Anda di halaman 1dari 2

KOMBINATORIKA

D Uraian Materi

2 Barisan
Pada bagian berikutnya dibahas tentang konsep barisan dan multiset beserta operasi dasar
pada multiset. Untuk lebih memahami konsep barisan, diperhatikan definisi berikut ini.
Barisan merupakan sebuah fungsi dari himpunan bilangan bulat positif {0,1,2, … } atau
{1,2,3, … } ke sebuah himpunan 𝑆. Notasi 𝑎𝑛 digunakan untuk menyatakan peta dari bilangan bulat
𝑛 oleh fungsi tersebut. Notasi 𝑎𝑛 juga melambangkan sebuah suku dari barisan tersebut. Sebuah
barisan dengan suku-suku 𝑎𝑛 dinotasikan dengan {𝑎𝑛 }.
Berikutnya, diperhatikan contoh berikut ini.
1
Contoh 3. Diberikan barisan 𝑎𝑛 dengan 𝑎𝑛 = 𝑛 , 𝑛 ≥ 1. Barisan 𝑎𝑛 dapat dituliskan sebagai
1 1 1
berikut: 1, 2 , 3 , 4 , ….

Definisi 1. Barisan geometri merupakan sebuah barisan yang berbentuk


𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 3 , … , 𝑎𝑟 𝑛 ,
dengan rasio 𝑟.

Contoh 4. Barisan 𝑏𝑛 dengan 𝑏𝑛 = (−1)𝑛 . {𝑐𝑛 } dan 𝑐𝑛 = 2. 5𝑛 merupakan barisan geometri.

Definisi 2. Barisan aritmatika merupakan sebuah barisan yang berbentuk


𝑎, 𝑎 + 𝑑, 𝑎 + 2𝑑, 𝑎 + 3𝑑, … , 𝑎 + 𝑛𝑑,
dengan selisih 𝑑.

Contoh 5. Diberikan barisan 𝑐𝑛 dengan 𝑐𝑛 = (−1) + 4𝑛 dan barisan 𝑑𝑛 dengan


𝑑𝑛 = 7 − 3𝑛 merupakan barisan aritmatika.

Permasalahan yang sering muncul dalam pembahasan tentang barisan adalah


mengkonstruksi rumus suku ke-𝑛 dari sebuah barisan. Sebagai ilustrasi, diperhatikan contoh
berikut ini.
1 1 1
Contoh 6. Tentukan formula untuk menentukan suku ke-𝑛 dari barisan berikut ini: 1, 2 , 4 , 8 , …
1
Penyelesaian. Diperhatikan bahwa rasio dari barisan tersebut adalah 2. Oleh karena itu, rumus
1
suku ke-𝑛 dari barisan tersebut sebagai berikut: 𝑎𝑛 = (2)𝑛−1 , 𝑛 ≥ 1.

Contoh 7.
1. Tentukan formula untuk menentukan suku ke-𝑛 dari barisan berikut ini: 1, −1,1, −1,1
Penyelesaian. Diperhatikan bahwa rasio dari barisan tersebut adalah 𝑟 = −1.
Oleh karena itu, rumus suku ke-𝑛 dari barisan tersebut sebagai berikut:
𝑎𝑛 = (−1)𝑛+1 , 𝑛 ≥ 1.
2. Tentukan formula untuk menentukan suku ke-𝑛 dari barisan berikut ini:
1 1 1 1
1, , , , ⋯
2 4 8 16
1
Penyelesaian. Diperhatikan bahwa rasio dari barisan tersebut adalah 𝑟 = 2.

Oleh karena itu, rumus suku ke-𝑛 dari barisan tersebut sebagai berikut:
1
𝑎𝑛 = (2)𝑛 , 𝑛 ≥ 0.

Notasi sigma seringkali digunakan untuk menyatakan jumlah 𝑛 suku dari sebuah barisan.
Sebagai contoh: diberikan barisan {𝑎𝑛 }. Jumlahan suku-suku 𝑎𝑚 , 𝑎𝑚+1 , … , 𝑎𝑛 dapat dinyatakan
dengan ∑𝑛𝑗=𝑚 𝑎𝑗 = 𝑎𝑚 + 𝑎𝑚+1 + ⋯ + 𝑎𝑛 . Untuk lebih memahami, diperhatikan contoh berikut
ini.
Contoh 8.
1 1 1
1. Ekspresikan jumlahan 100 suku dari barisan {𝑎𝑛 } sebagai berikut 1, 2 , 3 , 4 , ⋯
1
Penyelesaian. Diperhatikan bahwa jumlahan tersebut dapat dinyatakan dengan ∑100
𝑗=1 𝑗 .

2. Ekspresikan jumlahan 50 suku dari barisan {𝑎𝑛 } sebagai berikut


12 , 22 , 32 , ⋯
Penyelesaian. Jumlahan tersebut dapat dinyatakan dengan ∑100
𝑗=1 𝑛
2

3. Ekspresikan jumlahan 200 suku dari barisan {𝑎𝑛 } sebagai berikut


1, −1, 23 , −33 , 43 ⋯
Penyelesaian. Jumlahan tersebut dapat dinyatakan dengan ∑200
𝑗=0 (−𝑛)
3

Anda mungkin juga menyukai