Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN.

A. LATAR BELAKANG.

Dalam sebuah organisasi aset utama adalah sumber daya manusia, demikian pula
dengan sebuah yayasan dalam bidang kesehatan. Sumber daya manusia merupakan
faktor utama dalam pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada pasien yang
mempercayakan kesehatannya di Rumah Sakit.

Dengan demikian sebagai insan yang turut serta dalam hal pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Dipandang perlu adanya penyediaan sumber daya manusia yang
mumpuni dalam memberi pelayanan. Agar selalu mengutamakan kedisiplinan.
kejujuran dan serta keikhlasan dalam melakukan tugas dan kewajibannya,

Tidak kalah pentingnya di bagian Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik,
sangat perlu dalam meningkatkan ketrampilan di segala lini, unutk menunjang
kelancaran sarana dan prasarana rumah sakit sehingga dapat memberikan pelayanan
yang maksimal kepada para pasien yang mempercayakan kesehatannya pada kita.

Dengan dibuatnya Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Alat


Non Medik ini diharapkan bisa membantu dalam kelancaran tugas dan pekerjaan
sehingga Rumah Sakit St. Elisabeth-Bekasi dapat memberikan Pelayanan yang
prima.

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan pokok dari Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik
meliputi.
1. Melayani gangguan sarana dan prasarana Rumah Sakit St.Elisabeth.
2. Mengoperasikan sarana prasarana penunjang operasional.
3. Merawat dan memperbaiki sarana dan prasarana penunjang non medik
4. Pengadaan dan pembuatan barang barang penunjang

Melayani Gangguan sarana dan prasarana rumah sakit : Pengertian melayani


gangguan adalah memeperbaiki segala bentuk gangguan terhadap sarana dan

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 1


prasarana non medis yang ada di rumah sakit saat sedang dalam opersinal mengalami
gangguan.
Mengoperasikan sarana dan prasarana penunjang operasional. : yaitu
mengoperasikan sarana dan prasarana penunjang rumah sakit sesuai dengan
keperuntukannya dan waktu yang sudah di tentukan untuk menunjang kelancaran
dan kenyamanan pengunjung maupun pasien (Sound System, AC Central,
pengecekan Ipal dll )
Merawat dan memperbaiki sarana dan prasarana penunjang non medik : yaitu
merawat sarana penunjang yang ada di rumah sakit, dengan cara pengecekan berkala
sarana prasarana yang ada ( Lift, Mesin Ipal, Running Genset dll )
Pengadaan dan pembuatan barang barang penunjang : adalah pengadaan atau
pembuatan barang sesuai dengan permintaan unit-unit yang lain (pengadaan kipas
angin, pengadaan furnitute, pembuatan rak rak atau pun ruangan ruangan dll)

C. KEBIJAKAN PELAYANAN PEMELIHARAAN NON MEDIS


1. Peralatan sarana dan prasarana penunjang Rumah sakit harus dalam keadaan siap
diopearsikan.
2. Pengecekan dan service peralatan sesuai dengan jadwal.
3. Semua permintaan pekerjaan dari unit unit harus menggunakan surat tugas
kecuali Cito.tetapi tetap membuat surat tugas.
4. Semua petugas wajib menggunakan APD dalam melaksanakan pekerjaan.
5. Jika sudah selesai dalam melaksanakan tugas harus membuat laporan dan
dilaporkan kembali pada unit bahwa permintaan sudah dilaksanakan dan
ditandatangai oleh unit terkait.
6. Dalam pengoperasian alat penunjang harus sesuai dengan jadwal yang berlaku.
7. Setiap petugas wajib menjaga inventaris alat alat yang ada dan dikembalikan
ketempat semula jika sudah selesai dipakai dan harus dalam keadaan bersih.
8. Untuk meningkatkan kompetensi wajib mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit St. Elisabeth merupakan rumah sakit umum swasta, tipe C yang
berbadan hukum Yayasan Rumah Sakit Santa Elisabeth Bekasi. Dipimpin oleh
seorang Direktur Utama dan Direktur Eksekutif dibantu oleh jajaran direksi yang
terdiri dari Direktur Medik, Direktur Keperawatan, Direktur Keuangan, Direktur

