Anda di halaman 1dari 7

JM

Volume 6 No. 1 (April 2018)


© The Author(s)

GAMBARAN PENGETAHUAN SUAMI DARI IBU MENYUSUI (0-6 Bulan)


TENTANG ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DERMAYU
KABUPATEN SELUMATAHUN 2017

DESCRIPTION OF HUSBAND'S KNOWLEDGE OF BREASTFEEDING MOTHERS


(0-6 MONTHS) ABOUT EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN THE WORKING AREA
OF DERMAYU COMMUNITY HEALTH CENTER OF SELUMA DISTRICT 2017

INDRA ISWARI
DOSEN PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN FIKES UNIVED BENGKULU
Email : Indraiswari764@yahoo.co.id. Hp : 08127313872

ABSTRAK

Cakupan pemberian ASI di Indonesia pada tahun 2016 diketahui bahwa jumlah persentase bayi
mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan sebesar 29,5% dan bayi yang mendapat ASI usia 0-
5 bulan sebesar 54,0%. Masih rendahnya pencapaian program pemberian ASI eksklusif dapat
terjadi karena beberapa hambatan, diantaranya rendahnya pengetahuan mengenai ASI ekslusif.
pengetahuan suami berperan penting sebagai dukungan dalam suksesnya pemberian ASI
eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan suami dari ibu
menyusui (0-6 bulan) tentang asi eksklusif di wilayah Kerja puskesmas dermayu Kabupaten
seluma Tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
secara deskriptif, dengan 73 responden diambil dengan teknik accidental sampling. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dianalisis menggunakan analisis
univariat. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir sebagian dari responden (34,2%)
mempunyai pengetahuan kurang tentang ASI eksklusif. Kepada pihak instituti Puskesmas
Dermayu Kabupaten Seluma diharapkan lebih meningkatkanlagi pengetahuan masyarakat
mengenai ASI eksklusif terutama pada suami dari ibu yang yang mempunyai bayi sehingga
pengetahuan suami dapat lebih baik lagi dalam memberikan dukungan kepada ibu bayi.
Kata kunci: ASI eksklusif, Pengetahuan Suami

ABSTRACT

Breastfeeding coverage in Indonesia in 2016 revealed that the percentage of infants received
exclusive breastfeeding until the age of 6 months was 29.5% and breast-fed infants 0-5 months
were 54.0%. The low achievement of exclusive breastfeeding programs can occur due to
several obstacles, including low knowledge of exclusive breastfeeding. Knowledge of the
husband plays an important role as support in the success of exclusive breastfeeding. This study
aimed to determine the description of husband's knowledge of breastfeeding mothers (0-6
months) about exclusive breastfeeding in the working area of Dermayuhealth center of Seluma
District in 2017. The research method used in this research was descriptive research, with 73
respondents taken by accidental sampling technique. The type of data used in this study using
primary data was analyzed using univariate analysis. the results of this study indicated that
almost some of the respondents (34.2%) had less knowledge about exclusive breastfeeding. To

10 Journal Of Midwifery
the institute of Dermayu health center, Seluma District is expected to increase the knowledge of
the community about exclusive breastfeeding especially on the husbands of mothers who have
babies so that the knowledge of the husband can be better in providing support to the baby.
Keywords: Exclusive breastfeeding, Husband’s Knowledge

PENDAHULUAN berhasil mencapai target renstra 2015


(Kemenkes RI, 2016). Sedangkan Pada tahun
Pemberian ASI sangat penting bagi 2016 di Indonesia diketahui bahwa jumlah
tumbuh kembang yang optimal baik fisik persentase bayi mendapat ASI eksklusif
maupun mental dan kecerdasan bayi. sampai usia 6 bulan sebesar 29,5% dan bayi
Pemberian ASI eksklusif perlu mendapat yang mendapat ASI usia 0-5 bulan sebesar
perhatian para ibu, keluarga, masyarakat dan 54,0% (Kemenkes RI, 2017).
tenaga kesehatan agar proses menyusui dapat Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
terlaksana dengan benar. Cara pemberian yaitu bayi yang hanya mendapatkan Air Susu
makanan pada bayi yang baik dan benar Ibu saja sejak lahir sampai usia 6 bulan.
adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak Tahun 2015 di Provinsi Bengkulu Jumlah
lahir sampai dengan umur 6 bulan dan bayi yang diberi ASI ekslusif sebanyak
meneruskan menyusui anak sampai umur 24 19.286 (52%) dari 36.910 bayi yang ada,
bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat dengan rincian 9.595 (53%) bayi lakilaki dan
makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai 9.691 (52%) bayi perempuan. Cakupan bayi
dengan kebutuhan tumbuh kembangnya yang mendapatkan ASI eksklusif tertinggi
(Kemenkes RI, 2013). adalah Kabupaten Kaur sebesar 74%
Badan kesehatan World Health sedangkan cakupan pemberian ASI Eksklusif
Organization (WHO) dan United Nations di Kabupaten seluma sebesar 1.696 bayi
International Children's Emergency Fund (45%), dengan rincian 904 (51%) bayi
(UNICEF) merekomendasikan: inisiasi lakilaki dan 792 (40%) bayi perempuan
menyusu dini dalam waktu 1 jam dari lahir; (Dinkes Provinsi Bengkulu, 2016).
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama Masih rendahnya pencapaian program
kehidupan; dan pengenalan nutrisi yang pemberian ASI eksklusif dapat terjadi karena
memadai dan aman komplementer (padat) beberapa hambatan, diantaranya rendahnya
makanan pada 6 bulan bersama dengan terus pengetahuan tentang manfaat dan tujuan
menyusui sampai 2 tahun atau lebih. Namun, pemberian ASI eksklusif bisa menjadi
banyak bayi dan anak-anak tidak menerima penyebab gagalnya pemberian ASI eksklusif
makan optimal, dimana hanya sekitar 36% pada bayi. Kemungkinan pada saat
dari bayi usia 0 sampai 6 bulan di seluruh pemeriksaan kehamilan (Ante Natal Care),
dunia yang diberikan ASI eksklusif selama mereka tidak memperoleh penyuluhan
periode tahun 2007 sampai dengan tahun intensif tentang ASI eksklusif, kehamilan dan
2014 (WHO, 2016). manfaat ASI, teknik menyusui, dan kerugian
Cakupan pemberian ASI di Indonesia jika tidak memberikan ASI eksklusif
pada tahun 2015 sebesar 55,7% dan pada jika (Adiningrum, 2014).
mengacu pada target renstra pada tahun 2015 Peran konselor tenaga kesehatan
yang sebesar 39%, maka secara nasional terutama bidan sebagai pemberi dukungan
cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi dan motivator sangat penting dalam
usia kurang dari enam bulan telah mencapai mempengaruhi pemberian ASI yang adekuat.
target. Menurut provinsi, kisaran cakupan ASI Tugas bidan sebagai promotor dalam
eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan antara pencapaian pemberian ASI eksklusif
26,3% (Sulawesi Utara) sampai 86,9% (Nusa hendaknya memberi dukungan dalam
Tenggara Barat). Dari 33 provinsi yang pemberian ASI, mejelaskan manfaat
melapor, sebanyak 29 di antaranya (88%) pemberian ASI, tanda-tanda bayi cukup diberi

11 Journal Of Midwifery
ASI, ASI eksklusif, inisiasi menyusui dini sangat berperan dalam dalam suksesnya
(IMD), cara menyusui yang benar dan pemberian ASI eksklusif, semakin besar
masalah dalam menyusui serta cara dukungan yang didapat oleh ibu dari suami
mengatasinya (Hikmawati, 2014). akan meningkatkan motivasi ibu dalam
Faktor yang menyebabkan ibu tidak menyusui bayinya. Namun jika seorang ibu
memberikan ASI kepada anak mereka, kurang mendapat dukungan yang baik dari
diantaranya; ibu memiliki pekerjaan diluar suami, seperti ditakut-takuti anaknya akan
rumah yang mengharuskan anak ditinggal kelaparan, sehingga ibu akan beralih ke susu
pada suami atau pengasuh, kurangnya formula dan makanan tambahan lainnya.
pengetahuan ibu akan manfaat ASI, Hasil peneltian Syamsiahn(2010)
banyaknya peredaran susu formula yang dengan judul tingkat pengetahuan suami
dianggap praktis menggatikan ASI. Selain itu mengenai ASI eksklusif dan hubungannya
kendala ibu dalam menyusui ada dua faktor, dengan penerapan breastfeeding
pertama faktor internal yaitu kurangnya menunjukkan bahwa menunjukkan terdapat
pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi, 33 responden (55%) yang memiliki tingkat
kedua faktor eksternal yaitu kurangnya ASI pengetahuan tinggi. Sedangkan responden
belum keluar pada hari-hari pertama sehingga yang memiliki tingkat pengetahuan rendah
ibu berfikir perlu tambah susu formula, sebanyak 27 responden (45%).
kurang mengertinya ibu tentang kolostrum Data yang diperoleh dari laporan 22
dan banyak ibu yang masih beranggapan puskesmas yang ada di kabupaten Seluma
bahwa ASI ibu kurang gizi dan kualitasnya menunjukkan Bayi 0-6 bulan sebanyak 2.753
tidak baik (Wowor, M, 2013). jiwa dan yang diberi ASI eksklusif pada tahun
Salah satu faktor penting yang juga 2015 sebesar 1.696 (61,6%), jumlah ini
mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI menurun bila di bandingkan tahun 2014
eksklusif adalah pengetahuan dari suami yaitu : 35,3% persentase tertinggi terdapat
mengenai ASI ekslusif, pengetahuan suami pada beberapa puskesmas diantaranya adalah
berperan penting sebagai dukungan dalam Air Periukan, Pajar Bulan, Babatan, Gunung
suksesnya pemberian ASI eksklusif, semakin Kembang dan Muara Maras (100%) dan
baik pengetahuan suami akan menumbuhkan terendah terdapat di Puskesmas Dermayu dan
dukungan suami dalam mendukung ibu Cahaya Negeri <50%. Berdasarkan data yang
selama memberikan ASI-nya memunculkan di peroleh puskesmas yang ada di Kabupaten
istilah breastfeeding father. Jika ibu merasa seluma menunjukkan bahwa cakupan
didukung, dicintai, dan diperhatikan, maka pemberian ASI eksklusif paling terendah
akan muncul emosi positif yang akan tedapat di Puskesmas Dermayu yaitu 20,5%
meningkatkan produksi hormon oksitosin sedangkan jumlah cakupan pemberian ASI
sehingga produksi ASI menjadi lancar eksklusif tertinggi di Puskesmas Gunung
(Fauziah, 2013). Kembang dan Muara Maras yaitu 100%
Suami merupakan seorang yang (Dinkes Kabupaten Seluma, 2015).
penting dalam mendukung pemberian ASI
ekslusif. Begitupun dalam hal pemberian ASI TUJUAN PENELITIAN
eksklusif, dukungan dari suami agar program
ASI eksklusif ini berhasil dilakukan sangatlah Diketahui gambaran pengetahuan
penting. Peranan suami yang dilakukan suami dari ibu menyusui (0-6 bulan) tentang
dengan penuh kesadaran, membantu istrinya ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
merawat bayi, memandikan, mengganti Dermayu Kabupaten Seluma Tahun 2017.
popok dan mendampingi istri menyusui akan
mempengaruhi motivasi istri dalam METODE PENELITIAN
memberikan asi eksklusif (Budiarti, 2008).
Menurut Rahmawati (2010), suami Metode penelitian yang digunakan

12
dalam penelitian ini adalah penelitian secara Pengetahuan Frekuensi Persentase
deskriptif, yaitu merupakan penelitian yang (f) (%)
hanya menggambarkan saja variabel peneltian Kurang 25 34,2
tanpa mencari hubungan antara variabel Cukup 25 34,2
sehingga peneltian ini tidak memerlukan Baik 23 31,6
kelompok kasus dan control untuk Jumlah 73 100,0
membandingkan. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh suami yang mempunyai Berdasarkan tabel 2 diatas dapat
istri dengan bayi usia 0-6 bulan di Wilayah diketahui bahwa dari 73 responden terdapat
Puskesmas Dermayu Kabupaten Seluma hampir sebagian dari responden 25 (34,2%)
tahun 2016 sebanyak 271 orang. Cara mempunyai pengetahuan kurang tentang ASI
pengambilan sampel dalam penelitian ini eksklusif, hampir sebagian dari responden 25
dengan menggunakan teknik accidental (34,2%), mempunyai pengetahuan cukup
sampling yaitu teknik subyektif dengan tentang ASI eksklusif dan sebagian kecil
mengumpulkan data dari subyek yang ditemui responden 23 (31,6%), yang mempunyai
saat itu dan dalam jumlah secukupnya dengan pengetahuan baik.
jumlah 73 sampel.
PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik dari 73 responden terdapat hampir sebagian
Suami Dari Ibu Menyusui (0-6 Bulan) di dari responden 25 (34,2%) responden yang
Wilayah Kerja Puskesmas Dermayu mempunyai pengetahuan kurang tentang ASI
Kabupaten Seluma Tahun 2017 eksklusif, hampir sebagian dari responden 25
(34,2%), mempunyai pengetahuan cukup
Karakteristik Suami Frekuensi Persentase tentang ASI eksklusif dan sebagian kecil
(f) (%) responden 23 (31,6%), yang mempunyai
Umur pengetahuan baik.
< 30 37 50,7 Banyaknya responden yang mempunyai
> 30 36 49,3 pengetahuan kurang tentang ASI eksklusif hal
Pendidikan ini dapat dapat disebabkan karena adanya
SD/SMP 16 21,9 faktor usia responden. karena setengah dari
SMA 44 60,3 37 (50,7%) responden mempunyai usia < 30
Perguruan Tinggi 13 17,8
tahun, masih banyaknya responden yang
Jumlah 73 100,0
mempunyai usia < 30 tahun ini akan
mempengaruhi pengalaman yang didapat
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa serta kematangan dalam berfikir akan lebih
dari setengah dari 73 terdapat 37 (50,7%) baik dibandingkan dengan seorang berusia >
responden mempunyai usia < 30 tahun dan 30 tahun.
lebih dari setengah 44 (60,3%) responden, Selain itu masih banyaknya responden
mempunyai pendidikan SMA. yang mempunyai pengetahuan kurang tentang
ASI eksklusif dapat di pengaruhi oleh
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan pendidikan responden. Karena pendidikan
Suami Dari Ibu Menyusui (0-6 Bulan) lebih dari setengah (21,9%) responden,
Tentang ASI eksklusif di Wilayah Kerja mempunyai pendidikan SD/SMP. Hal
Puskesmas Dermayu Kabupaten Seluma ininmenunjukkan bahwa pendidikan
Tahun 2017 responden masih banyak yang mempunyai
pendidikan rendah.
Berdasarkan hasil pengumpulan data

13 Journal Of Midwifery
penelitian diketahui bahwa hal yang paling mempengaruhi prilaku untuk memelihara
banyak diketahui oleh suami mengenai ASI kesehatan dan meningkatkan kesehatan yang
eksklusif antara lain yaitu, sebanyak 81% lebih kondusif. Tingkat pendidikan seseorang
responden mengetahui tentang pengertian ASI berpengaruh dalam memberikan respon
eksklusif, sebanyak 77% responden terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang
mengetahui tentang makanan apa saja yang berpendidikan tinggi akan lebih rasional dan
boleh diberikan pada bayi usia 0-6 bulan, kreatif serta terbuka dalam menerima adanya
sebanyak 73% responden mengetahui tentang, bermacam usaha pembaharuan, ia juga akan
posisi badan ibu saat menyusui yang baik. lebih dapat menyesuaikan diri terhadap
Sedangkan pertanyaan yang paling banyak berbagai perubahan. pendidikan yang dicapai
tidak diketahui oleh suami antara lain, seseorang diharapkan menjadi faktor
sebanyak 55% reponden menjawab salah determinan produktifitas antara lain
tentang makanan apa yang diberikan pada knowledge, skills, abilities, attitude dan
saat bayi baru lahir, sebanyak 55% reponden behavior, yang cukup dalam menjalankan
menjawab salah tentang, manfaat ASI aktifitas pekerjaanya.
eksklusif bagi bayi dan sebanyak 48% Pendidikan diperlukan untuk mendapat
reponden menjawab salah tentang komposisi informasi misalnya hal-hal yang menunjang
yang terkandung dalam ASI. kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
Menurut Mubarak, (2012), pengetahuan kualitas hidup Pendidikan berarti bimbingan
adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai yang diberikan seseorang terhadap
hasil penggunaan pancaindranya. perkembangan orang lain menuju kearah cita
Pengetahuan sangat berbeda dengan dengan – cita tertentu yang menentukan manusia
kepercayaan (biliefs), takhayul (superstition), untuk berbuat dan mengisi kehidupan
dan penerangan-penerangan yang manusia untuk mencapai keselamatan dan
keliru(misinformation). Pengetahuan adalah kebahagiaan (Wawan, 2011).
segala apa yang diketahui berdasarkan Hasil penelitian sesuai dengan
pengalaman yang didapat oleh setiap penelitian Kurniasih (2015) di Desa
manusia. bertambahnya umur seseorang akan Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen
mengalami perubahan aspek pisik dan Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung,
psikologis (mental). Secara garis besar Sragen menunjukkan tingkat pengetahuan
pertumbuhan fisik secara garis besar ada suami dalam pemberian ASI eksklusif dalam
empat kategori perubahan, yaitu perubahan kecenderungan dalam kategori cukup. Hasil
ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri- penelitian ini ini juga menunjukkan bahwa
ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini usia dapat mempengaruhi pengetahuan suami
terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada tentang pemberian ASI eksklusif hal ini
aspek psikologis dan mental, taraf berfikir dutunjukkan bahwa responden yang berusia
seseorang semakin matang dan dewasa, 33-43 tahun lebih banyak yang mempuntai
dengan kata lain jika usia seseorang pengetahuan kurang kelompok usia 44-55
bertambah maka pola fikir, serta kemampuan tahun. Selain itu pendidikan juga
berfikir seseorang akan lebih baik jika mempengaruhi pengetahuan suami tentang
dibandingkan dengan seorang yang belum pemberian ASI eksklusif. Sedangkan pada
dewasa. pendidikan responden diketahui bahwa pada
Masih banyak responden yang kelompok pendidikan SD lebih banyak
mempunyai pengetahuan cukup mengenai mempunyai pendidikan kurang dibandingkan
ASI ekslusif hal ini dapat dipengaruhi oleh dengan responden yang mempunyai
tingkat pendidikan suami itu sendiri seperti pendidikan SMA.
teori yang dikemukakan oleh Andani (2011), Masih banyaknya pengetahuan suami
yang menyatakan bahwa pendidikan yang yang cukup dan baik hal ini dapat terjadi
baik dengan adanya diharapkan dapat karena adanya informasi yang baik kepada

14
suami dari ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 pemberian ASI eksklusif. karena dengan
bulan, sehingga suami lebih mengetahui adanya dukungan dari suami istri akan lebih
tentang pemberian ASI ekslusif pada bayi. termotivasi untuk memberikan ASI eklusif
Dengan pengetahuan yang cukup dan baik hal kepada bayinya.
ini dapat mempengaruhi suami dalam
memberikan dukungan keapada inbu dalam KESIMPULAN
pemberian ASI eksklusif.
Menurut Notoatmodjo (2011), Hasil penelitian tentang pengetahuan
terbentuknya perilaku baru, terutama pada suami dari ibu menyusui (0-6 bulan) tentang
orang dewasa dimulai dari domain kognitif, ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
dalam arti subyek tahu terlebih dahulu Dermayu Kabupaten Seluma Tahun 2017
terhadap stimulus yang berupa materi atau bahwa hampir sebagian dari responden yang
objek di luarnya. Kemudian menimbulkan mempunyai pengetahuan kurang tentang ASI
pengetahuan baru pada subjek tersebut. eksklusif.
Akhirnya rangsangan yakni objek yang telah
diketahui dan disadari sepenuhnya akan SARAN
menimbulkan respons yang lebih jauh lagi
yaitu berupa tindakan (action) terhadap atau Kepada pihak instituti Puskesmas
berhubungan dengan stimulus atau objek Dermayu Kabupaten Seluma diharapkan lebih
tersebut. Namun apabila respons dari stimulus meningkatkanlagi pengetahuan masyarakat
tersebut tidak dibarengi dengan respons yang mengenai ASI eksklusif terutama pada suami
positif dari seseorang perilaku tersebut tidak dari ibu yang yang mempunyai bayi sehingga
akan berlangsung lama. pengetahuan suami dapat lebih baik lagi
Pemberian ASI pada bayi tidak hanya dalam memberikan dukungan kepada ibu bayi
tanggung jawab seorang ibu, tetapi juga dengan cara melakukan penyuluhan tentang
tanggung jawab suami. Dukungan suami pemberian ASI eksklusif baik dikumpulkan di
merupakan alasan terpenting bagi ibu untuk pos pelayanan kesehatan maupun di
memutuskan menyusui bayi. Seorang suami lingkungan.
perlu memiliki pengetahuan mengenai
komposisi ASI, manfaat pemberian ASI bagi DAFTAR PUSTAKA
bayi, ibu, dan keluarga sehingga dapat
mendukung keberhasilan pemberian ASI Adiningrum. (2014). Buku Pintar Asi
kepada bayi. Tingkat dukungan suami dapat Eksklusif. Pustaka Alkautsar: Jakarta
dilihat dari tingkat pengetahuan dan budaya Dinkes Provinsi Bengkulu. (2016). Profil
yang berpengaruh, yang cenderung terlihat Kesehatan Bengkulu 2016. Kementrian
pada sikap dan pelaksanaan. Informasi Kesehatan : Bengkulu.
mengenai pemberian ASI perlu didiskusikan Dinkes Seluma. (2015). Provil Data
bersama oleh suami istri selama masa Kesehatan Kabupaten Seluma. Dinkes
kehamilan agar menumbuhkan motivasi calon Seluma
ibu untuk menyusui bayi (Widiarti, 2012). Handayani, (2014). asuhan kebidanan ibu
Berdasarkan hasil penelitian dan masa nifas. Gosyen publishing.
beberapa teori yang telah dikemukakan diatas Yogyakarta.
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan suami Hasmi. (2016). Metode Penelitian
tentang ASI eksklusif merupakan hal yang Epidemiologi. Edisi Revisi. Penerbit
sangat penting dimiliki oleh suami dari istri Trans Info Media. Jakarta
yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan karena Hikmawati. (2014). Promosi Kesehatan
dengan adanya pengetahuan yang baik dari Untuk Kebidanan. Nuha Medika:
dari suami akan mendorong suami untuk Yogyakarta
memperhatikan, serta mendukung istri dalam Kemenkes RI. (2013). Profil Kesehatan

15 Journal Of Midwifery
Indonesia 2012. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta. WHO.
Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan
Indonesia 2016. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta.
Kurniasih (2015). Tingkat Pengetahuan
Suami Dalam Pemberian Asi Eksklusif
di Desa Gantiwarno Mojokerto
Kedawung Sragen. Karya Tulis Ilmiah.
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta
Mubarak. (2012). Promosi Kesehatan Untuk
Kebidanan. Salemba Medika: Jakarta.
Mulyani, Nina. (2013). Asi dan Pedoman Ibu
Menyusui. Nuha Medika, Yogyakarta.
Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku
Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo. (2011). Kesehatan Masyarakat
Ilmu & Seni, Edisi Revisi, PT Rineka
Cipta: Jakarta.
Prasetyo, (2009). Buku pintar ASI Eksklusif,
pengenalan, praktik dan kemanfaatan
kemanfaatannya, penerbit Diva press,
Yogyakarta.
Prasetyono, (2009). Buku Pintar ASI
Eksklusif, Pengenalan, Praktik Dan
Kemanfaatan Kemanfaatannya,
Penerbit Diva Press, Yogyakarta.
Pringgadini. (2013). Nilai Nutrisi Air Susu
Ibu. Diakses dari http://www.idai.or.id
pada tanggal 15 januari 2017
Soetjiningsih. (2012). ASI Petunjuk Untuk
Tenaga Kesehatan. EGC: Jakarta.
Widiarti (2012). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Suami Tentang
Pemberian Asi Terhadap Motivasi Ibu
Dalam Menyusui Di Kelurahan Kemiri
Muka Kota Depok. Skripsi. Fakultas
Ilmu Keperawatan Program Sarjana
Keperawatan Depok
Wiji. (2013). ASI dan Panduan Ibu Menyusui.
Nuha Medika: Yogyakarta.
Wowor, M. (2013). Hubungan Pengetahuan
Dan Sikap Dengan Pemberian Asi
Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di
Puskesmas Bahu Kota Manado. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Universitas
Ratulangi Manado.

16

Anda mungkin juga menyukai