BAB I
DATA PROYEK
Pasal 3 : Item-Item Pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh Penyedia Jasa
sesuai gambar rencana dan Dokumen kontrak.
BAB II
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT
3. Tugas dan kegiatan Penyedia Jasa adalah seperti yang disebutkan dalam
Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor :
332/KPTS/M/2002 Tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Penyedia Jasa Konstruksi
atau menurut perubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh Pengguna
Jasa dalam Kontrak Kerja Fisik.
5. Jumlah personil atau tenaga ahli yang ditempatkan harus sesuai dengan bobot
pekerjaan yang ditangani dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pengguna Jasa.
6. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur organisasi
lapangan proyek yang diajukan oleh Penyedia Jasa harus berada dilokasi
pekerjaan minimal selama jam kerja.
8. Project Manager harus mengajukan ijin tertulis kepada Pengguna Jasa dan
diketahui oleh Konsultan Pengawas jika hendak meninggalkan lokasi pekerjaan
dalam jangka waktu lebih dari 3 hari.
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT
10. Tenaga ahli yang ditempatkan dilokasi pekerjaan oleh Penyedia Jasa harus
mampu memberikan keputusan yang bersifat teknis dan administratif di lokasi
pekerjaan.
4. Apabila tidak disebutkan dalam Kontrak Kerja, maka Penyedia Jasa tidak
dibenarkan untuk men-sub-kan sebagian pekerjaan yang menjadi
kewajibannya tanpa persetujuan Pengguna Jasa dan Konsultan Pengawas.
7. Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil pekerjaan Sub
Kontraktor.
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT
2. Gambar Rencana, Gambar Revisi, Shop Drawing, Spesifikasi Teknis, dan Bill of
Quantity ditempatkan pada tempat yang baik dan dalam kedaan yang rapi.
4. Instruksi Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa yang berada dalam Buku
Instruksi harus diketahui dan ditanda tangani oleh Penyedia Jasa minimal
Supervisor Lapangan untuk dilaksanakan.
5. Penyedia Jasa juga harus menyediakan buku tamu di kantor lapangan yang
diletakan pada tempat yang baik. Semua tamu yang berkunjung ke lokasi
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT
pekerjaan harus terdata dan mengisi buku tamu yang telah disediakan oleh
Penyedia Jasa.
3. As Built Drawing yang dibuat oleh Penyedia Jasa harus diperiksa oleh
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pengguna Jasa.
4. Satu set As Built Drawing yang telah disetujui harus disimpan di tempat yang
baik pada bangunan oleh Pengguna Jasa atau pengguna bangunan.
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT
11. Lamanya penambahan waktu atau jumlah hari kerja tambahan yang diberikan
kepada Penyedia Jasa karena alasan-alasan seperti yang disebutkan pada poin
6, poin 7 dan poin 8 adalah menurut keputusan Konsultan Pengawas dan
Pengguna Jasa.
2. Request for Work yang diajukan Penyedia Jasa harus disertai dengan contoh
material dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa.
3. Persetujuan Request for Work yang diajukan oleh Penyedia Jasa dianggap sah
dan diakui apabila disetujui minimal oleh Konsultan Pengawas.
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT
4. Penyedia Jasa harus menyediakan dan menyerahkan satu set contoh material
yang telah disetujui kepada Konsultan Pengawas.
7. Request for Work yang diajukan oleh Penyedia Jasa harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
8. Penyedia Jasa tidak dibenarkan melakukan pekerjaan tanpa Request for Work
atau jika Request for Work yang diajukan belum disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
2. Metode Pelaksanaan yang diajukan oleh Penyedia Jasa harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
2. Semua material dan peralatan sesuai dengan rencana material dan peralatan
mingguan yang diajukan oleh Penyedia Jasa harus berada dilokasi pekerjaan.
7
RENCANA KERJA DAN SYARAT
2. Semua tenaga kerja sesuai dengan rencana tenaga kerja mingguan yang
diajukan oleh Penyedia Jasa harus berada dilokasi pekerjaan.
2. Format laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan yang dibuat
oleh Penyedia Jasa harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4. Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat dalam rangkap
4 (empat). Salah satu tembusan laporan harian, laporan mingguan, dan
laporan bulanan harus berada pada lokasi pekerjaan. Masing-masing Laporan
harian, laporan mingguan dan bulanan harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas, Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa.
8
RENCANA KERJA DAN SYARAT
3. Surat menyurat atau perizinan yang berhubungan dengan Instansi lain di luar
proyek tidak perlu melalui dan diketahui oleh Konsultan Pengawas. Penyedia
Jasa tetap wajib memberikan informasi tentang hal tersebut kepada Konsultan
Pengawas.