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 2


Penunjang Umum dan Sumber Daya Manusia. Setiap direktorat membawahi Kepala
Bidang, Kepala Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruang.
Pelayanan Kesehatan Elisabeth di Bekasi sudah dirintis sejak tahun 1995.
Gagasan tersebut muncul setelah melihat bahwa di daerah ini maupun sekitarnya
belum ada sarana kesehatan terutama dalam situasi darurat. Rencana ini pun
mendapat dukungan dari berbagai pihak, antara lain Uskup Agung Keuskupan Agung
Jakarta, Kanwil Depkes Jawa Barat, Walikota Bekasi, dan masyarakat setempat.
Pada tahun 1998 Yayasan Elisabeth menerbitkan SK nomor:
011/BPH/IX/1998 untuk mengangkat Badan Pelaksana Harian (BPH), yaitu: Sr. M.
Clarentia, OSF, Sr. M. Theresio, OSF, Sr. Stella Maris, OSF, Sr. M. Magdaline, OSF,
dr. Tony Setiabudi, PhD, dr. Albert I. Hendarta, MPH. Para personil inilah yang
kemudian merupakan perintis atau “cikal bakal” berdirinya Pelayanan Kesehatan St.
Elisabeth di Bekasi.
Mengingat adanya beberapa pertimbangan, maka rencana pembangunan
rumah sakit dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini yang diprioritaskan adalah
pembangunan dua lantai untuk Praktek Berkelompok Dokter Spesialis (PBDS)
dengan total seluruh bangunan 11.779.1m2.
Pada tanggal 9 Juli 2004, Walikota Bekasi menerbitkan SK nomor:
445/003/Dinkes/III/04 tentang ijin operasional Praktek Berkelompok Dokter
Spesialis St. Elisabeth yang berlaku selama 5 (lima) tahun mulai 9 Juli 2004 s/d 8
Juli 2009.
Praktek Berkelompok Dokter Spesialis St. Elisabeth terletak di Jalan Raya
Narogong 202 Kemang Pratama Bekasi memberikan pelayanan spesialis, IGD serta
pelayanan penunjang seperti Apotek, Laboratorium, Radiologi dan One Day Care.
Seiring berjalannya waktu, berbagai fasilitas dan alat-alat penunjang terus
ditambah dan dilengkapi.Masyarakat menyambut baik adanya pelayanan kesehatan
ini sehingga PBDS St. Elisabeth terpacu untuk meningkatkan pelayanannya dalam
bentuk Rumah Sakit. Pada tanggal 30 Januari 2006 PBDS St. Elisabeth telah berubah
status menjadi RS St. Elisabeth dengan Surat Izin Uji Coba Menyelenggarakan
Rumah Sakit dari Wali Kota Bekasi tanggal 30 Januari 2006 No.
445.1/003/Kes.3/I/2006 (berlaku dua tahun) dengan kapasitas 78 TT. Pada tanggal 7
Februari 2008 keluar Surat Izin Menyelenggarakan Rumah Sakit No.
445.1/005/Kes.3/II/2008 berlaku lima tahun mulai 7 Februari 2008 sampai dengan 06
Februari 2013. Setelah habis masa berlakunya akhirnya diperpanjang lagi sehingga

