diri Siswa Kelas VII dan
VIII SMP Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017 Berdasarkan
Besarnya Skor

Kategori Interval Frekuensi Persentase


Sangat Tinggi 162,5 - 200 17 28,33 %

Tinggi 137,5 - 162,4 29 48,33 %

Sedang 112,5 - 137,4 13 21,67 %

Rendah 87,5 - 112,4 1 1,67 %

Sangat Rendah 50 - 87,4 0 0%

Jumlah 60 100 %
Dari Tabel 4.2 tampak bahwa jumlah item yang skornya “sangat

tinggi” ada 17 yaitu nomer 1, 8, 11, 15, 17, 20, 23, 27, 32, 33, 35, 36, 52,

54, 55, 56, dan 60. Jumlah item yang skornya “tinggi” ada 29 yaitu nomer

4, 6, 7, 14, 16, 18, 19, 22, 25, 26, 30, 31, 34, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45,

46, 47, 49, 50, 51, 53, 57, dan 58. Jumlah item yang skornya “sedang” ada

13 yaitu nomer 2, 3, 9, 10, 12, 13, 21, 24, 2, 29, 39, 48, dan 59. Item yang

skornya “rendah” ada 1, yaitu nomer 5. Tidak ada item yang skornya

“sangat rendah”. Item-item kuesioner yang skornya sedang dan rendah

dapat dilihat pada Tabel 4.3. Item-item inilah yang dijadikan dasar usulan

topik-topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri siswa

seperti disajikan dalam Lampiran 9.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 4 .3 Item yang Memiliki Skor Sedang dan Rendah

Aspek Indikator Nomor Item dan Pernyataan


Usia Pembawaan 5.Saya sadar bahwa saya mudah
kematangan marah (item ini saja yang skornya
rendah).
29.Bentuk rambut saya tidak sesuai
dengan keinginan saya.
59.Saya sadar bahwa saya pintar di
antara teman-teman.
Kepatutan Pendidikan Seks dari 9.Saya malu untuk bertanya tentang
Seksual orang tua seksualitas kepada orang tua saya.
13.Saya cukup mampu memahami
seksualitas karena orang tua
memberikan pendidikan seks kepada
saya.
Teman Mampu mengontrol 2.Saya mengalami kesulitan untuk
sebaya tingkah laku sosial menolak ajakan teman.
Mengembangkan 3.Saya merasa kurang memiliki
keterampilan yang kesempatan untuk mengembangkan
sesuai dengan usianya keterampilan-keterampilan yang
perlu bagi saya.
Saling bertukar masalah 12.Saya kurang terbuka untuk
bercerita tentang masalah saya
kepada orang lain.
Hubungan Peran dalam keluarga 21.Saya merasa kurang dilibatkan
Keluarga dalam urusan keluarga saya.
Kreativitas Usia 39.Saya belum mengembangkan
bakat saya dengan baik
Penggunaan waktu 48.Saya mengalami kesulitan dalam
luang membagi waktu untuk belajar dan
waktu untuk bermain.
Tersedianya fasilitas 28. Saya sadar bahwa saya kurang
kreatif, karena fasilitas yang saya
butuhkan kurang.
Cita-cita Teman Sebaya 24.Saya khawatir bahwa saya tidak
dapat mencapai cita-cita saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

B. Pembahasan
1. Deskripsi Tingkat Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VII SMP
Saverius 1 Sragen Tahun Ajaran 2016/2017
Untuk membatasi pembahasan dan untuk menghindari pengulangan

yang tidak perlu, hasil penelitian ini peneliti kelompokkan menjadi dua

yaitu konsep diri tinggi atau positif (konsep diri tinggi disatukan dengan

konsep diri sangat tinggi) dan konsep diri yang kurang tinggi atau negatif .

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan semula. Semula peneliti

menduga bahwa konsep diri siswa umumnya negatif. Ternyata hasil

penelitian menunjukkan bahwa konsep diri dari sebagian besar siswa tinggi

atau positif.

Ada dua hal yang muncul dalam pikiran peneliti sesudah melihat

hasil penelitian ini. Pertama, hasil penelitian bisa jadi tidak mencerminkan

kenyataan sesungguhnya karena mungkin responden cenderung

memberikan jawaban yang positif. Kedua, boleh jadi konsep diri siswa

tinggi dan dugaan awal peneliti salah, bisa jadi ada faktor-faktor yang

membuat konsep diri positif seperti perlakuan guru sudah lebih positif,

sehingga konsep diri positif. Dan sekalipun status sosial ekonomi keluarga

rendah, bisa jadi tidak ada pengaruhnya bagi siswa, karena anak mendapat

pengalaman dan perlakuan yang baik. Untuk siswa yang konsep dirinya

termasuk tinggi pun perlu juga ada upaya untuk terus mengembangkannya

menjadi lebih tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 siswa (14%) memiliki

konsep diri yang sedang dan tidak ada siswa yang konsep dirinya rendah

atau sangat rendah. Konsep diri yang sedang peneliti tafsirkan sebagai

kurang tinggi atau negatif. Tentu ada berbagai faktor yang

menyebabkannya. Burns (1993) mengatakan bahwa konsep diri siswa

berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Kualitas konsep diri

yang dibangun oleh siswa ditentukan oleh perlakuan yang diterimanya dari

orang lain seperti orang tua, sanak saudara, teman sebaya, dan guru.

Apabila siswa diperlakukan secara baik, maka konsep dirinya positif atau

tinggi. Sebaliknya, apabila siswa sering memperoleh pengalaman-

pengalaman yang negatif, maka siswa memiliki konsep diri rendah. Siswa

yang memiliki konsep diri rendah adalah siswa yang kurang yakin dengan

kemampuan dirinya sendiri atau memandang dirinya negatif dan tidak

memiliki kemampuan. Konsep diri yang rendah sangat mempengaruhi hasil

belajar siswa karena siswa terhambat dalam melakukan upaya-upaya yang

perlu dilakukan agar hasil belajarnya optimal. Misalnya siswa malu

bertanya ketika mengalami kesulitan belajar.

Konsep diri yang rendah atau negatif dapat juga disebabkan oleh

perlakuan guru yang negatif terhadap siswa di sekolah, seperti bersikap

meremehkan, mencemooh atau menyindir siswa di depan kelas,

merendahkan, menolak, tidak memberikan perhatian, membanding-

bandingkan siswa dengan siswa lain dan memberi “label atau cap bodoh,

nakal atau pemalas”.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Konsep diri yang rendah atau negatif juga dapat dipengaruhi oleh

pergaulan siswa dengan teman sebayanya yang negatif, seperti: ditolak,

direndahkan dipermalukan, tidak diterima dan disingkirkan oleh teman-

temannya, tidak dihargai, tidak disukai.

