(LEASSON STUDY)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
B. KOMPETENSI DASAR
1. Kompetensi Inti 1
KD 1 : Menyadari dan memahami fenomena alam tentang dasar-dasar arsitektur
sebagai kebesaran Tuhan yang telah menciptakan manusia dengan akal dan
pikiran.
KD 2 : Mensyukuri anugerah Tuhan berupa kesehatan jasmani dan rohani dengan
berusaha untuk mempelajari ilmu pengetahuan tentang dasar-dasar
arsitektur.
2. Kompetensi Inti 2
KD 1 : Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif
dan tanggung jawab dalam memahami dasar-dasar arsitektur.
KD 2 : Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam memahami dasar-
dasar arsitektur.
3. Kompetensi Inti 3
KD 1 : Mendiskripsikan prinsip estetika arsitektur
KD 2 : Menyebutkan prinsip-prinsip estetika arsitektur
KD 3 : Mendiskripsikan pengertian atau karakteristik dari masing-masing prinsip
estetika arsitektur
KD 4 : Menganalisis prinsip estetika arsitektur pada suatu objek
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat belajar sungguh-sungguh sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah yang
telah Tuhan berikan
2. Siswa dapat memahami dan menerapkan sikap jujur, disiplin, santun dan bertanggung
jawab sebagai usaha menjadi manusia seutuhnya
3. Siswa dapat memahami prinsip estetika arsitektur: kesatuan, keseimbangan, dan
kontras
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik / pembelajaran langsung
2. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan penugasan
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media / Alat : Media LCD Projector, Laptop dan Bahan Ajar
2. Sumber Belajar
a. Buku Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan oleh Francis D. K. Ching (2007)
b. Internet
c. Sumber lain yang relevan
G. MATERI PEMBELAJARAN
Prinsip Estetika Arsitektur
Salah satu faktor penting dalam arsitektur adalah unsur keindahan, atau faktor estetis.
Sebagai sebuah karya yang dinikmati banyak orang atau masyarakat umum maka
karya arsitektur dapat juga dilihat sebagai sebuah karya seni. Estetika secara umum
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan ‘impresi’ atau penghayatan dan
pemahaman dari manusia terhadap suatu obyek tertentu, sehingga sangat bersifat
visual dan indrawi. Berikut pengertian estetika meneurut para ahli.
- Socrates : Estetika adalah keindahan bentuk berdasar pada fungsi
- Plato : Estetika merupakan suatu keindahan bentuk berdasar pada proporsi
- Baum garten : Estetika adalah bentuk sempurna yang ada pada alam semesta
- Ishar :Estetika terdiri dari nilai-nilai yang menyenangkan mata dan
pikiran berupa nilai bentuk dan ekspresi
Keindahan bentuk memiliki dasar tertentu yang disebut prinsip estetika yaitu sebuah
bahasa visual yang tidak sama dengan beberapa bahasa estetika yang tidak visual.
Estetika merupakan bagian penting yang membedakan antara arsitektur dengan
bangunan pada umumnya. Untuk mengukur ke-estetisan-nya melibatkan rasa dan
nalar dari pengamat sehingga sangat terbuka berbagai macam pendefinisian tentang
keindahannya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan prinsip
estetika adalah aturan yang digunakan untuk mencapai keindahan dalam merancang
arsitektur. Pada dasarnya penenerapan prinsip estetika dalam arsitektur adalah
penerapan dalam mengkomposisikan atau menata elemen-elemen arsitektur sehingga
keindahan arsitektur dapat tercapai secara maksimal.
Prinsip-prinsip Estetika Arsitektur:
1. Kesatuan (Unity)
Dalam disain arsitektur ada prinsip kesatuan apabila:
- Ada keutuhan antara bagian-bagian bentuk dari struktur bangunan,
- Ada kesatuan antara ruang-ruang dan penggunaan warna,
- Ada kesatuan antara bentuk bangunan dengan lingkungan,
- Ada kesatuan antara bentuk dan fungsi bangunan sesuai dengan ide dasar, dll.
Komposisi kesatuan arsitektur merupakan usaha untuk mewujudkan keutuhan
bentuk yang harmonis. Kesatuan dapat diwujudkan melalui :
- Menghubungkan dominasi suatu bagian (point of interest) dan sub-ordinasi
(berupa sistem orientasi, beda ukuran,beda tinggi)
- Penggunaan suatu ekspresi struktural tunggal dan berpengaruh
- Penggunaan suatu bahan dominan tunggal, warna, tekstur, serta pola yang
tetap
- Melalui suatu ‘kesederhanaan’ atau ‘kerumitan’
- Pembatasan visual terhadap kepentingan fungsional
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan prinsip estetika untuk menjamin tampilnya nilai-nilai
keselarasan dan keserasian yang dapat mendukung prinsip kesatuan.
