Anda di halaman 1dari 5

GONORE

No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/PSS/II/2018


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 1/4
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Juliani Perangin – angin
Sei Semayang NIP. 19730803200702016

1. Pengertian Gonore adalah semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini
termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS) yang memiliki insidensi tinggi. Cara
penularan gonore terutama melalui genitor-genital, orogenital dan ano-genital, namun
dapat pula melalui alat mandi, thermometer dan sebagainya (gonore genital dan
ekstragenital). Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah mukosa vagina wanita
sebelum pubertas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Dokter mampu mendiagnosa Gonore
2. Memberikan terapi yang tepat sehingga mampu mencegah terjadinya komplikasi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sei Semayang No. /SKP/UKP-VII/PSS/I/2018
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Sei Semayang
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas pelayanan kesehatan primer.
5. Prosedur 1. Alat
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Arloji

2. Bahan :-
6. Langkah- 1. Anamnesa
langkah
Keluhan
Keluhan utama berhubungan erat dengan infeksi pada organ genital yang terkena.
Pada pria : keluhan tersering adalah kencing nanah.
Gejala diawali oleh rasa panas dan gatal di distal uretra, disusul dengan disuria,
polakisuria dan keluarnya nanah dari ujung uretra yang kadang disertai darah. Selain
itu, terdapat perasaan nyeri saat terjadi ereksi. Gejala terjadi pada 2-7 hari setelah
kontak seksual. Apabila terjadi prostatitis, keluhan disertai perasaan tidak enak di
perineum dan suprapubis, malaise, demam, nyeri kencing hingga hematuri, serta
retensi urin, dan obstipasi.
Pada wanita :
Gejala subyektif jarang ditemukan dan hampir tidak pernah didapati kelainan
obyektif. Wanita umumnya datang setelah terjadi komplikasi atau pada saat
pemeriksaan antenatal atau Keluarga Berencana (KB).
Keluhan yang sering menyebabkan wanita datang ke dokter adalah keluarnya cairan
hijau kekuningan dari vagina, disertai dengan disuria, dan nyeri abdomen bawah.
Keluhan selain di daerah genital yaitu : rasa terbakar di daerah anus (proktitis), mata
merah pada neonatus dan dapat terjadi keluhan sistemik (endokarditis, meningitis,
dan sebagainya pada gonore diseminata – 1% dari kasus gonore).

Faktor Risiko
a. Berganti-ganti pasangan seksual.
b. Homoseksual dan Pekerja Seks Komersial (PSK).
c. Wanita usia pra pubertas dan menopause lebih rentan terkena gonore.
d. Bayi dengan ibu menderita gonore.
e. Hubungan seksual dengan penderita tanpa proteksi (kondom).

2. Pemeriksaan Fisik

Tampak eritem, edema dan ektropion pada orifisium uretra eksterna, terdapat duh
tubuh mukopurulen, serta pembesaran KGB inguinal uni atau bilateral. Apabila
1
GONORE
No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/PSS/II/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :2/4
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Juliani Perangin – angin
Sei Semayang NIP. 19730803200702016

terjadi proktitis, tampak daerah anus eritem, edem dan tertutup pus mukopurulen.
Pada pria:
Pemeriksaan rectal toucher dilakukan untuk memeriksa prostat: pembesaran prostat
dengan konsistensi kenyal, nyeri tekan dan bila terdapat abses akan teraba fluktuasi.
Pada wanita:
Pemeriksaan in speculo dilakukan apabila wanita tesebut sudah menikah. Pada
pemeriksaan tampak serviks merah, erosi dan terdapat secret mukopurulen.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan mikroskopis sediaan langsung duh tubuh dengan pewarnaan gram untuk
menemukan kuman gonokokus gram negarif, intra atau ekstraseluler. Pada pria
sediaan diambil dari daerah fossa navikularis, dan wanita dari uretra, muara kelenjar
bartolin, serviks dan rektum.
Pemeriksaan lain bila diperlukan:
a. Kultur
b. Tes oksidasi dan fermentasi
c. Tes beta-laktamase
d. Tes Thomson dengan sediaan urine

4. Penegakan Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan


penunjang.
Klasifikasi :
Berdasarkan susunan anatomi genitalia pria dan wanita:
 Uretritis gonore
 Servisitis gonore (pada wanita)

5. Diagnosa Banding
 Infeksi saluran kemih.
 Faringitis.
 Uretritis herpes simpleks.
 Arthritis inflamasi dan septik.
 Konjungtivitis, endokarditis, meningitis dan uretritis non gonokokal.

6. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


 Memberitahu pasien untuk tidak melakukan kontak seksual hingga dinyatakan sembuh
dan menjaga kebersihan genital.
 Pemberian farmakologi dengan antibiotik: Tiamfenikol, 3,5 gr per oral (p.o) dosis tunggal,
atau ofloksasin 400 mg (p.o) dosis tunggal, atau Kanamisin 2 gram Intra Muskular (I.M)
dosis tunggal, atau spektinomisin 2 gram I.M dosis tunggal.

7. Komplikasi
Pada pria

Lokal: Tynositis, parauretritis, litritis, kowperitis.


3/4
Asendens: prostatitis, vesikulitis, funikulitis, vas deferentitis, epididimitis, trigonitis.
Pada wanita:
Lokal: parauretritis, bartolinitis.
Asendens: salfingitis, Pelvic Inflammatory Diseases (PID).
Disseminata:
Arthritis, miokarditis, endokarditis, perkarditis, meningitis, dermatitis.

2
GONORE
No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/PSS/II/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Juliani Perangin – angin
Sei Semayang NIP. 19730803200702016

Catatan: tiamfenikol, ofloksasin dan siprofloksasin merupakan kontraindikasi pada


kehamilan dan tidak dianjurkan pada anak dan dewasa muda.

8. Edukasi dan Konseling (-)

9. Kriteria Rujukan
 Apabila tidak dapat melakukan tes laboratorium
 Apabila pengobatan di atas tidak menunjukkan perbaikan dalam jangka waktu 2 minggu,
penderita dirujuk ke dokter spesialis karena kemungkinan terdapat resistensi obat.

10. Prognosis

Prognosis umumnya tidak mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan gangguan


fungsi terutama bila terjadi komplikasi. Apabila faktor risiko tidak dihindari, dapat
terjadi kondisi berulang.

7. Bagan Alir
Pasien Datang

Ambil nomor
antrian

Mendaftar di loket
pendaftaran

Masuk ruang pemeriksaan


umum

Anamnesa Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Penunjang

Gonore

Pemberian terapi, edukasi, dan rujukan


4/4 bila di perlukan
7
Pasien Pulang

Mengobservasi keadaan pasien

8. Unit Terkait 1. Pendaftaran

3
GONORE
No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/PSS/II/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Juliani Perangin – angin
Sei Semayang NIP. 19730803200702016

2. Ruang Umum
3. Apotek

9. Dokumen 1. Rekam medis


terkait 2. Catatan tindakan

11. Reka No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


man histori
perubahan

4
GONORE
No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/PSS/II/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Juliani Perangin – angin
Sei Semayang NIP. 19730803200702016

Anda mungkin juga menyukai