Status sosial ekonomi keluarga yang rendah dapat berpengaruh negatif.

Siswa dari keluarga yang status sosial ekonominya rendah dapat minder,

tidak percaya diri, menarik diri dari pergaulan, tidak bangga dengan dirinya

dan keluarga, tidak berani mengungkapan pendapat dan perasaannya.

Usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh guru untuk semakin

meningkatkan konsep diri siswa menjadi lebih positif, antara lain: 1) guru

berusaha menunjukkan segi positif atau kebaikan siswa, membesarkan hati

siswa dengan menunjukkan keberhasilannya, 2) melakukan kegiatan atau

latihan untuk membantu siswa menyadari segi positif dirinya, 3)

berkomunikasi secara empatik.

Selain guru pembimbing perlu juga upaya dari pihak lain agar

konsep diri siswa semakin positif, seperti orang tua. Orang tua perlu: 1)

menerima anak apa adanya, sehingga anak juga akan menerima dirinya

sendiri, 2) meluangkan waktu untuk berkumpul dan berbagi cerita bersama

anak sehingga anak merasakan kehangatan, 3) memberikan pengetahuan

tentang pendidikan seksualitas supaya anak dapat menerima dirinya sendiri

dengan baik, 4) menunjukkan atau mengungkapkan kebaikan atau hal yang

positif yang dimiliki dan dilakukan oleh anak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Pihak lainnya yang perlu terlibat adalah siswa itu sendiri. Upaya

yang dapat dilakukan oleh siswa antara lain: 1) Belajar tentang diri sendiri

yaitu belajar dari pengalaman hidup baik dari keberhasilan maupun

kegagalan, 2) terus berusaha mengembangkan kemampuannya seoptimal

mungkin, 3) menyadari hal-hal yang positif yang ada pada dirinya, dan hal-

hal yang positif yang dimiliki dan dilakukannya.

2. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk


Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1
Sragen
Topik bimbingan klasikal dianggap sesuai kalau topik yang

bersangkutan relevan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan atau

mengatasi masalahnya. Item-item yang skornya rendah menunjukkan

bahwa aspek konsep diri yang diungkap negatif. Ini berarti siswa

bermasalah khususnya dalam aspek-aspek yang bersangkutan.

Berdasarkan item-item yang skornya teridentifikasi sedang dan rendah (

Tabel 4.3) peneliti usulkanlah topik-topik untuk meningkatkan konsep diri

seperti yang disajikan pada Lampiran 9.

Konsep diri sebagai inti kepribadian sangat berpengaruh pada

perilaku atau cara-cara siswa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Karena itu, perlulah orang tua dan guru khususnya melaksanakan berbagai

upaya untuk mengembangkan konsep diri siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
PENUTUP

Bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian, kesimpulan, saran-

saran untuk berbagai pihak dan keterbatasan penelitian

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9 (18%) responden

memiliki konsep diri yang sangat tinggi, sebanyak 34 (68%) responden

memiliki konsep diri yang tinggi, sebanyak 7 (14%) responden memiliki

konsep diri yang sedang, dan 0 % untuk responden memiliki konsep diri yang

rendah dan konsep diri yang sangat rendah. Jumlah keseluruhan responden

adalah 50 responden. Dapat disimpulkan bahwa konsep diri dari sebagian

besar siswa termasuk tinggi atau positif.

Berdasarkan analisis item, item yang skornya “rendah” ada satu, yaitu

nomer 5. Tidak ada item yang skornya “sangat rendah”. Item-item inilah yang

dijadikan dasar untuk membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk

meningkatkan konsep diri siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan utama peneliti adalah alat dikonsultasikan hanya kepada

dosen pembimbing dan tidak sepenuhnya menggunakan “profesional

judgment”, karena tidak sempat dikonsultasikan kepada ahli-ahli lain

seperti ahli psikologi, ahli kebudayaan, dan ahli bahasa.

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

2. Alat yang digunakan hanya kuesioner. Akan lebih tepat kalau

dilakukan juga observasi.

3. Beberapa item yang mengenai pembawaan perlu diperbaiki supaya

benar-benar item-itemnya mengenai pembawaan.

C. Saran

Berikut ini dikemukkan saran bagi berbagai pihak:

1. Guru
Para guru khususnya wali kelas di sekolah perlu terus melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan konsep diri siswa.

2. Guru Bimbingan dan Konseling


Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya menyajikan topik-topik

yang diusulkan dalam skripsi ini dan melakukan kegiatan-kegiatan lain

yang dapat meningkatkan konsep diri siswa.

3. Peneliti Lain

Peneliti lain yang mau mengadakan penelitian tentang konsep diri,

hendaknya mengusahakan adanya “profesional judgement” dengan

mengonsultasikan alatnya ke berbagai ahli seperti ahli bahasa, ahli

kebudayaan, dan ahli psikologi. Adalah ideal kalau dilakukan juga

observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2007. Penyususunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Burns, R. B. 1993. Konsep Diri: Teori Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku.
Jakarta: Eddy Archan.

Elkins, D.P.E. 1979. Self Concept Sourcebook. New York: Growth


Associates.

Feist, J & Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika.

Friel, J. 2003. Teens on 7: 7 Hal terbaik yang dilakukan Remaja Top. Bandung:
KAIFA.

Gea, Antonius Atosokhi, S. Th. MM., dkk, 2002. Relasi dengan Diri Sendiri.
Jakarta: Elex Media Komputindo.

Gunarsa, Singgih D. 2004. Bunga Rampai Psikologi Perkembangan: dari Anak


sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hurlock. E. B. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Imran Irawati. 1999. Perkembangan Seksual Remaja. BKKBN

Indra.S. 1980. Faktor-faktor Penting dalam Kehidupan Keluarga.Jakarta: BPK


Gunung Mulia.

Komisi Pendidikan KWI. 1991. Berkembang Bersama Orang Lain. Yogyakarta:


Kanisius.

Mappiare, Andi. 2003. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Masidjo, I. 1995. Penilaian Pencapaian Hail Belajar Siswa di Sekolah.


Yogyakarta: Kanisius.

. 2003. Perkembangan Individu II. Yogyakarta: Kanisius.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

. 2012. Perkembangan Masa-Hidup. Jakarta: Gelora Aksara.

Prayitno, dkk. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di


Sekolah. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi.

Puspita Sari, Lenytha. 2013. Deskripsi Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII
SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya
pada Usulan Program Bimbingan Klasikal untuk Pengembangan Konsep
Diri Siswa. (Skripsi) Yogyakarta: Program Sarjana S1 Universitas Sanata
Dharma.
Salma, Regina. 2010. Motivasi Anak Terhebat. Jakarta: PT. Galangpress Media
Utama.