2. Penyedia Jasa wajib hadir dalam rapat koordinasi dengan diwakili minimal
oleh Site Manager atau Supervisor Lapangan.
5. Penyedia Jasa wajib hadir dalam rapat lapangan dengan diwakili minimal oleh
Supervisor lapangan.
2. Jika pekerjaan dilakukan pada tempat-tempat lain yang dilakukan oleh Sub
Penyedia Jasa menurut ketentuan dalam Sub Pelaksanaan, maka Penyedia
Jasa harus memberikan jaminan agar supaya Pengguna Jasa dan para wakilnya
mempunyai wewenang untuk memasuki bengkel kerja dan tempat-tempat
lain kepunyaan Sub Pelaksana pekerjaan.
9
RENCANA KERJA DAN SYARAT
2. Progress Payment Penyedia Jasa diajukan kepada Pengguna Jasa dan diperiksa
kebenaran realisasi pekerjaan dilapangannya oleh Konsultan Pengawas.
3. Progress Payment Penyedia Jasa baru dapat dibayar oleh Pengguna Jasa jika
telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas.
4. Konsultan Manajemen atau Pengguna Jasa harus membuat Berita Acara Hasil
Pemeriksaan Pekerjaan untuk ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan
Pengguna Jasa.
5. Semua kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan yang ada dalam Daftar
Pekerjaan Cacat menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa memperbaikinya
dengan biaya sendiri.
10
RENCANA KERJA DAN SYARAT
7. Kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa karena
lemahnya pengawasan dan kontrol oleh Konsultan Pengawas tetap menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa untuk memperbaikinya.
8. Kerusakan dan cacat pada bangunan akibat pemakaian atau sebab-sebab lain
tanpa ada unsur-unsur kesengajaan yang dapat dibuktikan dalam masa
pemeliharaan bangunan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa untuk
memperbaikinya dengan biaya sendiri kecuali ditentukan lain dalam Kontrak
Kerja.
10. Hasil perbaikan terhadap kesalahan pekerjaan dan pekerjaan cacat harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
11
RENCANA KERJA DAN SYARAT
Masuk Utama dan Pintu Keluar Utama untuk semua bangunan dari material
yang dapat dilihat dengan mudah pada siang hari maupun malam hari.
4. Penyedia Jasa juga harus menyerahkan As-built Drawing dan Buku Petunjuk
Penggunaan Bangunan (Hand Book) yang telah disetujui oleh Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa sebelum Berita Acara
Serah Terima Pertama ditandatangani.
12
RENCANA KERJA DAN SYARAT
2. Tugas dan kegiatan Konsultan Pengawas adalah seperti yang disebutkan dalam
Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor:
332/KPTS/M/2002 Tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Penyedia Jasa Konsultan
Pengawas atau menurut perubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh
Pengguna Jasa dalam Kontrak Kerja Konsultan Pengawas.
13
RENCANA KERJA DAN SYARAT
7. Leader harus mengajukan ijin tertulis kepada Pengguna Jasa jika hendak
meninggalkan lokasi pekerjaan dalam jangka waktu lebih dari 3 hari.
10. Konsultan Pengawas harus membuat laporan mingguan dan laporan bulanan
dan diketahui oleh Pengguna Jasa atas segala hal yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia Jasa.
11. Bentuk, format, dan isi laporan Konsultan Pengawas adalah berdasarkan hasil
diskusi dan konsultasi dengan Pengguna Jasa.
3. Instruksi Konsultan Pengawas dalam bentuk lisan dibenarkan dan harus diikuti
oleh Penyedia Jasa selama disertai oleh alasan-alasan yang jelas dan sesuai
dengan Spesifikasi Teknis.
14
RENCANA KERJA DAN SYARAT
2. Penyedia Jasa dengan alasan apapun tidak boleh melakukan perubahan pada
Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity tanpa persetujuan
Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana.
15
RENCANA KERJA DAN SYARAT
10. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau oleh Konsultan Pengawas,
jika terjadi perbedaan antara Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis dan Bill of
Quantity maka urutan acuan yang harus dipegang ditentukan seperti berikut:
1. Kontrak Kerja;
2. Bill of Quantity;
3. Gambar Rencana serta Gambar Revisi; dan
4. Spesifikasi Teknis.
5. Struktur Organisai Proyek dibuat dalam format kertas A3 dan diletakan pada
posisi yang mudah dilihat dan dibaca pada Direksi Keet (Kantor Konsultan
Pengawas) dan Kantor Penyedia Jasa.
