PENDAHULUAN
1.2.1 Korosi
Korosi adalah reaksi kimia dari logam dengan lingkungannya.
Secara umum, korosi adalah :
a. Perusakan logam atau konstruksi oleh pengaruh lingkungan
b. Proses kimia disertai perpindahan elektron
c. Sebagai akibat proses elektrokimia
d. Sebagai akibat proses alamiah
Laju Korosi
534 W
CR =
D AT
3.3 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati proses korosi pada logam dan
mengamati pengaruh konsentrasi terhadap korosi serta menentukan kecepatan
korosi logam. Percobaan ini mengunakan pelat baja yang dibersihkan terlebih
dahulu dari korosi. Pembersihan dilakukan dengan cara merendamnya kedalam
larutan HCL pekat selama beberapa menit. Kemudian di cuci lalu di amplas sampai
dirasa sudah cukup bersih. Lalu direndam lagi dalam larutan Aseton selama
beberapa menit lalu dikeringkan. Setelah kering, plat di timbang lalu ditempatkan
dalam tiap wadah dengan kondisi yang berbeda, yaitu pelat 1 dengan udara terbuka,
pelat 2 dengan air panas, pelat 3 dengan air kopi, pelat 4 dengan Urea, pelat 5
dengan NaNO2, pelat 6 dengan air PAM, pelat 7 dengan NaCl. Semua sampel ini
diamati selama 7 hari. Pada hari ke-7, semua pelat dikeluarkan dari wadahnya dan
dicuci dengan HCl untuk menghilangkan sisa karat pada pelat. Pelat yang sudah
bersih kemudian ditimbang untuk mengetahui berapa massa pelat setelah 7 hari.
Kedua, membandingkan plat dalam kondisi lingkugan dengan air kopi, urea,
NaNO2, NaCl . Laju korosi terbesar terjadi pada plat 7 (pengaruh larutan NaCl).
Hal ini tejadi karena adanya faktor lingkungan yang mempengaruhi dan
mempercepat terjadinya proses korosi tersebut. Kondisi lingkungan yang
didalamnya terdapat air dan udara, maka akan mengakibatkan korosi. Faktor lain
yang menyebabkan yaitu karena NaCl merupakan garam elektrolit kuat dan sangat
mudah bereaksi dengan logam-logam. Sedangkan laju korosi terkecil terjadi pada
plat 5 dengan NaNO2. Hal ini dikarenakan NaNO2 merupakan senyawa inhibitor
proses korosi, sehingga laju korosi yang terjadi sangat lambat karena sifatnya yang
menghambat karat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Laju korosi yang diperoleh :
Tanpa Medium sebesar 7,919 x 10-3 mpy
Air Panas sebesar 6,665 x 10-3 mpy
Kopi sebesar 5,094 x 10-3 mpy
Urea Mendidih sebesar 5,225 x 10-3 mpy
NaNo2 sebesar 4,982 x 10-3 mpy
Air PAM sebesar 4,586 x 10-3 mpy
NaCl sebesar 6,219 x 10-3 mpy
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
= 2(6x2)+2(6x0,2)+2(2x0,2)
= 27,2 cm2
= 42,16 in2
= 0,0922 g
= 25,1970 g – 25,1194 g
= 0,0776 g
3. Plat 3 (Kopi) = W1 - W2
= 25,6985 g – 25,6392 g
= 0,0593 g
4. Plat 4 (Urea) = W1 - W2
= 26,1374 g – 26,0766 g
= 0,0608 g
5. Plat 5 (NaNO2) = W1 - W2
= 25,6926 g – 25,6346 g
= 0,0580 g
= 26,2057 g – 25,1523 g
= 0,0534 g
7. Plat 7 (NaCl) = W1 - W2
= 25,6429 g – 25,5705 g
= 0,0724 g
534 W
CR =
D AT
534(0,0922 g )
1. CR1 (Tanpa Medium) = = 7,919 x 10-3 mpy
7,68 (4,216in 2 ) (8 24 jam)
534(0,0776 g )
2. CR2 (Air Panas) = = 6,665 x 10-3 mpy
7,68 (4,216in 2 ) (8 24 jam)
534(0,0593g )
3. CR3 (Kopi) = = 5,094 x 10-3 mpy
7,68 (4,216in ) (8 24 jam)
2
534(0,0608 g )
4. CR4 (Urea) = = 5,225 x 10-3 mpy
7,68 (4,216in ) (8 24 jam)
2
534(0,0580 g )
5. CR5 (NaNO2) = = 4,982 x 10-3 mpy
7,68 (4,216in 2 ) (8 24 jam)
534(0,0534 g )
6. CR6 (Air PAM) = = 4,586 x 10-3 mpy
7,68 (4,216in ) (8 24 jam)
2
534(0,0724 g )
7. CR7 (NaCl) = = 6,219 x 10-3 mpy
7,68 (4,216in 2 ) (8 24 jam)
GAMBAR ALAT