DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 JIWAN
Jl. Raya Solo No. 07 Telp. 0351-868386 - Fax 0351-865203 Madiun
e-mail : admin@smkn2jiwan.sch.id – website : smkn2jiwan.sch.id
M AD I U N Kode Pos : 63161
16.
a. Segitiga gaya
b. Poligon gaya
c. Menyusun secara analitis
d. Menyusun secara paralelogram
e. Menyusun gaya dengan titik tangkap berbeda
17. 5. Bantalan yang hanya mampu menahan beban dengan tegak lurus sumbu poros adalah…
13. Pengertian langkah buang yang benar bila dikaitkan dengan meknisme kerja
katup/diagram kerja katup adalah :
a. Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk masih tertutup rapat, beberapa derajat
sebelum TMB katup buang sudah terbuka lebih awal sehingga gas bekas pembakaran
dapat keluar ke exhaust manifold.
b. Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk masih tertutup rapat, beberapa derajat
sebelum TMA katup buang sudah terbuka lebih awal sehingga gas bekas pembakaran
dapat keluar ke exhaust manifold
57. 15. Perbedaan motor bensin dan motor diesel secara prinsip terdapat pada :
a. Kualitas bahan bakar dan proses kerjanya.
b. Jumlah bahan bakar dan tipenya.
c. Power yang dihasilkan dan range kerja mesin.
d. Putaran mesin dan kebutuhan bahan bakarnya.
e. Jenis bahan bakar dan proses kompresinya.
58.
59. 16. Yang dimaksud AFR (air fuel ratio) atau perbandingan udara dan bahan bakar harus
stochiometry adalah :
a. 17,4 : 1, yaitu 17,4 untuk udara dan 1 untuk bensin.
b. 14,7 : 1, yaitu 14,7 untuk bensin dan 1 untuk udara.
c. 14,7 : 1, yaitu 14,7 untuk udara dan 1 untuk bensin.
d. 14,7 : 1, yaitu 14,7 untuk udara dan 1 untuk bensin.
e. 17,4 : 1, yaitu 17,4 untuk bensin dan 1 untuk udara.
60.
61. 17. Komponen mesin yang apabila keausannya melebihi limit, perbaikannya dengan di
oversize adalah …
62. a. kepala silinder d. silinder liner
63. b. cincin torak e. blok silinder
64. c. batang torak
65.
66. 18. Apa tujuan diperlukan tekanan kompresi pada mesin ?
a. Karena mesin dalam kondisi belum berjalan masih dalam keadaan dingin.
b. Gas akan mudah terbakar dengan sempurna jika suhu awal pembakaran dapat dicapai.
c. Supaya mesin larinya kencang.
d. Supaya mesin dapat bekerja dengan sedikit bahan bakar.
e. Supaya tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih besar.
23. Komponen mesin kendaraan bermotor yang berfungsi untuk menstart motor untuk hidup
adalah …
a. Alternator
b. Coil
c. Motor starter
d. Roda Gila (Flywheel)
e. Radiator
24. Komponen pengapian motor bakar yang berfungsi menaikkan tegangan baterai menjadi
tegangan tinggi adalah …
a. Coil
b. Kabel tegangan tinggi
c. Igniter
d. Kontak point
e. Busi
25. Fungsi sistem pengapian pada motor bakar bensin 4 langkah adalah …
a. Menaikan tegangan listrik
b. Pengisian baterai
c. Memanaskan mesin
d. Membagi tegangan listrik di masing-masing silinder
e. Menyediakan listrik tegangan tinggi pada busi untuk membakar campuran udara-bahan
bakar di ruang silinder
28. Sistem bahan bakar konvensional motor bensin seperti pada gambar urutan komponennya
yang benar adalah sebagai berikut.
a. Tutup tangki - Tangki bahan bakar – filter bensin – pompa bensin – selang bensin –
karburator
b. Tangki bahan bakar – pompa bbm – filter bensin – tutup tangki – selang bensin –
karburator
c. Tangki bahan bakar – tutup tangki – filter bensin – pompa bensin – selang bensin –
karburator
d. Tangki bahan bakar – filter bensin – tutup tangki – filter bensin – selang bensin –
karburator
e. Tangki bahan bakar – pompa bbm – filter bensin – karburator – selang bensin –
tutup tangki
29. Sistem bahan bakar motor diesel konvensional pada gambar urutan komponennya yang
benar adalah sebagai berikut…
a. Tangki solar – filter solar - pompa pengalir – pompa injeksi – governor – injector
b. Tangki solar – pompa pengalir – filter solar – pompa injeksi – governor – injector
c. Tangki solar – pompa pengalir – filter solar – governor – pompa injeksi – injector
d. Tangki solar – filter solar – pompa pengalir - pompa injeksi – governor – injector
e. Tangki solar – pompa pengalir – filter solar – pompa injeksi – injector - governor
a. Tanki bahan bakar, berfungsi untuk menyimpan bahan bakar dan digunakan selama
berkendara.
b. Filter bahan bakar, Berfungsi untuk menyaring pertikel kotoran yang ikut terbawa
oleh bahan bakar.
c. Supply pump, fungsi utama adalah untuk menhisap bahan bakar dari dalam tanki,
menaikkan tekanannya sampai maksimal 160 Mpa, dan dikirimkan ke komponen
common rail.
d. Common rail, adalah semacam pipa yang berisi bahan bakar bertekanan tinggi dari
supply pump untuk dikirimkan ke masing-masing injektor.
e. Engine ECU, mempunyai peran untuk mengatur tekanan common rail, mengatur
volume dan timing injeksi, putaran idle dan sistem lainya berdasarkan sinyal yang
dikirimkan dari berbagai sensor.
31. Sistem pada kendaraan bermotor yang fungsinya untuk memindahkan tenaga putaran
dari mesin agar dapat sampai ke roda dan ban disebut dengan sistem ..
a. Chasis
b. Rangka dan body
c. Pemindah Tenaga (Power Train)
d. Transmisi
e. Wheel Alignment
32. Suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke
cetakan untuk dijadikan komponen mesin disebut sebagai .....
a. Expandle mold casting
b. Casting
c. Termoplastik
d. Invesment molding
e. Waste molding
33. Pengecoran logam untuk block engine diawali dengan pembuatan cetakan dengan bahan
dari .....
a. Semen
b. Kapur
c. Viber glass
d. Pasir kwarsa
e. Serbuk kayu
34. Perbedaan mendasar dari sistem hidrolik dan sistem pneumatik adalah...
a. Cara Kerja
b. Penggunaannya
35. Sebuah mesin sering kekurangan pelumasan dan terlihat tetesan atau rembesan minyak
pelumas. Hal ini disebabkan oleh...
a. Ada seal di mesin yang rusak / bocor
b. Mesin jarang digunakan
c. Mesin tidak pernah dirawat
d. Mesin tidak pernah diganti minyak pelumasnya
e. Mesin bekerja terlalu berat
36. Perhatikan teknik pengoperasian jacking dan blocking saat mengangkat kendaraan
berikut ini:
1) Tentukan titik di bagian kolong kendaraan yang tepat sebagai tempat tumpuannya
2) Blocking roda ban bagian belakang jika bagian depan kendaraan yang akan
diangkat dan begitu sebaliknya
3) Angkat kendaraan secara perlahan-lahan dengan dongkrak sesuai dengan akurasi
pekerjaan
4) Periksa apakah titik tumpuan dongkrak sudah tepat agar tidak tejadi selip yang
membahayakan
Urutan kerja yang tepat dapat disimpulkan sebagai berikut...
a. 1-2-3-4
b. 1-2-4-3
c. 2-1-4-3
d. 4-3-2-1
e. 4-2-1-3
37. OMM (Operation Maintenance Manual) memuat berbagai informasi mengenai kendraan.
Berikut ini adalah yang tidak termasuk informasi yang terdapat dalam OMM
a. Petunjuk pengoperasian kendaraan
b. Spesifikasi tipe kendaraan
c. Langkah-langkah perawatan berkala
d. Jadwal service berkala dalam parameter jarak tempuh atau waktu
e. Kode nomor suku cadang
38. Seorang mekanik otomotif dalam memperbaiki kendaraan berpedoman kepada .....
a. Buku catatan
b. Buku jurnal otomotif
c. Katalog suku cadang
d. Service manual book
e. Parts book
39. Fastener yang memiliki fungsi untuk memegang komponen mesin pada tempatnya dan
mencegah terlepas saat terjadi gaya putar dan tekanan dorong adalah...
