KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah meridhoi kami selama proses pembuatan
makalah ini. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya.
Kami menyusun tugas makalah ini untuk lebih lanjut mengetahui tentang Standar Praktik Kebidanan Dan
Contoh Kasus Yang Melanggar Standar Praktik Kebidanan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua. Kami memohon maaf apabila di dalam makalah saya ini terdapat kata-kata
yang kurang mengenakkan untuk dibaca dan kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam profesi kebidanan, standar praktik kebidanan merupakan suatu acuan atau pedoman bagi
seorang bidan dalam melakukan sebuah tindakan. Namun, seringkali kita temukan bidan yang tidak
memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar praktik kebidanan yang telah ditetapkan. Hal ini
menimbulkan penurunan kualitas suatu pelayanan yang diberikan oleh bidan. Oleh sebab itu tim penulis
membahas mengenai standar praktik kebidanan, sehingga calon-calon tenaga bidan yang akan datang
dapat bekerja sesuai dengan standar praktik kebidanan yang telah ditetapkan.
Standar adalah ukuran atau parameter yang digunakan sebagai dasar untuk menilai tingkat kualitas yang
telah disepakati dan mampu dicapai dengan ukuran yang telah ditetapkan.Penentuan standar profesi
selalu berkaitan erat dengan situasi dan kondisi dari tempat standar profesi itu berlaku. Sebagai tenaga
kesehatan yang profesional maka bidan dalam melakukan tugasnya wajib memenuhi standar profesi
sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam UU No. 23/92 Tentang Kesehatan, bahwa tenaga kesehatan
dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk memenuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.
Sesuai Pasal 53 UU No. 23/92 menetapkan sebagai berikut : Standar profesi adalah pedoman yang
harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik. Tenaga kesehatan yang
berhadapan dengan pasien seperti dokter, bidan, dan perawat dalam melaksanakan tugasnya harus
menghormati hak pasien. Standar praktik kebidanan dibuat dan disusun oleh organisasi profesi bidan (
PP IBI ) berdasarkan kompetensi inti bidan, dimana kompetensi ini lahir sebagai bukti bahwa bidan telah
menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dimiliki bidan sebagai hasil belajar
dalam pendidikan. Karena latar belakang pendidikan kebidanan sangat bervariasi maka organisasi profesi
IBI membuat standar praktik bidan berdasarkan kompetensi inti sehingga dengan adanya standar praktik
kebidanan, bidan mempunyai suatu ukuran yang sama untuk semua bidan dalam melaksanakan
tugasnya walaupun latar belakang pendidikannya berbeda-beda. Dalam profesi kebidanan, standar
praktik kebidanan merupakan suatu acuan atau pedoman bagi seorang bidan dalam melakukan sebuah
tindakan. Namun, seringkali kita temukan bidan yang tidak memberikan pelayanan yang sesuai dengan
standar praktik kebidanan yang telah ditetapkan. Hal ini menimbulkan penurunan kualitas suatu
pelayanan yang diberikan oleh bidan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah,
“Bagaimanakah penerapan standar praktik kebidanan dan apa hubugannya dengan hukum dan
perundang-undangan? ”.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Dapat diketahuinya penerapan standar praktik kebidanan dan hubugannya dengan hukum dan
perundang-undangan.
2. Tujuan khusus
· Untuk memenuhi tugas mata kuliah etika profesi dan hukum kesahatan.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan makalah ini bisa dijadikan sebagai masukan yang dapat digunakan untuk evaluasi dan
sebagai tindak lanjut dalam praktik kebidanan sehingga pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai
dengan standar praktik yang ditetapkan.
Hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan keilmuan dimasa yang akan
datang terutama pada pelayanan kebidanan .
Penulisan makalah yang dilakukan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
praktik kebidanan yang diberikan serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti
perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Berikut ini adalah Standar Praktik Kebidanan yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Bidan
Indonesia.
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah: pengumpulan
data dan analisis data, penentuan diagnosa perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.
Difinisi Operasional:
· Ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar pada catatan medis.
· Format manajemen kebidanan terdiri dari: format pengumpulan data, rencana format pengawasan
resume dan tindak lanjut catatan kegiatan dan evaluasi.
2. Standar II : Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Difinisi Operasional:
· Analisis data
· Tenaga kesehatan
· Wawancara
· Observasi
· Pemeriksaan fisik
· Pemeriksaan penunjang
Difinisi Operasional:
· Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi oleh klien atau suatu
keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan
klien.
· Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas sistimatis mengarah pada asuhan kebidanan
yang diperlukan oleh klien.
Difinisi Operasional:
· Format rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi.
5. Standar V : Tindakan
Difinisi Operasional :
· Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan wewenang bidan atau tugas
kolaborasi
· Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan kode etik kebidanan etika kebidanan serta
mempertimbangkan hak klien aman dan nyaman
Difinisi Operasional :
Monitor/pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk
mengetahui perkembangan klien.
Difinisi Operasional :
· Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada catatan yang telah disediakan.
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindak kebidanan yang
dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah dirumuskan.
Difinisi Operasional :
· Evaluasi dilaksanakan setelah dilaksanakan tindakan kebidanan. Sesuai dengan standar ukuran yang
telah ditetapkan
9. Standar IX : Dokumentasi
Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuh kebidanan yang
diberikan.
Difinisi Operasional :
· Dokumentasi dilaksanakan secara jujur sistimatis jelas dan ada yang bertanggung jawab
Dasar hukum penerapan SPK Undang-undang kesehatan Nomor 23 tahun 1992 Menurut Undang-
Undang Kesehatan Nomer 23 tahum 1992 kewajiban tenaga kesehatan adalah mematuhi standar profesi
tenaga kesehatan, menghormati hak pasien, menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pasien,
memberikan informasi dan meminta persetujuan (Informed consent), dan membuat serta memelihara
rekam medik.
Persyaratan standar : Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga
dan masyarakat terhadap segala halyang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan umum, gizi,
KB, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan yang
tidak baik dan mendukung kebiasaan baik.
Persyaratan standar : Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota masyarakat agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini secara teratur.
Persyaratan standar : Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehamilan, dan bila umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelaianan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
Persyaratan standar : Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Persyaratan standar : Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknnya
Pernyataan standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian
memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama
proses persalinan berlangsung.
Pernyataan standar : Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan
penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
Pernyataan standar : Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu
pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama,
dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan
penjahitan perineum.
Pernyataan standar : Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk
sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.
Pernyataan standar : Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah
pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu proses
pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar; penemuanan dini penanganan atau
rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas; serta memberikan penjelasan tentang
kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian
ASI, imunisasi dan KB.
Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan,
serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.
Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia mengancam. Serta
merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.
Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama/macet serta
melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.
Pernyataan standar : Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum,melakukannya secara benar
dalammemberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamnannya bagi ibu dan janin
Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali retensio placenta dan memberikan pertolongan
pertama termasuk plasenta manual dan penangan perdarahan sesuai dengan kebutuhan
Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 pertama setelah
persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan pertama untuk
mengendalikan perdarahan.
7. Standar 22 : Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder
Pernyataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan
postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu dan atau
merujuknya.
Pernyataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta
melakukan pertolongan pertama atau merujuknya
Pernyaan standar : Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfeksia, serta
melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan dan memberikan
perawatan lanjutan.
Bidan merupakan suatu profesi yang selalu mempunyai ukuran atau standar profesi.Standar
profesi bidan yang terbaru adalah diatur dalam PERMENKES RI No. HK.02.02/MENKES/149/2010 tentang
izin dan penyelenggaraan praktik bidan.
1. Lingkup Praktek KebidananLingkup prakek kebidanan yang digunakan meliputi asuhan mandiri/
otonomi pada anak-anak perem, remaja putri dan wanita desa sebelum, selama kehamilan dan
selanjutnya.
Hal ini berarti bidan memberikan pengawasan yang diperlukan asuhan serta nasehat bagi wanita selama
masa hamil, bersalin dan nifas.
Metode asuhan Meliputi :Pengumpulan data, penentuan diagnosa perencanan, pelaksanaan, evaluasi
dan dokumentasi.
· Standar II : Pengkajian Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan.
· Standar III : Diagnosa Kebidanan Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang
telah dikumpulkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Standar II : Pengkajian
· Standar V : Tindakan
· Standar IX : Dokumentasi
B. Saran
Bagi Mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan
pelayanan kebidanan yang sesuai dengan standar praktek bidan.
Bagi Petugas – petugas Kesehatan diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan
health education dalam perawatan pada klien sesuai dengan standar praktek bidan.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurannisa2865.wordpress.com/2013/08/21/standar-praktik-kebidanan/