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 3


pada tanggal 6 Februari 2013 keluar Surat Izin Menyelenggarakan Rumah Sakit No.
445.1/305/Yankes/II/2013 berlaku lima tahun mulai 6 Februari 2013 sampai dengan
5 Februari 2018.
Sesuai peraturan Menteri Kesehatan RI No. 340/MENKES/III/2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit, RS St. Elisabeth oleh Kementrian Kesehatan ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Tipe C dengan SK No. HK.02.03/I/0721/2013
Kehadiran RS St. Elisabeth diterima dan menjawab kebutuhan masyarakat
Bekasi dan sekitarnya. Agar dapat lebih optimal memenuhi kebutuhan masyarakat
Bekasi dan sekitarnya, maka pada tahun 2013-2014 rumah sakit dikembangkan
dengan membangun lantai 3 untuk ruang rawat inap dan lantai 4 untuk perkatoran
dan aula. Pembangunan selesai dan pada tanggal 12 Agustus 2014, pemberkatan L3
dan L4, dengan kapasitas tempat tidur 115 TT. Tepat pada tanggal 30 Januari 2016
rumah sakit genap berusia 10 tahun melayani masyarakat Bekasi dan sekitarnya.
Pelayanan yang ada di Rumah Sakit St. Elisabeth meliputi pelayanan Instalasi
Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, Penunjang Medik dan Penunjang Non
Medik dengan layanan unggulan operasi katarak dan pasien anak.
Pelayanan pasien rawat jalan di Rumah Sakit St. Elisabeth dilakukan di
Instalasi Rawat Jalan yang menyediakan pelayanan dokter umum, dokter gigi, dokter
spesialis maupun sub spesialis.Pelayanan rawat jalan dilakukan secara one stop
service, untuk mempermudah para penerima layanan. Di dalam 1 (satu) bangunan
yang sama, di Instalasi Rawat Jalan dilakukan pemeriksaan dokter, pemeriksaan
penunjang (Laboratorium, Radiologi, EKG, Treadmill, dll), pelayanan penunjang
(Rehabilitasi Medik), serta pelayanan farmasi.
Pelayanan pasien rawat inap dilengkapi dengan ruang ICU dan HCU
Dewasa.Untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit St. Elisabeth disediakan
Pastoral Care yang siap mendampingi pasien/keluarga.Bagi pasien rawat inap yang
sudah diperbolehkan pulang, namun masih memerlukan pemantauan disediakan
layanan Home Visite untuk mendukung kesembuhan pasien.Rumah Sakit St.
Elisabeth dilengkapi dengan Instalasi Gizi yang siap menyediakan diet sesuai kondisi
pasien (diet umum maupun diet khusus). Pasien yang sudah pulang dari Rumah Sakit
St. Elisabeth dapat memesan diet di Instalasi Gizi sesuai dengan anjuran dokter.
Khusus untuk ibu hamil dan bersalin, disediakan fasilitas senam hamil,
pemeriksaaan kehamilan, program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan perawatan bayi
metode Kanguru.

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 4


Guna mendukung program pemerintah, khususnya untuk mencapai
Millenium Development Goals (MDG’s), Rumah Sakit St. Elisabeth menyediakan
klinik VCT, Klinik TB, serta membentuk Tim TB DOTS, Tim HIV-AIDS dan Tim
PONEK.

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI-NILAI (HABITUS)

A. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang mengutamakan keselamatan dan terpercaya sebagai
sarana kehadiran kasih Allah

B. Misi
1. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan professional.
2. Memberikan pelayanan yang berpusat pada pasien sebagai”Tamu Ilahi”.
3. Melayani dengan ramah tanpa membeda-bedakan status social, golongan serta
agama.
4. Membangun persaudaraan sejati diantara pelayan kesehatan, pasien dan
masyarakat.
5. Mewujudkan Rumah Sakit yang peduli lingkungan.

C. Falsafah
Manusia adalah Citra Allah sehingga Manusia menjadi Pusat Pelayanan

D. Motto

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 5


Dalam Kasih yang Tulus Kami Hadir untuk Melayani

E. Nilai-nilai (Habitus)

E: Etika: sikap dan perilaku karyawan didasarkan pada etika kehidupan dan profesi
L: Loyalitas: Kepatuhan/kesetiaan terhadap prinsip-prinsip dan peraturan yang berlaku di
RS St. Elisabeth-Bekasi
I: Inovatif: berubah dan berbenah kearah yang lebih baik
S: Sinergi dan solidaritas: terjalin kemitraan yang harmonis dalam hubungan kerja internal
RS St. Elisabeth-Bekasi
A: Arif: segala tindakan berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
B: Belas kasih: meneruskan spirit Yesus yang melayani dengan belas kasih.
E: Empathi: berbela rasa
T: Toleran: mengerti, memahami dan menerima orang lain apa adanya.
H: Humanis: menghargai semua orang yang dilayani sebagai ciptaan Tuhan yang
bermartabat.