a. Split pin / cotter pin
b. Rivet / paku keling
c. Circlip
d. Sealant
e. Adhesive
40. Jenis sealant tepat digunakan sebagai bahan perapat antara blok silinder dengan kepala
silinder karena bersifat...
a. Mudah mengeras dan kuat
b. Tahan terhadap suhu dan tekanan tinggi
c. Mudah proses bongkar pasangnya
d. Dapat menahan dari kebocoran ruang bakar silinder motor
e. Memiliki titik lebur yang rendah
4. Diketahui mesin TOYOTA 1NR-FE I4 DOHC EFI Dual VVT-I dengan data spesifikasi 4
silinder sebaris, diameter silinder (d) sebesar 72 mm, panjang langkah torak (s) sebesar 92
mm. Berapakah volume silinder (Vs) / kapasitas silinder (cc) mesin tersebut ?
5. Berikan contoh penerapan fluida bergerak yang dikontrol pada kendaraan bermotor
a. Sistem hidrolik
b. Sistem Pneumatik
ADIWIYATA
3.2 Memahami proses mesin konversi energi 3.2.1 Menjelaskan proses kerja mesin konversi energi
3.2.2 Menguraikan proses mesin konversi energi
4.2 Mendemontrasikan mesin konversi energi 4.2.1 Mendemonstrasikan proses kerja mesin konversi
energi
4.2.2 Mengecek hasil demontrasi proses kerja mesin
konversi energy
ADIWIYATA
ADIWIYATA
3.4 Memahami cara kerja engine 2 dan 4 langkah 3.4.1 Menjelaskan cara kerja engine 2 dan 4 langkah
3.4.2 Mengidentifikasi engine 2 dan 4 langkah
4.4 Menjelaskan cara kerja engine 2 dan 4 langkah
4.4.1 Memeragakan cara kerja engine 2 dan 4 langkah
4.4.2 Menggolongkan cara kerja engine 2 dan 4 langkah
DU/DI
Mesin bensin dan diesel
Drive train
Chasis
Kelistrikan mesin
Kelistrikan body
Body otomotif
Bahan bakar dan Pelumas
ADIWIYATA
ADIWIYATA
3.6 Mengidentifikasi komponen sistem hidrolik dan 1. Prinsip kerja pompa fluida
pneumatic 2. Jenis-jenis pompa
3. Karakteristik pompa fluida
4.6 Menerapkan system hidrolik dan pneumatic pada 4. Prinsip kerja Kompresor
program teknik otomotif 5. Jenis-jenis kompresor
6. Karakteristik kompresor
7. Prinsip kerja mesin pendingin
8. Jenis-jenis dan Karakteristik pesawat pendingin
9. Nama,fungsi dan cara kerja komponen hidrolik
10. Gambar diagram hidrolik
11. Pembacaan diagram hidrolik
ADIWIYATA
3.7 Menjelaskan fungsi berbagai bearing, seal dan gasket 1. Jenis dan spesifikasi bearing, seal dan gasket
serta prosedur perawatanya. serta fungsinya
2. Teknik pelepasan dan pemasangan bearing, sea
4.7 Menerapkan pemeliharaan bearing, seal dan gasket dan gasket
3. Teknik pemeliharaan jenis bearing, seal dan
gasket
ADIWIYATA
3.8 Mengidentifikasi berbagai jenis jacking, blocking dan 1. Jenis dan spesifikasi serta fungsi jacking,
lifting sesuai dengan operation manual blocking dan lifting
2. Teknik pengoperasian jacking, blocking dan
4.8 Menerapkan teknik pengoperasian jacking, blocking dan lifting
liffting sesuai operation manual
ADIWIYATA
3.9 Menjelaskan cara penggunaan OMM (operation 1. Fungsi OMM, Service Manual dan Part book
maintenance manual), Service Manual dan Part book sesuai dalam pemeliharaan kendaraan
peruntukannya 2. Pembacaan dan penggunaan OMM
3. Pembacaan dan penggunaan service manual
4.9 Menerapkan penggunaan OMM dan service manual 4. Pembacaan dan penggunaan part book
ADIWIYATA
3.10 Memahami fungsi treaded, fasterner, sealant dan 1. Jenis, spesifikasi dan cara penggunaan bolt dan
adhesive nut
2. Penggunaan bolt dan nut (thread imperial dan
4.10 Mengaplikasikan treaded, fastener, sealand dan metric)
adhesive 3. Jenis dan spesifikasi Fasteners dan Locking
Application
4. Penggunaan,pemilihan Fasteners dan Locking
Application
5. Jenis dan spesifikasi sealant dan adhesive
ADIWIYATA
1 B 11 B 21 B 31 C
2 C 12 A 22 D 32 B
3 B 13 E 23 C 33 D
4 B 14 B 24 A 34 E
5 A 15 E 25 E 35 A
6 B 16 C 26 C 36 B
7 B 17 D 27 D 37 E
8 E 18 B 28 A 38 D
9 D 19 D 29 B 39 C
10 C 20 E 30 E 40 B
URAIAN
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1.
