Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN

BAB 3
TEKANAN

Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
5.3. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

1. Tekanan pada Zat Padat


Tekanan adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tekan, tempat gaya itu bekerja.
F P = Tekanan ( N/m2 = Pa)
P
A
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m2)
Semakin kecil luas bidang tekan maka tekanan yang dihasilkan makin besar.
Contoh :
Balok bermassa 20 kg diletakkan di lantai seperti pada gambar. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s 2,
hitunglah besar tekanan yang dialami lantai pada keadaan a dan b.

a b
4m
1m
1 1m
4 m 1m
Penyelesaian :
Gaya tekan (F) pada lantai timbul akibat berat balok. Jadi : F = W = m x g
Diketahui :
m = 20 kg dan g = 10 m/s2
F = m x g = 20 kg x 10 m/s2 = 200 N
A1= 4 m x 1 m = 4 m2
A2= 1 m x 1 m = 1 m2
Keadaan a: Keadaan b:

F F
P1 = A1 P2 = A2

200 N 200 N
2 2
= 4m = 1m

= 50 N/m2 = 200 N/m2


Satuan tekanan 1 N/m2 dikenal juga sebagai 1 Pascal ( Pa ).

2. Tekanan pada Zat Cair


2.1.Tekanan Hidrostatik
Tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair yang diam disebut tekanan hidrostatik.
Rumus Tekanan hidrostatik :

Ph =  x g x h

Ph = tekanan hidrostatik (Pa)


 = massa jenis (kg /m3 )
g = percepatan gravitasi (m /s2)
h = ketinggian permukaan zat cair (m)

2.2. Bejana Berhubungan


Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa :
” Permukaan air dalam suatu wadah selalu mendatar dan sama tinggi ”
Lihat gambar!

b. air dalam bejana berhubungan

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku apabila :


a. pada bejana terdapat pipa kapiler
b. salah satu pipa diisi dengan zat cair yang berbeda
c. tekanan udara pada permukaan tabung tidak sama
Contoh pemanfaatan hukum/prinsip bejana berhubungan:
a. instalasi pipa air leding yang menggunakan tangki penyimpanan air.
b. cerek / ketel / teko
c. waterpass tukang bangunan

2.3. Hukum Pokok Hidrostatika


Hukum pokok hidrostatika menyatakan:
“ Di dalam satu jenis zat cair, semua titik yang berada pada ketinggian yang sama memiliki
tekanan yang sama besar”.
Perhatikan h1
minyak h2
gambar di
A B
samping ini! air

Berdasarkan hukum pokok hidrostatika maka titik A dan B pada gambar di atas memiliki tekanan yang
sama, sehingga :
PA = PB
ρA x g x h A = ρB x g x hB

2.4. Hukum Pascal


“ Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang (wadah) tertutup akan diteruskan ke
segala arah dengan sama besar”
Contoh penerapan hukum Pascal misalnya pada dongkrak hidrolik, sebagai berikut :

beban

P1
1 2 P1 = P2
P2
F1 F2
Zat cair
A1 = A2

P = tekanan (Pa)
F = gaya (N)
A = luas penampang bejana (m2)
1 = penampang bejana 1
2 = penampang bejana 2
Dari persamaan tersebut dapat pula diperoleh persamaan

A2
F2 = X F1
A1

Luas penampang (A) pada persamaan di atas dapat diganti dengan diameter penampang bejana, sebagai
berikut

d2 2
F2 = X F1
d1

d1 = diameter penampang bejana 1


d2 = diameter penampang bejana 2
Prinsip Pascal :
”Gaya tekan yang kecil pada penampang kecil menghasilkan gaya angkat yang besar pada penampang
besar”.
Prinsip Pascal dimanfaatkan pada alat-alat seperti :
1. pompa hidrolik
2. mesin hidrolik pengangkat mobil
3. rem cakram hidrolik
4. mesin pengepres hidrolik

Km Kb permukaan
tanah
piston
minyak udara
mampat
minyak

Mesin hidrolik pengangkat mobil

Km = kran udara masuk


Kb = kran udara keluar
2.5. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan:
”Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan/didesak oleh benda tersebut”.
Misalkan sebuah benda dicelupkan ke dalam air seperti pada gambar berikut:
Besar gaya angkat yang dialami benda adalah :
Vc
air FA F A = ρc x V c x g
FA = gaya angkat/gaya apung (N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
Vc = volume zat cair yang didesak (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Perhatikan bahwa volume zat cair yang didesak (Vc) sama dengan volume bagian benda yang masuk
tercelup ke dalam air.