Keseimbangan dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Keseimbangan Simetris / Formal
Keseimbangan simetris adalah menata setiap objek dimana daya tarik visual
kedua bagian masing-masing sisi ‘pusat keseimbangan’ atau ‘pusat perhatian’
adalah sama. Komposisi bentuk keseimbangan yang baik harus mempunyai
penekanan pada ‘pusat keseimbangan’.
b. Keseimbangan Asimetris / Informal
Pada keseimbangan ini harus diperhatikan posisi ‘pusat keseimbangan’ (focal
point) karena kecenderungan adanya kerumitan yang menjurus pada
kekacauan. Keseimbangan elemen-elemen objek bangunan tidak identik, akan
tetapi daya tarik keindahannya pada kedua sisi pusat keseimbangan harus tetap
ada dan terjadi. Prinsip keseimbangan non formal menghasilkan desain yang
tidak sama. Prinsip keseimbangannya dinamakan Prinsip Leverage, yaitu
bahwa sebuah objek kecil yang kurang menarik diletakkan lebih jauh dari
pusat keseimbangan , dapat diimbangi dengan elemen besar yang lebih
menarik yang diletakkan lebih dekat ke pusat keseimbangan. Keseimbangan
ini lebih bebas dari keseimbangan simetri, karena pengaturannya adalah
sembarang dan tidak kaku.
c. Keseimbangan Radial (Memusat)
Keseimbangan radial adalah keseimbangan yang memberikan kesan memusat
atau sentral. Dalam prinsip keseimbangan radial terdapat unsur penting yang
diletakkan di pusat pada rancangan disainnya. Radial balance / memancar
sama antara kiri, kanan, atas, bawah sama. Karakternya sama dengan
keseimbangan simetris, keseimbangan radial adalah simetri yang mengelilingi
suatu titik pusat. Dalam prinsip keseimbangan radial terdapat unsur penting
yang harus ada atau diletakkan di pusat pada rancangan disainnya.
3. Kontras / Dominasi / Aksentuasi
Prinsip aksentuasi menampilkan pusat perhatian dari seluruh kesatuan yang
ditampilkan. Tekanan merupakan fokal point atau pusat perhatian dalam sebuah
komposisi, yaitu berupa area yang pertama kali ditangkap oleh pandangan mata
dan titik tekanan ini sangat dominan, bagian- bagian (kelompok) lain dari
komposisi berkaitan padanya. Tekanan dapat dicapai melalui perbedaan yang
kontras dalam: Ukuran ,Warna, Tekstur dan Cahaya, Bentuk, Lokasi, Arah garis,
dll. Tekanan dapat berupa prinsip estetika yang diterapkan dalam komposisi
seperti gerak, perulangan, dll yang mendominasi dalam pada proses pengamatan
bangunan.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Alokasi
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan Awal 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 20’
2. Berdoa 2. Berdoa
3. Presensi siswa 3. Menunjuk tangan
4. Menginformasikan 4. Mendengarkan
tujuan pembelajaran 5. Mengingat dan
yang harus dicapai dan menjawab
indikator 6. Mendengarkan dan
5. Mengulang (review) menganalisa
sedikit pelajaran dari permasalahan yang
pertemuan sebelumnya berhubungan dengan
dengan melontarkan materi pelajaran
pertanyaan kepada sebagai stimulus
siswa untuk motivasi
6. Memotivasi rasa ingin belajar dan menjawab
tahu siswa terhadap pertanyaan yang
materi pelajaran dengan diajukan
menyebutkan
permasalahan yang
berhubungan dengan
materi yang akan
diajarkan dan
mengajukan pertanyaan
pre-test
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan 60’
prinsip estetika menyimak guru
arsitektur menerangkan materi
2. Mengadakan diskusi pembelajaran
dan tanya jawab terkait 2. Bertanya kepada guru
dengan prinsip estetika dan / atau menjawab
arsitektur pertanyaan yang
3. Memberikan kuis lisan diajukan guru
kepada siswa secara 3. Menjawab kuis
individu untuk
mengetahui
pemahaman siswa
terhadap materi yang
telah dipelajari
3 Kegiatan Akhir 1. Memberikan 1. Menjawab 10’
pertanyaan berupa post- pertanyaan
test tentang materi yang 2. Mendengarkan dan
telah diajarkan bersama-sama
2. Menyimpulkan menyimpulkan materi
3. Memberikan tugas 3. Memahami instruksi
berupa pekerjaan rumah dan mencatat tugas
4. Berdoa 4. Berdoa
5. Salam penutup 5. Menjawab salam
Jawab:
Prinsip estetika yang terdapat pada gambar tersebut adalah prinsip
keseimbangan radial atau memusat
7. Penyebaran nilai
No Prestasi Rentang Nilai ∑ % Keterangan
1 A 9,00 – 10,00
2 B 8,00 – 8,99
3 C 7,00 – 7,99
4 D 6,00 – 6,99
Catatan: Nilai 0,00 – 6,99 berarti siswa remidi
J. OBSERVASI PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN MIKRO
Dosen Pembina: Drs. I Made Oka Mulya, M.Pd
LEASSON STUDY
DASAR-DASAR ARSITEKTUR
Oleh:
DESEMBER 2018