2. A. Sistem Common Rail
Teknologi ini dikembangkan untuk menuntaskan masalah pada solar berkualitas rendah, saat proses
pembakaran di dapur pacu. Hasilnya pembakaran yang jauh lebih cepat dan sempurna, sehingga ramah
lingkungan.
Cara kerja diesel common rail, semua injektor terletak dalam satu rel yang sama dari pompa injektor,
yang bertugas menyemprotkan solar secara langsung (direct) ke dalam ruang bakar. Sementara pada
mesin diesel konvensional, masing-masing injektor memasok solar sendiri dari pompa injeksi.
Pada awal pengembangannya, teknologi diesel common rail dirancang agar mampu memberikan
tekanan hingga 1.350 bar atau 20.000 psi. Namun kini sudah dapat menghasilkan kompresi hingga
mencapai 1.800 bar, yang menuntut adanya material pipa khusus yang kuat.
Lewat pengembangan mesin diesel common rail ini, selain dapat menghemat bahan bakar hingga 20%
dan menurunkan emisi gas buang, noise-pun dapat berkurang lantaran pembakaran lebih optimal. Di
samping itu, tenaga yang dihasilkan pun akan meningkat hampir dua kali lipat ketimbang mesin diesel
konvensional
Kelebihan :
Sistem commonrail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan
pengapian dan pembakaran dalam mesin
Sistem commonrail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan bakar,
dan membuat getaran mesin lebih halus
Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih
baik.
Kelemahan :
tekanan kerja yang sangat tinggi menyebabkan ketegangan material yang tinggi.Implikasi dari hal ini
adalah risiko kebakaran dan ledakan yang tinggi bila terjadi kebocoran sehingga perlu penempatan
yang hati-hati dari sistem injeksi
B. Sistem Konvensional
Pada mesin diesel dengan sistem konvensional ini bekerja dengan jumlah injeksi diatur dengan
governor pada pompa injeksi dengan waktu pembakaran solar diatur oleh automatic timer pada
pompa injeksi ( injection pump ). Dengan pendistribusian bahan bakar solar ke setiap setiap silinder
dengan yang dilakukan oleh injection pump dimana pengaturan tekanan pada saat melakukan
pembakaran dan jumlah bahan bakar berdasarkan putaran mesin.
4. Diketahu :
d = 72 mm
s = 92 mm
N = 4 silinder
Ditanya :
π
Volume Silinder (Vs) = 4 d2 . s . N = 0,785 . 72² . 92 . 4 = 1.497.553,92 mm3 = 1497,55 cc
1 cc = 1 ml
1 cc = 1 cm 3
1 cc = 1000 mm 3
1 cc = 0,001 L
1 L = 1 dm 3
1 L = 1000 cc
1 mm 3 = 0,001 cc
5. Sistem hidrolik
Transmisi Matic, Power Steering, Suspensi hidrolik, Rem hidrolik,
Sistem Pneumatik
Air bag, Suspensi Udara, Rem Angin, AC mobil,