1102305024-3-Bab Ii PDF
1102305024-3-Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
setiap satuan luas dinding pembuluh. Bila seseorang mengatakan bahwa tekanan
dalam pembuluh adalah 100 mmHg hal itu berarti bahwa daya yang dihasilkan
cukup untuk mendorong kolom air raksa melawan gravitasi sampai setinggi 100
mm (Guyton dan Hall, 2008). Tekanan darah juga didefinisikan sebagai kekuatan
lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung
sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung
terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60
sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer dan
Bare, 2001).
Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana
darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan
9
10
yang kuat (Hayens, 2003). Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air
darah perifer (tahanan perifer). Curah jantung (cardiac output) adalah jumlah
darah yang dipompakan oleh ventrikel ke dalam sirkulasi pulmonal dan sirkulasi
sistemik dalam waktu satu menit, normalnya pada dewasa adalah 4-8 liter.
Cardiac output dipengaruhi oleh volum sekuncup (stroke volume) dan kecepatan
denyut jantung (heart rate). Resistensi perifer total (tahanan perifer) pada
pembuluh darah dipengaruhi oleh jari-jari arteriol dan viskositas darah. Stroke
volume atau volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompakan saat
ventrikel satu kali berkontraksi normalnya pada orang dewasa normal yaitu ±70-
75 ml atau dapat juga diartikan sebagai perbedaan antara volume darah dalam
ventrikel pada akhir diastolik dan volume sisa ventrikel pada akhir sistolik. Heart
rate atau denyut jantung adalah jumlah kontraksi ventrikel per menit. Volume
sekuncup dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu volume akhir diastolik ventrikel, beban
merupakan gaya utama yang mendorong darah ke jaringan. Tekanan arteri rata-
rata harus dipantau dengan baik karena apabila tekanan ini terlalu tinggi dapat
11
akan tetap normal melalui penyesuaian jangka pendek (dalam hitungan detik)
resistensi perifer total yang diperantarai oleh sistem saraf otonom pada jantung,
volume darah total dengan cara menyeimbangkan garam dan air melalui
oleh saraf otonom. Hal ini yang mempengaruhi kerja jantung dan pembuluh
darah dalam upaya menyesuaikan curah jantung dan resistensi perifer total.
Reflek dan respon lain yang mempengaruhi tekanan darah yaitu reseptor volume
keseimbangan air dan garam, kemoreseptor yang terletak di arteri karotis dan
aorta yang secara reflek akan meningkatkan pernafasan sehingga lebih banyak
oksigen yang masuk. Respon lainnya yaitu respon yang berkaitan dengan emosi,
pengaturan tekanan darah untuk jangka pendek dan pengaturan tekanan darah
1) Sistem Saraf
seperti yang disajikan pada Gambar 2.1. Sistem baroreseptor bekerja sangat
penting dalam tubuh manusia terdapat di sinus karotis dan arkus aorta.
vena serta menurunkan curah jantung dan resistensi perifer total, sehingga
tekanan darah kembali normal. Begitu juga sebaliknya jika tekanan darah
2) Kontrol kimia
14
mempengaruhi tekanan darah melalui kerja pada otot polos dan pusat
Organ ginjal memiliki peran penting dalam pengaturan tekanan darah jangka
darah menurun, ginjal akan mengeluarkan enzim renin ke dalam darah yang
daerah tubuh serta menurunkan eksresi garam dan air oleh ginjal (Ronny,
2009).
15
dua kali atau lebih pengukuran pada dua kali atau lebih kunjungan.
yang disajikan pada Gambar 2.2. Menurut Potter dan Perry (2005), pengukuran
darah.
pengukuran.
e. Posisikan lengan atas setinggi jantung dan telapak tangan menghadap keatas.
16
g. Palpasi arteri brakialis dan letakkan manset 2,5 cm diatas nadi brakialis,
selanjutnya dengan manset masih kempis pasang manset dengan rata dan pas
i. Letakkan earpieces stetoskop pada telinga dan pastikan bunyi jelas, tidak
redup (muffled).
j. Ketahui letak arteri brakialis dan letakkan belt atau diafragma chestpiece
kemudian dengan perlahan lepaskan dan biarkan air raksa turun dengan
o. Kempiskan manset dengan cepat dan sempurna. Buka manset dari lengan
p. Bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman dan rapikan kembali lengan atas
Gambar 2.2 Cara Auskultasi untuk Mengukur Tekanan Arteri Sistolik dan Diastolik.
Sumber: Guyton dan Hall, 2008.
2.2 Pre-hypertension
2.2.1 DefinisiPre-hypertension
Pada tahun 2003, The Seventh Report of the Joint National Committee
seseorang yang memiliki tekanan darah sistolik berkisar 120-139 mmHg dan
berhubungan dengan tekanan darah pada rentang ini dan untuk memfokuskan
perhatian pada kesehatan publik dan klinis sebagai suatu tindakan preventif
hingga akhirnya timbul berbagai macam keluhan. Berbagai macam faktor dapat
a. Usia
orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang lebih
tinggi dari orang yang berusia lebih muda (Isselbacher, et al., 2000).
hipertensi dini pada pasien umur 20-40 tahun (dimana tahanan perifer
b. Jenis kelamin
lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini juga menyebabkan
19
risiko wanita untuk terkena penyakit jantung menjadi lebih tinggi (Miller,
daripada laki-laki dengan usia yang sama, hal ini sering dikaitkan dengan
c. Stres
dari sistem saraf simpatis memicu peningkatan aktivasi berbagai organ dan
IMT =
Kurus <18,5
Normal 18,5 – 22,9
Kelebihan Berat Badan 23 – 24,9
Obesitas 1 25 – 29,9
Obesitas II >30
e. Kebiasaan Merokok
tinggi. Seseorang yang biasa dengan gaya hidup instan dan kurang aktivitas
alkohol dalam jumlah besar juga rentan akan resiko peningkatan tekanan
terletak di pusat vasomotor pada medula otak. Pusat vasomotor pada medula
menuju bagian bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis
menuju ke ganglia simpatis pada thoraks dan abdomen. Rangsangan pada pusat
sistem saraf simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin
dan Hall, 2008). Kecemasan, ketakutan dan stres juga merangsang kelenjar
adrenal sehingga kelenjar ini mensekresi epinefrin yang terlibat dalam aktivitas
berfungsi sebagai retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal. Retensi ini akan
23
2.2.4 PenatalaksanaanPre-hypertension
3x/minggu.
24
dokter.
2. Terapi farmakologi
dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra
masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan
kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari
c. Periode istirahat
Periode istirahat yaitu waktu antara periode konstriksi (sistole) dan dilatasi
menjadi 4, yaitu : usia pertengahan (middle age) adalah usia 45-59 tahun, lanjut
(elderly) adalah 60-74 tahun, lanjut usia (old) adalah 75-90 tahun dan usia
sangat tua (very older) di atas 90 tahun (Nugroho, 2008). Middle age atau usia
pertengahan merupakan suatu fase yang terjadi setelah fase dewasa namun
26
belum memasuki fase tua. Usia pertengahan dapat dikategorikan yaitu sekitar
kuartal ketiga dari rentang kehidupan rata – rata dari manusia (Mazlan, 2011).
2.5.1 Definisi
dan korteks serebri, seperti yang disajikan pada Gambar 2.3. Selama inspirasi,
Gambar 2.3 Mekanisme yang Terjadi pada Perubahan Otonom Selama Melakukan
Latihan Deep Breathing.
