TAHUN 2017
90.00%
80.16%
80.00%
70.00%
60.00%
Rumah Sakit
50.00%
Bidan
40.00%
Dukun
30.00% Dirumah Sendiri
18.25%
20.00%
10.00%
1.59% 0%
0.00%
Rencana Tempat Melahirkan
Berdasarkan hasil SMD pengukuran tentang rencana tempat persalinan oleh ibu hamil,
pada tabel 1.0 dapat di lihat bahwa dari 126 responden belum 100 % ibu hamil melahirkan di
bantu oleh tenaga kesehatan masih ada yang melahirkan dengan bantuan Dukun sebanyak 2
orang (1,59 %). Dengan ini perlunya peningkatan penyuluhan dan konseling kepada masyarakat
tentang akibat yang terjadi apabila tidak melahirkan di fasilitas kesehatan dan dengan tenaga
kesehatan.
Table 1.1. Distribusi Imunisasi Lengkap di Kecamatan Idi
Rayeuk tahun 2017
1 ya 84 64.12%
2 tidak 47 35.88%
TOTAL 131 100%
50.00%
40.00% 35.88%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Imunisasi lengkap Imunisasi tidak lengkap
Berdasarkan hasil SMD pengukuran tentang Imunisasi lengkap, dari 131 responden
yang memiliki balita belum 100 % melakukan imunisasi lengkap hanya 84 (64%) responden
yang melakukan imunisasi lengkap dan 47 (35%) belum melakukan imunisasi lengkap dengan
berbagai alasan yang membuat responden tidak melakukan imunisasi salah satunya yaitu isu
bahwa vaksin imunisasi haram. Dengan ini perlunya peningkatan untuk pendekatan dengan
masyarakat agar dapat meningkatkan kembali kesadaran masyarakat bahwa pentingnya
imunisasi lengkap dan menjelaskan bahwa vaksin imunisasi tidaklah haram.
1 Ya 10 7.25%
2 Tidak 128 92.75%
TOTAL 138 100%
Berdasarkan hasil SMD pengukuran tentang Gizi kurang, pada table 1.2 dapat dilihat
bahwa dari 138 responden terdapat gizi kurang sebanyak 10 (7%) balita dan Gizi tidak kurang
sebanyak 128 balita (92%) . Dapat dilihat bahwa keadaan gizi di wilayah puskesmas Idi Rayeuk
baik dan kesadaran masyarakat sudah optimal. Namun petugas kesehatan harus terus melakukan
penyuluhan-penyuluhan agar tidak terdapat lagi angkat gizi kurang.
50.00% Tidak
40.00%
30.00%
21.09%
20.00%
10.00%
0.00%
Berdasarkan hasil SMD ppengukuran tentang Asi ekslusif, pada tabel 1.3 di atas dapat
di lihat bahwa dari 147 responden dengan tidak Asi Ekslusif sebanyak 31 orang (21%) dan yang
sudah Asi Ekslusif sebanyak 116 orang (78%). Dapat dilihat bahwa kesadaran masyarakat di
wilayah puskesmas Idi Rayeuk sudah optimal, namun petugas kesehatan harus tetap
meningkatkan angka Asi Ekslusif dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
2. SURVELAINS
No Penyakit Jumlah %
1 Batuk Pilek 119 36.28%
2 Diare 49 14.94%
3 Hypertensi 62 18.90%
4 DBD 10 3.05%
5 TBC 2 0.61%
6 Tifus 11 3.35%
7 Gatal-gatal 55 16.77%
8 campak 4 1.22%
9 hepatitis 2 0.61%
10 Vericella 0 0%
11 DM 11 3.35%
12 Pneumoni Balita 3 0.91%
JUMLAH 328 100%
15.00% Gatal-gatal
14.94% campak
10.00%
hepatitis
5.00% 3.05% 3.35% 0.61% 3.35% Vericella
0.61% 1.22% 0.91%
0%
0.00% DM
penyakit Pneumoni Balita
Berdasarkan hasil SMD pengukuran tentang penyakit, dari table distribusi di atas dapat
dilihat bahwa msih ada angka penyakit diare sebanyak 49 responden, hypertensi 62 responden
DBD 10 responden,, Gatal –gatal 55 responden dan pneumoni balita terdapat 2 responden. Dapat
disimpulkan bahwa petugas kesehatan harus terus dapat meningkatkan kesehatan untuk
masyarakat di wlayah kerja puskesmas Idi Rayeuk.
3. KESEHATAN LINGKUNGAN
Table 1.5 Distribusi Rumah Dan Lingkungan Kecamatan Idi Rayeuk Tahun 2017
90.00% 83.43%
80.00%
Berdasarkan SMD pengukuran rumah dan lingkungan, pada table 1.5 di atas dapat di lihat
bahwa dari 350 responden terdapat 72 rumah (20%) memiliki jamban yang tidak memenuhi syarat, 97
rumah (27%) menggunakan air yang tidak memenuhi syarat , 929 rumah (83%) limbah di buang tidak
memenuhi syarat dan yang memiliki tempat pembuangan sampah hanya 59 rumah dari 350 responden.