Contoh soal pemahaman konsep;


Benda A dan B yang terbuat dari bahan berbeda memiliki volume sama besar. Ketika dicemplungkan
ke dalam air, benda B tenggelam sedangkan benda A hanya tercelup sebagian (lihat gambar!).
1/4V
A 3/4 V

B V

Buktikan bahwa gaya apung pada benda B lebih besar daripada gaya apung pada benda A
Penyelesaian :
Dari gambar telihat bahwa volume benda yang tercelup (Vc) untuk benda A = ¾ V sedangkan Vc untuk
B = V, sehingga :
FB ρc x Vc x g
=
FA ρc x Vc x g
ρc x V x g
=
ρc x ¾ V x g

= ρ
¾
= 4/3
Jadi, FB = 4/3 x FA

Karena adanya gaya apung Archimedes maka berat benda di dalam zat cair terasa lebih ringan.
Wc = Wu – FA atau FA = Wu - Wc
FA = gaya apung (N)
Wc = berat benda di dalam zat cair (N)
Wu = berat benda di udara (N)
2.6. Terapung, Melayang, dan Tenggelam
Keadaan terapung, melayang, atau tenggelamnya benda ketika dicelupkan ke dalam air ditentukan oleh
besarnya gaya apung dan gaya berat benda. Perhatikan gambar!
FA
1
FA 1. Terapung : FA = W
w 2 2. Melayang : FA = W
FA w 3. Tenggelam : FA < W
3

w
Dari tiga keadaan tersebut dapat dibuktikan:
a. benda terapung bila ρb < ρb
b. benda melayang bila ρb = ρc
c. benda tenggelam bila ρb > ρc
Keterangan :
FA = gaya angkat Archimedes
W = berat benda
ρb = massa jenis benda
ρc = massa jenis zat cair
Hukum Archimedes dimanfaatkan antara lain untuk :
1. Jembatan ponton
2. Kapal laut dan perahu
3. Kapal selam
4. Balon udara
5. Hidrometer
6. Galangan kapal

jembatan ponton Balon udara


3. Tekanan Pada Gas
a. Tekanan atmosfer
Berdasarkan percobaan Torricelli didapat bahwa tekanan atmosfir pada ketinggian 0 m di atas
permukaan laut adalah sebesar 76 cm Hg atau 1 atmosfir (atm)
1 atm = 76 cm Hg
= 13.600 x 9,8 x 0,76
= 101.300 Pa
Satuan tekanan udara lainnya adalah bar.
1 bar = 100.000 Pa
1 mbar = 100 Pa
1 atm = 1,013 bar

Semakin tinggi letak suatu tempat, tekanan udara luar di tempat tersebut makin berkurang. Secara umum
dapat dikatakan bahwa untuk setiap pertambahan 100 m ketinggian, tekanan atmosfir berkurang sebesar 1
cm Hg.
Tekanan atmosfir pada ketinggian h meter di atas permukaan laut :

h
P = 76 cm Hg - 100
P = tekanan atmosfir (cmHg)
h = ketinggian tempat (m)
b. Tekanan Gas Pada Ruang Tertutu
1. Manometer raksa tertutup
vakum

gas Pgas = h mmHg

1. Manometer terbuka
Tekanan udara luar

gas Pgas = Patm + h mm Hg

Keterangan : Patm = tekanan udara luar

c. Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan :
“Hasil kali antara volume gas dalam ruang tertutup dan tekanannya selalu tetap untuk suhu yang
tetap”.

P1 x V1 = P2 x V2

P1 = Tekanan mula-mula (atm)


P2 = Tekanan akhir (atm)
V1 = Volume mula-mula
V2 = volume akhir (m2)
Jika suhu gas tidak tetap, maka berlaku persamaan Boyle Gay-Lussac

P1 x V1 P2 x V2
=
T1 T2
T1 dan T2 suhu dalam skala kelvin

Anda mungkin juga menyukai