BAB IV
STRUKTUR ORGANISAS RUMAH SAKIT

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 6


A. Struktur Organisasi
1. Untuk pencapaian maksud, tujuan dan pelaksanaan fungsi dan tugas Rumah Sakit
St.Elisabeth secara berhasil dan berdaya guna, diperlukan sarana dan prasarana, baik
yang berupa manusia, materi, dana.
2. Struktur Organisasi Rumah Sakit St. Elisabeth disusun menurut sistem Direktorat,
berbentuk lini dan staf.
3. Struktur Organisasi RS St.Elisabeth disesuaikan dengan besarnya kegiatan dan beban
kerja rumah sakit
4. Struktur Organisasi RS St.Elisabeth harus membagi habis seluruh tugas dan fungsi
rumah sakit
5. Setiap Direktur di lingkungan RS St.Elisabeth wajib menerapkan prinsip Koordinasi,
Integrasi, Simplifikasi, Sinkronisasi dan mekanisasi di dalam lingkungannya masing-
masing serta dengan unit-unit yang lain.
6. Setiap Direktur bertanggung jawab atas kelancaran, hasil dan daya guna Direktorat
masing-masing kepada Direktur Utama dan Direktur Eksekutif.
7. Direktorat sebagaimana dimaksud padaayat (2), dapat dibentuk sesuai dengan
kebutuhan pelayanan dan persetujuan Pengurus Yayasan.
8. Jumlah Direksi, Bidang/Bagian/Instalasi,Unit/Ruangan, Penanggung Jawab pada Rumah
Sakit St.Elisabeth ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit
St.Elisabeth berdasarkan beban kerja, azas manfaat, efisiensi dan efektivitas, serta
bersifat hemat struktur dan kaya fungsi.
9. Susunan Struktur Organisasi Rumah Sakit St. Elisabeth sebagaimana tercantum
dalam lampiran Keputusan Yayasan Rumah Sakit Santa Elisabeth Bekasi Nomor
001/RSEB-SO/II/2016 Tahun 2016 Tentang Pengesahan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Santa Elisabeth.

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 7


B. SUSUNAN ORGANISASI
1. Susunan organisasi Rumah Sakit St. Elisabeth, terdiri dari :
1) Direktur Utama
2) Direktur Eksekutif
3) Direktur Medik
4) Direktur Keperawatan
5) Direktur Keuangan
6) Direktur SDM
7) Direktur Penunjang Umum
2. Badan Staf/ Pembantu/ Penasehat :
1) Komite-komite
a. Komite Medik
b. Komite Keperawatan
c. Komite Rekam Medis
d. Tim Farmasi dan Terapi
e. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
f. Komite Etik
g. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
h. Komite Akreditasi
i. Komite lain yang dianggap perlu
2) Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 8


3) Hubungan Masyarakat (HUMAS) dan PKRS
4) Marketing
3. Pembentukan Panitia/Pokja/Tim: Dibentuk Direksi Rumah Sakit St. Elisabeth
sesuai dengan kebutuhan pelayanan rumah sakit dan dilaporkan ke Pengurus Yayasan.

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI SUB BAGIAN PEMELIHARAAN ALAT NON


MEDIK

KASUBAG
PEMELIHARAAN NON
MEDIS

LISTRIK MESIN PERTUKANGAN

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 9


BAB VI

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

SUB BAGIAN PEMELIHARAAN ALAT NON MEDIK

KEPALA SUB BAGIAN PEMELIHARAAN ALAT NON MEDIS


I. DATA JABATAN/PEKERJAAN
KA. SUB. BAGIAN PEMELIHARAAN
Nama Jabatan :
ALAT NON MEDIK
Bertanggung Jawab kepada : Kepala Bagian Penunjang Umum
II. DESKRIPSI JABATAN / PEKERJAAN
URAIAN JABATAN
TUJUAN JABATAN / PEKERJAAN
1. Mewujudnyatakan Visi dan Misi Rumah Sakit St. Elisabeth Bekasi dengan
terselenggaranya pelayanan umum yang efektif, efisien, dan profesional.
2. Terlaksananya program kerja Sub. Bag. Pemeliharaan Non Medik yang telah
tersusun
3. Terlaksananya kebijakan Rumah Sakit dan ketentuan ketentuan yang berhubungan
langsung dengan Sub. Bag. Pemeliharaan Non Medik