Santrock, John W. 2003. Perkembangan Remaja. Jakarta: Gelora Aksara Pratama


. 2007. Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sinurat, R. H. Dj. 2005. Konsep Diri dan Pengembangannya (Handout).


Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Winkel, W.S. & Sri Hastuti, M.M. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

http: www.depkes.go.id (Pusat Data dan Informasi Kementrian Republik


Indonesia 2016, Perkembangan Seksualitas Remaja). Diakses tanggal 28
Februari 2017 pukul 23.00 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Lampiran 1:

KUESIONER SISWA SMP SAVERIUS 1 SRAGEN (Uji Coba)

Para siswa yang tercinta,

Pada kesempatan ini saya memohon kesediaan adik-adik untuk mengisi


kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini adalah untuk mengetahui pengalaman anda
sendiri, yang akan digunakan untuk mengembangkan program pelayanan untuk
siswa.

Bacalah semua pernyataan dengan teliti. Seberapa tepat atau sesuai hal
yang dimaksudkan dengan masing-masing pernyataan bagimu. Berikanlah
jawabanmu dengan menuliskan tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban
yang sesuai bagimu. Jawablah semua pernyataan sesuai dengan keadaan adik-adik
yang sebenarnya secara jujur. Semua jawaban adalah benar asal sesuai dengan
pengalamanmu sendiri. Jawabanmu dijamin kerahasiaannya.

Adik-adik diharapkan membaca setiap pernyataan dengan teliti kemudian


tentukanlah alternatif jawaban yang paling sesuai bagimu. Alternatif jawaban
adalah:

Sangat Sesuai (SS), bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.

Sesuai (S), bila maksud pernyataan sesuai bagimu.

Tidak Sesuai (TS), bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.

Sangat Tidak Sesuai (STS), bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai bagimu.

Identitas siswa:
Jenis kelamin :
Umur :
Kelas :

Selamat Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

SS :Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.


S :Sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.

TS :Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.


STS :Sangat Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai
bagimu.

No Seberapa tepat atau sesuai hal yang dimaksudkan dengan Alternatif Jawaban
masing-masing pernyataan berikut bagimu? SS S TS STS
1 Saya selalu bisa berinteraksi dengan teman-teman.
2 Saya mengalami kesulitan untuk menolak ajakan teman.
3 Saya merasa kurang memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan yang perlu bagi
saya.
4 Saya yakin penampilan saya menarik.
5 Saya sadar bahwa saya mudah marah.
6 Saya sadar bahwa saya lambat dalam menerima pelajaran.
7 Saya dihargai di lingkungan tempat tinggal saya.
8 Saya mengetahui cara-cara yang tepat untuk menjaga kesehatan
saya.
9 Saya malu untuk bertanya tentang seksualitas kepada orang tua
saya.
10 Nama julukan yang diberikan oleh teman-teman membuat saya
malu.
11 Saya sulit bergaul dengan teman-teman.
12 Saya kurang terbuka untuk bercerita tentang masalah saya
kepada orang lain.
13 Saya cukup mampu memahami seksualitas karena orang tua
memberikan pendidikan seks kepada saya.
14 Saya menyukai bentuk tubuh saya saat ini.
15 Saya bersyukur memiliki orang tua yang bersikap adil kepada
saya.
16 Saya merasa orang tua saya kurang memperhatikan kebutuhan
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

SS :Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.


S :Sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.

TS :Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.


STS :Sangat Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai
bagimu.

No Seberapa tepat atau sesuai hal yang dimaksudkan dengan Alternatif Jawaban
masing-masing pernyataan berikut bagimu? SS S TS STS
17 Suasana hidup di dalam keluarga saya menyenangkan
18 Saya berprasangka buruk kepada saudara saya yang lebih
pandai.
19 Komunikasi antar anggota keluarga saya kurang baik.
20 Saya senang dengan keadaan tubuh saya.
21 Saya merasa kurang dilibatkan dalam urusan keluarga saya.
22 Saya meluangkan waktu untuk mengembangkan bakat saya.
23 Untuk laki-laki, saya menyukai bentuk jakun yang saya miliki.
Untuk perempuan, saya menyukai bentuk bibir saya.
24 Saya khawatir bahwa saya tidak dapat mencapai cita-cita saya.
25 Saya memiliki kesempatan yang baik untuk mengembangkan
bakat yang saya miliki.
26 Hubungan antar pribadi dalam keluarga saya kurang harmonis.
27 Saya selalu menjaga penampilan saya.
28 Saya sadar bahwa saya kurang kreatif, karena fasilitas yang saya
butuhkan kurang.
29 Bentuk rambut saya tidak sesuai dengan keinginan saya.
30 Saya memiliki informasi yang tepat tentang seksualitas.
31 Nama saya sering diejek teman-teman, sehingga saya kurang
suka bergaul.
32 Orang tua saya selalu mendorong saya untuk mengembangkan
bakat saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

SS :Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.


S :Sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.

TS :Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.


STS :Sangat Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai
bagimu.

No Seberapa tepat atau sesuai hal yang dimaksudkan dengan Alternatif Jawaban
masing-masing pernyataan berikut bagimu? SS S TS STS
33 Minat saya sesuai dengan bakat saya.
34 Keadaan tubuh saya kurang ideal sehingga saya malu bergaul.
35 Saya merasa kesehatan saya baik.
36 Fasilitas yang tersedia di keluarga saya, membuat saya semakin
mampu mengembangkan kreativitas saya.
37 Orang tua saya sering memaksakan kehendaknya pada saya.
38 Saya memiliki rambut yang bagus.
39 Saya belum mengembangkan bakat saya dengan baik.
40 Saya merasa mendapatkan dukungan dari teman-teman untuk
mewujudkan cita-cita saya.
41 Saya tidak mempunyai teman sebaya untuk bergaul di
lingkungan saya.
42 Perubahan yang terjadi pada tubuh saya membuat saya kurang
nyaman.
43 Orang tua saya memberikan kesempatan bagi saya untuk
membuat pilihan saya sendiri.
44 Saya kurang senang dengan nama saya sendiri.
45 Rasanya saya tidak memiliki keinginan yang kuat untuk
mencapai cita-cita saya.
46 Berat badan saya ideal.
47 Saya kurang mengetahui informasi yang tepat mengenai
kehidupan seksual.
48 Saya mengalami kesulitan dalam membagi waktu untuk belajar
dan waktu untuk bermain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

SS :Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.

S :Sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.

TS :Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.

STS :Sangat Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai
bagimu.

No Seberapa tepat atau sesuai hal yang dimaksudkan dengan Alternatif Jawaban
masing-masing pernyataan berikut bagimu? SS S TS STS
49 Saya kurang mengetahui informasi yang tepat mengenai
kehidupan seksual.
50 Saya terganggu dengan tumbuhnya bulu-bulu halus pada tubuh
saya.
51 Saya memiliki teman akrab dengan siapa saja dapat
menceritakan masalah pribadi saya.
52 Saya dan anggota-anggota keluarga saya saling memahami.
53 Pendidikan orang tua saya rendah.
54 Saya betah berada di rumah karena situasi keluarga saya
nyaman.
55 Saya terus berusaha meningkatkan keterampilan saya yang akan
menjadi bekal saya di masa depan.
56 Saya senang dengan nama saya.
57 Saya tidak mudah terpengaruh oleh ajakan teman.
58 Saya mengelola emosi saya dengan baik.
59 Saya sadar bahwa saya pintar di antara teman-teman.
60 Saya bangga dengan postur tubuh saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Lampiran 2:

Tabulasi Instrumen Hasil Uji Coba


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Lampiran 3:

Validitas Hasil Uji Coba


Correlations

VAR00001
P1 Pearson .667**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
Valid
N
30
P2 Pearson .748**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
Valid
N 30
P3 Pearson .557**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001
Valid
N
30
P4 Pearson .640**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
Valid
30
N
P5 Pearson .582**
Correlation
Sig. (2-tailed) Valid
.001
N 30
P6 Pearson .457*
Correlation
Sig. (2-tailed) .011
Valid
30
N
P7 Pearson .550**
Correlation
Sig. (2-tailed) Valid
.002
N 30
P8 Pearson .503**
Correlation
Sig. (2-tailed) .005
Valid
30
N
P9 Pearson .501**
Correlation
Sig. (2-tailed) Valid
.005
N 30
P10 Pearson .530**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003
Valid
30
N
P11 Pearson .557**
Correlation
Sig. (2-tailed) Valid
.001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 30
P12 Pearson .448*
Correlation
Sig. (2-tailed) .013
Valid
30
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

P13 Pearson .412*


Correlation
Sig. (2-tailed) .024 Valid
N 30
P14 Pearson .593**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 30
P15 Pearson .672**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P16 Pearson .719**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P17 Pearson .294
Correlation
Sig. (2-tailed) .114 Valid
N 30
P18 Pearson .721**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P19 Pearson .071
Correlation Tidak
Sig. (2-tailed) .710
Valid
N 30
P20 Pearson .648**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P21 Pearson .693**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P22 Pearson .472**
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 Valid
N 30
P23 Pearson .457*
Correlation
Sig. (2-tailed) .011 Valid
N 30
P24 Pearson .450*
Correlation
Sig. (2-tailed) .013 Valid
N 30
P25 Pearson .635**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P26 Pearson .544**
Correlation Valid
.002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Sig. (2-tailed)
30
N
P27 Pearson .674**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P28 Pearson .613**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P29 Pearson .577**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 30
P30 Pearson .559**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 30
P31 Pearson .619**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P32 Pearson .613**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P33 Pearson .434*
Correlation
Sig. (2-tailed) .017 Valid
N 30
P34 Pearson .420*
Correlation
Sig. (2-tailed) .021 Valid
N 30
P35 Pearson .396*
Correlation
Sig. (2-tailed) .030 Valid
N 30
P36 Pearson .451*
Correlation
Sig. (2-tailed) .012 Valid
N 30
P37 Pearson .527**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 Valid
N 30
P38 Pearson .573**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 30
P39 Pearson .583**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 30
P40 Pearson .606** Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Correlation .000
Sig. (2-tailed)
N 30
P41 Pearson .483**
Correlation
Sig. (2-tailed) .007 Valid
N 30
P42 Pearson .722**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P43 Pearson .722**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P44 Pearson .557**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 30
P45 Pearson .530**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 Valid
N 30
P46 Pearson .660**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P47 Pearson .617**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P48 Pearson .554**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 30
P49 Pearson .522**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 Valid
N 30
P50 Pearson .516**
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 Valid
N 30
P51 Pearson .529**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 Valid
N 30
P52 Pearson .278
Correlation
Sig. (2-tailed) .137 Valid
N 30
P53 Pearson .719**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

P54 Pearson .477**


Correlation
Sig. (2-tailed) .008 Valid
N 30
P55 Pearson .477**
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 Valid
N 30
P56 Pearson .467**
Correlation
Sig. (2-tailed) .009 Valid
N 30
P57 Pearson .417*
Correlation
Sig. (2-tailed) .022 Valid
N 30
P58 Pearson .621**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P59 Pearson .693**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
P60 Pearson .621**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 30
VAR00001 Pearson 1
Correlation
Sig. (2-tailed) Valid
N 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Lampiran 4:

Hasil Perhitungan Taraf Validitas

No Pernyataan Keputusan

1 Saya selalu bisa berinteraksi dengan teman-teman. Valid


2 Saya mengalami kesulitan untuk menolak ajakan teman. Valid
3 Saya merasa kurang memeiliki kesempatan untuk Valid
mengembangkan keterampilan-keterampilan yang perlu bagi
saya.
4 Saya yakin penampilan saya menarik. Valid
5 Saya sadar bahwa saya mudah marah. Valid
6 Saya sadar bahwa saya lambat dalam menerima pelajaran. Valid
7 Saya dihargai di lingkungan tempat tinggal saya. Valid
8 Saya mengetahui cara-cara yang tepat untuk menjaga kesehatan Valid
saya.
9 Saya malu untuk bertanya tentang seksualitas kepada orang tua Valid
saya.
10 Nama julukan yang diberikan oleh teman-teman membuat saya Valid
malu.
11 Saya sulit bergaul dengan teman-teman. Valid
12 Saya kurang terbuka untuk bercerita tentang masalah saya Valid
kepada orang lain.
13 Saya cukup mampu memahami seksualitas karena orang tua Valid
memberikan pendidikan seks kepada saya.
14 Saya menyukai bentuk tubuh saya saat ini. Valid
15 Saya bersyukur memiliki orang tua yang bersikap adil kepada Valid
saya.
16 Saya merasa orang tua saya kurang memperhatikan kebutuhan Valid
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

