Anda di halaman 1dari 10

PPG DALAM DALAM JABATAN 2019

TUGAS AKHIR MODUL 2


PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Oleh:

Nama : MASTIAR AGUSTINA MUNTE, S.Pd.


NUPTK : 8159765666230093
Nomor Peserta PPG : 19330615610096
Prodi PPG : [156] BAHASA INDONESIA
LPTK : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Angkatan : 5 (LIMA)
Sekolah Asal : SMP NEGERI 4 TOPOYO

Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir berikut:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

1. Kompetensi Guru
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi
meliputi;
(a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual. Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukan dengan
kemapuan;
 memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial- budaya,
 mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
 mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
 mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
(b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukan dengan
kemampuan guru;
 memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
 menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif,
 menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik
bidang studi.
(c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu. Indikatornya seperti;
 memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
 menentukan tujuan pelajaran,
 menentukan pemencapai tujuan pelajaran,
 memilih mater pelajaran yang terkait dengan pengalaman belaja
dan tujuan pembelajaran,
 menata mater pembelajaran secara benar sesuai denga pendekatan yang
dipilih dan karakteristik pesert didik,
 mengembangkan indikator dan instrume
penilaian. Kompetensi ini dilakukan oleh gu dalam bentuk penyususnan RPP.
(d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Indikatornya ditunjukan dengan;
 memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
 mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
 menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan,
 melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan,
 menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,
 mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi yang
berkembang.
(e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini sudah menjadi keharusan bagi
guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang mendidik, seperti penggunaan media dan penggalian sumber
belajar.
(f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki. Kompetensi ini ditunjukan guru dengan;
 menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal,
 menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk kreativitasnya.
(g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, merupakan
kompetensi pedogogi yang penting dimiliki oleh guru, seperti;
 memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun,
baik secara lisan maupun tulisan,
 berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran
yang terbangun secara siklikal dari
(1) penyiapan kondisi psikologis peserta didik,
(2) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik untuk
ambil bagian,
 respons peserta didik,
 reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
(h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Kompetensi
evaluasi sangat penting dikuasai oleh guru, karena evaluasi menjadi alat ukur
keberhasilan bagi guru dan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Indikator kompetensi ini meliputi;
 memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
 menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
 menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
 mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
 mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan mengunakan berbagai instrument,
 menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
 melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
(i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, seperti;
 menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar,
 menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan,
 mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan,
 memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
(j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut
diuraikan indikator masing-masing kompetensi inti pedagogi. Indikator kompetensi
ini ditunjukkan dengan;
 melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
 memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran,
 melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
mata pelajaran.

b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti;
(a) bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, seperti;
 menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku,
adat-istiadat, daerah asal, dan gender,
 bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam.
(b) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, seperti
● berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
● berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
● berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
(c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, seperti;
● menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
● menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
(d) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri, seperti;
● menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,
● bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional.
(e) menjunjung tinggi kode etik profesi guru, , seperti;
● memahami kode etik profesi guru,
● menerapkan kode etik profesi guru,
● berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa
berinteraksi dengan human (manusia) lain. Kompetensi ini memiliki subkompetensi
dengan indikator sebagai berikut;
(a) bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi
(b) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat
(c) beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh pendidik, apalagi jika
tugas tidak ditempatkan di daerah asal.
(d) berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain
d. Kompetensi Profesioanal
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup
penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang
menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Berikut
dijabarkan kompetensi dan sub-kompetensi profesional.
(1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan. Kemampuan ini sangat penting
dimiliki bagi seorang guru sebab apa yang akan disampaikan guru kepada siswa
berupa ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh guru.
(2) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, seperti; memahami standar kompetensi mata pelajaran,
memahami kompetensi dasar mata pelajaran, dan memahami tujuan pembelajaran
mata pelajaran
(3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif seperti memilih
materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan
mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
(4) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif, seperti; melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan, melakukan
penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan, dan mengikuti
kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
(5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri, seperti; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam berkomunikasi dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan diri

2. Keterampilan Belajar Guru dan Siswa Abad 21


Belajar mengetahui merupakan kegiatan untuk memperoleh, memperdalam dan
memanfaatkan materi pengetahuan. Penguasaan materi merupakan salah satu hal penting
bagi siswa di abad ke-21. Siswa juga harus memiliki kemauan untuk belajar sepanjang hayat.
Hal ini berarti siswa harus secara berkesinambungan menilai kemampuan diri tentang apa
yang telah diketahui dan terus merasa perlu memperkuat pemahaman untuk kesuksesan
kehidupannya kelak. Siswa harus siap untuk selalu belajar ketika menghadapi situasi baru
yang memerlukan keterampilan baru. Pembelajaran di abad ke-21 hendaknya lebih
menekankan pada tema pembelajaran interdisipliner. Empat tema khusus yang relevan
dengan kehidupan modern adalah: 1) kesadaran global; 2) literasi finansial, ekonomi, bisnis,
dan kewirausahaan; 3) literasi kewarganegaraan; dan 4) literasi kesehatan. Tema-tema ini
perlu dibelajarkan di sekolah untuk mempersiapkan siswa menghadapi kehidupan dan dunia
kerja di masa mendatang dengan lebih baik.
Keterampilan Belajar Guru dan siswa abad 21 adalah sebagai berikut;