TUGAS
1. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
a. Mempelajari dan melaksanakan program program kerja dan kebijakan
kebijakan dari Direktur Penunjang Umum
b. Membuat rencana kerja di Sub. Bag. Pemeliharaan Non Medik
2. Melaksanakan Fungsi pengorganisasian meliputi :
a. Mengkoordinir pelaksanaan tugas tugas di Sub. Bag. Pemeliharaan Non

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 10


Medik
b. Mengatur Cuti tahunana di Sub. Bag. Pemeliharaan Non Medik
3. Melaksanakan Fungsi penggerakan meliputi :
a. Menginventaris permasalahan yang timbul di Sub. Bag. Pemeliharaan Non
Medik
b. Meningkatkan mutu pelayanan di Sub. Bag. Pemeliharaan Non Medik
c. Mendata/ menginventaris kondisi semua peralatan dan fasilitas penunjang
non medik yang ada di rumah sakit
d. Menyimpan persediaan barang / komponen vital yang sering dibutuhkan
e. Meningkatkan kenyamanan dan pelayanan dengan bagian terkait
4. Melaksanakan fungsi pengawasan Meliputi
a. Membuat laporan bulanan dan rekapitulasi lembur di Sub. Bag. Pemeliharaan
Non Medik
b. Memonitor dan mengendalikan tugas tugas dan kegiatan Sub. Bag.
Pemeliharaan Non Medik
c. Melakukan pengontrolan, perawatan,dan perbaikan sesuai jadwal
WEWENANG
1. Menetapkan system kerja dalam pengoperasian peralatan dan fasilitas penunjang
rumah sakit
2. Mengevaluasi semua kegiatan yang telah dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan.
HASIL KERJA
1. Terlaksananya seluruh program kerja yang telah disusun
2. Pembuatan laporan bulanan pekerjaan.
3. Pengawasan pelaksanaan program kerja yang telah diandalkan
HUBUNGAN KERJA
1. Internal : Semua unit di RS St. Elisabeth
2. Eksternal : -

PERSYARATAN JABATAN
1. Pendidikan Formal SMK
2. Pengetahuan minimal 5 Th dalam hal pemelihraan non medis
3. Memiliki pengetahuan tentang pemeliharaan alat alat non medis
4. Memiliki kemampuan tentang engelolaan bangunan dan fasilitas penunjang rumah
sakit.
5. Memiliki pengetahuan tentang instalasi pengolahan Limbah.