17 Suasana hidup di dalam keluarga saya menyenangkan. Valid


18 Saya berprasangka buruk kepada saudara saya yang lebih Valid
pandai.
19 Komunikasi antar anggota keluarga saya kurang baik. Tidak Valid
20 Saya senang dengan keadaan tubuh saya. Valid
21 Saya merasa kurang dilibatkan dalam urusan keluarga saya. Valid
22 Saya meluangkan waktu untuk mengembangkan bakat saya. Valid
23 Untuk laki-laki, saya menyukai bentuk jakun yang saya miliki. Valid
Untuk perempuan, saya menyukai bentuk bibir saya.
24 Saya khawatir bahwa saya tidak dapat mencapai cita-cita saya. Valid
25 Saya memiliki kesempatan yang baik untuk mengembangkan Valid
bakat yang saya miliki.
26 Hubungan antar pribadi dalam keluarga saya kurang harmonis. Valid
27 Saya selalu menjaga penampilan saya. Valid
28 Saya sadar bahwa saya kurang kreatif, karena fasilitas yang saya Valid
butuhkan kurang.
29 Bentuk rambut saya tidak sesuai dengan keinginan saya. Valid
30 Saya memiliki informasi yang tepat tentang seksualitas. Valid
31 Nama saya sering diejek teman-teman, sehingga saya kurang Valid
suka bergaul.
32 Orang tua saya selalu mendorong saya untuk mengembangkan Valid
bakat saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

33 Minat saya sesuai dengan bakat saya. Valid


34 Keadaan tubuh saya kurang ideal sehingga saya malu bergaul. Valid
35 Saya merasa kesehatan saya baik. Valid
36 Fasilitas yang tersedia di keluarga saya, membuat saya semakin Valid
mampu mengembangkan kreativitas saya.
37 Orang tua saya sering memaksakan kehendaknya pada saya. Valid
38 Saya memiliki rambut yang bagus. Valid
39 Saya belum mengembangkan bakat saya dengan baik. Valid
40 Saya merasa mendapatkan dukungan dari teman-teman untuk Valid
mewujudkan cita-cita saya.
41 Saya tidak mempunyai teman sebaya untuk bergaul di Valid
lingkungan saya.
42 Perubahan yang terjadi pada tubuh saya membuat saya kurang Valid
nyaman.
43 Orang tua saya memberikan kesempatan bagi saya untuk Valid
membuat pilihan saya sendiri.
44 Saya kurang senang dengan nama saya sendiri. Valid
45 Rasanya saya tidak memiliki keinginan yang kuat untuk Valid
mencapai cita-cita saya.
46 Berat badan saya ideal. Valid
47 Saya kurang mengetahui informasi yang tepat mengenai Valid
kehidupan seksual.
48 Saya mengalami kesulitan dalam membagi waktu untuk belajar Valid
dan waktu untuk bermain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

49 Saya kurang mengetahui informasi yang tepat mengenai Valid


kehidupan seksual.
50 Saya terganggu dengan tumbuhnya bulu-bulu halus pada tubuh Valid
saya.
51 Saya memiliki teman akrab dengan siapa saja dapat Valid
menceritakan masalah pribadi saya.
52 Saya dan anggota-anggota keluarga saya saling memahami. Valid
53 Pendidikan orang tua saya rendah. Valid
54 Saya betah berada di rumah karena situasi keluarga saya Valid
nyaman.
55 Saya terus berusaha meningkatkan keterampilan saya yang akan Valid
menjadi bekal saya di masa depan.
56 Saya senang dengan nama saya. Valid
57 Saya tidak mudah terpengaruh oleh ajakan teman. Valid
58 Saya mengelola emosi saya dengan baik. Valid
59 Saya sadar bahwa saya pintar di antara teman-teman. Valid
60 Saya bangga dengan postur tubuh saya. Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Lampiran 5 :

KUESIONER SISWA
SMP SAVERIUS 1 SRAGEN (Final)
Para siswa yang tercinta,

Pada kesempatan ini saya memohon kesediaan adik-adik untuk mengisi


kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini adalah untuk mengetahui pengalaman anda
sendiri, yang akan digunakan untuk mengembangkan program pelayanan untuk
siswa.

Bacalah semua pernyataan dengan teliti. Seberapa tepat atau sesuai hal
yang dimaksudkan dengan masing-masing pernyataan bagimu. Berikanlah
jawabanmu dengan menuliskan tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban
yang sesuai bagimu. Jawablah semua pernyataan sesuai dengan keadaan adik-adik
yang sebenarnya secara jujur. Untuk menjaga kerahasiaan Anda nama tidak usah
ditulis. Semua jawaban adalah benar asal sesuai dengan pengalamanmu sendiri.
Jawabanmu dijamin kerahasiaannya.

Adik-adik diharapkan membaca setiap pernyataan dengan teliti kemudian


tentukanlah alternatif jawaban yang paling sesuai bagimu. Alternatif jawaban
adalah:

Sangat Sesuai (SS), bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.

Sesuai (S), bila maksud pernyataan sesuai bagimu.

Tidak Sesuai (TS), bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.

Sangat Tidak Sesuai (STS), bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai bagimu.

Identitas siswa :
Jenis kelamin :
Umur :
Kelas :
Selamat Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

SS :Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.


S :Sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.
TS :Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.
STS :Sangat Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai
bagimu.

No Seberapa tepat atau sesuai hal yang dimaksudkan dengan Alternatif Jawaban
masing-masing pernyataan berikut bagimu? SS S TS STS
1 Saya selalu bisa berinteraksi dengan teman-teman.
2 Saya mengalami kesulitan untuk menolak ajakan teman.
3 Saya merasa kurang memeiliki kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan yang perlu bagi
saya.
4 Saya yakin penampilan saya menarik.
5 Saya sadar bahwa saya mudah marah.
6 Saya sadar bahwa saya lambat dalam menerima pelajaran.
7 Saya dihargai di lingkungan tempat tinggal saya.
8 Saya mengetahui cara-cara yang tepat untuk menjaga kesehatan
saya.
9 Saya malu untuk bertanya tentang seksualitas kepada orang tua
saya.
10 Nama julukan yang diberikan oleh teman-teman membuat saya
malu.
11 Saya sulit bergaul dengan teman-teman.
12 Saya kurang terbuka untuk bercerita tentang masalah saya
kepada orang lain.
13 Saya cukup mampu memahami seksualitas karena orang tua
memberikan pendidikan seks kepada saya.
14 Saya menyukai bentuk tubuh saya saat ini.
15 Saya bersyukur memiliki orang tua yang bersikap adil kepada
saya.
16 Saya merasa orang tua saya kurang memperhatikan kebutuhan
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

SS :Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.


S :Sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.
TS :Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.
STS :Sangat Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai
bagimu.

