Kou Nampak letih, pucat, dan sedih. Tubuhmu tak sekuat dulu. Sesakit itukah tubuhmu wahai ayah. Dulu kou yang selalu menunggu kedatanganku ditempat biasa Dengan senyumanmu yang kurindukan. Tempat itu seakan menjadi saksi bisu akan perjuangan kita Tempat itu juga sebagai titik pertemuan dan perpisahan. Semakin jauh wajahmu dari pandanganku Sesak hati ini semakin kurasa Tetesan hangat pun melintas diwajah