PELAKSANA PEMELIHRAAN NON MEDIS

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 11


I. DATA JABATAN/PEKERJAAN

Nama Jabatan : PELAKSANA PEMELIHRAAN NON MEDIS

Bertanggung Jawab kepada : KA.SUB PEMELIHARAAN NON MEDIS


II. DESKRIPSI JABATAN / PEKERJAAN
URAIAN JABATAN
TUJUAN JABATAN / PEKERJAAN
1. Mewujudnyatakan Visi dan Misi Rumah Sakit St. Elisabeth Bekasi dengan
terselenggaranya pelayanan umum yang efektif, efisien, dan profesional.
2. Terlaksananya program kerja Sub. Bag. Pemeliharaan Non Medik yang telah
tersusun
3. Terlaksananya kebijakan Rumah Sakit dan ketentuan ketentuan yang berhubungan
langsung dengan Sub. Bag. Pemeliharaan Non Medik
TUGAS
1. Melaksanakan tugas yang sudah di berikan dengan tanggung jawab.
2. Melaksanakan pengecekan dan pemelihraan alat alat penunjang non medis.
3. Melaksanakan pengoperasian alat alat penunjang non medis
4. Membuat laporan pekerjaan agar segera ditindak lanjuti.
5. Turut serta menjaga agar peralatan dan fasilitas penunjang rumah sakit dalam
keadaan siap digunakan
WEWENANG
1. Memberi saran / pendapat bila dirasa perlu untuk meningkatkan mutu pelayanan
khususnya Unit maintenance
2. Mengambil langkah langkah untuk mengatasi kesulitan yang ada atau
melimpahkan ke penaggung jawab jika tidak dapat diatas
HASIL KERJA
1. Dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas yang diberikan.
2. Membuat laporan hasil kerja.
3. Ikut serta memelihara alat alat dan kerapian alat dan tempat kerja.
HUBUNGAN KERJA
1. Internal : Semua unit di RS St. Elisabeth
2. Eksternal : -
PERSYARATAN JABATAN
1. Pendidikan formal : Min STM /SMK ( Elektro /Listrik/Mesin/Civil )
2. Pengalaman kerja : Lebih di utamakan
3. Kepribadian :
- Berjiwa kepemimpinan
- Mampu bekerjasama
- Jujur, kreatif, terampil
- Bertanggung jawab
- Memiliki keahlian di bidang Pemelihraan non medis

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 12


VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam melaksanakan pelayanan pelayanan sehari hari Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non
Medik selalu berhubungan dengan unit-unit lain yang ada di RS.St. Elisabeth.
dikarenakan Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik berperan penting dalam
menyediakan alat-alat penunjang non medik dalam keadaan yang laik jalan dan dalam
kondisi yang baik. Juga berhubungan dengan beberapa vendor dari luar instansi rumah
sakit.
Pihak pihak yang ada di dalam lingkup RS. St Elisabeth yang bekerja sama dan selalu
berhubungan dengan Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik adalah sebagai berikut :

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 13


Tata hubungan kerja antara Sub Bagian Pemeliharaan Non Medis dengan Unit unit
di RS.St.Elisabeth Bekasi.
No Kerja Sama Dengan Tujuan
a. Koordinasi tentang kebutuhan tenaga kerja dan
permasalahan karyawan.
1 SDM
b. Pelaporan masalah jadwal Dinas, lembur, Cuti
karyawan,
2 DIKLAT 1. Koordinasi tentang Pelatihan karyawan
1. Koordinasi tentang pengadaan barang non
3 TIM PEMBELIAN
medis.
1. Koordinasi kebutuhan alat alat tulis kantor
4 LOGISTIK
2. Penyimpanan barang barang spare part.
Seluruh Unit yang ada di 1. Menerima pelaporan permintaan perbaikan,
5
RS.St Elisabeth ataupun pembuatan, renovasi dari seluruh Unit.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

1. Analisa Kebutuhan Tenaga.


1.1 Jenis Ketenagaan.
Jenis Ketenagaan unuk pekerjaan di Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik di
butuhkan tenaga sebagai berikut :
1. Ka.Sub. Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik
2. Pelaksana Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik

1.2. Beban Kerja


Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan factor-faktor yang berpengaruh
pada kegiatan yang dilakukan.
1. Jumlah dan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dn tanggung jawabnya
2. Volume pekerjaan yang di lakukan
3. Jenis pekerjaan yang di lakukan

1.3. Pendidikan

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 14


Untuk menghasilkan mutu yang Dalam pelayanan yang baik, oleh karena itu
dalam menentukan kebutuhan tenaga perlu adanya pertimbangan pertimbangan
yang baik dengan mempertimbangkan :
1. Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan.
2. Penambahan pengetahuan sesuai dengan bidang kerjanya.
3. Peningkatan ketrampilan untuk menunjang tugas dan kewajibannya.

JUMLAH
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKAT
KEBUTUHAN
Ka.Sub Bagian
Pemeliharaan Alat Non SMK 1
Medik
Pelaksana SMK 13

Tabel 1. Pola Ketenagakerjaan Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik RS.St.Elisabeth
dihitung dari beban kerja :
Waktu Jumlah waktu
Waktu kerja
No Kegiatan transaksi Volume transaksi
efektif per hari
(Menit) (Menit)
1 Operan shift 30 2 60 6
2 Pembagian Tugas dan breafing 15 1 15 6
3 Operator Pagi 195 1 195 6
4 Operator sore 90 1 90 6
5 Service AC 60 6 360 6
6 Service IPAL 375 1 375 6
7 Running genset 30 2 60 6
8 Perbaikan peralatan non medis 375 1 375 6
9 Maintenance Dapur Loundry grece trap 270 1 270 6
10 Sortir oksigen 90 2 180 6
11 Pelayanan gangguan 360 1 360 6
12 Maintenance Basement 255 1 255 6
13 Maintenance lantai 1 255 1 255 6
14 Maintenance lantai 2 255 1 255 6
15 Maintenance lantai 3 255 1 255 6
16 Maintenance Lantai 4 255 1 255 6
17 Pembuatan Peralatan 375 1 375 6

TOTAL 3990

Jumlah Tenaga yang di butuhkan :


Untuk 6 hari kerja berarti menggunakan pola 6/8 = 3/4 yaitu

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 15


(Jumlah hari Libur dalam 1 tahun}
X + x X
(Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun)

(Jumlah waktu yg dibutuhkan untuk semua transaksi / 60 ( sat. menit )


X =
Jam kerja efektif per hari ( 6 jam )

( 3990 / 60 ) 665
= =
6 6

= 11,08

Jumlah tenaga yang dibutuhkan

(Jumlah hari Libur dalam 1 tahun}


X + x X
(Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun)

76
11,08 + x 11,08 = 11,08 + ( 0,26 x 11,08 )
292

11,08 + 2,88 = 13,96 = 14 Orang

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 16


1.4. Penilaian Kinerja.

Penilaian kinerja dimulai dari karyawan yang bersangkutan untuk menilai dirinya
sendiri dengan memberi nilai pada kolom yang tersedia dan selanjutnya di
evaluasi dan di komunikasikan dengan pimpinan langsung atau dengan saran di
beberapa unit yang selalu berhubungan dengan karyawan tersebut. Sehingga
penilaian benar benar secara riil bukan penilaian yang bersifat suka tidak suka.
Semua penilaian dilakukan berdasarkan keterbukaan baik yang menilai maupun
yang dinilai sehingga tidak ada benturan di belakang hari dana dapat menjadi
penilaian yang benar benar obyektif dan transparan, sehingga semua tujuan
untuk memperbaiki diri maupun unit apat tercapai dengan baik.

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 17


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi karyawan terdiri dari dua orientasi yakni orientasi karyawan
yang bersifat umum yaitu orientasi yang di adakan oleh bagian SDM dan orientasi yang
diadakan di Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik
Adapun manfaat dari orientasi pada karyawan baru adalah :
1. Agar karyawan mengetahui, mengerti memahami dan mengenal serta mencintai
lingkungan kerja di rumah sakit St.Elisabeth pada umumnya dan pada Sub Bagian
Pemeliharaan Alat Non Medik pada khususnya
2. Agar karyawan mengetahui mengerti dan memahami serta menghayati falsafah,
Visi, Misi Rumah sakit St.Elisabeth dan penjabarnya dalam melayani sesama yang
menderita
3. Agar karyawan mengetahui, mengerti memahami dan mentaati peraturan peraturan
yang atau tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit St.Elisabeth dan di Sub Bagian
Pemeliharaan Alat Non Medik
Agar program orientasi dapat berjalan dengan baik, maka disusun jadwal materi dan
ditujuk pendamping selama orientasi berlangsung, orientasi beralngsung selama 3 hari
kerja dan akan dilakukan penilaian kesiapaan kerja dari bagian SDM

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 18


PROGRAM ORIENTASI RS ST. ELISABETH
WAKTU :
PESERTA :
PENDAMPING :
Waktu Tanggal Materi
Hari I Pengenalan Lingkungan kerja Rumah Sakit St. Elisabeth dan Sub
Pk.08.00 s/d Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik
Pk. 10.00 1. Pengenalan Lingkungan Rumah Sakit St. Elisabeth
2. Profil Rumah Sakit St. Elisabeth.
3. Struktur Organisasi Rumah Sakit St. Elisabeth.
4. Penjelasan Visi, Misi, Falsafah dan Motto Rumah Sakit
St. Elisabeth.
5. Pengenalan Lingkungan kerja Sub Bagian Pemeliharaan
Alat Non Medik
6. Struktur Organisasi Sub Bagian Pemelihraan Alat Non
Medik
7. Uraian, Tugas dan Wewenang yang bersangkutan.
Pk.12.30 s/d Evaluasi
Pk.13.00 1. Wawancara mengenai Kemampuan yang bersangkutan di
bidangnya

Bekasi, ,...............................
Mengetahui,
Ka-Sub.Bag.Pemeliharaan Alat Non Medik Peserta Orientasi

( ) ( )

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 19


BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Keberhasilan pelayanan Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik RS St. Elisabeth
yang diberikan kepada pasien dan kontinuitasnya, didasarkan pada komunikasi dan
kerjasama yang baik, antar unit maupun dalam unit itu sendiri. Komunikasi dan
kerjasama RS St. Elisabeth dapat dicapai dengan diadakannya pertemuan/ rapat baik antar
unit maupun dalam Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik RS St. Elisabeth.
Pertemuan. rapat RS St. Elisabeth terdiri dari:
 Rapat berkala terdiri dari
1. Rapat rutin
2. Rapat Insidentil
 Rapat rutin diselenggarakan pada:

Waktu : Setiap Akhir bulan


Hari : setiap sabtu
Jam : 14.00 wib s/d selesai
Peserta : Semua anggota pemelihraan non medis
Materi : Evaluasi kinerja mutu
Masalah pemecahannya
Evaluasi dan rekomendasi
 Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 20


BAB XI
PELAPORAN

Salah satu tanggung jawab yang luas dari bidang administrasi dan manajemen dalam
memberikan pelayanan pemeliharaan yang professional adalah pembuatan pelaporan.
Pembuatan pelaporan di Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik RS St. Elisabeth
merupakan komunikasi tertulis yang tepat bagi Petugas Pemeliharaan di RS St. Elisabeth.
Kepala Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik bertanggung jawab terhadap semua
dokumen dari semua kegiatan di Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik baik secara
hukum atau administrasi. Data yang dikumpulkan diterjemahkan dalam bentuk laporan
berkala atau khusus. Laporan tersebut adalah:
1. LAPORAN HARIAN
a. Laporan job tugas harian
b. Laporan tugas berkala
2. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan indicator mutu pelayanan Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik
dan laporan insiden
3. LAPORAN TAHUNAN
Laporan program kerja dan evaluasi program kerja

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 21


BAB XII
PENUTUP

Dengan ditetapkan Pedoman Pengorganisasi Sub Bagian Pemeliharaan Alat


Non Medik RS St. Elisabeth-Bekasi tidaklah berarti semua permasalahan tentang
pengorganisasian di Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik menjadi mudah dan
selesai. Dalam pelaksanaannya di lapangan Pedoman Pengorganisasi ini sudah barang
tentu akan menghadapi berbagai kendala, antara lain sumber daya manusia/ tenaga di Sub
Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik, kebijakan manajemen di rumah sakit, serta pihak-
pihak terkait yang umumnya masih dengan paradigma lama yang sulit untuk mengadakan
pembaharuan atau menerima hal-hal yang baru.
Untuk keberhasilan dalam pelaksanaan Pedoman Pengorganisasi ini maka
diperlukan komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara pribadi-pribadi di Sub Bagian
Pemeliharaan Alat Non Medik sendiri dengan pihak-pihak terkait, sehingga pelayanan di
rumah sakit khususnya di Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik akan menjadi
semakin optimal dan akan dirasakan oleh pasien atau siapa saja yang bekerja sama
dengan Sub Bagian Pemeliharaan Alat Non Medik.

Pedoman Pengorganisasian Sub Bagian Pemeliharaan Non Medik 22

Anda mungkin juga menyukai