1. Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau
bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Dokter mampu mendiagnosa Gastritis
2. Memberikan terapi yang tepat sehingga mampu mencegah terjadinya komplikasi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sei Semayang No. /SKP/UKP-VII/PSS/I/2018
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Sei Semayang
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas pelayanan kesehatan primer.
5. Prosedur 1. Alat
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Arloji
2. Bahan :-
6. Langkah- 1. Anamnesa
langkah
Keluhan
Pasien datang ke dokter karena rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian
atas. Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah dan
kembung.
Faktor Risiko
a. Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis makanan pedas, porsi
makan yang besar.
b. Sering minum kopi dan teh.
c. Infeksi bakteri atau parasit.
d. Pengunaan obat analgetik dan steroid.
e. Usia lanjut.
f. Alkoholisme.
g. Stress.
h. Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit autoimun,
HIV/AIDS, Chron disease.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkan
b. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan saluran cerna berupa
hematemesis dan melena.
c. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis.
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Penegakan Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
1
GASTRITIS
No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/PSS/II/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Juliani Perangin – angin
Sei Semayang NIP. 19730803200702016
5. Diagnosa Banding
a. Kolesistitis
b. Kolelitiasis
c. Chron disease
d. Kanker lambung
e. Gastroenteritis
f. Limfoma
g. Ulkus peptikum
h. Sarkoidosis
i. GERD
7. Komplikasi
a. Pendarahan saluran cerna bagian atas.
b. Ulkus peptikum.
c. Perforasi lambung.
d. Anemia.
9. Kriteria Rujukan
Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
Terjadi komplikasi.
Terjadi alarm symptoms seperti perdarahan, berat badan menurun 10% dalam 6
bulan, dan mual muntah berlebihan.
10. Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang, ada/tidaknya
komplikasi, dan pengobatannya. Umumnya prognosis gastritis adalah bonam, namun
dapat terjadi berulang bila pola hidup tidak berubah.
3/3
7. Bagan Alir
Pasien Datang
2
Ambil nomor
antrian
Masuk
Pemberian Pemeriksaan
ruang
terapi,
Mendaftar pemeriksaan
Gastritis
edukasi,
Pasien di loket
Pulangdan rujukan Pemeriksaan
Anamnesa
GASTRITIS
No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/PSS/II/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Juliani Perangin – angin
Sei Semayang NIP. 19730803200702016
3
GASTRITIS
No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/PSS/II/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Juliani Perangin – angin
Sei Semayang NIP. 19730803200702016