Anda di halaman 1dari 11

OBJEK VIII

UJI ANGKA COLIFORM DALAM AIR MINUM KEMASAN

I. PRINSIP
Pertumbuhan koloni bakteri coliform cuplikan diinokulasikan pada
media yang sesuai dengan cara tuang dua lapis dan diinkubasi pada suhu
35-37oC. Metode ini digunakan untuk menetapkan angka bakteri coliform
dalam air minum kemasan.

II. TEORI
Bakteri Coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai
indikator penetuan kualitas sanitasi makanan dan air. Coliform sendiri
sebenarnya bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun
bakteri jenis ini mudah untuk dikultur dan keberadaannya dapat digunakan
sebagai indikator keberadaan organisme patogen seperti bakteri lain, virus
atau protozoa yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam sistem
pencernaan manusia serta terkandung dalam feses. Organisme indikator
digunakan karena ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri patogen, orang
tersebut akan mengekskresi organisme indikator jutaan kali lebih banyak
dari pada organisme patogen. Hal inilah yang menjadi alasan untuk
menyimpulkan bila tingkat keberadaan organisme indikator rendah maka
organisme patogen akan jauh lebih rendah atau bahkan tidak ada sama
sekali. Bakteri Coliform dijadikan sebagai bakteri indikator karena tidak
patogen, mudah serta cepat dikenal dalam tes laboratorium serta dapat
dikuantifikasikan, tidak berkembang biak saat bakteri patogen tidak
berkembang biak, jumlahnya dapat dikorelasikan dengan probabilitas
adanya bakteri patogen, serta dapat bertahan lebih lama daripada bakteri
patogen dalam lingkungan yang tidak menguntungkan (Colome, 2001).
Jumlah mikroorganisme dapat dihitung melalui beberapa cara, namun
secara mendasar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perhitungan
langsung dan tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat
mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan pada suatu
saat tertentu tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu, sedangkan
jumlah organisme yang diketahui dari cara tidak langsung terlebih dahulu
harus memberikan perlakuan tertentu sebelum dilakukan perhitungan.
Perhitungan secara langsung, dapat dilakukan dengan beberapa cara antara
lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana
diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting
chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk
mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup
saja (viable count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu,
perhitungan pada cawan petri (total plate count/TPC), perhitungan melalui
pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (Metode MPN) dan
kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri).
Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak
langsung. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan
(presumptive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan
(completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan Coliform masih
dalam tingkat probabilitas rendah, masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi
sifat fermentatif Coliformdalam sampel (Suriawiria, 2005).
Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi
daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung
larutan hasil pengenceran tersebut mengandung satu sel jasad renik.
Beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari satu sel, sedangkan
tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi
diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan
sebagai tabung positif sedang tabung lainnya negatif. Metode MPN
biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh
yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh
berbentuk padat dengan melakukan pengenceran terlebih dahulu. Metode
MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan
Coliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah Coliform dalam
sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini
disesuaikan dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah Coliform dalam
sampel (Adam, 2001).
Untuk metode MPN (most probable number) digunakan medium cair
dalam wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan
jumlah tabung yang positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada
mediumnya baik itu berupa perubahan warna atau terbentuknya
gelembung gas pada dasar tabung durham. Pada metode perhitungan MPN
ini digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2 dan
10-3. Kemudian dari hasil perubahan tersebut dicari nilai MPNnya pada
tabel nilai MPN, dan untuk jumlah bakterinya maka digunakan rumus
(Cowan, 2004).
Air merupakan bahan esensial bagi hidupnya organisme, oleh karena itu
air selalu penuh dengan benda-benda hidup. Manusia dan makhluk-
makhluk lain yang tidak hidup di dalam air senantiasa mencari tempat-
tempat tinggal dekat air supaya mudah mengambil air untuk keperluan
hidupnya, maka desa atau kota zaman dulu tumbuh di sekitar sumber air,
di tepi sungai, atau di tepi danau. Sesudah manusia lebih maju, tempat
tinggalnya tidak perlu dekat air dengan sumber jauh yang disalurkan
dengan pipa dan didistribusikan. Pentingnya air di dalam tubuh manusia,
berkisar antara 50%–70% dari seluruh total berat badan. Tulang manusia
mengandung air sebanyak 22% berat tulang, dalam darah dan ginjal
sebanyak 83%. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air
yang ada di dalam organ, 80% dari darah terdiri atas air, dalam tulang
mengandung 25%, sedangkan dalam urat syaraf terdapat 75% air, dalam
ginjal mengandung 80% air, dalam hati 70% air, dan otot 75% air.
Kekurangan air menyebabkan penyakit batu ginjal dan kandung kemih,
karena terjadi kristalisasi unsur-unsur yang ada di dalam cairan tubuh.
Kehilangan air sebanyak 15% dari berat badan dapat mengakibatkan
kematian. Kebutuhan minum orang dewasa adalah minimum 1,5–2 liter air
sehari (Prescott, 2003).
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan
tetapi dapat juga merupakan suatu substansi yang membawa malapetaka,
karena air dapat membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia
yang bersifat racun .Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar
tertentu untuk menjamin kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh
bakteri patogen saluran cerna sangat berbahaya untuk diminum. Hal ini
dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang ada dalam tinja
manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam. Ada
beberapa organisme yang termasuk kategori ini, yaitu bakteri Coliform
(Escherichia coli), Enterococcus faecalis,dan Clostridium. Di Indonesia,
bakteri indikator air terkontaminasi adalah Escherichia coli (Fardiaz,
2002).
Standar air minum yang ada di Indonesia mengikuti WHO yang dalam
beberapa hal disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Pada tahun 2002,
Departemen Kesehatan RI telah menetapkan kriteria kualitas air secara
mikrobiologis. Melalui keputusan Menteri Kesehatan No.907 tahun 2002
bahwa air minum tidak diperbolehkan mengandung bakteri coliform dan
Escherichia Coli.sedangkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)
No.013553-2006, air minum dalam kemasan selain tidak boleh
mengandung bakteri patogen yaitu salmonella dan Pseudomonas
Aeruginosa, juga tidak boleh mengandung cemaran mikroba lebih besar
dari 100 koloni/mL. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air
minum adalah produksi air minum isi ulang yang pada saat itu telah
berkembang pesat di seluruh daerah di Indonesia, utamnya di perkotaan
seiring dengan pertumbuhan industri air dalam kemasan. Usaha ini di
tempuh untuk memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan air
minum yang baik ditengah-tengah semakin mahalnya harga air minum
dalam kemasan.
Sebagai air minum isi ulang harus memenuhi persyaratan kualitas yang
telah ditetapkan, hampir setiap jalan terdapat depot yang menjual air
minum isi ulang. Masih diragukan karena diduga dapat terkontaminasi
oleh mikroba patogen jika penanganan dan pengelolaannya kurang baik.
Pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum dalam kemasan termasuk air
minum isi ulang harus dilakukan pemeriksaan cemaran bakterinya secara
berkala. Dalam lampiran kepmenkes No.907 pada tahun 2002, ditetapkan
bahwa pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum dalam kemasan dan
air minum isi ulang disebutkan bahwa pemeriksaan bakteriologis air baku
untuk air minum harus dilakukan setiap (3) bulan sekali, sedangkan untuk
air minum yang siap dimasukkan ke dalam kemasan minimal 1 kali setiap
bulan.
Syarat Air Minum
Menurut peraturan menteri kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010
tentang persyaratan kualitas air minum yang aman bagi kesehatan harus
memenuhi persyaratan fisik, biologi dan kimia.
1. Syarat Fisik :
Air minum yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang tidak
berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau jernih, dan
dengan suhu sebaiknya dibawah suhu udara sedemikian rupa sehingga
menimbulkan rasa nyaman, dan jumlah zat padat yang terlarut yang
rendah.
2. Syarat Biologis :
Sumber air di alam pada umumnya mengandung bakteri, baik air
angkasa, air permukaan maupun air tanah. Jumlah dan jenis bakteri
berbeda sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya.
Oleh karena itu, air yang dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari harus
bebeas dari bakteri patogen.
3. Syarat Kimiawi :
Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan
oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain
kesadahan, zat organik (KMnO4), Besi (Fe), Mangan (Mn), Derajat
Keasaman (pH), Kadinium (Cd), dan zat-zat kimia lainnya.

