PENDAHULUAN
1
memprihatinkan bahwa Indonesia pada era reformasi saat ini tidak
mampu menunjukkan jati diri sebagai salah satu negara maju dan
keuangan negara.
pertanggungjawaban.
negara yang baik yaitu perlu adanya pengawasan. Dalam hal ini,
2
mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai
B. Rumusan Masalah
pengklasifikasiannya?
dan masyarakat?
3
C. Tujuan Penulisan
yakni:
negara
keuangan negara
pengklasifikasiannya
4
BAB II
PEMBAHASAN
negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
tersebut.
1. Hak-Hak Negara
negara;
5
d) Hak teritorial darat, lau, dan udara serta segla kekayaan
2. Kewajiban Negara
antara lain:
TUJUANNYA
6
manajemen keuangan negara. Dalam arti sempit, pengelolaan
sebagai berikut:
7
penerimaannya, berarti penambahan daya beli masyarakat lebih
atau terjadi inflasi. Tetapi bila penawaran yang lebih besar dari
Pajak yang dipungut oleh negara tidak boleh terlalu banyak atau
terlalu sedikit.
b) Menyelenggarakan peradilan;
2. Menjaga Kestabilan
8
Menurut Keyness, depresi dunia, yang terjadi tahun 1930,
b) Memelihara stabilisasi
terpelihara.
adalah:
9
b) Redistribusi pendapatan;
c) Stabilisasi
secara maksimal.
10
C TAHAP PENGELOLAAN APBN
11
tahun anggaran yang disusun dan prakiraan maju (forward
Negara/Lembaga (RKA-KL).
12
2002 tentang pedoman pelaksanaan APBN sebagaimana telah
DPR.
13
a) Laporan Realisasi APBN
b) Neraca
perekonomian negara.
14
3) Pemberdayaan manajer profesional, dan
pemeriksaan.
15
setiap program/kegiatan/proyek yang harus dilaksanakan oleh
1) Lyndal F. Urwick
16
Pengawasan adalah upaya agar sesuatu dilaksanakan
2) Sondang Siagian
3) George R Terry
4) Stephen Robein
17
planned and correcting any significant devisions
1. Fase legislatif
2. Fase administratif
3. Fase dukungan
18
Muchsan (1992: 37-38), sebelum merumuskan unsur-unsur
1) Henry Fayol
recurrance.
2) Newman
plan.
3) Suyamto
pengawas.
19
b. Adanya suatu rencana yang mantap sebagai alat penguji
tolak ukurnya.
secara yuridis.
diklasifikasikan atas:
20
semacam itu dapat digolongkan sebagai jenis kontrol
pengawasan, meliputi:
a. Kontrol a-priori
21
mengandung unsur pengawasan preventif yaitu untuk
b. Kontol a-posteriori
perbuatan pemerintah.
diklasifikasikan atas:
22
terlihat adanya perkembangan baru yang
kemanfaatan (oportunitas)
dibedakan atas:
dilakukan.
23
b. Pengawasan refleksif (reflexive control)
penerimaannya.
24
i. Pengawasan pada waktu perencanaan
SPMU.
25
Pengawasan ini adalah pengawasan terakhir
bagi Bendaharawan.
a. Pengawasan preventif
b. Pengawasan represif
jauh/verifikasi)
26
Hanya bersifat meneliti dan mengevaluasi
ordonnator.
27
5) Pemeriksaan terhadap laporan penerimaan
negara
dokumen SPJ.
diadakan perubahan.
ganti rugi.
28
aktivitas operasional keuangan negara.
bank Pemerintah.
29
c) Direktur Jenderal Anggaran atau pejabat
Negara
inspektur/inspektur pembantu
di wilayahnya
kantor daerah.
30
dan pejabat dari suatu Departemen (Inspektur
organisasi-organisasinya di daerah-daerah.
31
1) Pengawasan yang dilakukan ordonnator
penjelasannya masing-masing:
32
a) Pemeriksaan keuangan adalah
efektivitas.
intern pemerintah.
eksternal.
1) Pengawasan Melekat
33
perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja para
keuangan negara.
34
di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. Sebenarnya
sebagai berikut:
undangan.
35
Pembagian kewenangan yang terkait dengan pengendalian
pembendaharaan.
36
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
daerah.
37
dalam pengelolaan keuangan negara. Sistem pengendalian
negara.
38
pelaksanaan tugas fungsi instansi pemerintah. lingkup
39
keuangan negara kepada atasannya. berdasarkan laporan
dari APBN.
40
membuat laporan hasil pengawasan. Setelah itu, laporan hasil
2) Pengawasan Internal
41
badan pengawasan keuangan dan pembangunan tersebut
umum negara
menggunakan APBN.
42
Apabila dalam pengawasan terdapat penyimpangan dalam
3) Pengawasan Eksternal
43
Sumber hukum bagi DPR dan DPRD melakukan
pada Pasal 23E ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945. Sementara
PEMERINTAHDAN MASYARAKAT
hal, yaitu:
undang-undang
APBN
44
dengan pemerintah. Selain itu, DPR juga membahas
45
berwenang untuk melaksanakan tugas pemeriksaan atas
kewenangannya
46
efektivitas, dan terakhir pemeriksaan dengan tujuan tertentu
1) Pemeriksaan keuangan
tersebut.
2) Pemeriksaan Kinerja
47
Pemeriksaan kinerja ini merupakan pemenuhan atas Pasal
pemeriksaan investigatif.
48
2000 tanggal 23 November 2000 jo. Keppres Nomor 173 Tahun
pelaksanaan APBN.
Pengawasan LPND
49
menteri dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
pengawasan
50
(2) Hasil pemeriksaan Inspektur Jenderal
tujuannya.
51
Ketentuan preaturan perundang-undangan yang mengatur
pimpinan.
Penyelenggaraan Negara;
52
dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang
(2) Hak untuk memperoleh peayanan yang sama dan adil dari
penyelenggaraan Negara;
Negara;
F PERTANGGUNGJAWABAN APBN
53
ekonomis, efektif, dan transparansi, dengan memperhatikan rasa
PresidenDPR
(a)
RUU PP APBN:
Laporan Keuangan
lainnya.
Gubernur/Bupati/Walikota DPRD
(a)
Raperda PP APBD
Laporan Keuangan
54
Skema pertanggungjawaban keuangan negara di atas,
55
laporan keuangan pemerintah daerah disampaikan oleh BPK
56
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
57
DAFTAR PUSTAKA
Saidi, Djafar. Dan Djafar E.M. 2016. Hukum Keuangan NegaraTeori dan
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Negara.
58
Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
59
DOKUMENTASI
60