ABSTRACT :
Sleep as basic human needs that must be fulfilled based on quality and quantity.
Health problems related to sleep in a long period in adolescence will have an
impact on health status in adulthood.The purpose of the study to analyze
physical activies, screen based activity, and sleep hygiene to sleep quality in
adolescent. Analytical research with cross sectional approach. research
conducted in June to December 2017 in SMA Negeri 1 Ungaran with total sample
102 students, selected by multistages random sampling. Data collection was
conducted through interviews used a questionnaire Adolescent Sleep Hygiene
Scale (ASHS) and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Respondents with low
physical activities (63,7%), have bad habit of screen based activity (93,1%), bad
sleep hygiene (54,9%) and bad sleep quality (76,5%). Based on analysis bivariat
test Rank Spearman, there was relationship between sleep hygiene with sleep
quality (p=0,003). Meanwhile, there was no relationship between physical activity
(p=0,927) and screen based activity (p=0,216) with sleep quality.
Keywords : sleep quality, adolescence, physical activity, screen based activity,
sleep hygiene
123
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
7,3 jam per malam.4 Pada kelompok kualitas tidur. Remaja dengan
remaja di Jepang, ditemukan aktivitas fisik berat memiliki kualitas
prevalensi lebih besar pada remaja tidur baik sebesar 2,48 kali
tingkat Sekolah Menengah Atas dibandingkan remaja dengan
(SMA) mengalami gangguan tidur aktivitas fisik ringan.16 Berdasarkan
dibandingkan dengan remaja tingkat studi pada anak usia sekolah,
Sekolah Menengah Pertama (SMP).5 pemberian intervensi sleep hygiene
Permasalahan kesehatan yang selama 8 minggu dapat mengurangi
ditimbulkan oleh penurunan durasi keluhan mengantuk pada pagi hari,
tidur dan kualitas tidur, diantaranya mood sehari-hari, dan kesulitan
hipertensi, obesitas, diabetes bangun di pagi hari.17
mellitus tipe 2, penyakit Berdasarkan uraian terkait
kardiovaskuler, depresi, perasaan beberapa permasalahan kesehatan
mudah marah, serta timbul gejala yang ditimbulkan oleh kualitas tidur,
sakit kepala, sakit perut, dan maka diperlukan adanya penelitian
punggung.6,7,8,9 Studi di Yogyakarta, lebih lanjut terkait faktor yang
menunjukkan bahwa anak dengan berhubungan dengan kualitas tidur
durasi tidur < 10 jam per hari pada remaja usia 15-18 tahun.
memiliki risiko 1,7 kali mengalami
obesitas.10,11 Studi pada remaja usia METODE PENELITIAN
11-14 tahun di Chicago, Penelitian ini merupakan jenis
menunjukkan bahwa durasi tidur penelitian analitik dengan
selama kurang dari 6 jam per malam pendekatan cross sectional.
dapat meningkatkan risiko gejala Populasi target penelitian meliputi
depresi.12 seluruh kelompok remaja usia 15-
Beberapa faktor yang dapat 18 tahun di Kabupaten Semarang.
mempengaruhi proses tidur antara Sedangkan populasi terjangkau
lain, screen based activity, aktivitas pada penelitian ini merupakan
fisik, tingkat kecemasan, sleep remaja usia 15-18 tahun yang
hygiene, pencahayaan lampu kamar tercatat sebagai siswa di SMA
tidur, suhu kamar tidur, dan Negeri 1 Ungaran. Besar sampel
kegaduhan tempat tinggal. Screen penelitian sejumlah 102 siswa,
based activity dengan durasi menggunakan teknik multistages
pemakaian lebih dari 2 jam per hari random sampling. Sampel pada
dapat menyebabkan kualitas tidur masing-masing tingkatan kelas X
menjadi buruk.13 Selain itu, remaja dan XI yaitu 33 siswa, serta kelas XII
dengan durasi screen time tinggi yaitu 36 siswa. Pengumpulan data
memiliki risiko 1,32 mendapat dilakukan dengan wawancara
kualitas tidur buruk.14 menggunakan kuesioner Adolescent
Penelitian yang dilakukan pada Sleep Hygiene Scale (ASHS) dan
kelompok lanjut usia di Sukoharjo, Pittsburgh Sleep Quality Index
ditemukan bahwa sebagian besar (PSQI).
responden memiliki aktivitas fisik Variabel bebas pada penelitian
dengan kategori aktif (54,2%) dan meliputi aktivitas fisik, screen based
sebagian besar mendapatkan activity dan sleep hygiene, dengan
kualitas tidur segar (53,0%).15 variabel terikat yaitu kualitas tidur.
Sementara itu, penelitian pada siswa Analisis data menggunakan korelasi
Sekolah Menengah Atas di Rank Spearman.
Yogyakarta, menunjukkan adanya
hubungan aktivitas fisik dengan
124
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
125
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
126
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
127
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
128
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
129
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
130