Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GELOMBANG DAN OPTIK:

PEMANTULAN

H:

KELOMPOK 7

Aprilina Turnip (4153321004)

Ika aprilia (4133321015)

Joni Wanri simbolon (4153321017)

Yessy veronika (4133321046)

EKSTENSI FISIKA 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2017

1
A. KATA PENGANTAR

Puji serta syukure kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas rahmat dan
penyertaan-Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memenuhi tugas matakuliah gelombang dan optik . kami mengucapkan
terimakasih kepada bapak Winsyah putra Ritonga s.pd, M.si selaku dosen pengampu mata
kuliahgelombang dan optik dan kepada kelompok 7 yang ikut serta ambil bagian dalam
pembuatan makalah ini.
makalh ini masih jauh dari kesempurnaan maka kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Kata pengantar.................................................. 2
B. Daftar isi .......................................................... 3
C. Latar belakang .................................................. 4
D. Rumusan masalah ............................................. 4
E. Tujuan penulisan ............................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. ISI ................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................. 7

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ................................. 9

3
LATAR BELAKANG

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami kepada dosen mata kuliah
gelombang optik dan karena begitu pentingnya materi ini untuk menambah wawasan
mengenai materi maka dengan ini kami membuat makalah fisika tentang “ Pemantulan dan
hukum pemantulan”.

Rumusan masalah:

1. Bagaimana menganalisis pemantulan pada cermin datar berhadapan?


2. Apakah pengertian prinsip fermat?
3. Bagaimana prinsip pemantulan cahaya pada cermin datar?

Tujuan penulisan.
1. Mengetahui cara menganalisis pemantulan pada cermin datar berhadapan

2. mengetahui pengertian prinsip fermat dalam pemantulan

3. mengetahui prinsip pemantualan pada cermin datar

4
BAB II PEMBAHASAN

A. PEMANTULAN

Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium)
asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium.

Kletika cahaya mengenai permukaan yang datar dan licin, cahaya akan dipantulkan secara
teratur. Misalnya ketika cahaya mengenai sebuah cermin, seseorang dapat melihat
bayangannya melalui sebuah cermin karena cahaya dipantulkanoleh cermin tersebut.

Pemantulan juga tidak selalu mengenai permukaan yang datar dan licin ada kalanya cahaya
dipantulkan oleh permukaan yang kasar atau biasanya dinamakan pemantulan baur.
Walaupun pemantulan baur tidak dikehendaki ketika kita ingin melihat bayangan kita akan
tetapi pemantulan baur juga berguna bagi kehidupan kita.contohnya ketika kita melihat
sebuah ruangan yang lampunya tidak dinyalakan tetapi ruangan tersebut cukup terang pada
siang hari , ini disebabkan cahaya matahari dipantulkan oleh benda-benda disekitar ruang
tersebut.

5
B. HUKUM PEMANTULAN CAHAYA

Cahaya yang mengenai suatu permukaan atau bidang pantul akan dipantulkan .

mekanisme pemantulan yang terjadi dapat diselidiki dengan sebuah alat yang disebut
cakra optik , dan berdasarkan hasil pengukuran yang diperoleh hukum pemantulan
cahaya sebagai berikut :

1. Berkas sinar datang,sinar pantul , dan garis normal berada pada sebuah bidang datar
dan berpotongan disebuah titik.
2. Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Dimana:
 Garis normal adalah garis yang tegak lurus dengan bidang pantul.
 Sudut datang adalah susut antara sinar datang dan garis normal
 Susut pantul merupakan sudut antara sinar pantul dan garis normal.

6
C. PEMANTULAN PADA CERMIN DATAR.

Cermin datar merupakan cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar. Caaya
yang jatuh atau mengenai cermin datar akan dipanulkan kembali dan memenuhi hukum
pemantulan. Bila sebuah benda diletakkan di depan cermin datar , dan bayangan benda pada
perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantulnya . sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
datar adalah maya, tegak, dan sama besar.

Pada kasus khusus apabila dua buah cermin disusun sedemikian rupa hingga membentuk
sudut tertentu maka banyaknya bayangan yang terbentuk adalah :

3600
n= 𝑛
−1

7
dengan :

n= banyaknya bayangan yang terbentuk

Ѳ= sudut apit diantara dua cermin

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

PEMANTULAN

pemantulan cahaya adalah peristiwa berbaliknya arah rambat gelombang cahaya


setelah mengenai batas dinding suatu medium.

PRINSIP FERMAT

Prinsip fermat atau principle of least time adalah sebuah prinsip yang mendefinisikan jarak
tempuh yang terpendek dan tercepat yang dilalui oleh cahaya. Prinsip ini merupakan
penyerdehanaan yang dilakukan oleh pierre de fermat pada tahun 1667 dari konsep-konsep
serupa sebelumnya dari berbagai macam percobaan refleksi cahaya. Pada pengembangan
teori-teori cahaya, prinsip fermat selalu dititik ulang dan disempurnakan.

HUKUM PEMANTULAN

Hukum Snellius pada pemantulan cahaya:

1. Sinar datang, garis normal, sinar pantul ada pada satu bidang datar
2. Besar sudut datang = besar sudut pantul

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR


Cermin datar ialah cermin yang menpunyai bidang pantul berupa bidang datar. Sifat-sifat
banyangan pada cermin datar, antara ;lain :
1. Jarak bayangan pada cermin sama dengan jarak benda pada cermin,
2. Bayangan bersifat maya,
3. Ukuran bayangan yang terbentuk sama dengan ukuran benda,
4. Bayangan berbentuk simetris (berlawanan) dengan benda,

8
Jika suatu benda terletak diantara dua cermin datar yang membentuk sudut α, maka
360°
banyaknya bayangan yang terbentuk dapat ditentukan dengan persamaan : 𝑛 = −1
𝛼

Syarat untuk dapat melihat seluruh banyagan yang dibentuk oleh cermin, maka tinggi
cermin harus setengah dari tinggi benda.

PEMANTULAN PADA CERMIN LENGKUNG


Cermin sferik adalah cermin lengkung seperti permukaan lengkung sebuah bola dengan
jari-jari kelengkungan R. Cermin ini dibedakan atas cermin cekung (konkaf) dan cermin
cembung (konveks). Setiap cermin sferik baik itu cermin cekung ataupun cembung
memiliki fokus yang besarnya setengah jari-jai kelengkungan cermin tersebut.
𝑅
f=2

DAFTAR PUSTAKA

Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin Sucipto. Jakarta:
Erlangga. Microsoft Encarta Premium 2009 Muslim, dkk. (2006). Konsep Dasar Fisika. Bandung. UPI
Press Pratiwi, P.R. dkk. (2008). CTL Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.
Rositawaty, S & Aris Muharam. (2008). Senangnya Belajar IPA Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas.

Sulistyanto, H & Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas. Tim SEQIP. (2003). Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Depdiknas Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai