Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan di

wilayah kecamatan yang merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD).

Kriteria umum yang dimiliki diantaranya memiliki rencana, program dan

kegiatan pengembangan yang berkelanjutan dengan dukungan oleh tiga faktor

yaitu sumber daya manusia, anggaran, dan sarana dan prasarana kerja.

Berdasarkan hal tersebut, maka puskesmas merupakan satu satuan organisasi

yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota untuk melaksanakan tugas operasional pembangunan

kesehatan di wilayah kecamatan.


Upaya pembangunan kesehatan yang semula berupa pengobatan atau

penyembuhan penyakit secara berangsur-angsur berkembang kearah

kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan melibatkan

peran serta masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotif),

pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.


Untuk menunjang keberhasilan upaya kesehatan puskesmas telah

dikembangkan aspek managemen tingkat puskesmas. Diantaranya adalah

laporan tahunan untuk melihat sejauh mana organisasi puskesmas dapat

melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan , ataupun hambatan-

hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan.


Puskesmas Pattingalloang sebagai salah satu puskesmas di Kota

Makassar telah berusaha melaksanakan wewenang kemandirian tersebut.

Salah satu kemandirian yang dilaksanakan adalah pembuatan laporan tahunan

yang merupakan bukti pertanggungjawaban pelaksanaan program yang telah

dilaksanakan selama tahun 2014 yang akan menjadi bahan informasi dan

pembelajaran bagi kebutuhan Puskesmas dan Lintas Sektor.

B. MAKSUD

1
Laporan Tahunan Puskesmas Pattingalloang tahun 2014 ini dimaksudkan

untuk melaporkan semua kegiatan yang sudah dilaksanakan maupun belum

terlaksana dengan harapan untuk dapat meningkatkan dan memantapkan

pelaksanaan kegiatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui

program kerja Puskesmas Pattingalloang dan selanjutnya Puskesmas

Pattingalloang mempunyai program prioritas yang harus mendapat perhatian

serta semua program yang pada dasarnya dalam pelaksanaan disesuaikan

dengan situasi dan kondisi daerah serta mencari solusi pemecahan masalah

terbaik.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melaporkan hasil kegiatan Puskesmas Pattingalloang pada tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
- Meningkatkan pelayanan dan pencapaian program
- Melaporkan semua kegiatan-kegiatan program Puskesmas secara

keseluruhan

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PATTINGALLOANG
A. Data Geografis
Letak geografis Puskesmas Pattingalloang terletak di Jalan Barukang VI

No. 15, Kelurahan Pattingalloang Baru, Kecamatan Ujung Tanah, Kota

Makassar, Sulawesi Selatan. Wilayah kerja meliputi 4 kelurahan yaitu

Pattingalloang, Pattingalloang Baru, Cambaya dan Camba Berua yang terdiri

dari rumah penduduk, kantor pemerintahan, tempat beribadah dll.


1. Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Selat Makassar
- Sebelah Timur : Kelurahan Kaluku Bodoa
- Sebelah Selatan : Kelurahan Pannampu dan Tabaringan
- Sebelah Barat : Kelurahan Gusung
2. Luas Wilayah

2
Puskesmas Pattingalloang terdiri dari 4 kelurahan dengan luas wilayah

22,26 km2 dan jarak tempuh yang paling jauh sekitar 1 km2 dengan waktu

tempuh sekitar 15 menit.

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Pattingalloang

B. Data Demografi

Jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Pattingalloang sebanyak

18.081 jiwa
a. Kelurahan Pattingalloang : 4565 Jiwa
b. Kelurahan Pattingalloang Baru : 3627 Jiwa
c. Kelurahan Cambaya : 6024 Jiwa
d. Kelurahan Camba Berua : 3865 Jiwa

3
Penduduk Juml KK
No Kelurahan KK
Laki-Laki Perempuan ah Miskin
1 Pattingalloan
1176 2564 2001 4565 2046
g
2 Pattingalloan
563 1824 1803 3627 964
g Baru
3 Cambaya 1269 3038 2986 6024 3924
4 Camba Berua 883 1981 1884 3865 2281
Jumlah 1808
3891 9407 8674 9215
1

C. Data Sumber Daya Fisik

No Sarana Jumlah Keadaan


1 Gedung Puskesmas Induk 1 buah Baik

2 Permanent 2 buah Baik

3 Puskesmas Pembantu 19 buah 4 Baik, 15 numpang

Posyandu rumah warga

Baik

4 Mobil Ambulance 1 buah Baik

5 Motor 2 buah

D. Data Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat dan Sarana Pendidikan

No Kelurahan Posyandu Kader TK SD SMP SMA


1 Pattingalloang 6 30 3 2 0 0

2 Pattingalloang Baru 3 15 1 2 0 0

3 Cambaya 6 30 2 2 1 1

4 Camba Berua 4 20 2 3 1 1
Jumlah 19 95 8 9 2 2

E. Jumlah Posyandu Berdasarkan Type

Type
No Kelurahan
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Pattingalloang 0 0 5 1

4
2 Pattingalloang
0 0 3 0
Baru
3 Cambaya 0 0 6 1
4 Camba Berua 0 0 2 2
Jumlah 0 0 15 4

F. Sumber Daya Tenaga

No Jenis Tenaga Jumlah


PUSKESMAS INDUK
1 Dokter 4
2 Dokter Gigi 1
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1
4 Bidan
- D III Kebidanan 6
- D I Kebidanan 1
5
Perawat 1
3
- S1 Keperawatan 5
- S1 Keperawatan + Ners 4
6 - D III Keperawatan 2
7 - SPK 2
8 2
9 Perawat Gigi 1
10 0
11 Gizi 1
12 2
13 Analisis Laboratorium 1

Sanitarian

Perekam Medis

Tata Usaha

S.Farmasi/Ast.Apoteker

Fisioterapi
Jumlah 37

G. Kebutuhan Peralatan / Fasilitas Penunjang

No Jenis Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi Ket

Baik Rusak Rusak Rusak

SARANA KESEHATAN ringan sedang berat


Puskesmas Pembantu 2 2
Ambulance 1 1

5
Sepeda Motor 2 2
Ruang OK 0
Ruang Lab 1
SARANA PENUNJANG
Komputer 6 6
Mesin Tik 2 2
Telepon 1 1
Televisi 1 1
Tape Warlest 1 1
Meja tulis 25
Kursi 39
Lemari Rak Obat 1
Rak Obat 5
Lemari 2
Bed Periksa 3
Blankar 1
Kursi roda 1
Kursi tunggu 7
Lemari Arsip 2
Freezer /chold chain 1
Kulkas 2
Termos 3

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PUSKESMAS
A. Upaya Kesehatan Wajib:
1. Upaya KIA da KB
a. Data Ante Natal Care ( ANC)
Dilakukan kepada semua ibu hamil yang ada dalam wilayah

Puskesmas Pattingalloang, dengan target ibu hamil, total

pencapaian K1 = 103,4 %

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 adalah ibu hamil yang

telah memperoleh pelayanan ANC pertama kali pada trimester I

(umur 1-12 minggu). Dari data diatas mengambarkan bahwa

6
semua kelurahan telah mencapai target terhadap pelayanan

Kunjungan K1.

Cakupan K1 Standart, selama Tahun 2014, cakupan untuk

Puskesmas Pattingalloang adalah 103 %, dari target 100 % .

b. Cakupan Pelayanan K4
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu hamil yang

telah memperoleh pelayanan antenatal 4 (empat) kali sesuai

dengan standar di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu

tertentu.

Berdasarkan tabel diatas, Cakupan K4 Puskesmas

Pattingalloang tahun 2014 sebesar 101 % sehingga sudah

mencapai target yang telah ditentukan (95%).

c. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Dan

Pada Fasilitas Yang Memadai

Dari grafik di atas menunjukkan total persalinan oleh tenaga

Kesehatan di Puskesmas Pattingalloang adalah 95 % dari target

90%, walaupun total keseluruan sudah mencapai target namun

masih ada 3 Kelurahan yang belum mencapat target yaitu

7
Kelurahan Pattingalloang, Pattingalloang Baru, dan cambaya. Hal

tersebut dikarenakan ibu hamil yang sudah mendekati saat

persalinan, pulang ke kampung untuk melahirkan agar dekat

dengan keluarga

d. Cakupan Kunjungan Neonatus

Dari grafik diatas menunjukkan total pencapaian Kunjungan

Neonatus Puskesmas Pattingalloang mencapai 89 % dari target

yang telah ditentukan yaitu 90%, hal ini dikarenakan ibu nifas yang

pulang kampung kembali ke makassar setelah masa nifas berakhir

(40 hr).
e. Pelayanan Keluarga Berencana

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pencapaian

Puskesmas Pattingalloang pada pelayanan Keluarga Berencana

adalah 67%, dan belum mencapai target pencapaian yaitu 70%.

8
Hal ini dikarenakan petugas belum aktif mengambil data di fasilitas

kesehatan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Pattingalloang.

2. Upaya Perbaikan Gizi


a. Cakupan D/S

Cakupan D/S selama tahun 2014 sebagian belum sudah mencapai

target SPM 85% yaitu kelurahan Cambaya namun masih terdapat kelurahan

yang belum mencapai target yaitu kelurahan Pattingalloang, Pattingalloang

Baru dan Camba Berua. Hal tersebut disebabkan terjadinya penurunan

kunjungan pada bulan Januari-April karena musim hujan dan pada bulan Juli

karena masyarakat banyak yang pulang kampung mudik lebaran. Namun tak

9
henti-hentinya petugas beserta kader melaksanakan sosialisasi mengenai

pentingnya posyandu baik dalam penyuluhan kelompok maupun perorangan.

Para kader juga aktif melakukan penimbangan setelah hari posyandu dengan

berkunjung kerumah warga yang tidak datang membawa balitanya untuk

kembali datang ke posyandu di hari yang sudah ditentukan.Terhadap

kegiatan ini perlu di pertahankan melalui pembinaan kader agar kader lebih

aktif untuk mengisi buku SIP (Sistem Informasi Posyandu), melakukan

kunjungan rumah pada bayi/balita yang tidak hadir saat Posyandu serta

selalu melakukan koordinasi dengan lintas sector dan PKK.

b. Cakupan N/D

Dari gGrafik diatas menunjukkan cakupan N/D Program

Gizi belum mencapai target SPM yaitu 80%. Masih adanya

masyarakat yang berpendidikan rendah sehingga pola asuh kurang

dan masih ada wilayah yang kumuh. Oleh karena itu perlu lebih

gencar dalam melakukan penyuluhan gizi khususnya pada balita

bermasalah (gizi kurang dan gizi buruk) serta mengoptimalkan

kegiatan pemberian PMT pemulihan dan pemberian Taburia.

10
c. Capaian Asi Eksklusif

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pencapaian Asi

Eksklusif Puskesmas Pattingalloang, belum mencapai target 80%.

Hal ini disebabkan masih banyak ibu-ibu yang memberikan

anaknya susu formula, karena kurangnya pengetahuan mengenai

manfaat ASI Eksklusif menjadikan salah satu kendala gagalnya

pemberian Asi Ekslusif, faktor kepercayaan kepercayaan/budaya

setempat,kurangnya dorongan dari keluarga juga membuat ibu-ibu

enggan memberikan ASI Eksklusif, untuk itu sosialisasi dan

penyuluhan dari tenaga kesehatan sangat penting.

d. Pencapaian Vitamin A pada Balita

11
Dari grGrafik diatas menunjukkan masih belum tercapainya

cakupan vitamin A dari target SPM 85%, cakupan pemberian

vitamin A di Posyandu pada bulan Februari tidak mencapai target,

karena jumlah tersebut belum termasuk sweeping dan cakupan

pemberian vitamin A di pelayanan kesehatan lainnya tidak tercatat

pada pelaporan yang dikirim ke Dinas Kesehatan Kota.

e. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)


a. Program P2 TB Paru

TB PARU 2014

1. Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA Positif 41

2. Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA Negatif, 9

Rontgen Positif

b. Program P2 Malaria

MALARIA 2014

12
1. Pemeriksaan sediaan dasar (SD) pada 13

malaria klinik

2. Pemeriksaan Malaria klinik yang diobati 2

3. Penderita positif (+) Malaria yang diobati 1

4. Penderita terindikasi malaria berat di 1

PKM yang dirujuk ke RS

c. Program P2 Kusta

KUSTA 2014

1. Penemuan tersangka penderita kusta 0

2. Pengobatan penderita kusta 2

3. Pemeriksaan kontak penderita 20

d. Program P2 Diare

DIARE 2014

1. Penemuan kasus Diare di PKM ( DW + LW ) 741

2. Kasus Diare yg ditangani PKM dan diberi oral dehidrasi 741

3. Kasus Diare yg ditangani PKM dan diberi dehidrasi Intra -

Vena

e. Program P2 ISPA

ISPA 2014

1. Pneumonia berat yang ditangani di PKM 0

2. Jumlah kasus pneumonia berat/dgn tanda 0

bahaya ditangani

13
3. Jumlah kasus pneumonia berat/dgn tanda 0

bahaya ditangani/dirujuk

f. Program P2 DBD

DBD 2014

1. Jumlah Penderita DBD 3

2. Angka Bebas Jentik (ABJ) 80,01 %

3. Cakupan Survei Bebas Jentik 3309

Pencegahan & penanggulangan PMS 2014

dan HIV /AIDS

1. Kasus PMS yang diobati 0

2. Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS (kunjungan) 337

Temuan HIV Positif 0

g. Program Pencegahan dan Penanggulangan PMS , HIV/AIDS

h. P2 Rabies

RABIES 2014

1. Cuci Luka terhadap Kasus gigitan 0

2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HVR yang 0

berindikasi

14
i. P2 Kecacingan

2014

K. P2 CACINGAN 0

j. Pelayanan Imunisasi

PELAYANAN IMUNISASI 2014

1. Imunisasi DPT HB1+DPT-HB-Hib 1 pada 341

bayi

2. Imunisasi HB0 < 7 hari 315

3. Imunisasi Campak pada bayi 339

5. Imunisasi DT pada anak kelas I SD 412

6. Imunisasi TD pada anak SD kelas 2 & 3 904

7. Imunisasi Campak Anak Sekolah 418

Untuk pelayanan imunisasi DPT I pada bayi diberikan kepada

341 bayi dengan target bayi yaitu 335 orang sehingga cakupan

pelayanan imunisasi DPT I mencapai 102%. untuk imunisasi HB 0

< 7 hari diberikan pada 315 bayi dengan target bayi sejumlah 335

orang sehingga cakupan imunisasi HB 1 < 7 hari mencapai 94%.

Untuk pelayanan imunisasi campak pada bayi diberikan kepada

339 bayi dengan target sejumlah 335 orang, sehingga capaian

imunisasi Campak mencapai 101%, (penjelasan lebih lengakap

dapat dilihat pada table dibawah ini). Untuk imunisasi DT pada

anak kelas 1 SD diberikan sebanyak 412 orang dengan target

sejumlah 424 orang sehingga imunisasi DT pada anak kelas 1 SD

15
mencapai 97,17%. Untuk imunisasi TD pada anak SD kelas 2 dan

3 diberikan sebanyak 904 orang dengan target sejumlah 923 orang

sehingga pelayanan imunisasi TD pada anak SD kelas 2 dan 3

mencapai 98%. Sedangkan untuk imunisasi campak anak sekolah

diberikan kepada 418 orang dengan target sejumlah 424 orang

sehingga pelayanan imunisasi campak pada anak sekolah

mencapai 98.5%.

1) Hasil Capaian Imunisasi BCG tahun 2014

Sasaran 95 49 111 80 335


Kumulatif % 99 100 113 99 104

Januari s/d

Desember

16
Desember 4,2 6,1 3,6 7,5 5,1
%
Nopember 6,3 16 14 5 9,9
Trend     
Kelurahan

Pattingalloang Baru

PKM Pattingalloang
Pattingalloang

Camba Berua
Cambaya

2) Hasil Capaian Imunisasi DPT-HB 1 + DPT-HB-Hib 1 tahun

2014

Sasaran 95 49 111 80 335


Kumulatif

Januari s/d
% 101 104 104 99 102
Desember

Desembe
4,2 6,1 4,5 7,5 5,4
r
%
Nopembe
7,4 8,2 8,1 14 9,3
r
Trend     

17
%
Trend
Januari
Sasaran
Kumulatif

Desember

Kelurahan
Kelurahan

s/d

Desember
Nopember
%
Pattingalloang


Pattingalloang

3,2
4,2
95

108


18
10
Pattingalloang Baru Pattingalloang Baru

18
98
49


Cambaya Cambaya

9,9
3,6
111

105


23
Camba Berua Camba Berua

98
80


12
PKM Pattingalloang PKM Pattingalloang

5,1
103
335
1) Hasil capaian Imunisasi DPT-HB 3 + DPT-HB-Hib 3 tahun

2014

2) Hasil Imunisasi Campak tahun 2014

Sasaran 95 49 111 80 335


Kumulatif % 99 102 102 103 101

Januari s/d

Desember

Desember 6,3 8,2 2,7 6,3 5,4


%
Nopember 12 14 8,1 11 11
Trend    
Kelurahan
Cambaya

Camba Berua
Pattingalloang

Pattingalloang Baru

PKM Pattingalloang

19
f. Upaya Kesehatan Lingkungan

JENIS KEGIATAN KESLING 2014

1. Rumah yg mempunyai Sanitasi Dasar Jaga, SPAL, TPS


(84 %)

2. Inspeksi Sarana Air Bersih (SGL)


236

3. Pengawasan TTU 51

4. Pengawasan TPM 14

5. DAMIU 7

6. Pengawasan PIRT 1

7. Pengawasan TPS -

g. Upaya Pengobatan

Puskesmas Pattingalloang memiliki jumlah penduduk

sebanyak 19.810 jiwa. Kunjungan rawat jalan tahun 2014 sejumlah

21.540 orang yang terdiri dari 11.149 orang sebagai peserta

Jamkesda, Askes 1202 orang, peserta JKN 1282 sebagai peserta

20
Mandiri dan sebagai Penerima Bantuan Iuran/Jamkesmas 7927

orang.

NO JENIS KEGIATAN 2014


PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling 21.540 (100 %)

(KIP/K)
2 Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS 1 (100 %)
PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
3 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan 3.489 (89,6 %)

Rumah Tangga
4 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat melalui 19 (100 %)

Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di Masyarakat


6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase 19 (100 %)

(%) Posyandu Purnama & Mandiri


7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat 4 (100 %)

melalui Persentase (%) Desa Siaga Aktif (untuk

Kabupaten)/ RW Siaga Aktif (untuk kota)


8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui 3.489 (89,6 %)

Kunjungan Rumah
a. Upaya Promosi Kesehatan

Kegiatan promosi kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada

perorangan, kelompok dan masyarakat agar tercapainya

perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat untuk

meningkatkan perilaku hidup sehat, melindungi kesehatannya serta

bagaimana mencegah dan mempertahankan status kesehatan.

Pada tahun 2014 program ini belum berhasil yang mana belum

mencapai target ini dapat dilihat dengan meningkatanya jumlah

penderita penyakit tidak menular yaitu hipertensi dengan Diabetes

Melittus. Hal ini disebabkan karena banyak hal antara lain belum

optimalnya petugas promkes memberikan penyuluhan baik secara

21
lisan maupun visual, pembagian tugas untuk petugas penyuluhan

belum jelas, Kurangnya kesadaran masyarakat ataupun individu

tentang pentingnya kesehatan atau perilaku hidup bersih sehat,

selain itu tokoh masyarakat dan kader tidak bekerja sebagaimana

mestinya untuk meningkatkan kualitas kesehatan di lingkunganya.

B. Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Upaya Kesehatan Sekolah
a. Data Sekolah
Jumlah sekolah yang berada diwilayah Puskesmas

Pattingalloang yaiitu terdiri dari TK sebanyak 8 sekolah dengan

jumlah murid 0 orang, SD sebanyak 9 sekolah dengan jumlah

murid 2.758 orang, SLTP sebanyak 2 sekolah dengan jumlah murid

388 orang, SMA sebanyak 1 dengan jumlah murid 58 orang dan

MA sebanyak 1 dengan jumlah murid 14 orang..


b. Pembinaan / Pengelolaan
Pembinaan atau Pengelolaan telah dilakukan yaitu kepada

bapak atau ibu guru yang dilatih UKS. Terdapat 9 orang guru SD

dan 1 guru SMP yang telah dilatih UKS.


c. Pelaksanaan Trias UKS

1) Pendidikan Kesehatan

JUMLAH SEKOLAH
PONDOK
N
T R S M SLT MT SLT M SM
KEGIATAN
PESANTR
O
K A D I P s A A K
EN
SEKOLAH

YANG TELAH

MELAKSANA
A 8 - 8 1 1 1 1 1 -
KAN

PEMERIKSA

AN BERKALA
B SEKOLAH 8 - 8 1 1 1 1 1 - -

22
YANG

MELAKSANA

KAN

PENGUKURA

N TINGGI

BADAN DAN

BERAT

BADAN

(KMS)
SEKOLAH

YANG

MELAKSANA

KAN

C DOKTER - - 8 1 1 1 1 1 - -

KECIL/KADE

KESEHATAN

REMAJA
SEKOLAH

YANG

MELAKSANA
D - - - - - - - - - -
KAN

KEGIATAN

PKS
E SEKOLAH - - 8 1 1 1 1 1 1 -

YANG

MELAKSANA

KAN

KEGIATAN

23
PRAMUKA
SEKOLAH

YANG
F - - 8 1 1 1 1 1 1 -
MELAKSANA

KAN PMR
SEKOLAH

YANG

MELAKSANA

KAN

KEGIATAN
G
LOMBA

YANG

BERKAIATN

DENGAN

UKS
1. LOMBA

KEBERSI

HAN - - 8 1 1 1 1 1 1 -

ANTAR

KELAS
2. LOMBA

TOGA
3. LOMBA ...

...
SEKOLAH

YANG

MEMPUNYAI
H - - 2 1 - - - - - -
ALAT

PERAGA

UKS
I SEKOLAH - - - - - - - - - -

24
YANG

MELAKSANA

KAN

KONSELING

KESEHATAN

REMAJA
SEKOLAH

YANG

MELAKSANA
J - - 8 1 1 1 1 1 1 -
KAN

PENYULUHA

2) Pelayanan Kesehatan

JUMLAH SEKOLAH
PONDOK
N
T R S M SLT MT SLT M SM
KEGIATAN
PESANTR
O
K A D I P s A A K
EN
MELAKSANAK

AN UPAYA

PENJARINGA
A - - 8 1 1 1 1 1 1 -
N

KESEHATAN

(Screening)
MELAKSANAK
B - - 8 - - - - - - -
AN IMUNISASI
C MELAKSANAK - - - - - - - - - -

AN

PEMBERANTA

25
SAN SARANG

NYAMUK
MERUJUK

SISWA KE

D PUSKESMAS / - - 2 - - - - - - -

PELAYANAN

RUJUKAN
ALIH

TEKNOLOGI

PENGETAHUA

KESEHATAN
E - - 8 1 1 1 1 1 1 -
(PELATIHAN,

PENATARAN,

CERAMAH,

PENYULUHAN

)
MELAKSANAK

AN

PEMERIKSAA
F 8 - - - - - - - - -
N

KESEHATAN /

DETEKSI DINI

3) Lingkungan Sekolah Sehat

JUMLAH SEKOLAH
PONDOK
N
T R S M SLT MT SLT M SM
KEGIATAN
PESANTR
O
K A D I P s A A K
EN

26
SEKOLAH

YANG

A MEMPUNYA - - 1 - - - - - - -

I RUANG

UKS
SEKOLAH

YANG

TELAH

B MEMBINA - - 1 - - - - - - -

KANTIN /

WARUNG

SEKOLAH
SEKOLAH

YANG

MEMPUNYA

I SARANA
C 8 - 8 1 1 1 1 1 1 -
AIR BERSIH

YANG

BERFUNGS

I
SEKOLAH

YANG

TELAH

MEMPUNYA
D 8 - 8 1 1 1 1 1 1 -
I

PEMBUANG

AN

SAMPAH
E SEKOLAH 8 - 8 1 1 1 1 1 1 -

YANG

27
MEMPUNYA

I TEMPAT

PEMBUANG

AN AIR

LIMBAH
SEKOLAH

YANG

MEMPUNYA
F 8 - 8 1 1 1 1 1 1 -
I KAMAR

MANDI / WC

SISWA

2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

NO Penanggulangan Pencegahan Penyakit Gigi Jumlah


1 Pembinaan Kesehatan gigi di masyarakat 69
2 Pembinaan kesehatan gigi di posyandu 35
3 Pembinaan kesehatan gigi di TK -
4 Pembinaan dan pembimbingan sikat gigi
894
missal pada SD/MI
5 Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI 255
6 Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan
118
gigi
7 Gigi tetap yang dicabut 240

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

NO Perawatan Kesehatan Masyarakat Jumlah


1 Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga 45
2 Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok
15
masyarakat

4. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

NO Upaya Usila Jumlah

28
1 1. Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar 4
2 2. Pemantauan kesehatan pada usia lanjut 1487

5. Upaya Kesehatan Kerja

NO Bina Kesehatan Kerja Jumlah


1 1. Pos UKK yang berfungsi baik 0
2 2. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan pada 1

pekerja di pos UKK

6. Upaya Kesehatan Mata

NO Upaya Kesehatan Mata Jumlah


1 Penemuan kasus di masyarakat dan di
0
puskesmas melalui pemeriksaan visus/refraksi
2 Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas 25/20
3 Penemuan kasus buta katarak pada usia>45
22/11
tahun

7. Pembinaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Pembinaan kelompok tanaman obat keluarga adalah cakupan kelompok TOGA

yang dibina oleh petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun tidak

mencapai target yaitu 0%.

8. Pembinaan Kelompok Olahraga

Adalah Cakupan kelompok olahraga masyarakat yang melakukan kegiatan

olahraga untuk kesehatan prestasi dan rekreasi tanpa harus menggunakan

tempat baik didalam maupun di luar ruangan wilayah kerja puskesmas dalam

kurun waktu satu tahun yang mendapat pembinaan dari petugas puskesmas

yaitu 0%.

BAB IV
PERMASALAHAN DAN HAMBATAN
A. Masalah

29
Masalah yang dihadapi Puskesmas Pattingalloang yaitu:
1. Pemberdayaan masyarakat melalui individu/keluarga melalui kunjungan

rumah belum maksimal, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah

penderita penyakit tidak menular. Hal ini disebabkan karena banyak hal

antara lain belum optimalnya petugas promkes memberikan penyuluhan

baik secara lisan maupun visual, pembagian tugas untuk petugas

penyuluhan belum jelas, Kurangnya kesadaran masyarakat ataupun

individu tentang kesehatan atau perilaku hidup bersih sehat, selain itu

tokoh masyarakat dan kader tidak bekerja sebagaimana mestinya untuk

meningkatkan kualitas kesehatan di lingkunganya.


2. Cakupan K4 pada kelurahan Pattingalloang, Pattingalloang Baru dan

Cambaya yang masih kurang . Hal ini disebabkan karena banyak

penduduk yang berdomisili di Makassar tetapi lebih memilih untuk

melakukan persalinan di daerah asal.


3. Cakupan kunjungan neonatus belum capai target karena Ibu Nifas yang

pulang kampung kembali ke Makassar setelah masa nifas berakhir (40hr).


4. Cakupan pemberian ASI Eksklusif belum maksimal. Hal ini disebabkan

karena masih banyak ibu-ibu yang memberikan anaknya susu formula,

karena kurangnya pengetahuan mengenai manfaat ASI Eksklusif

menjadikan salah satu kendala gagalnya pemberian ASI Eksklusif. Faktor

kepercayaan/budaya setempat,kurangnya dorongan keluarga juga

membuat ibu-ibu enggan memberikan ASI Eklusif.


5. Pembinaan kesehatan gigi dan mulut di masyarakat yang belum merata di

semua wilayah. Hal ini disebabkan karena kurangnya kinerja dan

perhatian petugas gigi untuk meningkatkan upaya kesehatan gigi

masyarakat. Selain itu frekuensi kunjungan petugas gigi masyarakat

selama 2014 bisa dikatakan kurang atau jarang melakukan kunjungan

untuk pemeriksaan gigi masyarakat khususnya di posyandu, serta

kurangnya kerjasama dan sosialisasi petugas gigi dengan kader untuk

membantu meningkatkan keberhasilan upaya kebersihan gigi masyarakat.

30
6. Masih kurangnya minat masyarakat dalam memelihara tanaman obat

keluarga. Hal ini disebabkan minat masyarakat yang kurang terhadap obat

tradisional, tidak adanya lahan untuk menanam obat tradisional,

masyarakat lebih cenderung untuk berobat kedokter, kurangnya

pengetahuan masyarakat untuk cara pengolahan obat, kurangnya

penyuluhan petugas kesehatan tentang obat tradisional ini disebabkan

karena petugas kesehatan juga belum pernah mendapat pelatihan tentang

cara pengolahan dan penggunaan obat tradisional.


7. Pembinaan kelompok olahraga yang belum terlaksana secara rutin dan

teratur. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi petugas puskesmas

kepada masyarakat, tidak adanya kerjasama lintas sektor untuk

menentukan tempat dan jadwal untuk melakukan kegiatan kesehatan

Olah raga .
B. Pemecahan Masalah
1. Untuk meningkatkan pemberdayaaan masyarakat melalui individu/

keluarga melalui kunjungan rumah yaitu dengan meningkatkan kualitas

penyuluhan serta peran serta petugas promkes, serta diadakannya

konseling di puskesmas. Sistem advokasi juga harus lebih ditingkatkan

karena keberhasilan suatu program juga ditentukan dengan peran serta

pengambil keputusan atau kebijakan. Selalu menjalin kerja sama yang

baik dengan semua kalangan seperti tokoh masyarakat, kader dan aparat

pemerintah sebagai teladan masyarakat baik berupa pertemuan rutin,

diskusi, untuk dapat meningkatkan pemberdayaam masyarakat untuk

hidup bersih dan sehat.


2. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan capaian persalinan yaitu

peran aktif petugas atau bidan untuk memberikan penjelasan tentang

bahaya bersalin jika tidak pada petugas kesehatan dan menggunakan

fasilitas kesehatan, selain itu petugas harus lebih aktif untuk menjaring ibu

hamil agar bisa diberikan edukasi dan pengetahuan sejak dini agar

mereka lebih mempertimbangkan untuk meahirkan di kota di bandingkan

31
harus kembali ke daerah asal sehingga nilai capaiannya bisa mencapai

target.
3. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan capaian cakupan ASI

eksklusif yaitu sosialisasi dan meningkatkan konseling ASI bagi ibu hamil

dan ibu menyusui tentang pentingnya ASI, bukan hanya pentingnya ASI

tapi bagaimana cara menyimpan ASI di rumah agar ibu yang bekerja

masih tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya walaupun sibuk

bekerja di luar rumah.

4. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil capaian target

kesehatan gigi masyarakat yaitu meningkatkan jumlah atau frekuensi

kunjungan kemasyarakat, petugas atau dokter gigi harus lebih proaktif

mensosialisasikan tentang kesehatan gigi dan mulut dimasyarakat dengan

cara memperbanyak penyuluhan baik secara lisan maupun tulisan,

menjalin kerjasama atau komunikasi yang baik kepada kader yang sebagi

perpanjangan tangan dari petugas kesehatn gigi dan mulut untuk

mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana pentingnya

menjaga kebersihan gigi dan mulut.

5. Upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target pembinaan kelompok

toga dalah meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang

manfaat, cara penggunaan dan cara pengolahan obat tradisional,

sehingga dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang

kegunaan obat tradisional sehingga masyarakat.Mensosialisasikan

kepada masyarakat agar membuat tanaman TOGA dengan menggunakan

pot bunga.

6. Upaya yang harus dilakukan agar kegiatan ini dapat mancapai target yaitu

dengan menjalin kerjasama dengan lintas sektor baik dari kelurahan

maupun kecamatan sehingga kegiatan ini dapat berjalan dan

dilaksanakan secara bersama-sama.

32
33
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Petugas yang masih kurang optimal dalam melaksanakan kegiatan masing-

masing program.
2. Kesadaran masyarakat yang masih kurang.
3. Kerjasama Lintas program dan lintas sektor terkait kurang optimal
B. Saran
1. Perlu mengoptimalkan kinerja petugas kesehatan pada masing-masing

program yang dipercayakan kepadanya dengan berpatokan pada

tercapainya cakupan target pada masing-masing program yang

dikerjakannya.
2. Perlu meningkatkan kesadaran dari masyarakat, tidak lepas dari peran

petugas untuk selalu memotivasi masyarakat.


3. Perlu meningkatkan kerjasama dengan lintas sector, lintas program untuk

tercapainya program yang diharapkan.

34

Anda mungkin juga menyukai