(1) Kemampuan menyelesaikan masalah


Keterampilan memecahkan masalah mencakup keterampilan lain seperti identifikasi dan
kemampuan untuk mencari, memilih, mengevaluasi, mengorganisir, dan mempertim
bangkan berbagai alternatif dan menafsirkan informasi. Seseorang harus mampu mencari
berbagai solusi dari sudut pandang yang berbeda-beda, dalam memecahkan masalah yang
kompleks.
(2) Komunikasi dan kolaborasi
Kemampuan komunikasi yang baik merupakan keterampilan yang sangat berharga di
dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Kemampuan komunikasi mencakup keterampilan
dalam menyampaikan pemikiran dengan jelas dan persuasif secara oral maupun tertulis,
kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat yang jelas, menyampaikan perintah
dengan jelas, dan dapat memotivasi orang lain melalui kemampuan berbicara.
(3) Kreativitas dan inovasi
Pencapaian kesuksesan profesional dan personal, memerlukan keterampilan berinovasi
dan semangat berkreasi. Kreativitas dan inovasi akan semakin berkembang jika siswa
memiliki kesempatan untuk berpikir divergen.
(4) Literasi informasi, media, dan teknologi
Literasi informasi yang mencakup kemampuan mengakses, mengevaluasi dan
menggunakan informasi sangat penting dikuasai pada saat ini. Literasi informasi
memiliki pengaruh yang besar dalam perolehan keterampilan lain yang diperlukan pada
kehidupan abad ke-21. .

(5) Literasi informasi, komunikasi, dan teknologi (ICT)


Kemampuan literasi ICT mencakup kemampuan mengakses, mengatur, mengintegrasi,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi melalui penggunaan teknologi komunikasi
digital.

3. Rancangan Strategis Pengembangan Guru Berkelanjutan


Pengembangan guru berkelanjutan seyogyanya memiliki serangkaian aktivitas reflektif untuk
meningkatkan kemampuan, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan seorang guru dalam
hal ini mendukung pemenuhan kebutuhan seseorang dan meningkatkan praktik profesional
mereka. Pengembangan guru secara berkelanjutan selalu bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan profesional mereka di luar apa yang mereka dapatkan dalam
pelatihan dasar yang mereka terima ketika pertama kali melakukan pekerjaan tersebut.

Dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan diperlukan tindakan reflektif,


seperti;
(1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
(2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
(3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
(4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

Rancangan strategis pengembangan guru berkelanjutan dapat diaplikasikan dalam 3 (tiga)


komponen, yaitu:
1) Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan upaya-upaya guru dalam rangka meningkatkan
profesionalismenya. Salah satu kegiatan PKB adalah melakukan pengembangan diri
melalui 2 cara; (1) diklat fungsional dan 2) kegiatan kolektif. Melaksanakan penelitian
tindakan kelas juga merupakan upaya untuk pengembangan diri karena PTK bertujuan
meningkatkan mutu pembelajaan sekaligus meningkatkan profesionalisme guru.

2) Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan salah satu bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan mutu
proses pembelajaran dan dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah bisa berupa
suatu karya tulis ilmiah yang disampaikan melalui kegiatan presentasi karya ilmiah,
menjadi narasumber, dan publikasi hasil penelitian dan gagasan inovatif.

3) Karya inovatif
Karya inovatif bisa merupakan penemuan baru, hasil pengembangan, atau hasil
modifikasi sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni.

Pada pelaksanaannya, sekolah bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang


direncanakan. Pengembangan guru di sekolah dapat mengambil berbagai macam bentuk,
seperti:
a. hari pelatihan seluruh sekolah;
b. Induksi, mentoring, dan penilaian guru secara individual;
c. Observasi kolega;
d. Perencanaan dan evaluasi kolaboratif;
e. Evaluasi diri sendiri

Sementara itu di luar sekolah, guru dapat


a. membangun jejaring dengan mengunjungi sekolah-sekolah lain,
b. menghadiri konferensi-konferensi,
c. menjalani pelatihan bersama dengan sekolah-sekolah lain
d. mengikuti jejaring guru dan terlibat dalam asosiasi-asosiasi mata pelajaran
e. menghadiri kursus singkat oleh penyedia kursus komersial dan non-profit
f. kuliah untuk gelar yang lebih tinggi yang divalidasi oleh universitas
g. berpartisipasi dalam proses-proses pemeriksaan (misalnya menjadi pemeriksa)
h. belajar secara daring (online)
i. terlibat dalam kegiatan-kegiatan pertukaran

Anda mungkin juga menyukai