2. Semua aturan dan persyaratan yang terdapat dalam Spesifikasi Teknis harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa walaupun hal tersebut tidak
disebutkan dalam Gambar Rencana dan Bill of Quantity kecuali ditentukan lain
dalam Kontrak Kerja atau oleh Konsultan Pengawas dengan Persetujuan
Pengguna Jasa.
3. Jika terjadi perbedaan antara aturan yang terdapat dalam Spesifikasi Teknis
dan aturan dalam Kontrak Kerja maka aturan yang menjadi acuan adalah
aturan yang terdapat dalam Kontrak Kerja.
4. Hal-hal yang belum ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini akan ditentukan
kemudian oleh Konsultan Pengawas bersama dengan Konsultan Perencana
dengan persetujuan Pengguna Jasa dalam proses pelaksanaan pekerjaan dan
menjadi satu ketentuan yang mengikat serta wajib diikuti oleh Penyedia Jasa.
16
RENCANA KERJA DAN SYARAT
17
RENCANA KERJA DAN SYARAT
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN
3. Penyedia Jasa harus menyediakan patok/kayu atau papan dan alat-alat lain yang
diperlukan dalam pengukuran/ pemasangan patok menurut situasi dan kondisi
di lokasi pekerjaan.
4. Bouwplank dibuat dari tiang-tiang kayu ukuran 5/7 cm yang ditanam dalam
tanah minimal 40 cm dan dengan jarak maksimal setiap tiang adalah 2 meter.
Untuk keperluan acuan elevasi dipakai papan kayu 2,5/25 cm atau kayu ukuran
2,5/7 cm yang dipaku pada tiang-tiang kayu 5/7 cm
5. Bouwplank harus mempunyai posisi dan elevasi yang tetap terhadap bangunan
yang akan dibangun dan tidak boleh berubah posisi dan elevasinya sebelum
struktur bangunan yang paling rendah seperti pondasi dan sloof selesai
dikerjakan
6. Posisi penempatan bouwplank harus sesuai dengan hasil pekerjaan Seeting Out
18
RENCANA KERJA DAN SYARAT
BAB IV
PEKERJAAN TALUD
Pekerjaan untuk semua galian baru boleh dilaksanakan setelah patok / bawplank
selesai diperiksa oleh konsultan pengawas. Dalam galian pondasi disesuaikan oleh
gambar kerja rencana. Dalam galian tanah harus dikerjakan dengan teliti dan sesuai
dengan gambar kerja serta bersih dari segala kotoran. Terhadap kemungkinan
adanya air didasar galian tanah pada waktu galian harus menyiadakan pompa air
untuk menghindari genangan air di galian pondasi. Kontraktor harus
memperhatikan pengaman tebing agar tidak terjadi kelongsoran pada tebing
dengan memberikan dinding penahan sementara.
19
RENCANA KERJA DAN SYARAT
BAB V
PEKERJAAN PEKERJAAN BETON BERTULANG
Semua material harus baru dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan
persyaratan dan disetujui oleh pengawas, dan pengawas berhak meminta
diadakan pengujian bahan-bahan tersebut dan pemborong bertanggung
jawab atas segala biayanya. Semua material yang tidak disetujui oleh
pengawas harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendaya gunaan semua tenaga kerja,
bahan-bahan, upah dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan
beton/beton bertulang yang terdapat dalam gambar rencana.Pengadaan,
detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan daN bagian-bagian dari
pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.Perancangan, pelaksanaan dan
pembongkaran acuan beton, penyelesaian dan pemeliharaan beton dan
semua jenis pekerjaan yang menunjang pekerjaan beton.
20
RENCANA KERJA DAN SYARAT
Semen Portland
Material Alami
- Mutu
Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih
maksimal 20% berat ; tidak pecah atau hancur serta tidak
mengandung zat-zat reaktif alkali.
- Ukuran
Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat ; Sisa di atas ayakan 4
mm, harus berkisar antara 90 % - 98 % berat, selisir antara sisa-sisa
kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimal 60 %
dan minimal 10 % berat.
21
RENCANA KERJA DAN SYARAT
- Penyimpanan
Pasir dan kerikil atau batu pecah harus disimpan sedemikian rupa
sehingga terlindung dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.
Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta
baja tulangan atau jaringan kawat baja. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih
yang dapat diminum. Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian
contoh air di lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui apabila terdapat
keragu-raguan mengenai mutu air tersebut. Biaya pengujian contoh air tersebut
untuk keperluan pelaksanaan proyek ini adalah sepenuhnya menjadi tanggungan
Pemborong.