No Seberapa tepat atau sesuai hal yang dimaksudkan dengan Alternatif Jawaban
masing-masing pernyataan berikut bagimu? SS S TS STS
17 Saya merasa nyaman hidup dalam keluarga saya.
18 Saya berprasangka buruk kepada saudara saya yang lebih
pandai.
19 Relasi atau hubungan antar anggota keluarga saya kurang
harmonis (rukun).
20 Saya senang dengan keadaan tubuh saya.
21 Saya merasa kurang dilibatkan dalam urusan keluarga saya.
22 Saya meluangkan waktu untuk mengembangkan bakat saya.
23 Untuk laki-laki, saya menyukai bentuk jakun yang saya miliki.
Untuk perempuan, saya menyukai bentuk bibir saya.
24 Saya khawatir bahwa saya tidak dapat mencapai cita-cita saya.
25 Saya memiliki kesempatan yang baik untuk mengembangkan
bakat yang saya miliki.
26 Hubungan antar pribadi dalam keluarga saya kurang harmonis.
27 Saya selalu menjaga penampilan saya.
28 Saya sadar bahwa saya kurang kreatif, karena fasilitas yang saya
butuhkan kurang.
29 Bentuk rambut saya tidak sesuai dengan keinginan saya.
30 Saya memiliki informasi yang tepat tentang seksualitas.
31 Nama saya sering diejek teman-teman, sehingga saya kurang
suka bergaul.
32 Orang tua saya selalu mendorong saya untuk mengembangkan
bakat saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

SS :Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.


S :Sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.
TS :Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.
STS :Sangat Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai
bagimu.

No Seberapa tepat atau sesuai hal yang dimaksudkan dengan Alternatif Jawaban
masing-masing pernyataan berikut bagimu? SS S TS STS
33 Minat saya sesuai dengan bakat saya.
34 Keadaan tubuh saya kurang ideal sehingga saya malu bergaul.
35 Saya merasa kesehatan saya baik.
36 Fasilitas yang tersedia di keluarga saya, membuat saya semakin
mampu mengembangkan kreativitas saya.
37 Orang tua saya sering memaksakan kehendaknya pada saya.
38 Saya memiliki rambut yang bagus.
39 Saya belum mengembangkan bakat saya dengan baik.
40 Saya merasa mendapatkan dukungan dari teman-teman untuk
mewujudkan cita-cita saya.
41 Saya tidak mempunyai teman sebaya untuk bergaul di
lingkungan saya.
42 Perubahan yang terjadi pada tubuh saya membuat saya kurang
nyaman.
43 Orang tua saya memberikan kesempatan bagi saya untuk
membuat pilihan saya sendiri.
44 Saya kurang senang dengan nama saya sendiri.
45 Rasanya saya tidak memiliki keinginan yang kuat untuk
mencapai cita-cita saya.
46 Berat badan saya ideal.
47 Saya kurang mengetahui informasi yang tepat mengenai
kehidupan seksual.
48 Saya mengalami kesulitan dalam membagi waktu untuk belajar
dan waktu untuk bermain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

SS :Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangan sesuai bagimu.

S :Sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.

TS :Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu.

STS :Sangat Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan sangat tidak sesuai
bagimu.

No Seberapa tepat atau sesuai hal yang dimaksudkan dengan Alternatif Jawaban
masing-masing pernyataan berikut bagimu? SS S TS STS
49 Saya kurang mengetahui informasi yang tepat mengenai
kehidupan seksual.
50 Saya terganggu dengan tumbuhnya bulu-bulu halus pada tubuh
saya.
51 Saya memiliki teman akrab dengan siapa saja dapat
menceritakan masalah pribadi saya.
52 Saya dan anggota-anggota keluarga saya saling memahami dan
saling menghargai.
53 Pendidikan orang tua saya rendah.
54 Saya betah berada di rumah karena situasi keluarga saya
nyaman.
55 Saya terus berusaha meningkatkan keterampilan saya yang akan
menjadi bekal saya di masa depan.
56 Saya senang dengan nama saya.
57 Saya tidak mudah terpengaruh oleh ajakan teman.
58 Saya mengelola emosi saya dengan baik.
59 Saya sadar bahwa saya pintar di antara teman-teman.
60 Saya bangga dengan postur tubuh saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Lampiran 6:

Validitas Hasil Penelitian

VAR00001
P1 Pearson Correlation .222
Sig. (2-tailed) Tidak
.120
Valid
N 50
P2 Pearson Correlation .184
Sig. (2-tailed) Tidak
.200
Valid
N 50
P3 Pearson Correlation .291*
Sig. (2-tailed) .040 Valid
N 50
P4 Pearson Correlation .351*
Sig. (2-tailed) .013 Valid
N 50
P5 Pearson Correlation .071
Sig. (2-tailed) Tidak
.626
Valid
N 50
P6 Pearson Correlation .123
Sig. (2-tailed) Tidak
.393
Valid
N 50
P7 Pearson Correlation .489**
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 50
P8 Pearson Correlation .333*
Sig. (2-tailed) .018 Valid
N 50
P9 Pearson Correlation .404**
Sig. (2-tailed) .004 Valid
N 50
P10 Pearson Correlation .268
Sig. (2-tailed) .059 Valid
N 50
P11 Pearson Correlation .232
Sig. (2-tailed) Tidak
.104
Valid
N 50
P12 Pearson Correlation .547** Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Sig. (2-tailed) .000


N 50
P13 Pearson Correlation .378**
Sig. (2-tailed) .007 Valid
N 50
P14 Pearson Correlation .484**
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 50
P15 Pearson Correlation .149
Sig. (2-tailed) Tidak
.301
Valid
N 50
P16 Pearson Correlation .121
Sig. (2-tailed) Tidak
.404
Valid
N 50
P17 Pearson Correlation .302*
Sig. (2-tailed) .033 Valid
N 50
P18 Pearson Correlation .488**
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 50
P19 Pearson Correlation .125
Sig. (2-tailed) Tidak
.388
Valid
N 50
P20 Pearson Correlation .492**
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 50
P21 Pearson Correlation .308*
Sig. (2-tailed) .030 Valid
N 50
P22 Pearson Correlation .384**
Sig. (2-tailed) .006 Valid
N 50
P23 Pearson Correlation .414**
Sig. (2-tailed) .003 Valid
N 50
P24 Pearson Correlation .281*
Sig. (2-tailed) .048 Valid
N 50
P25 Pearson Correlation .424**
Sig. (2-tailed) .002 Valid
N 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

P26 Pearson Correlation .183


Sig. (2-tailed) Tidak
.202
Valid
N 50
P27 Pearson Correlation .232
Sig. (2-tailed) Tidak
.105
Valid
N 50
P28 Pearson Correlation .201
Sig. (2-tailed) Tidak
.161
Valid
N 50
P29 Pearson Correlation .258
Sig. (2-tailed) .070 Valid
N 50
P30 Pearson Correlation .328*
Sig. (2-tailed) .020 Valid
N 50
P31 Pearson Correlation .354*
Sig. (2-tailed) .012 Valid
N 50
P32 Pearson Correlation .372**
Sig. (2-tailed) .008 Valid
N 50
P33 Pearson Correlation .279*
Sig. (2-tailed) .050 Valid
N 50
P34 Pearson Correlation .148
Sig. (2-tailed) Tidak
.306
Valid
N 50
P35 Pearson Correlation .376**
Sig. (2-tailed) .007 Valid
N 50
P36 Pearson Correlation .539**
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 50
P37 Pearson Correlation .463**
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 50
P38 Pearson Correlation .366**
Sig. (2-tailed) .009 Valid
N 50
P39 Pearson Correlation .429**
Sig. (2-tailed)
Valid
.002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