Dari table 1.5 di atas dapat di lihat pula untuk komponen rumah, dari 350 responden 68 rumah
tidak ada ventilasi dan 146 rumah tanpa langit – langit. Dari hasil SMD ini dapat dilihat bahwa kesadaran
masyarakat untuk memiliki sarana sanitasi yang memenuhi syarat masih kurang dan masih ada yang
memiliki rumah dalam kategori tidak sehat, sehingga perlunya peningkatan oleh petugas kesehatan untuk
terus meningkatkan kesedaran masyarakat dengan melakukan penyuluhan kesehatan.
Table 1.6 Table 1.5 Distribusi Prilaku Anggota Keluarga
Kecamatan Idi Rayeuk Tahun 2017
no Prilaku Jumlah %
1 Merokok 228 65.14%
2 Tidak Ctps sebelum makan dan sesudah bab 102 29.14%
3 Tidak menggosok gigi 2 kali sehari 40 11.43%
4 Tidak PNS 132 37.71%
5 Tidak mandi 2 kali sehari 17 4.86%
6 Tidak minum air yang di masak 25 7.14%
7 Tidak BAB di jamban 98 28.00%
8 Tidak Membuang sampah pada tempatnya 66 18.86%
9 Tidak mencuci bahan makanan 27 7.71%
10 Tidak biasa melakukan olahraga 227 64.86%
11 Tidak biasa membuka jendela 49 14.00%
12 Tidak memisah sampah 275 78.57%
Berdasarkan SMD pengukuran tentang prilaku keluarga , dapat dilihat dari table 1.6 di atas
bahwa dari 350 responden terdapat 228 (65%) yang merokok, 102 (29%) tidak CTPS dan 132 (37%)
tidak melakukan PNS (pemberantasan sarang nyamuk), kemudian dari 350 responden juga masih terdapat
responden yang biasa minum air yang tidak dimasak sebanyak 25 responden, tidak BAB di jamban 98
responden, tidak membuang sampah pada tempatnya sebanyak 66 responden dan tidak mencuci bahan
makanan sebelum di masak terdapat 27 responden. Dapat di lihat bahwa Prilaku masyarakat di wilayah
puskesmas idi rayeuk tidak memenuhi syarat kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa prilaku masyarakat
yang berPHBS masih rendah.
4. EKONOMI
No Ekonomi Jumlah %
1 Penghasilan < Rp.800.000 103 29.43%
2 pengeluaran 1-2 juta 198 56.57%
3 Tidak mencukupi & memenuhi kebutuhan keluarga 200 57.14%
4 tidak mempunyai tabungan pendidikan 316 90.29%
DATA PEREKONOMIAN
100.00%
90.29% Penghasilan < Rp.800.000
90.00%
80.00%
70.00% pengeluaran 1-2 juta
56.57% 57.14%
60.00%
50.00%
Tidak mencukupi &
40.00% meenuhi kebutuhan
29.43%
30.00% keluarga
20.00% tidak mempunyai tabungan
10.00% pendidikan
0.00%
Berdsarkan SMD hasil pengukuran Ekonomi, dari table 1.7 di atas dapat di lihat bahwa 103 dari
350 responden yang berpenghasilan < Rp.800.000 perbulan, dan 198 responden yang pengeluaran 1-2
juta perbulan, kemudian dari 350 responden 200 responden yang masih tidak mencukupi dan memenuhi
kebutuhan keluarga sehari – hari dan 316 (90%) tidak mempunyao tabungan pendidikan. Dapat
di lihat bahwa ekonomi masyarakat diwilayah puskesmas Idi Menengan ke bawah.
5. KESEHATAN REMAJA
Table 1.8 Distribusi Kesehatan Remaja Kecamatan Idi Rayeuk Tahun 2017
Berdasarkan SMD pengukuran kesehatan remaja, dari table 1.8 di atas dapat di lihat bahwa dari
350 responden 108 responden belum pernah mendapat pendidikan tentang narkoba dan sek bebas dan 91
responden terdapat maslah reproduksi remaja. Dapat dilihat bahwa kesehatan remaja diwilayah
puskesmas Idi Rayeuk tidak memenuhi standar kesehatan remaja.
Kesehatan Remaja
32.00%
30.86%
31.00%
30.00%
29.00% Tidak Pernah mendapat
28.00% pendidikan tentang narkoba
dan sek bebas
27.00%
26% Terdapat masalah
26.00%
reproduksi pada remaja
25.00%
24.00%
23.00%
6. KESEHATAN LANSIA
KESEHATAN LANSIA
30.00%
25.71%
25.00%
20.00% Rematik
Hypertensi
15.00%
Tbc
10.00%
10.00% Diabetes Melitus
5.00%
0.57% 1.14%
0.00%
Berdasarkan SMD pengukuran tentang kesehatan lansia, dapat dilihat dari table 1.9 diatas dari
350 responden terdapat 90 responden lansia dengan penyakit rematik (25%), hypertensi 35 responden
(10%) , TBC 2 responden dan DM 4 responden. Dapat dilihat bahwa masih ada gangguan kesehatan
terhadap lansia di wilayah kerja puskesmas Idi Rayeuk.