Anda di halaman 1dari 2

FITRIAH FAJAR MAGHFIRAH

21040- 0005

1. Apakah perlu ada klasifikasi ruang dalam menata ruang? Klasifikasi yang baik itu seperti apa?
Dalam klasifikasi penataan ruang, perlu dilakukan dengan adanya peran serta masyarakat
dimana menjadi hal yang sangat penting dalam rangka menciptakan wilayah yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan dengan dibangun berdasarkan kearifan lokal yang
mengutamakan kepentingan masyarakat.
Klasifikasi tentang penataan ruang diatur dalam UURI No. 26/2007 Bab II Pasal 4-5. Berdasarkan
peraturan ini, penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan sistem, fungsi utama kawasan,
wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan. Penataan ruang
berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem internal perkotaan. Penataan ruang
berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Penataan ruang berdasarkan wilayah administratif terdiri atas penataan ruang wilayah nasional,
penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang wilayah kabupaten/kota. Penataan ruang
berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan perkotaan dan penataan
ruang kawasan perdesaan. Sedangkan penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan
terdiri atas penataan ruang kawasan strategis Nasional, penataan ruang kawasan strategis
provinsi dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota (Anonimus, 2007). Beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan dalam Penataan Ruang (UURI No. 26/2007 Bab II Pasal 6)
meliputi:
1. Penataan ruang diselenggarakan dengan memperhatikan:
a. Kondisi fisik wilayah NKRI yang rentan terhadap bencana;
b. Potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan; kondisi
ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, pertahanan keamanan, lingkungan hidup, serta
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai satu kesatuan; serta
c. Geostrategi, geopolitik dan geoekonomi;
2. Penataan ruang wilayah Nasional, penataan ruang wilayah provinsi dan penataan ruang
wilayah kabupaten/kota dilakukan secara berjenjang dan saling melengkapi (komplementer);
3. Penataan ruang wilayah Nasional meliputi ruang wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan
Nasional yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi sebagai satu kesatuan;
4. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
5. Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya diatur dengan undang-undang tersendiri.
FITRIAH FAJAR MAGHFIRAH
21040- 0005

2. Pengembangan pulau-pulau yang besar di Indonesia seperti apa?


Indonesia sebagai negara kepulauan, di dalam perkembangannya potensi-potensi yang ada
di Indonesia perlu dicermati melalaui analisis pembangunan wilayah sehingga solusi-solusi
pembangunan dapat dikerjakan. Salah satu hal yang bisa didayagunakan untuk pembangunan
yakni melalui peran masyarakat di dalam mengelola sumber-sumber lingkungan alam lokalnya.
Indonesia yang telah mengalami proses budaya yang cukup panjang bisa menghadirkan
kekuatan-kekuatan lokal yang memungkinkan bisa disulam secara nasional, menjadi sebuah
sulaman nusantara yang luar biasa.
Pembangunan kepulauan merupakan salah satu strategi untuk menghadirkan bentuk-bentuk
keragaman, baik bentuk proses pembangunannya maupun juga pola dan distribusinya, sehingga
destinasi pariwisata, pengembangan pertambangan ataupun kawasan industri yang dihadirkan
tentu saja perlu perhitungan-perhitungan yang matang terhadap modal-modal yang ada
dikembangkan oleh masyarakat maupun para pengusaha lokal serta kombinasi dengan para
investor, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk itu, kebijakan pemerintah penting
dihadirkan dengan memperhatikan tingkat perkembangan dari masyarakat, karakteristik dari
sumberdaya alam atau ekosistem lingkungan hidup dari wilayah tersebut. Daya kompetitif atau
daya saing satu daerah perlu dikaji: apakah akan maju dalam bidang industri, apakah maju dalam
bidang pariwisata, dalam bidang pertanian, peternakan, bahkan dalam daerah konservasi pun
itu sesungguhnya merupakan pembangunan ekosistem berkelanjutan yang sangat berharga
untuk masa depan kita.
Oleh karena itu, di samping mengacu pada pertumbuhan ekonomi, penting bagi Indonesia
untuk bisa mensejahterakan masyarakat, ditambah dengan adanya kelestarian lingkungan
hidup, agar pembangunan di masa depan dapat dinikmati anak cucu. Inilah satu gambaran yang
penting dalam memahami paradigma archipelago bisa diimplementasikan dalam pembangunan
berbasis kepulauan dengan menghargai dinamika budaya lokal, kearifan lokal dan juga
kemajemukan masyarakat dan pembangunannya.

Anda mungkin juga menyukai