N 50
P40 Pearson Correlation .444**
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 50
P41 Pearson Correlation .188
Sig. (2-tailed) Tidak
.192
Valid
N 50
P42 Pearson Correlation .332*
Sig. (2-tailed) .019 Valid
N 50
P43 Pearson Correlation .250
Sig. (2-tailed) .080 Valid
N 50
P44 Pearson Correlation .313*
Sig. (2-tailed) .027 Valid
N 50
P45 Pearson Correlation .430**
Sig. (2-tailed) .002 Valid
N 50
P46 Pearson Correlation .223
Sig. (2-tailed) Tidak
.120
Valid
N 50
P47 Pearson Correlation .153
Sig. (2-tailed) Tidak
.290
Valid
N 50
P48 Pearson Correlation .381**
Sig. (2-tailed) .006 Valid
N 50
P49 Pearson Correlation .226
Sig. (2-tailed) Tidak
.115
Valid
N 50
P50 Pearson Correlation .183
Sig. (2-tailed) Tidak
.203
Valid
N 50
P51 Pearson Correlation .273
Sig. (2-tailed) .055 Valid
N 50
P52 Pearson Correlation .281*
Sig. (2-tailed) .048 Valid
N 50
P53 Pearson Correlation .120 Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Sig. (2-tailed) .405 Valid


N 50
P54 Pearson Correlation .515**
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 50
P55 Pearson Correlation .482**
Sig. (2-tailed) .000 Valid
N 50
P56 Pearson Correlation .352*
Sig. (2-tailed) .012 Valid
N 50
P57 Pearson Correlation .427**
Sig. (2-tailed) .002 Valid
N 50
P58 Pearson Correlation .342*
Sig. (2-tailed) .015 Valid
N 50
P59 Pearson Correlation .258
Sig. (2-tailed) .071 Valid
N 50
P60 Pearson Correlation .437**
Sig. (2-tailed) .001 Valid
N 50
VAR00001 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Lampiran 7:

Tabulasi Data Peneltian Seluruh Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen
Tahun Ajaran 2016/2017
NO. RESP

P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
P19
P20
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
1 4 3 3 3 2 3 3 3 P9
3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3
2 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4
3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4
4 3 2 2 4 1 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
5 3 2 2 3 3 2 2 4 1 1 3 1 1 4 3 3 4 2 3 3
6 3 2 2 4 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3
7 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
8 4 2 2 4 1 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4
9 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 1 4 3 3 3
10 4 3 2 4 1 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3
11 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
12 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
13 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 1 2 4 4 3 4 3 4 3
14 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
16 3 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
17 3 4 3 3 1 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4
18 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4
19 4 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
20 3 2 2 4 2 2 2 3 1 3 4 1 2 4 4 4 2 4 2 3
21 4 3 4 4 3 4 3 4 1 1 4 1 1 3 4 4 4 4 4 3
22 4 3 4 3 2 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4
23 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
24 4 3 2 4 1 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 4
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3
26 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3
27 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 4
28 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3
29 3 1 3 2 1 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4
30 3 3 3 3 2 3 3 4 1 3 2 1 2 2 4 4 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

31 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3
32 2 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 2
33 3 3 1 3 1 3 3 4 1 2 2 2 4 3 4 1 3 1 3 4
34 4 2 2 2 1 2 2 2 1 3 4 4 2 1 4 4 4 2 3 1
35 3 2 2 1 2 3 3 4 2 3 4 2 2 2 4 2 4 2 1 3
36 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 3 3 1 3 2 4 1 4
37 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4
38 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4
39 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3
40 4 2 1 3 2 3 2 4 3 1 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3
41 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4
42 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 3 3 1 3 2 4 1 4
43 4 3 4 3 2 3 2 4 2 3 3 2 1 4 4 3 4 3 3 4
44 4 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 1 4 4 3 4 3 3 4
45 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
46 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3
47 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 4 3 2 3 3 2 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3
49 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4
50 3 2 1 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3
NO. RESP
P21
P22
P23
P24
P25
P26
P27
P28
P29
P30
P31
P32
P33
P34
P35
P36
P37
P38
P39
P40
1 2 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
2 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4
3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4
5 1 3 2 3 4 4 4 3 1 3 2 4 4 3 3 3 1 3 3 3
6 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
7 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3
8 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4
9 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

1 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3
0
1 3 4 4 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 2 3
1
1 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3
2
1 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
3
1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3
4
1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2
5
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6
1 4 2 4 4 2 4 3 1 1 1 4 4 4 4 4 1 4 1 3 4
7
1 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4
8
1 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3
9
2 3 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3
0
2 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 3 4 3 1 4 4 2 1 2
1
2 4 4 4 1 4 4 4 3 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3
2
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
2 3 4 4 1 4 1 4 1 1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4
4
2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
5
2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

6
2 3 2 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3
7
2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
8
2 1 4 4 3 3 3 4 2 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4
9
3 3 2 3 1 2 3 3 2 1 3 4 2 2 2 3 4 4 2 1 2
0
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1
3 4 4 4 2 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4
2
3 2 2 2 1 4 3 4 2 3 3 1 3 3 2 4 3 2 4 2 3
3
3 3 4 2 1 3 2 3 3 3 1 3 4 4 2 2 3 2 4 2 2
4
3 1 3 4 1 3 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 1 2 1 3
5
3 1 3 4 1 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2
6
3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
7
3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3
8
3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3
9
4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2
0
4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
1
4 1 3 4 1 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

4 2 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2
3
4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3
4
4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4
5
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
6
4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4
7
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 1 3
8
4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4
9
5 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
0
NO. RESP
P41
P42
P43
P44
P45
P46
P47
P48
P49
P50
P51
P52
P53
P54
P55
P56
P57
P58
P59
P60
1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4
2 4 3 4 3 3 2 3 1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4
4 2 3 4 2 3 4 1 3 1 2 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4
5 1 2 3 4 1 3 2 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3
6 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3
7 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3
8 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4
1 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