Sumber: Jerath, et al., 2006.
penurunan tekanan darah pada latihan deep breathing. Selama melakukan pernafasan
kardiopulmonari. Stimulasi peregangan di arkus aorta dan sinus karotis diterima dan
28
diteruskan oleh saraf vagus ke medula oblongata (pusat regulasi kardiovaskuler), yang
2011). Impuls aferen dari baroreseptor mencapai pusat jantung yang akan merangsang
Sistem saraf parasimpatis yang berjalan ke SA node melalui saraf vagus melepaskan
menghasilkan suatu efek inotropik negatif. Pada otot rangka beberapa serabut
Akibat dari penurunan curah jantung, kontraksi serat-serat otot jantung, dan volume
Seperti yang disajikan pada Gambar 2.4 dan Gambar 2.5, teknik latihan deep
a. Mengatur posisi klien senyaman mungkin dengan posisi duduk di kursi ataupun
b. Meletakkan satu tangan klien di atas abdomen (tepat di bawah iga) dan tangan
lainnya pada tengah dada untuk merasakan gerakan dada dan abdomen saat
bernafas.
29
c. Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik sampai dada dan abdomen
terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap tertutup selama inspirasi, tahan nafas
selama 2 detik.
d. Menghembuskan nafas melalui bibir yang dirapatkan dan sedikit terbuka sambil
2.6.1 Definisi
Slow Stroke Back Massage (SSBM) adalah salah satu stimulasi kulit
nyeri dan ketegangan otot. Slow Stroke Back Massage (SSBM) merupakan
tegas, berirama dengan kedua tangan menutup area selebar 5 cm diluar tulang
belakang yang dimulai dari kepala hingga area sacrum(Potter dan Perry, 2005).
usapan yang perlahan (slow stroke back massage) akan menurunkan tekanan
Slow-stroke back massage tidak boleh dilakukan pada kulit di daerah punggung
yang mengalamiluka bakar, luka memar, ruam kulit, inflamasi, dan kulit di
kulit punggung dengan usapan yang perlahan. Massage ini dapat menghasilkan
ke sirkuit melalui pusat jalur sistem saraf. Stimulus tersebut didistribusikan otak
(Lawton, 2003). Sistem saraf otonom yang paling berperan dalam mekanisme
SA node dan AV node akibat aktivitas sistem saraf simpatis yang mengeluarkan
Massage juga menstimulasi penurunan suhu tubuh dan level hormon stres
dengan adanya proses perenggangan otot ini maka akan meningkatkan sirkulasi
darah dan membawa kembali O2 serta nutrisi kembali ke area tubuh yang
tegang.
Efek perenggangan otot polos ini juga terjadi pada arteri vertebra yang
spinalis kembali normal yang berakibat pada penurunan tekanan darah secara
fisiologis. Kembalinya sirkulasi darah juga akan mengurangi nyeri otot akibat
Mekanisme timbulnya perasaan tenang dan rileks ini selanjutnya juga diinduksi
gelombang δ pada system saraf pusat saat dan setelah pemberian masase.
simpatis disertai penurunan tekanan darah. Rasa enak dan nyaman akan tercapai
sehingga secara psikis memberikan dampak positif bagi rasa tenang, nyaman,
rileks, dan stres yang menurun. Respons positif ini melalui jalur HPA Aksis
menengahi banyak efek simpatik selama stres, dalam keadaan rileks akan
pendekatan, tetapi salah satu metode yang paling sering dilakukan adalah
dengan mengusap kulit klien secara perlahan dan berirama dengan tangan
dengan kecepatan 60 kali usapan per menit, seperti yang disajikan pada Gambar
2.14 dan Gambar 2.15. Kedua tangan menutup suatu area yang lebarnya 5 cm
pada kedua sisi tonjolan tulang belakang, dari ujung kepala sampai area sakrum.
Massage ini diberikan dengan durasi 3-10 menit (Potter dan Perry, 2005).
34
Menurut Potter dan Perry (2005), prosedur kerja pemberian slow-stroke back
d. Buka punggung klien, bahu, dan lengan atas. Tutup sisanya denganselimut
mandi.
tangan sesuai dengan metode di atas selama 3-10 menit. Jika responden
g. Akhiri usapan dengan gerakan memanjang dan beritahu klien bahwa terapis
mengakhiri usapan.
h. Bersihkan kelebihan dari lubrikan dari punggung dan bahu klien dengan
handuk mandi.