Pembesian/Penulangan
Baja tulangan harus memenuhi persyaratan PBI NI – 2 1971, dengan tegangan leleh
(aa = 4000 kg / cm 2 ) atau Baja U – 40. Untuk diameter ≥ 10 MM dan tegangan
leleh (aa = 4000 kg / cm 2 ) atau baja U-24 untuk diameter < 10 MM. Besi
penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa sehingga
bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab ataupun basah. Juga besi
penulangan harus disimpan rata (Round Bars) harus sesuai dengan persyaratan
dalam NI–2 pasal 3.7. Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran
lain. Apabila terdapat karat pada bagian permukaan besi, maka besi harus di
bersihkan dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi diameter penampang
besi, atau menggunakan bahan cairan sejenis “Vikaoxy off” produksi yang telah
memenuhi SII atau yang setaraf dan disetujui Pengawas. Pengawas dapat
memerintahkan untuk diadakan pengujian terhadap beton cor di tempat yang akan
digunakan ; dan bahan yang diakui serta yang disetujui Pengawas. Semua biaya
sehubungan dengan pengujian tersebut di atas sepenuhnya menjadi tanggungan
Pemborong. Apabila baja tulangan yang digunakan telah distel di pabrik dan perlu
penyambungan yang berbeda antara penulangan di lapangan dengan ketentuan dari
pabrik pembuat, maka harus atas persetujuan Pengawas.
Kawat Pengikat
Bahan Additive
Penggunaan Additive tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari pengawas. Bila
diperlukan untuk mempercepat pengerasan beton atau bila slump yang disyaratkan
22
RENCANA KERJA DAN SYARAT
tinggi, beton dapat digunakan bahan additive yang disetujui Pengawas. Bahan
additive yang digunakan produksi CEMENT–AIDS atau yang setaraf. Semua
perubahan design mix atau penambahan bahan additive, sepenuhnya menjadi
tanggungan Pemborong dan tidak ada biaya tambahan untuk hal tersebut.
23
RENCANA KERJA DAN SYARAT
Pasal 7 : PELAKSANAAN
Proporsi
Kecuali disebut lain, maka campuran dari beton harus sedemikian sehingga
mencapai kekuatan kubus 28 hari sebesar yang disyaratkan pada PBI–1971
yaitu untuk Beton K-225 (untuk beton structural) dan K-125 (untuk beton
non structural).
Slump
Nilai yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 7,5–
10 cm dan disesuaikan terhadap mutu beton yang disyaratkan. Slump yang
terjadi diluar batas tersebut harus mendapatkan persetujuan Pengawas.
Bila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton minimal adalah 2,5 cm. Perhatian
khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan
mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.Penahan-penahan
jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang
sebanyak minimal 4 (empat) buah setiap meter persegi cetakan atau lantai kerja.
Penahan-penahan jarak tersebar merata.
24
RENCANA KERJA DAN SYARAT
Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji kubus beton
15 x 15 x 15 cm atau silinder sesuai standar dalam PBI–1971. Kekentalan adukan
beton diperiksa dengan pengujian “slump”, dimana nilai slump harus dalam batas-
batas yang disyaratkan dalam PBI–1971. Pengujian compresive strength untuk beton
dilaksanakan sesuai ASTM dan PBI– 1971 pasal 4.5, di laboratorium yang disetujui
Pengawas. Mengenai pengambilan contoh/sampel/spesimen untuk benda uji
dilaksanakan secara berkala, paling sedikit setiap 5 m3 beton yang diproduksi. Hasil
pengujian dikeluarkan pada :
- saat benda uji berumur 3 – 7 hari
- saat benda uji berumur 14 hari
- saat benda uji berumur 28 hari
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT
BAB VI
PEKERJAAN PASANGAN BATU
Batu yang digunakan berkualitas baik dan bahan setempat, padat dan bersih,
tanpa keretakan dan kekurangan – kekurangan lain yang mempengaruhi kualitas
bahan batu tersebut. Pada saat pelaksaan batu harus dilakukan pengukuran di
lapangan dan diaksankan menurut gambar rencana kerja.
Fungsi siar, sama halnya dengan pekerjaan plasteran. Siar juga berfungsi untuk
menutup celah – celah, baik itu untuk pekerjaan pasangan bau bata maupun
pasangan batu. Secara estetika siar berfungsi untuk memperindah pekerjaan
pasangan batu.
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT
BAB V
PEKERJAAN FINISHING
Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dari sisa material, kotoran
bekas bongkaran dan kotoran lain yang dapat merusak pekerjaan tersebut dan
bekas bongkaran di buang dari lokasi pekerjaan.
Pasal 2 : ADM/DOKUMENTASI
Dibuat Oleh:
KONSULTAN PERENCANA
CV. MITRA KONSORSIUM
27