III. PEREAKSI KHUSUS


Media dan Pengencer : Pepton Dilution Fluid (PDF) dan Desoxy Cholate
Agar (DCA)
IV. PERALATAN KHUSUS
Penangas air 45-50oC, stomatcher, kantong plastik stomatcher steril, dan
alat hitung koloni.

V. PROSEDUR KERJA
Ditimbang 25 gr cuplikan, dimasukkan dalam kantong plastik
stomatcher steril. Ditambahkan 225 ml PDF, dihomogenkan
menggunakan stomatcher selama 30 detik sehingga diperoleh suspensi
dengan pengencer 10-1. Disiapkan 4 tabung yang masing-masing telah
diisi dengan 9 ml PDF. Dipipet 1 ml pengenceran 10-1 kedalam tabung
yang telah berisi 9 ml PDF hingga diperoleh suspensi pengencer 10-2,
dikocok sampai homogen. Dibuat pengencer berikutnya hingga 10-5. Dari
setiap pengencer dipipet 1 ml ke dalam masing-masing cawan petri dan
dibuat duplo. Ke dalam cawan petri dituangkan media Desoxycholate
agar (45 + 1oC). Segera cawan petri digoyang dan dibuat/diputar
sedemikian rupa hingga suspensi tersebut merata, dibiarkan memadat
kemudian ditambahkan diatas 4-5 ml media Desoxycholate Agar (45 +
1oC). Setelah lapisan kedua memadat, cawan petri diinkubasi pada suhu
35-37oC selama 24 jam dengan posisi terbalik. Jumlah koloni yang
tumbuh diamati dan dihitung.
Untuk mengetahui sterilisasi media dan pengencer dibuat uji blanko.
Pada 1 cawan petri hanya diisi dengan media agar dan pada cawan lain
diisi dengan 1 ml pengencer dan media.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Hasil
Volume air 1 2 3 4 5 Jumlah
minum
kemasan
0,1 ml + + + + + +5
1 ml + + + + + +5
10 ml + + + + + +5
Nilai MPN = /100mL
Dilihat dari jumlah positif (555)

Gambar
Tabung dengan volume 0,1 ml

Tabung dengan volume 1 ml


Tabung dengan volume 10 ml

6.2. Pembahasan
Pada praktikum ini, menghitung atau melakukan uji angka
coliform pada air minum kemasan. Pada percobaan ini kami
menggunakan sampel air kemasan yang bermerk “Aicoss” dan
medium LB (Laktosa Broth).
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting
kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform terdiri atas
Eschericia coli, Enterobacter aerogenes, Citrobacter fruendii, dan
bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan
penyakit tertentu secara langsung, keberadaannya di dalam air
menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, air yang akan
dikonsumsi harus bebas dari semua jenis coliform. Semakin tinggi
tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko
kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam
kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen-yang
kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia
atau hewan berdarah panas-adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab
gejala diare, deman, kram perut, dan muntah-muntah (Fardiaz,1989).
Metode yang digunakan untuk uji angka coliform pada air minum
kemasan yaitu metode MPN. Metode MPN ini menggunakan
medium cair di dalam tabung reaksi, yang perhitungannya dilakukan
berdasarkan jumlah tabung yang positif setelah diinkubasi pada suhu
dan waktu tertentu. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan
mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas pada tabung
Durham untuk mikroba pembentuk gas, seperti E. coli. Metode MPN
ini biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam
sampel cair, dapat pula dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba
untuk sampel yang bentuknya padat, dengan terlebih dahulu
membuat suspensi 1:10 dari sampel tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan ini, kami mendapatkan hasil +5
pada semua volume air, baik itu volume 0,1 ml, volume 1 ml
maupun volume 10 mL yang ditandai dengan adanya kekeruhan dan
gelembung udara pada tutup ampul.
Dilihat dari tabel uji angka coliform pada tabel MPN ragam 555 di
dapat MPN/Indek/100 mL untuk jumlah positif 555 yaitu ≥ 1600.
Berdasarkan hasil nilai MPN yang kami lakukan diatas, maka nilai
tersebut menunjukkan bahwa sampel yang kami uji kurang layak
untuk diminum. Namun, dimungkinkan pula terjadi kesalahan
praktikan saat praktikum, dimana kurangnya praktikan dalam
memperhatikan teknik aseptic. Jadi, coliform adalah indikator
kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air
semakin baik
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
- Syarat air minum yang baik harus memenuhi 3 syarat, yaitu
syarat fisik, biologis dan kimiawi.
- Air minum yang baik adalah yang tidak mengandung coliform.
- Angka coliform pada minuman dengan merk “Aicoss” adalah
sebesar ≥1600.

7.2. Saran
- Selalu gunakan perlengkapan di dalam labor ( jas lab, masker,
dan handscone).
- Lakukan uji coba sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
- Selalu teliti dan hati-hati dalam melakukan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang.


Afrianti, Ria, dan Nessa. 2019. Penuntun Praktikum Mikrobiologi farmasi.
STIFI YP PADANG : Padang.
Volk, W.A dan Wheeles. M. F. 1990. Mikrobiologi dasar. Erlangga :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai