Anda di halaman 1dari 4

IAK 4.

ANGKA TIDAK DILAKSANAKANNYA CEK LIST BEDAH


Judul : Angka tidak dilaksanakannya ceklist bedah
Dimensi Mutu : Keselamatan
Tujuan : Pengelolaan kegiatan operasi yang berorientasi pada
keselamatan pasien
Definisi Operasional : Checklist bedah adalah pendataan yang dilakukan
mencakup data sign in sebelum pasien dilakukan
anestesi, time out yang dilakukan sebelum pasien
meninggalkan ruangan operasi. Kriteria Lengkap :
Checklist sign in
Checklist time out
Checklist sign out
Tandatangan dokter anestesi, operator, perawat
Standar 0%

Kriteria Inklusi : Seluruh pelayanan bedah


Kriteria Eksklusi : -
Tipe Indikator : Proses
Jenis Indikator : Persentase
Numerator : Jumlah checklist bedah yang tidak terisi lengkap
Denumerator : Jumlah tindakan bedah dalam 1 bulan
Cara Pengukuran : Jumlah checklist bedah yang tidak terisi lengkap x
100% / jumlah tindakan bedah dalam 1 bulan
Target pengukuran indikator : 100 %
Sumber data : Rekam medis
Target sampel dan ukuran : Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data : Instalasi bedah
Metodologi Pengumpulan : Retrospekstif
data
Pengumpul Data : Staf instalasi rawat inap dan rawat jalan
Frekuensi pengumpulan data : Harian
Periode Analisa : Bulanan
Rencana Analisa :
Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC
akan melakukan analisa data.
Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula
terhadapkecenderungan kenaikan atau penurunan
angka capaian.
Data disebarluaskan pada : Data berupa grafik akan dipasang pada data papan
staf pengumuman instalasi kamar operasi
Judul Waktu tunggu pelayanan operasi elektif
Definisi Operasional Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang
waktu mulai dokter memutuskan operasi
sampai dengan dilaksanakan tindakan operasi
Tujuan dan Dimensi Mutu Tujuannya supaya diketahui kecepatan antrian
pelayanan bedah
Dimensi mutu : Efektifitas, Efisiensi dan
Kesinambungan pelayanan bedah
Dasar Pemikiran/Alasan Ketepatan dan kecepatan penanganan
pemilihan indikator mengindikasikan keefektifan dan efisiensi
waktu tunggu operas
Formula Jumlah kumulatif waktu operasi yang
terencana dari pasien yang dioperasi dengan
waktu kurang dari 48 jam dalam sebulan :
jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan

Numerator Jumlah pasien operasi elektif dengan waktu


tunggu kurang dari 48 jam
Denumerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Target Kurang dari 48 jam
Sampling Pengumpulan data dengan total sampling
Metode Prospektif
Pencatatan Pencatatan oleh kepala rang operasi
Analisa dan laporan Rekapitulasi dan analisa sederhana
dilaksanakan oleh kepala ruang operasi,
kemudian dilaporkan pada tim mutu
keselamatan pasien (TMKPRS). Data akan
dievaluasi selama 3 bulan yang
dikoordinasikan oleh tim mutu keselamatan
pasien (TMKPRS)
Area Kamar operasi
PIC Ka Instalasi kamar operasi

Area indikator keselamatan pasien : Kepastian tepat lokasi, tepat


prosedur, tepat pasien operasi
Profil Indikator
Kepatuhan operator melakukan penandaan
JUDUL
(Marking) dalam proses pembedahan.
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
Mencegah terjadinya salah lokasi dalam prosedur
TUJUAN
pembedahan

DEFINISI OPERASIONAL Penandaan (Marking) yang dilakukan oleh operator


pada tubuh pasien yang akan dilakukan operasi untuk
mencegah terjadinya kesalahan bagian tubuh yang
akan dioperasi. Sebelum memberikan tanda pasien
dijelaskan prosedur dan manfaat pemberian tanda
tersebut. Prinsip pemberian marker site (tanda lokasi
operasi) yaitu benar :
a. Marker Site (tanda lokasi operasi) yang benar dari
operasi harus ditentukan ketika prosedur
dijadwalkan
b. Tanda lokasi operasi yang benar harus dicatat pada
Rekam Medis
c. Tanda lokasi operasi yang benar ditulis pada lembar
informed consent.
d. Tanda lokasi operasi dilakukan dengan memakai
spidol permanen oleh operator.
e. Buatlah tanda pada atau dekat lokasi sayatan
dengan tanda (√).
f. Menandai semua kasus yang melibatkan organ
bilateral, struktur ganda (jari,ruas jari) atau beberapa
tingkat (tulang belakang).
g. Pengecualian penandaan :
1) Kasus satu organ / organ tunggal (misalnya
Caesarean Section, Operasi jantung, sirkumsisi dll)
2) Kasus intervensi misalnya Laringoscopi,
Bronkoskopi, Laparoscopy.
3) Penandaan lokasi operasi pada rahang pasien
bedah mulut hanya menunjukkan sisi yang akan
dilakukan operasi
4) Kasus luka bakar tidak perlu dilakukan marking
5) Pada kasus bedah saraf, marking dilakukan di
kamar operasi oleh operator pembedahan.
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
Jumlah pembedahan yang dilakukan penandaan
NUMERATOR
(marking) dalam satu bulan
Jumlah seluruh pembedahan yang harus dilakukan
DENOMINATOR
penandaan dalam bulan.
SUMBER DATA (Inklusi &
Observasi
Eksklusi)
STANDAR 100%
ALASAN PEMILIHAN Memastikan tepat lokasi sebelum dilakukan tindakan
JUDUL bedah
PJ PENGUMPUL DATA KEPALA RUANG IBS

Anda mungkin juga menyukai