0
1 3 2 1 2 2 1 2 3 1 4 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3
1
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
2
1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3
3
1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2
4
1 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2
5
1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
6
1 4 4 3 4 1 3 3 1 3 4 3 4 3 2 4 4 2 1 2 4
7
1 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4
8
1 1 1 3 2 2 3 2 2 2 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3
9
2 2 2 1 3 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4
0
2 1 4 3 3 2 2 4 2 1 1 4 4 4 3 1 3 4 1 1 4
1
2 1 1 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4
2
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
2 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 4 2 2 4 4 3 2 4 3 4
4
2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4
5
2 3 1 4 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
7
2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4
8
2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4
9
3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3
0
3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3
1
3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 1 4 4 3 3 3 2 2
2
3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 1 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4
3
3 3 1 4 4 2 1 4 1 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 2 1
4
3 4 1 3 1 3 4 4 1 1 2 2 4 2 4 3 4 4 1 1 4
5
3 4 2 3 4 3 3 3 1 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3
6
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
7
3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3
8
3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 1 3
9
4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4
0
4 4 3 1 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4
1
4 4 2 3 4 3 3 3 1 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 2 4
2
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

3
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3
4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5
4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3
6
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
7
4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
8
4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
9
5 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 8:

Hasil Analisis Validitas Instrumen

Aspek-aspek Indikator Jumlah Item Nomor Item

Valid Tidak Valid Tidak


Valid Valid
Usia a.Pembawaan 8 - 4,5,6,29,35,38, -
Kematangan 58,59

b.Perlakuan 2 - 7,41
lingkungannya

Penampilan a.Tinggi badan 2 - 60,34 -


Diri
b.Berat badan 2 - 8,46 -

c.Perubahan 4 - 23,27,42,50 -
pubertas

d.Perubahan 2 - 14,20 -
proporsi tubuh

Kepatutan a.Media massa 2 - 30,47 -


Seksual
b.Pendidikan seks 2 - 13,9 -
dari orang tua

Nama dan a.Semakin 2 - 10,31 -


Julukan seringnya nama
dan digunakan

b.Kuatnya perasaan 2 - 44,56 -


kurang senang
terhadap nama itu

Teman a.Membantu 2 - 1,11 -


Sebaya berinteraksi dengan
orang lain.

b.Mampu 2 - 2,57 -
mengontrol tingkah
laku sosial

c.Mengembangkan 2 - 3,55 -
keterampilan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

sesuai dengan
usianya

d.Saling bertukar 2 - 12,51 -


masalah.

Hubungan a.Sikap orang tua 2 - 15,43 -


Keluarga
b.Ukuran dalam 4 - 16,18,37,52 -
keluarga terhadap
siswa

c.Mampu 1 1 26 19
mengembangkan
hubungan keluarga

d.Keadaan rumah 2 - 17,54 -

e.Peran dalam 2 - 21,49 -


kelurga

Kreativitas a.Usia 2 - 25,39 -

b.Tingkat 2 - 32,53 -
pendidikan orang
tua.

c.Penggunaan 2 - 22,48 -
waktu luang

d.Tersedianya 2 - 36,28 -
fasilitas

Cita-cita a.Teman sebaya 2 - 24,40 -

b.Minat 2 - 33,45 -

Total 59 1 59 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Lampiran 9:

Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri


Siswa

No Aspek Item Tujuan Topik Waktu Metode Sumber


Konsep Diri
1 Usia (5) Saya sadar Siswa semakin Konsep diri. 40 Menit Tanya Gea,
Kematangan bahwa saya memiliki konsep jawab, Antonius
mudah marah. diri yang psotif. lembar kerja Atosokhi, S.
(29) Bentuk Siswa semakin (instrumen), Th. MM.,
rambut saya memahami ceramah. dkk, 2002.
tidak sesuai berbagai hal Relasi
dengan positif dalam dengan diri
keinginan saya. dirinya. sendiri.
(59) Saya sadar Jakarta: Elex
bahwa saya Media
pintar di antara Komputindo
teman-teman .
2 Kepatutan (9) Saya malu Supaya siswa Seksualitas 40 Menit Tanya Imran
Seksual untuk bertanya memahami jawab, Irawati.
tentang seksualitas lembar kerja, 1999.
seksualitas secara tepat. ceramah. Perkemba
kepada orang ngan
tua saya Seksual
(13) Saya cukup Remaja.
mampu BKKBN
memahami
seksualitas
karena orang tua
memberikan
pendidikan seks
kepada saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri


Siswa

No Aspek Item Tujuan Topik Waktu Metode Sumber


Konsep
Diri
3 Teman (2) Saya mengalami Supaya siswa Keterampila 120- Tanya Komisi
sebaya kesulitan untuk semakin n sosial 180 jawab, pendidikan
menilak ajakan menguasai (Asertifitas, menit lembar kerja, KWI. 1991.
teman. beberapa keterbukaan) ceramah Berkembang
(3) Saya merasa keterampilan singkat. Bersama
kurang memiliki sosial. Orang Lain.
kesempatan untuk Yogyakarta:
mengembangkan Kanisius.
keterampilan-
keterampilan yang
perlu bagi saya.
(12) Saya kurang
terbuka untuk
bercerita tentang
masalah saya
kepada orang lain.

4 Hubungan (21) Saya merasa Siswa semakin Peranan 40 Tanya Indra, S.


keluarga kurang dilibatkan memahami dalam Menit jawab, 1980.
dalam urusan hal-hal yang keluarga lembar kerja, Faktor-
keluarga saya. perlu ceramah. faktor
dilakukan Penting
sebagai dalam
anggota Kehidupan
keluarga yang Keluarga.
baik Jakarta:
BPK
Gunung
Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri


Siswa

No Aspek Item Tujuan Topik Waktu Metode Sumber


Konsep Diri
5 Kreativitas (39) Saya belum Siswa semakin Bakat 120- Dengan Tenaga ahli
mengembangkan mengetahui 180 Tes Minat psikologi.
bakat saya dengan bakatnya. menit Bakat.
baik.
(48) saya Siswa semakin
mengalami mampu Manajemen
kesulitan dalam menggunakan waktu
membagi waktu waktu dengan
untuk belajar dan baik.
waktu untuk
bermain.
(28) Saya sadar Siswa Kreativitas
bahwa saya mengetahui hal-
kurang kreatif, hal yang perlu
karena fasilitas dilakukan
yang saya supaya semakin
butuhkan kurang. kreatif.

6 Cita-cita (24) Saya Siswa dapat Cita-citaku 40 Tanya Friel, J.


khawatir bahwa merencanakan Menit jawab, 2003. Teens
saya tidak dapat masa depannya diskusi, or 7: 7 Hal
mencapai cita-cita secara realistis. ceramah. terbaik
saya. yang
dilakukan
Remaja
Top.
Bandung:
KAIFA.

Salma,
Regina.
2010.
Motivasi
Anak
Terhebat.
Jakarta: PT.
Galangpress
Media
Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Lampiran 10 (Surat Izin Penelitian)

Anda mungkin juga menyukai